Hot Mommy Kesayangan Raja Mafia
Michella Cath Queenie, begitulah nama dari sosok perempuan cantik itu, dia begitu terkenal dan mendapat sebutan sebagai Hot Mommy. Alasannya sangat klasik, karena dirinya adalah single parent dari ketiga anak, dan tubuhnya yang begitu hot dan seksi, membuatnya mendapatkan julukan sebagai Hot Mommy, ada pula yang menyebutnya sebagai Sugar Mommy karena kekayaan dan kesuksesan yang dia miliki.
Sempat Michella bergonta-ganti pasangan hanya untuk kesenangannya sendiri, tapi kali ini dia sebenarnya sungguh-sungguh ingin mencari pasangan kekasih atau lelaki yang bersungguh-sungguh kepadanya. Entah apakah perempuan yang di sebut murahan dan rendahan sepertinya mampu mendapatkan pasangan yang tepat untuknya.
“Nyonya.. Mobil anda sudah siap..” Ujar salah satu pelayannya yang mendatanginya, Michella tersenyum.
“Terima kasih, Tasya..” Celetuk Michella kepada salah satu pelayan perempuannya itu. Tanpa perlu mempertanyakan kemana bos nya pergi, karena sudah jelas jika atasannya itu akan pergi ke klub.
Kesenangan, mabuk adalah satu hal yang sangat di senangi oleh Michella sembari menikmati hidupnya yang kini sudah berada di atas. Apalagi Michella dulunya bukanlah orang kaya, melainkan orang miskin yang bahkan sampai memiliki kedua anak dari lelaki brengsek yang menghamilinya itu. Jadilah, seperti orang pada umumnya, setelah sukses, Michella menjadi sosok yang senang hura-hura kesana dan kemari, dia bukanlah sosok munafik yang akan berkata-kata manis tetapi menusuk. Sebaliknya, Michella terkadang bersifat sinis dan ketus jika berhadapan dengan orang yang tidak dia sukai atau dia benci.
“Iya, nyonya.. Saya pamit undur diri.” Tapi tidak ada alasan bagi para pelayan itu bertingkah tidak sopan atau sinis kepada atasannya. Meskipun ternilai perempuan murahan, tapi nyatanya Michella sangat baik dan peduli pada para pelayannya, dia tidak pernah bertingkah sok berkuasa kepada para pelayan, dan sering memberikan uang gaji dan bonus lebih kepada para pelayannya.
Bahkan saat ultahnya pernah, Michella membelikan makanan mewah bagi para pelayan dan membiarkan mereka menikmati makanan itu bersama-sama dengannya. Di balik pakaian ketat seksi, dan bertingkah jalang, ternyata Michella masih memiliki sisi baik dan memanusiakan manusia yang meskipun hanyalah pelayan.
Tanpa menunggu berlama-lama lagi, Michella segera mengambil kunci mobilnya dan melangkah keluar rumah, menuju ke arah mobilnya yang sudah di sediakan di luar. Michella lebih suka mengendarai sendiri daripada harus menyuruh supir, kecuali saat jadwal pemotretan dulu, dia terpaksa meminta sopir untuk mengantarkannya, sekaligus mengantarkan anaknya pergi ke sekolah.
Michella kemudian mendengar suara dari handphonenya, rupanya temannya Joella yang menelponnya. Joella adalah teman dekat Michella saat menjadi model, bahkan setelah Michella keluar, hubungan keduanya tetap baik dan akrab.
“Halo ?? Kau sudah menungguku ??”
“.........”
“Hahahaha.. Baiklah.. Baiklah.. Aku berangkat, tunggu aku disana...”
“........”
“Aku tidak peduli, lebih baik kita nikmati saja malam ini, dan lupakan besoknya.”
“.....”
“Ya...”
Segera saja, Michella menutup teleponnya, memasukkan kembali handphonenya, dan mulai menyalakan mobilnya. Michella benar-benar menikmati hidupnya yang kini berada di atas, tapi Michella tidak akan melupakan masa-masa perjuangannya dulu, di tambah dirinya di hamili oleh sosok lelaki yang kemudian menghilang begitu saja saat Michella mencoba meminta pertanggung jawabannya. Michella masih mengingat sosok lelaki brengsek itu, entah dimanakah sosok lelaki itu sekarang, jika sampai dirinya bertemu dengannya maka Michella akan dengan senang hati menginjaknya.
Mengingat masa lalu buruk, membuat Michella mencoba untuk bersenang-senang dan berfoya-foya dengan uang, dan kesuksesan yang dia miliki. Setidaknya, Michella sudah menabung dan membuka usaha sendiri sehingga untuk ketiga putranya dia tidak perlu berpikir keras atau khawatir uangnya habis karena tingkahnya sendiri.
...
“Kau lama sekali..”
“Maafkan aku..”Celetuk Michella yang sudah sampai di klub. Sahabatnya itu sudah duduk dan memesankan kursi sofa kepadanya.
“Jangan terlalu mabuk, atau kau berbuat aneh-aneh.” Ujar Joella mengingatkan Michella, karena dia tahu betul bagaimana Michella saat mabuk.
Pernah waktu, Michella mabuk berat, dia menggoda dan bahkan duduk dengan sengaja mengangkat roknya sendiri untuk menggoda lelaki di sana. Benar-benar gila, beruntung saat menjadi model Michella tidak pernah bertingkah aneh-aneh, dia hanya melakukannya setelah pensiun dari dunia permodelan, tapi tetap saja. Joella yang harus menanggung rasa malu, dan mencoba untuk menarik Michella dari hadapan lelaki di sana. Di tambah, malam ini klub akan kedatangan beberapa pimpinan mafia, semoga saja Michella tidak bertingkah sembarangan untuk kali ini.
“Tenang saja, aku tidak akan semabuk itu.” Celetuk Michella dengan santai, tapi tetap saja Joella tidak yakin dengan jawaban yang diberikan oleh sahabatnya.
Setelah beberapa menit..
Benar saja apa yang di pikirkan oleh Joella. Baru setengah jam dia memperingatkan, Michella sudah hampir meminum 10 gelas whiskey di depannya, dan hampir menghabiskan 3 botol besar whiskey. Wajah Michella sudah memerah mabuk, dan kini bicaranya melontar kesana dan kemari. Joella menepuk wajahnya, apalagi ulah sahabatnya kali ini.
“Lihat ?! baru setengah jam berlalu, dan kau sudah mabuk.” Celetuk Joella.
Michella memberikan tatapan tidak terima, “A... Aku.. Tidak mabuk !!”
“Benarkah ??? Dimana kita sekarang ?!”
Michella melihat sekeliling, lalu wajahnya berubah seperti sosok anak kecil yang di ajak ke tempat permainan, begitu ceria dan senang serta takjub.
“Joella.. Rumahmu.. Sangat besar dan indah..”
Sudah ku duga.. Batin Joella melihat ekspresi dan cara berbicara Michella yang melantur.
“Kenapa.. Rumahmu.. Banyak.. Sekalii Orang ?! A... Apakah kau mengadakan acara ?! Kau jahat sekali, tidak mengundangku kemari..”
Dan ya, bicaranya semakin melantur tidak karuan. Astaga...Harus bagaimana lagi sekarang ?? Masa iya, dia membawa Michella pulang begitu saja ?? Apakah membiarkan Michella disini dan menikmati pesta ?? Beginilah, jika dirinya membawa Michella ke klub, maka dia akan berubah menjadi tidak karuan. Padahal Joella sudah memperingatkan.
Tidak lama, Handphone Joella berbunyi. Membuat gadis itu terpaksa mengeluarkan handphone dari tasnya dan melihat siapa yang menelponnya, hingga akhirnya dia terpaksa meninggalkan Michella di sini sendirian, karena dia tidak bisa menolak panggilan itu.
“Michella aku ada urusan sebentar.. Bisakah kau diam disini ??”
Michella terdiam sejenak, tapi dia kemudian mengangguk, membuat Joella semakin tidak yakin, dia terpaksa meninggalkan Michella meskipun dalam hatinya merasa gelisah meninggalkan sahabatnya dalam kondisi mabuk, tapi karena terburu-buru, dia tanpa sadar membawa tasnya sendiri, padahal niatnya hanya membawa handphone, meninggalkan tas di sana sebagai tanda jika kursi itu masih di tempati.
Setelah kepergian Joella, Michella kembali menuangkan whiskey itu di gelasnya, dan mencoba meminum lagi. Tapi sebuah suara membuatnya menghentikan niatnya dan menolehkan kepalanya.
"Hello.. Cutie... What's are you doing alone ?? Hmm ??"
Sosok lelaki berambut brown sedikit panjang curly, dengan wajah tampan, berpakaian kemeja putih dengan kancing atasnya di buka sedikit membuat dadanya yang bidang dan berotot itu terlihat, Michella dalam kondisi mabuk dan didatangi lelaki, langsung menjilat bibirnya tanpa sadar dan menggoda lelaki tampan di depannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Hani Arifin Hani
tak baca dulu aja
2023-10-23
1
Berdo'a saja
belum ada yang komen
2023-10-22
1