Lucy nampak terpaku dengan penuturan yang Pria itu katakana kepadanya. Ia bertanya-tanya, bukankah sifat lembutnya Pria ini hanya ada untuk Sheyra seoramg? Lantas kenapa Pria itu bertingkah seolah ia benar-benar mempedulikannya seperti ini?
Namun dengan segera ia tersadar dan menggelengkan kepalanya, ini tidak wajar. Aku tidak boleh termakan dengan tipu dayanya, disamping sikapnya yang manis seperti ini, bisa saja sewaktu-waktu ia akan membuang ku tanpa perasaan.
“Anda membicarakan apa?” tanya gadis itu dengan ragu. Tatapan mereka bertemu, awalnya Pria itu hanya membisu tanpa menjawab pertanyaannya.
“Jika butuh sesuatu, katakana saja padaku. Apapun itu tanpa ragu.” pesannya sembari duduk di kursi hadapannya.
Iris ruby itu terlihat memancarkan rasa ketulusan kepadanya, hal ini cukup membuat Lucy merasa takut. Hari demi hari yang ia lalui benar-benar dipenuhi alur yang melenceng dari novelnya, sebenarnya apa yang berubah? Apa yang membuat Pria itu bersikap bertolak belakang dengan karakter yang aslinya?
“Kalau begitu.. ijinkan saya pergi mengunjungi pasar malam hari ini. Saya merasa penat Yang Mulia.” pintanya ketika Pria itu menawarkan sesuatu yang ia inginkan.
Dibandingkan permata yang berkilau, ia hanya ingin menghirup udara segar diluar istana tanpa merasakan beban melelahkan seperti ini.
“Apa dengan mengabulkan keinginan mu, maka kamu akan berhenti marah kepadaku?” tanya Pria itu cukup serius.
Marah? Soal surat kemarin ya?
“Uhm.. mungkin?” tanya baliknya yang sukses menciptakan suasana yang aneh. Beberpa saat Reygan terlihat memikirkan kalimatnya dengan sungguh-sungguh, tak lama kemudian ia mengangguk menerima permintaanya.
“Baiklah, aku mengizinkannya.” Tukasnya di iringi senyuman simpul. Sontak wajah perempuan itu berbinar dipenuhi rasa semangat.
“( ✧Д✧) YES!!!” serunya yang seolah jiwanya telah pulih kembali. Namun melihat senyuman aneh yang tertera di wajah Pria cukup membat perasaan Lucy menjadi tidak enak.
Dia merencanakan apa dengan senyum liciknya itu?
“Karena kita akan pergi ke pasar malam. Maka aku akan ikut dengan mu, anggap saja ini kencan pertama kita setelah resmi bertunangan.” jelasnya di penuhi rasa percaya diri, tidak lupa ia mengedipkan sbelah matanya kepada gadis itu.
Krekk..
“(눈‸눈)Huh?” kalian mengertilah dengan raut wjajah Lucy sekarang, tatapan berbinarnya hilang begitu saja, dan entah kenapa dengan hal ini malah..
“Kenapa raut wajahmu itu terlihat menyebalkan ya?” tanya Pria itu spontan dengan wajah kesalnya.
“Anda bertanya?!” gerutunya yang kesal karena merasa tak bebas.
Tapi pada akhirnya ia hanya mengangguk pasrah, lagi pula tidak ada jalan lain. Ia juga tidak mungkin menyia-nyiakan kesempatan dimana ia dapat menghirup udara yang segar di luar tempat yang memuakkan seperti ini.
“Baiklah, aku akan menyiapkan kereta kuda.” tuturnya sembari membangkitkan diri, tak lama kemudian gadis itu mencekal pergelangan tangannya berniat menghentikan Reygan yang mencoba pergi.
“Kita punya cara yang lebih mudah Yang Mulia!” bisiknya diiringi rasa bersemangat.
Reygan menatap bingung kearahnya, tak lama kemudian gadis itu mengeluarkan lingkaran sihir di tangannya, “Saya bisa menggunakan sihir teleportasi, anda tidak perlu khawatir.” lirihnya sembari menggenggam jemari Reygan sebagai syarat agar dia bisa mengikuti dirinya yang berpindah tempat.
Memang benar adanya bahwa gadis itu bisa berpindah tempat dengan sihir, namun karena dirinya di awasi berturut-turut oleh Ksatria pelindungnya, alhasil ia tidak mungkin menciptakan kegaduhan dengan menghilangnya dirinya di istana.
“Yah, ayo Yang Mulia.” ajaknya yang kini tercekal Pria itu.
“Sebentar, penampilan kita terlalu mencolok, sebaiknya kita mengenakan jubah saja.” pintanya yang mungkin merasa khawatir akan menjadi pusat perhatian diantara rakyat biasa. Baru kali ini Lucy terlihat mengangguk setuju dengan pendapatnya.
“Kita tidak membawa Sir Emillo?” tanya gadis itu bingung, bukankah status nya adalah mengawal Lucy kemana saja.
“Para ksatria akan mengawasi diam-diam. Lucy tidak perlu khawatir.” tuturnya diiringi senyuman yang benar-benar tipis. Siapapun sepertinya tidak akan ada yang menyadari senyuman itu termasuk Lucy sendiri.
“Biar bagaimanapun, kali ini aku berjanji akan melindungimu dengan sekuat tenaga.” gumamnya benar-benar pelan. Gadis itu yang tidak begitu jelas mendengarnya hanya mengedikkan bahunya tanpa bereaksi apa-apa.
Lucy saat inimencoba teleportasi sihir dan pada akhirnya itu berhasil. Sebenarnya diam-diam gadis itu sering melatih sihirnya agar bekerja lebih baik, walaupun ia terperangkat ditubuh yang mahir melakukan apa saja, tentu saja ia awalnnya tidak begitu mengerti bagaimana mengendalikan sihirnya. Hanya saja untuk kali ini, proses tidak mengkhianati hasil. Ia mulai mahir dalam melakukan sihir sederhana di setiap harinya.
Tibalah mereka berpindah pada sebuah gang yang bercabang, lewat sini mereka hanya perlu mencari celah untuk memasuki kerumunan pasar malam di kerajaan ini. melihat wajah sumringah dari perempuan itu cukup membuat Reygan untuk bisa bernafas dengan lega.
“Kamu senang?” tanyanya tiba-tiba, tidak lupa dengan jemari tangannya yang menggenggam erat seolah takut mereka akan berpisah di antara kerumunan.
Perempuan itu hanya menunduk tanpa menjawab pertanyaannya, wajahnya terlihat memunculkan garis kemerahan di pipi.
Apa karena cuacanya dingin, aku merasa sikapnya hangat..
Tempat ini cukup dipenuhi dengan rakyat biasa, rutinitas yang mereka lakukan disini ialah pergi kesana kemari sembari memperhatikan barang antik dan unik, makan beberapa camilan khas rakyat kerajaan Garfield dan juga melakukan beberapa permainan kecil.
“Kamu seharusnya tidak makan sembarangan Lucy.” omel seseorang yang merasa tidak senang dengan tingkahnya.
“Tapi— anda pasti akan suka itu!” tunjuknya pada sebuah stan permen apel. Ia nampak menaikan sebelah alisnya, sebenarnya yang suka permen apel itu Lucy atau dirinya?
Wajahnya sampai mengiler begitu..
Huft..
Diiringi helaan nafas yang berat, Pria itu beranjak membelikannya dua buah permen apel yang manis, yang satu ia berikan untuk Lucy, satunya lagi ia makan dengan lahap.
Diluar dugaan, kupikir makanan seperti ini bukan kelas Yang Mulia..
“Ini manis!” komentarnya usai mencicipi permen itu sampai habis. Lucy hanya menggeleng-gelengkan kepalanya pertanda ia merasa tak habis pikir dengannya.
“Itukan permen..” sahutnya malas, kemudian ia terkekeh kecil memperhatikan kelakuan Reygan yang terbilang cukup aneh.
Lucy nampak terpaku lama ketika menyadari suatu keanehan pada kegiatan ini, ia merasa tak asing dengan situasi kencan seperti saat ini.
Tepatnya di novel, kencan diam-diam ini dilakukan Putra Mahkota dengan Sheyra ketika mereka menjalin kasih tanpa sepengetahuan Lucy. Dalam hatinya Lucy hanya menggerutu kesal ketika memikirkan betapa liciknya Sheyra.
Aku kesal, kenapa dia disebut sebagai tokoh Protagonis ketika ia sendiri merebuut kekasih orang?! Bukankah jika seperti ini, Sheyra itu termasuk tokoh penjahat wanita?!
“Lucy, untuk acar terakhir. Ayo kita melihat bulan purnama bersama.” ajaknya tiba-tiba, Lucy yang hampir saja terhanyut dalam lamunannya kini terbuyarkan oleh perkataan Pria itu tanpa beban.
“Kencan dengan perahu?” tanya gadis itu spontan, Pria itu hanya mengangguk dengan perasaan heran. Ia hanya bingung, kenapa Lucy bisa menebak niatnya dengan tepat sasaran.
“Baiklah.” ujarnya diiringi ekspresi murung, ia hanya merasa dejavu lagi karena adegan seperti ini memang digambarkan di novel. Kencan di bawah bulan purnama yang Pria itu lakukan bersama Sheyra.
Apa tidak masalah jika aku merebut adegan ini darinya? Tapi untuk berpikir aneh, alur dari novel ini terlanjur kacau. Siapa tahu bahwa dunia ini memang telah berubah.
“Bulan purnama ya..” lirihnya diiringi senyuman kecil ketika menyadari betapa indahnya sinar rembulan saat ini.
...***
...
Usai melakukan beberapa kegiatan yang menyenangkan, kini mereka mampir pada sebuah toko buku. Disana dengan antusias, Lucy memilah beberapa buku yang menarik perhatiannya, kebanyakan adalah buku sihir karena ia sendiri tengah mempelajari sihir sendirian, dan anehnya Pria itu tidak begitu curiga karena bagi seorang penyihir, jika tertarik kepada buku-buku sihir itu merupakan hal yang wajar.
Putra mahkota hanya mengawal dan mengurusi keuangan saja, jika terkait dengan uang ia akan sigap membelikan apapun yang diinginkannya. Gadis itu tidak menolak jika ditawari, makanya ia berpikir sekalian saja buat Pria itu bangkrut malam ini.
“Anda tidak mungkin bangkrut sih..” lanturnya tiba-tiba. Reygan hanya bingung dengan wajah tanda tanyanya.
Usai bengong tak jelas, Pria itu kini masih terdiam di tempat yang sama, tampaknya ia mulai tertarik dengan buku-buku yang berjajar seperti perpustakaan itu disana. Dengan kesempatan yang besar seperti ini, gadis dengan surai pirang itu memilih beralih ke toko di sebelahnya dimana tempat itu menyediakan berbagai barang yang super antik dan juga langka.
Matanya kini menoleh memperhatikan satu barang yang berkilau, “Aksesoris rambut ini cantik juga ya?” gumamnya ketika menatap pita rambut yang di hiasi batu safir di atasnya.
“Sepertinya aku juga belum pernah menggunakan aksesoris dengan warna ini.. apa aku minta beli saja?” pikirnya sembari menatap lekat kepada sepasang pita itu.
“Ternyata sihirnya berhasil ya..”
Deg..
Suara siapa itu?
Ditatap kesana kemari, tempat ini benar-benar kosong tanpa penghuni selain Lucy yang datang mengunjungi tempat itu sendirian. Lantas suara siapa itu? Dipikirkan juga, tidak ada penjualnya di tempat ini.
Apa jangan-jangan di dunia seperti ini juga ada hantu?
Namun bagaikan sebuah keajaiban, cahaya sihir yang bersinar muncul bersamaan dengan seseorang yang bahkan tidak pernah Lucy temui selama ia tinggal di kerajaan ini.
Sibuk dengan pikirannya yang bertanya-tanya ‘Kenapa ada seorang penyihir di tempat seperti ini?’ Namun diluar dugaan, Pria itu malah terkekeh seolah dapat mendengar isi hatinya.
“Sepertinya ada banyak yang ingin kamu tanyakan kepadaku bukan?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
vio~~~~
wahhh mungkinkah si reygan mengalami reinkarnasi kemasa lalu, makanya sikap nya berubah yg dulunya membenci lucy sekarang jadi mencintainya, karena dia sudah mengalami masa depan dimana lucy mati dibakar dan setelah lucy mati dia tau yg sebenarnya kalo penjahatnya bukan lucy...🤔
2023-10-29
0