“Ancamanmu tidak berarti apapun bagiku..”
“Sayangnya ini tidak sekedar ancaman sayang, oh iya jangan lupa putuskan hubunganmu dengan Fael, dan juga Riel. Jangan sampai kedua bajingan itu menyentuhmu lagi.”
Deg !!
Jantung Michella berdetak jauh lebih kencang, apa ?! Bagaimana Diavolo mengetahui kedua nama lelaki itu ?! Ya, Michella sempat memiliki hubungan dengan Fael, yaitu seorang penggemar berat yang jatuh hati kepada Michella, dia adalah seorang pengusaha kelas atas. Fael sebenarnya memiliki istri, sayangnya lelaki itu lebih mencintai Michella daripada istrinya sendiri. Begitu pula dengan Riel. Seorang mafia yang juga sama, tergila-gila dan akan melakukan apapun demi mendapatkan Michella. Kedua lelaki itu benar-benar menganggap Michella sebagai malaikat terindah, atau bidadari sehingga mereka akan melakukan apapun. Hal tergila yang hampir dilakukan oleh Fael adalah menyiksa dan membunuh istrinya hanya demi Michella, astaga wanita itu langsung menghentikan aksi gila dari Fael, sebelum lelaki itu melaksanakan aksi kegilaannya itu.
Beda dengan Riel, yang malah memberikan ancaman akan membunuh siapapun yang berani menyentuh Michella, secara sepihak mengklaim wanita itu sebagai miliknya. Memang sih, Michella memiliki hubungan yang cukup dekat dengannya, tapi bukan berarti Michella benar-benar mencintainya. Michella hanya mencari kesenangan pribadi saja saat itu.
“Mommy !!!”
Suara dari kedua anak yang memanggil Michella membuat wanita itu langsung tersadar dari pikiran. Michella tersenyum melihat kedua anaknya berlari ke arahnya, wanita itu menundukkan tubuhnya dan merenggangkan kedua tangannya. Kedua anak itu langsung berlari memeluk wanita itu, mereka terlihat sangat senang mendapati ibu mereka menjemput mereka.
“Mom !! Kau menjemput kami !!”
“Astaga, kalian terlihat sangat bersemangat sekali.. Maafkan aku, tidak mengantarkan kalian sekolah tadi pagi.” Ujar Michella dengan sedih, melihat kedua anaknya begitu senang dengan kedatangan ibu mereka menjemput mereka.
Membuat Michella merasa sangat bersalah, karena tidak menghabiskan waktu dengan kedua anaknya sendiri.
“Mom, siapa lelaki itu ??” Cathina menunjuk ke arah Diavolo yang berdiri tidak jauh dari mereka.
Diavolo tersenyum dan menundukkan tubuhnya, dia terlihat senang melihat kedua anaknya yang tampak sehat dan kuat.
“Kalian sangat manis dan tampan, siapa nama kalian ??”
“Aku Cathina dan kakak kembarku, Catholo.” Ujar anak perempuan itu berbicara kepada Diavolo sembari tersenyum ramah, sementara Catholo hanya memandang curiga kepada Diavolo.
“Kenapa.. Kau berada disini dengan Mom ??” Ujar Catholo dengan penuh curiga.
Diavolo tidak terkejut atau tersinggung, justru sebaliknya dia malah tersenyum dan puas melihat perilaku anaknya yang tidak mudah menerima atau percaya orang baru, memperlihatkan anak itu adalah anak yang cerdik dan pintar.
“Aku adalah teman dekat mom kalian, dan aku kemari mengantarkan dia untuk menjemput kalian.” Ujar Diavolo.
“Teman dekat.. ??”
“Well, lebih dekat dari seorang teman.”
Dan aku juga ayah kalian Batin Diavolo dengan sedih, bencana selama 6 tahun, membuatnya malah semakin tidak dekat, bahkan kedua anaknya tidak mengenalinya sebagai sosok ayah, melainkan dirinya harus memperkenalkan diri sebagai teman dari ibu mereka. Sakit sebenarnya, tapi dia senang masih bisa melihat dan bertemu dengan kedua anaknya.
“Kau sangat cocok dengan Mom, kau bisa menjadi ayah kami.” Ujar Cathina dengan polosnya.
“Cathina..” Ujar Catholo yang mengenali kepolosan dari adik kembarnya itu.
“Tapi aku ingin ayah, kita tidak pernah bertemu ayah sejak lahir.. Dan dia bisa menjadi ayah kita..” Ujar Cathina dengan sedih awalnya anak perempuan itu merasakan kebahagiaan yang kurang, saat melihat teman-teman mereka memiliki sosok ibu dan ayah, sementara mereka hanya memiliki sosok ibu. Tapi melihat sosok lelaki dewasa bersama ibunya membuat Cathina berfikir untuk menunjuk Diavolo sebagai ayahnya. Dengan begitu, dirinya mungkin akan memiliki pengalaman bersama dengan sosok ayah yang sengaja dia tunjuk.
Michella hanya bisa terpaku di tempat mendengarkan perkataan dari Cathina, sementara Diavolo hanya terkekeh pelan.
“Aku akan sangat terhormat menjadi ayahmu, Hmm.. Ayo kemari lah..”
Cathina mendekati Diavolo, kemudian lelaki itu memberikan pelukan kepada anak perempuannya. Tanpa menyadari jika itu akan mempererat hubungan antara ayah dan anak, yang mungkin secara lambat laun sang anak akan menerima sosok lelaki itu dan benar-benar menyadari jika dia adalah ayah kandungnya. Catholo masih belum bisa percaya sepenuhnya, tapi kemungkinan suatu ketika nanti, dia harus menerima kenyataan pahit yang sebenarnya.
“Bagaimana jika setelah ini kita jalan-jalan ?? Hmm ?? Kau suka ke taman ?? Aku akan membelikanmu ice cream.”
“Yeayy !! Aku suka taman dan ice cream !!” Ujar Cathina dengan riang dan gembira mendengarkan dua hal yang sangat dia sukai. Padahal Diavolo hanya menebak saja, tapi sepertinya semuanya tepat sesuai dengan perkiraannya.
“Baguslah, ayo kita berangkat.” Ujar Diavolo menggendong putrinya itu.
Sementara Michella hanya berdiam di sana, hatinya antara sendu, sedih, terharu menjadi satu. Dia tidak menyangka rupanya Diavolo kembali tidak hanya untuknya, tapi untuk anak-anak mereka. Untuk sekarang, biarlah mereka hanya menganggap Diavolo sebagai ayah mereka. Tapi suatu ketika kebenaran pasti akan terbongkar.
Diavolo dan Cathina sudah masuk terlebih dahulu ke dalam mobil, sepertinya Cathina langsung akrab dengan Diavolo meskipun baru pertama kali bertemu. Michella memandang ke arah Catholo yang juga masih berada di luar mobil.
“Catholo sayang, ayo masuk.”
“Okay, Mom..”
Michella tahu jika, Catholo bukan tipe yang akan mudah untuk di dekati oleh orang lain. Anak lelakinya memiliki sifat yang tidak mudah percaya, dan begitu pelindung bagi Cathina, adik kembarnya itu. Karena Michella selalu mengingatkan kepada Catholo untuk tidak percaya kepada siapapun dengan mudah, sepertinya anak lelakinya benar-benar menuruti perintahnya.
...
Selama di perjalanan, Cathina benar-benar begitu dekat dengan Diavolo, sepanjang perjalanan saja dia terus berada di gendongan Diavolo.
“Cathina.. Kemarilah duduk di pangkuan Mom, kau akan menganggu.” Ujar Michella mencoba membujuk putrinya itu.
“Tidak sama sekali, benarkan putriku ??” Ujar Diavolo membela Cathina.
Cathina mengangguk dengan penuh rasa percaya diri, seakan dirinya seperti seorang putri yang dibela oleh ayahnya sendiri. Michella hanya menggelengkan kepalanya.
“Kau terlalu memanjakannya.” Celetuk Michella sedikit tajam ke arah Diavolo, seperti seorang ibu yang tidak suka, anaknya terlalu manja kepada ayahnya.
“Kau terlalu keras kepadanya.” Ujar Diavolo masih membela putrinya itu.
“Mom, Dad jangan bertengkar..” Ujar Cathina memisahkan keduanya seakan seperti anak yang merajuk saat kedua orang tuanya bertengkar.
“Cathina.. Dia bukan ayah kita.” Ujar Catholo melihat Cathina terlalu menganggap Diavolo sebagai ayah.
“Terserah kau saja, ini adalah ayahku, wlee..” Ujar Cathina meledek ke arah kakaknya, dengan menjulurkan lidahnya, dan memeluk erat Diavolo seakan dirinya mengklaim lelaki itu sebagai ayahnya sendiri.
Sementara Michella merasakan sedikit sensasi kebahagiaan seperti keluarga kecil mereka kini kembali. Diavolo sendiri terlihat akrab dengan Cathina, dan lelaki itu juga sangat bahagia melihat kedua anaknya. Sepertinya Michella tidak memiliki keinginan untuk menyembunyikan kedua anaknya dari lelakinya itu.
Sampai kapan kebahagiaan ini akan terus berlangsung, aku harap tidak akan pernah berakhir Batin Michella dalam hatinya. Tapi ada sedikit kebimbangan, haruskah dia benar-benar memaafkan Diavolo seketika itu juga, atau haruskah dia mengabaikan lelaki itu sebagai balas dendamnya ??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Mego Me
anak perempuan lebih cepat mesra sama ayahnya...
2023-11-05
1
Mimik Pribadi
Makin seru thor,,,,lanjuutt
2023-09-23
1