Chapter 10 : Kencan Pertama (1)

Lucy nampak terpaku dengan penuturan yang Pria itu katakana kepadanya. Ia bertanya-tanya, bukankah sifat lembutnya Pria ini hanya ada untuk Sheyra seoramg? Lantas kenapa Pria itu bertingkah seolah ia benar-benar mempedulikannya seperti ini?

Namun dengan segera ia tersadar dan menggelengkan kepalanya, ini tidak wajar. Aku tidak boleh termakan dengan tipu dayanya, disamping sikapnya yang manis seperti ini, bisa saja sewaktu-waktu ia akan membuang ku tanpa perasaan.

“Anda membicarakan apa?” tanya gadis itu dengan ragu. Tatapan mereka bertemu, awalnya Pria itu hanya membisu tanpa menjawab pertanyaannya.

“Jika butuh sesuatu, katakana saja padaku. Apapun itu tanpa ragu.” pesannya sembari duduk di kursi hadapannya.

Iris ruby itu terlihat memancarkan rasa ketulusan kepadanya, hal ini cukup membuat Lucy merasa takut. Hari demi hari yang ia lalui benar-benar dipenuhi alur yang melenceng dari novelnya, sebenarnya apa yang berubah? Apa yang membuat Pria itu bersikap bertolak belakang dengan karakter yang aslinya?

“Kalau begitu.. ijinkan saya pergi mengunjungi pasar malam hari ini. Saya merasa penat Yang Mulia.” pintanya ketika Pria itu menawarkan sesuatu yang ia inginkan.

Dibandingkan permata yang berkilau, ia hanya ingin menghirup udara segar diluar istana tanpa merasakan beban melelahkan seperti ini.

“Apa dengan mengabulkan keinginan mu, maka kamu akan berhenti marah kepadaku?” tanya Pria itu cukup serius.

Marah? Soal surat kemarin ya?

“Uhm.. mungkin?” tanya baliknya yang sukses menciptakan suasana yang aneh. Beberpa saat Reygan terlihat memikirkan kalimatnya dengan sungguh-sungguh, tak lama kemudian ia mengangguk menerima permintaanya.

“Baiklah, aku mengizinkannya.” Tukasnya di iringi senyuman simpul. Sontak wajah perempuan itu berbinar dipenuhi rasa semangat.

“( ✧Д✧) YES!!!” serunya yang seolah jiwanya telah pulih kembali. Namun melihat senyuman aneh yang tertera di wajah Pria cukup membat perasaan Lucy menjadi tidak enak.

Dia merencanakan apa dengan senyum liciknya itu?

“Karena kita akan pergi ke pasar malam. Maka aku akan ikut dengan mu, anggap saja ini kencan pertama kita setelah resmi bertunangan.” jelasnya di penuhi rasa percaya diri, tidak lupa ia mengedipkan sbelah matanya kepada gadis itu.

Krekk..

“(눈‸눈)Huh?” kalian mengertilah dengan raut wjajah Lucy sekarang, tatapan berbinarnya hilang begitu saja, dan entah kenapa dengan hal ini malah..

“Kenapa raut wajahmu itu terlihat menyebalkan ya?” tanya Pria itu spontan dengan wajah kesalnya.

“Anda bertanya?!” gerutunya yang kesal karena merasa tak bebas.

Tapi pada akhirnya ia hanya mengangguk pasrah, lagi pula tidak ada jalan lain. Ia juga tidak mungkin menyia-nyiakan kesempatan dimana ia dapat menghirup udara yang segar di luar tempat yang memuakkan seperti ini.

“Baiklah, aku akan menyiapkan kereta kuda.” tuturnya sembari membangkitkan diri, tak lama kemudian gadis itu mencekal pergelangan tangannya berniat menghentikan Reygan yang mencoba pergi.

“Kita punya cara yang lebih mudah Yang Mulia!” bisiknya diiringi rasa bersemangat.

Reygan menatap bingung kearahnya, tak lama kemudian gadis itu mengeluarkan lingkaran sihir di tangannya, “Saya bisa menggunakan sihir teleportasi, anda tidak perlu khawatir.” lirihnya sembari menggenggam jemari Reygan sebagai syarat agar dia bisa mengikuti dirinya yang berpindah tempat.

Memang benar adanya bahwa gadis itu bisa berpindah tempat dengan sihir, namun karena dirinya di awasi berturut-turut oleh Ksatria pelindungnya, alhasil ia tidak mungkin menciptakan kegaduhan dengan menghilangnya dirinya di istana.

“Yah, ayo Yang Mulia.” ajaknya yang kini tercekal Pria itu.

“Sebentar, penampilan kita terlalu mencolok, sebaiknya kita mengenakan jubah saja.” pintanya yang mungkin merasa khawatir akan menjadi pusat perhatian diantara rakyat biasa. Baru kali ini Lucy terlihat mengangguk setuju dengan pendapatnya.

“Kita tidak membawa Sir Emillo?” tanya gadis itu bingung, bukankah status nya adalah mengawal Lucy kemana saja.

“Para ksatria akan mengawasi diam-diam. Lucy tidak perlu khawatir.” tuturnya diiringi senyuman yang benar-benar tipis. Siapapun sepertinya tidak akan ada yang menyadari senyuman itu termasuk Lucy sendiri.

“Biar bagaimanapun, kali ini aku berjanji akan melindungimu dengan sekuat tenaga.” gumamnya benar-benar pelan. Gadis itu yang tidak begitu jelas mendengarnya hanya mengedikkan bahunya tanpa bereaksi apa-apa.

Lucy saat inimencoba teleportasi sihir dan pada akhirnya itu berhasil. Sebenarnya diam-diam gadis itu sering melatih sihirnya agar bekerja lebih baik, walaupun ia terperangkat ditubuh yang mahir melakukan apa saja, tentu saja ia awalnnya tidak begitu mengerti bagaimana mengendalikan sihirnya. Hanya saja untuk kali ini, proses tidak mengkhianati hasil. Ia mulai mahir dalam melakukan sihir sederhana di setiap harinya.

Tibalah mereka berpindah pada sebuah gang yang bercabang, lewat sini mereka hanya perlu mencari celah untuk memasuki kerumunan pasar malam di kerajaan ini. melihat wajah sumringah dari perempuan itu cukup membuat Reygan untuk bisa bernafas dengan lega.

“Kamu senang?” tanyanya tiba-tiba, tidak lupa dengan jemari tangannya yang menggenggam erat seolah takut mereka akan berpisah di antara kerumunan.

Perempuan itu hanya menunduk tanpa menjawab pertanyaannya, wajahnya terlihat memunculkan garis kemerahan di pipi.

Apa karena cuacanya dingin, aku merasa sikapnya hangat..

Tempat ini cukup dipenuhi dengan rakyat biasa, rutinitas yang mereka lakukan disini ialah pergi kesana kemari sembari memperhatikan barang antik dan unik, makan beberapa camilan khas rakyat kerajaan Garfield dan juga melakukan beberapa permainan kecil.

“Kamu seharusnya tidak makan sembarangan Lucy.” omel seseorang yang merasa tidak senang dengan tingkahnya.

“Tapi— anda pasti akan suka itu!” tunjuknya pada sebuah stan permen apel. Ia nampak menaikan sebelah alisnya, sebenarnya yang suka permen apel itu Lucy atau dirinya?

Wajahnya sampai mengiler begitu..

Huft..

Diiringi helaan nafas yang berat, Pria itu beranjak membelikannya dua buah permen apel yang manis, yang satu ia berikan untuk Lucy, satunya lagi ia makan dengan lahap.

Diluar dugaan, kupikir makanan seperti ini bukan kelas Yang Mulia..

“Ini manis!” komentarnya usai mencicipi permen itu sampai habis. Lucy hanya menggeleng-gelengkan kepalanya pertanda ia merasa tak habis pikir dengannya.

“Itukan permen..” sahutnya malas, kemudian ia terkekeh kecil memperhatikan kelakuan Reygan yang terbilang cukup aneh.

Lucy nampak terpaku lama ketika menyadari suatu keanehan pada kegiatan ini, ia merasa tak asing dengan situasi kencan seperti saat ini.

Tepatnya di novel, kencan diam-diam ini dilakukan Putra Mahkota dengan Sheyra ketika mereka menjalin kasih tanpa sepengetahuan Lucy. Dalam hatinya Lucy hanya menggerutu kesal ketika memikirkan betapa liciknya Sheyra.

Aku kesal, kenapa dia disebut sebagai tokoh Protagonis ketika ia sendiri merebuut kekasih orang?! Bukankah jika seperti ini, Sheyra itu termasuk tokoh penjahat wanita?!

“Lucy, untuk acar terakhir. Ayo kita melihat bulan purnama bersama.” ajaknya tiba-tiba, Lucy yang hampir saja terhanyut dalam lamunannya kini terbuyarkan oleh perkataan Pria itu tanpa beban.

“Kencan dengan perahu?” tanya gadis itu spontan, Pria itu hanya mengangguk dengan perasaan heran. Ia hanya bingung, kenapa Lucy bisa menebak niatnya dengan tepat sasaran.

“Baiklah.” ujarnya diiringi ekspresi murung, ia hanya merasa dejavu lagi karena adegan seperti ini memang digambarkan di novel. Kencan di bawah bulan purnama yang Pria itu lakukan bersama Sheyra.

Apa tidak masalah jika aku merebut adegan ini darinya? Tapi untuk berpikir aneh, alur dari novel ini terlanjur kacau. Siapa tahu bahwa dunia ini memang telah berubah.

“Bulan purnama ya..” lirihnya diiringi senyuman kecil ketika menyadari betapa indahnya sinar rembulan saat ini.

...***

...

Usai melakukan beberapa kegiatan yang menyenangkan, kini mereka mampir pada sebuah toko buku. Disana dengan antusias, Lucy memilah beberapa buku yang menarik perhatiannya, kebanyakan adalah buku sihir karena ia sendiri tengah mempelajari sihir sendirian, dan anehnya Pria itu tidak begitu curiga karena bagi seorang penyihir, jika tertarik kepada buku-buku sihir itu merupakan hal yang wajar.

Putra mahkota hanya mengawal dan mengurusi keuangan saja, jika terkait dengan uang ia akan sigap membelikan apapun yang diinginkannya. Gadis itu tidak menolak jika ditawari, makanya ia berpikir sekalian saja buat Pria itu bangkrut malam ini.

“Anda tidak mungkin bangkrut sih..” lanturnya tiba-tiba. Reygan hanya bingung dengan wajah tanda tanyanya.

Usai bengong tak jelas, Pria itu kini masih terdiam di tempat yang sama, tampaknya ia mulai tertarik dengan buku-buku yang berjajar seperti perpustakaan itu disana. Dengan kesempatan yang besar seperti ini, gadis dengan surai pirang itu memilih beralih ke toko di sebelahnya dimana tempat itu menyediakan berbagai barang yang super antik dan juga langka.

Matanya kini menoleh memperhatikan satu barang yang berkilau, “Aksesoris rambut ini cantik juga ya?” gumamnya ketika menatap pita rambut yang di hiasi batu safir di atasnya.

“Sepertinya aku juga belum pernah menggunakan aksesoris dengan warna ini.. apa aku minta beli saja?” pikirnya sembari menatap lekat kepada sepasang pita itu.

“Ternyata sihirnya berhasil ya..”

Deg..

Suara siapa itu?

Ditatap kesana kemari, tempat ini benar-benar kosong tanpa penghuni selain Lucy yang datang mengunjungi tempat itu sendirian. Lantas suara siapa itu? Dipikirkan juga, tidak ada penjualnya di tempat ini.

Apa jangan-jangan di dunia seperti ini juga ada hantu?

Namun bagaikan sebuah keajaiban, cahaya sihir yang bersinar muncul bersamaan dengan seseorang yang bahkan tidak pernah Lucy temui selama ia tinggal di kerajaan ini.

Sibuk dengan pikirannya yang bertanya-tanya ‘Kenapa ada seorang penyihir di tempat seperti ini?’ Namun diluar dugaan, Pria itu malah terkekeh seolah dapat mendengar isi hatinya.

“Sepertinya ada banyak yang ingin kamu tanyakan kepadaku bukan?”

Terpopuler

Comments

vio~~~~

vio~~~~

wahhh mungkinkah si reygan mengalami reinkarnasi kemasa lalu, makanya sikap nya berubah yg dulunya membenci lucy sekarang jadi mencintainya, karena dia sudah mengalami masa depan dimana lucy mati dibakar dan setelah lucy mati dia tau yg sebenarnya kalo penjahatnya bukan lucy...🤔

2023-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 Chapter 1 : Pesta Pertunangan
3 Chapter 2 : Kisah si Tokoh Antagonis
4 Chapter 3 : Tuan Ksatria dan Cintanya
5 Chapter 4 : Keributan yang Menyebalkan
6 Chapter 5 : Sesuatu Telah Berubah
7 Chapter 6 : Perasaan Yang Tertinggal
8 Chapter 7 : Harta Karun Tersembunyi
9 Chapter 8 : Surat (1)
10 Chapter 9 : Surat (2)
11 Chapter 10 : Kencan Pertama (1)
12 Chapter 11 : Kencan Pertama (2)
13 Chapter 12 : Permohonan
14 Chapter 13 : Antagonis yang sebenarnya?
15 Chapter 14 : Mimpi Masa Lalu
16 Chapter 15 : Kisah Penyihir Abadi
17 Chapter 16 : Siapa Disana?
18 Chapter 17 : Ditolak?
19 Chapter 18 : Berbunga-bunga
20 Chapter 19 : Perburuan Tahun Kemarin (1)
21 Chapter 20 : Perburuan Tahun Kemarin (2)
22 Chapter 21 : Perburuan Tahun Kemarin (End)
23 Chapter 22 : Apa hanya perasaan saya?
24 Chapter 23 : Perempuan Mengerikan
25 Chapter 24 : Penyihir Kegelapan
26 Chapter 25 : Awal Yang Baru
27 Chapter 26 : Pesta Kedewasaan Sheyra
28 Chapter 27 : Pertikaian
29 Chapter 28 : Teman Lama
30 Chapter 29 : Ajakan Dansa
31 Chapter 30 : Asal usul Sheyra (1)
32 Chapter 31 : Asal Usul Sheyra (2)
33 Chapter 32 : Kecurigaan Selama Ini
34 Chapter 33 : Finnaly
35 Chapter 34 : Kesalah Pahaman
36 Chapter 35 : Moment Sederhana
37 Chapter 36 : Makcomblang
38 Chapter 37 : Misi Dewi Asmara?
39 Chapter 38 : Festival Abadi
40 Chapter 39 : Lucy menghilang
41 Chapter 40 : Ketemu
42 Chapter 41 : Penyihir Misterius
43 Chapter 42 : Tidak Mungkin
44 Chapter 43 : Merasa Bersalah
45 Chapter 44 : Perasaan Bercampur Aduk
46 Chapter 45 : Batu Suci?
47 Chapter 46 : Tekad
48 Chapter 47 : Sulaman Sapu Tangan
49 Chapter 48 : Dimulai
50 Chapter 49 : Situasi Berbalik
51 Chapter 50 : Perasaan Apa Ini?
52 Chapter 51 : Asumsi
53 Chapter 52 : Berubah
54 Chapter 53 : Rencana Awal
55 Chapter 54 : Fatal
56 Chapter 55 : Merepotkan
57 Chapter 56 : Calrhintis
58 Chapter 57 : Pertahanan
59 Chapter 58 : Putus Asa
60 Chapter 59 : Mati?
61 Chapter 60 : Pedang Misterius
62 Chapter 61 : Hal Yang Mengejutkan
63 Chapter 62 : Sebutan Aneh
64 Chapter 63 : Pahlawan Kesiangan
65 Chapter 64 : Lucia de Lamorrie Ticya
66 Chapter 65 : Duka
67 Chapter 66 : Winter
68 Chapter 67 : Lelucon Bodoh
69 Chapter 68 : Tired
70 Chapter 69 : Dream
71 Chapter 70 : Terbangun
72 Chapter 71 : Warna Mata
73 Chapter 72 : Pemulihan
74 Chapter 73 : Citra Yang Hancur
75 Chapter 74 : Surat Undangan
76 Chapter 75 : Undangan Makan Malam
77 Chapter 76 : Tyson Rose lagi?
78 Chapter 77 : Menu Favorite
79 Chapter 78 : Topik Pembicaraan Yang Aneh
80 Chapter 79 : Sejarah Tak Resmi
81 Chapter 80 : Kuil Suci (I)
82 Chapter 81 : Kuil Suci (II)
83 Chapter 82 : Kuil Suci (III)
84 Chapter 83 : Kuil Suci (IV)
85 Chapter 84 : Pembuhuh
86 Chapter 85 : Memanggil Samantha
87 Chapter 86 : Peranku & Peranmu
88 Chapter 87 : Raja memanggil?
89 Chapter 88 : Berbincang
90 Chapter 89 : Permintaan Terakhir
91 Chapter 90 : Penundaan
92 Chapter 91 : Bagian Dari Ku?
93 Chapter 92 : Bukan Putriku
94 Chapter 93 : Lucy yang Malang
95 Chapter 94 : Pertemuan Pertama
96 Chapter 95 : Teman Bicara
97 Chapter 96 : Perubahan
98 Chapter 97 : Perempuan Aneh
99 Chapter 98 : Diracuni
100 Chapter 99 : Hadiah Kecil
101 Chapter 100 : Putus Asa
102 Hiatus
103 Chapter 101 : Kebisingan Aula
104 Chapter 102 : Putusan Baru
105 Chapter 103 : Aura Yang Aneh
106 Chapter 104 : Teman Lama
107 Chapter 105 : Takdir Dunia dan Cinta Dewa
108 Chapter 106 : Alasan
109 Chapter 107 : Tahanan
110 Chapter 108 : Rencana Awal
111 Chapter 109 : Saksi Mata
112 Chapter 110 : Bukti Nyata
113 Chapter 111 : Panggung Sandiwara
114 Chapter 112 : Dimulai
115 Chapter 113 : Mulai Hari Ini
116 Chapter 114 : Jangan Mencintaiku
117 Chapter 115 : Aku Telah Berakhir
118 Chapter 116 : Tidak Mungkin
119 Chapter 117 : Kisah Kelam I
120 Chapter 118 : Kisah Kelam II
121 Chapter 119 : Kisah Kelam III
122 Chapter 120 : Kisah Kelam IV
123 Chapter 121 : Kisah Kelam Last
124 Chapter 122 : Halaman Terakhir
125 Chapter 123 : Penantian
126 Chapter 124 : Menjelang Pernikahan
127 Chapter 125 : Akankah berakhir?
128 Chapter 126 : Kumohon
129 Chapter 127 : Akhir dari ku
130 Chapter 128 : Kematian Penyihir Abadi
131 Chapter 129 : Rencana yang gagal
132 Chapter 130 : Aku Tidak Menyesal
133 Chapter 131 : Aku Kembali
134 Chapter 132 : Ayo Menikah
135 Chapter 133 : Hentikan disini
136 Chapter 134 : Berkunjung
137 Chaoter 135 : Buku Harian
138 Hiatus sebentar
139 Chapter 136 : Satu Hal Lagi
140 Chapter 137 : Frustasi
141 Chaoyer 138 : Bagaimana mungkin
142 Chapter 139 : Pergi Bersama
143 Chapter 140 : Kenyataan
144 Chapter 141 : Ketahuan?
145 Chapter 142 : Andai kata
146 Chapter 143 : Titik Kehancuran
147 Chapter 145 : Titik Kehancuran ( II)
148 Chapter 146 : Titik Kehancuran (III)
149 Chapter 147 : Aku akan membunuhmu
150 Chapter 148 : Tidak ada disini
151 Chapter 149 : Final
152 Chapter 150 : Final 2
153 Surviving as Protagonist End
154 Side Story : Iris Dewellyn and Lucia 1
155 Side Story : Iris Dewellyn & Lucia 2
156 Side Story : Iris Dewellyn & Lucia 3
157 Side Story : Iris Dewellyn and Lucia 4
158 Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 5
159 Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 6
160 Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 7
161 Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 8
162 Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 9
163 Side Story : Lucia & Iris Dewellyn End
164 Side Story : Flona & Crylo Emillo 1
165 Side Story : Flona & Crylo Emilo 2
166 Side Story : Flona & Crylo Emillo 3
167 Side Story : Flona & Crylo Emilo 4
168 Side Story : Flona & Crylo Emillo 5
169 Side Story : Flona & Crylo Emillo 6
170 Side Story : Flona & Crylo Emillo 7
171 Side Story : Flona & Crylo Emillo 8
172 Side Story : Flona & Crylo Emillo 9
173 Side Story : Flona & Crylo Emillo 10
174 Side Story : Flona & Crylo Emillo 11
175 Side Story : Flona & Crylo Emillo 12
176 Side Story : Flona & Crylo Emillo 13
177 Side Story : Flona & Crylo Emillo End
178 Side Story : Lucy & Reygan 1
179 Side Story : Lucy & Reygan 2
180 Side Story : Lucy & Reygan End
181 Info
Episodes

Updated 181 Episodes

1
Prologue
2
Chapter 1 : Pesta Pertunangan
3
Chapter 2 : Kisah si Tokoh Antagonis
4
Chapter 3 : Tuan Ksatria dan Cintanya
5
Chapter 4 : Keributan yang Menyebalkan
6
Chapter 5 : Sesuatu Telah Berubah
7
Chapter 6 : Perasaan Yang Tertinggal
8
Chapter 7 : Harta Karun Tersembunyi
9
Chapter 8 : Surat (1)
10
Chapter 9 : Surat (2)
11
Chapter 10 : Kencan Pertama (1)
12
Chapter 11 : Kencan Pertama (2)
13
Chapter 12 : Permohonan
14
Chapter 13 : Antagonis yang sebenarnya?
15
Chapter 14 : Mimpi Masa Lalu
16
Chapter 15 : Kisah Penyihir Abadi
17
Chapter 16 : Siapa Disana?
18
Chapter 17 : Ditolak?
19
Chapter 18 : Berbunga-bunga
20
Chapter 19 : Perburuan Tahun Kemarin (1)
21
Chapter 20 : Perburuan Tahun Kemarin (2)
22
Chapter 21 : Perburuan Tahun Kemarin (End)
23
Chapter 22 : Apa hanya perasaan saya?
24
Chapter 23 : Perempuan Mengerikan
25
Chapter 24 : Penyihir Kegelapan
26
Chapter 25 : Awal Yang Baru
27
Chapter 26 : Pesta Kedewasaan Sheyra
28
Chapter 27 : Pertikaian
29
Chapter 28 : Teman Lama
30
Chapter 29 : Ajakan Dansa
31
Chapter 30 : Asal usul Sheyra (1)
32
Chapter 31 : Asal Usul Sheyra (2)
33
Chapter 32 : Kecurigaan Selama Ini
34
Chapter 33 : Finnaly
35
Chapter 34 : Kesalah Pahaman
36
Chapter 35 : Moment Sederhana
37
Chapter 36 : Makcomblang
38
Chapter 37 : Misi Dewi Asmara?
39
Chapter 38 : Festival Abadi
40
Chapter 39 : Lucy menghilang
41
Chapter 40 : Ketemu
42
Chapter 41 : Penyihir Misterius
43
Chapter 42 : Tidak Mungkin
44
Chapter 43 : Merasa Bersalah
45
Chapter 44 : Perasaan Bercampur Aduk
46
Chapter 45 : Batu Suci?
47
Chapter 46 : Tekad
48
Chapter 47 : Sulaman Sapu Tangan
49
Chapter 48 : Dimulai
50
Chapter 49 : Situasi Berbalik
51
Chapter 50 : Perasaan Apa Ini?
52
Chapter 51 : Asumsi
53
Chapter 52 : Berubah
54
Chapter 53 : Rencana Awal
55
Chapter 54 : Fatal
56
Chapter 55 : Merepotkan
57
Chapter 56 : Calrhintis
58
Chapter 57 : Pertahanan
59
Chapter 58 : Putus Asa
60
Chapter 59 : Mati?
61
Chapter 60 : Pedang Misterius
62
Chapter 61 : Hal Yang Mengejutkan
63
Chapter 62 : Sebutan Aneh
64
Chapter 63 : Pahlawan Kesiangan
65
Chapter 64 : Lucia de Lamorrie Ticya
66
Chapter 65 : Duka
67
Chapter 66 : Winter
68
Chapter 67 : Lelucon Bodoh
69
Chapter 68 : Tired
70
Chapter 69 : Dream
71
Chapter 70 : Terbangun
72
Chapter 71 : Warna Mata
73
Chapter 72 : Pemulihan
74
Chapter 73 : Citra Yang Hancur
75
Chapter 74 : Surat Undangan
76
Chapter 75 : Undangan Makan Malam
77
Chapter 76 : Tyson Rose lagi?
78
Chapter 77 : Menu Favorite
79
Chapter 78 : Topik Pembicaraan Yang Aneh
80
Chapter 79 : Sejarah Tak Resmi
81
Chapter 80 : Kuil Suci (I)
82
Chapter 81 : Kuil Suci (II)
83
Chapter 82 : Kuil Suci (III)
84
Chapter 83 : Kuil Suci (IV)
85
Chapter 84 : Pembuhuh
86
Chapter 85 : Memanggil Samantha
87
Chapter 86 : Peranku & Peranmu
88
Chapter 87 : Raja memanggil?
89
Chapter 88 : Berbincang
90
Chapter 89 : Permintaan Terakhir
91
Chapter 90 : Penundaan
92
Chapter 91 : Bagian Dari Ku?
93
Chapter 92 : Bukan Putriku
94
Chapter 93 : Lucy yang Malang
95
Chapter 94 : Pertemuan Pertama
96
Chapter 95 : Teman Bicara
97
Chapter 96 : Perubahan
98
Chapter 97 : Perempuan Aneh
99
Chapter 98 : Diracuni
100
Chapter 99 : Hadiah Kecil
101
Chapter 100 : Putus Asa
102
Hiatus
103
Chapter 101 : Kebisingan Aula
104
Chapter 102 : Putusan Baru
105
Chapter 103 : Aura Yang Aneh
106
Chapter 104 : Teman Lama
107
Chapter 105 : Takdir Dunia dan Cinta Dewa
108
Chapter 106 : Alasan
109
Chapter 107 : Tahanan
110
Chapter 108 : Rencana Awal
111
Chapter 109 : Saksi Mata
112
Chapter 110 : Bukti Nyata
113
Chapter 111 : Panggung Sandiwara
114
Chapter 112 : Dimulai
115
Chapter 113 : Mulai Hari Ini
116
Chapter 114 : Jangan Mencintaiku
117
Chapter 115 : Aku Telah Berakhir
118
Chapter 116 : Tidak Mungkin
119
Chapter 117 : Kisah Kelam I
120
Chapter 118 : Kisah Kelam II
121
Chapter 119 : Kisah Kelam III
122
Chapter 120 : Kisah Kelam IV
123
Chapter 121 : Kisah Kelam Last
124
Chapter 122 : Halaman Terakhir
125
Chapter 123 : Penantian
126
Chapter 124 : Menjelang Pernikahan
127
Chapter 125 : Akankah berakhir?
128
Chapter 126 : Kumohon
129
Chapter 127 : Akhir dari ku
130
Chapter 128 : Kematian Penyihir Abadi
131
Chapter 129 : Rencana yang gagal
132
Chapter 130 : Aku Tidak Menyesal
133
Chapter 131 : Aku Kembali
134
Chapter 132 : Ayo Menikah
135
Chapter 133 : Hentikan disini
136
Chapter 134 : Berkunjung
137
Chaoter 135 : Buku Harian
138
Hiatus sebentar
139
Chapter 136 : Satu Hal Lagi
140
Chapter 137 : Frustasi
141
Chaoyer 138 : Bagaimana mungkin
142
Chapter 139 : Pergi Bersama
143
Chapter 140 : Kenyataan
144
Chapter 141 : Ketahuan?
145
Chapter 142 : Andai kata
146
Chapter 143 : Titik Kehancuran
147
Chapter 145 : Titik Kehancuran ( II)
148
Chapter 146 : Titik Kehancuran (III)
149
Chapter 147 : Aku akan membunuhmu
150
Chapter 148 : Tidak ada disini
151
Chapter 149 : Final
152
Chapter 150 : Final 2
153
Surviving as Protagonist End
154
Side Story : Iris Dewellyn and Lucia 1
155
Side Story : Iris Dewellyn & Lucia 2
156
Side Story : Iris Dewellyn & Lucia 3
157
Side Story : Iris Dewellyn and Lucia 4
158
Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 5
159
Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 6
160
Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 7
161
Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 8
162
Side Story : Lucia & Iris Dewellyn 9
163
Side Story : Lucia & Iris Dewellyn End
164
Side Story : Flona & Crylo Emillo 1
165
Side Story : Flona & Crylo Emilo 2
166
Side Story : Flona & Crylo Emillo 3
167
Side Story : Flona & Crylo Emilo 4
168
Side Story : Flona & Crylo Emillo 5
169
Side Story : Flona & Crylo Emillo 6
170
Side Story : Flona & Crylo Emillo 7
171
Side Story : Flona & Crylo Emillo 8
172
Side Story : Flona & Crylo Emillo 9
173
Side Story : Flona & Crylo Emillo 10
174
Side Story : Flona & Crylo Emillo 11
175
Side Story : Flona & Crylo Emillo 12
176
Side Story : Flona & Crylo Emillo 13
177
Side Story : Flona & Crylo Emillo End
178
Side Story : Lucy & Reygan 1
179
Side Story : Lucy & Reygan 2
180
Side Story : Lucy & Reygan End
181
Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!