“Mommy.. You really cute~”
“Ugh~ s-shut... Up !!”
Wajah Michella memerah, begitu berkeringat, matanya sayu membuat ekspresi semakin menggoda dan erotis saat ini. Diavolo terkekeh, tangannya membelai rambut ratunya yang basah akibat keringat. Meskipun Michella beberapa kali berbicara sedikit kasar, tapi nyatanya wajah wanita itu terlihat memerah malu, mungkin cara ratu kesayangannya menyembunyikan rasa malunya, di tambah Diavolo terus memperhatikan tubuh ratunya yang telanjang tanpa kain sedikitpun.
“Tubuhmu masih indah, sama seperti 6 tahun yang lalu..” Ujar Diavolo memuji tubuh indah ratunya.
“Be..berhenti.. Berkata seperti itu..”
Diavolo terkekeh pelan, dia mengecup kening ratunya dengan penuh rasa kasih sayang. Dia benar-benar sangat menyayangi dan begitu mencintai ratu kesayangannya itu.
Disisi lain, Michella sendiri benar-benar merasa di manja dan diberikan kasih sayang. Meskipun lelah, tapi dirinya sangat menyukai perlakuan lembut kekasihnya itu. Sebutan ratu tidak hanya di ucapkan oleh Diavolo kepada Michella, melainkan lelaki itu benar-benar memperlakukan wanitanya seperti sosok ratu, yang diperlakukan begitu baik, seakan ratunya adalah sesuatu yang indah yang harus dia jaga dan dia rawat.
“Kelelahan sayang ??”
“Ye-yeah.. Kau benar-benar bersemangat.”
“Begitukah ?? Aku benar-benar merindukanmu, selama di penjara aku tersiksa karena terus membayangkan dirimu.”
“Ja.. Jangan membahas apapun saat.. Seperti ini.. Argh !!”
“Hey, apakah aku terlalu kasar saat memasukkannya ??”
“Ti..tidak.. Hanya saja.. Ini sedikit.. Lebih besar dari sebelumnya..”
“Benarkah ?? Kau tidak ingat saat mabuk ?? Kau bahkan meminta untuk menyentuhnya dan-”
“Argh !! Jangan dibahas ihh~”
Diavolo terkekeh pelan, dia kemudian mendekatkan wajahnya dengan leher Michella, menghirup aroma dari tubuh wanitanya yang tercium sangat harum, kemudian menjilatinya secara perlahan. Dengan lidahnya, Diavolo memanjakan tubuh kekasihnya dengan lembut, tangannya juga dengan nakal menyusuri tubuh kekasihnya dengan sentuhan liar yang memabukkan sehingga terdengar suara erotis dari adegan keduanya. Mereka benar-benar menikmati malam itu hanya berdua saja.
...
Keesokan paginya, wanita itu membuka matanya, dan melihat ke arah jam di kamarnya. Waktu masih menunjukkan pukul 5 pagi, wanita itu tersenyum dirinya masih memiliki banyak waktu untuk memasak, dan menyiapkan sarapan untuk kedua anaknya, dan... Tunggu !! Michella menoleh melihat Diavolo masih tertidur dengan pulas, teringat akan adegan semalam, membuat Michella memerah malu.
Argh !! Lelaki itu benar-benar sialan sekali !!! Tapi jujur saja, Michella sangat menikmati pengalaman semalam, benar-benar terasa sangat menyenangkan. Dia akan memasak juga untuk lelaki itu, mungkin Diavolo akan menyukai masakan buatannya itu.
Michella terbangun, dia tidak peduli dirinya masih dalam kondisi telanjang, karena pakaiannya dia lepas semalam. Dan lagipula di dalam kamar itu hanya terdapat dirinya dan Diavolo masih tertidur.
Michella menuju ke kamar mandinya, menyalakan lampu dan melihat wajahnya dan tubuhnya di depan cermin. Michella menghela nafasnya kasar, sedikit kesal karena ulah Diavolo. Dia tidak mungkin bisa mengenakan pakaian terbuka seperti biasanya.
Lelaki posesif itu memberikan begitu banyak tanda di tubuhnya, mulai dari leher, tubuh bahkan hingga di belahan dadanya juga tercetak dengan jelas tanda itu, argh !! Astaga bagaimana dirinya bisa keluar dengan tanda sebanyak ini di tubuhnya ?! Mungkinkah Michella harus menggunakan syal ?? Hah ?! Biarkan saja, lelaki itu bisa bebas dari kemarahannya saat sedang tidur, tapi setelah bangun lihat saja !!
Michella segera menyikat gigi dan mencuci mukanya, lalu keluar mengambil pakaian dan memakainya. Melihat jam masih menunjukkan pukul 6 lebih 15 menit. Michella keluar dari kamar secara perlahan agar tidak membangunkan kekasihnya.
Melihat beberapa pelayan sudah terbangun, Michella bertanya kepada mereka.
“Apakah kalian sudah mempersiapkan sarapan hari ini ??”
“Belum nyonya, kita baru saja bangun.”
“Begitu ?? Baiklah, aku akan memasak sarapan untuk anak-anak.”
“Baik, nyonya.”
Para pelayan tidak terkejut dengan ucapan dari atasannya. Sudah biasa, jika Michella terkadang memasak untuk sarapan, atau saat makan siang. Tapi lebih sering saat pagi, sekaligus membuat bekal untuk kedua anaknya. Atau terkadang makan malam, jangan berfikir hanya karena pekerjaannya sebagai model, Michella adalah perempuan berkarir yang pemalas dan bodoh di dapur. Justru terkadang masakan Michella tidak kalah dengan restoran di sana, terkadang juga atasannya memasak untuk para pelayannya.
Benar-benar diluar nalar, kelakuan Michella di luar dan di dalam rumah. Di luar, dia memang nakal, perempuan murahan yang bercinta atau bersentuhan dengan banyak lelaki, tapi di rumah dia benar-benar seperti sosok ibu bagi anak-anaknya yang memasak untuk mereka, menyiapkan bekal, mempersiapkan perlengkapan mereka, menemani mereka tertidur, mengantarkan mereka ke sekolah. Benar-benar sangat berbeda dengan tingkah lakunya saat di luar.
Michella kemudian berada di dapur, dan melihat jika dapur masih bersih, itu artinya para pelayan memang belum menyentuh dapur. Dia segera melangkahkan kakinya, kemudian membuka kulkas. Matanya menangkap beberapa daging, dan ikan, serta sayuran.
Dia kemudian berfikir memanfaatkan bahan makanan yang ada, dan mungkin dia akan menyuruh Diavolo mengantarkannya berbelanja. Hah, itu bisa menjadi hukuman bagi lelaki brengsek nantinya. Kali ini dia akan memanjakan anak-anak, Diavolo, dan pada pelayan dengan masakannya. Biasanya jika bahan makanan terbatas seperti ini, Michella akan menghabiskan seluruh bahan makanan, dan memasak untuk semua yang ada di sana, lalu berbelanja lagi nantinya.
Michella kemudian mulai bersiap, untuk mempersiapkan semuanya.
~Beberapa menit kemudian~
“Hoamm... Huh ??”
Diavolo terbangun melihat di sebelahnya sudah kosong, dia kemudian melihat ke arah jam dinding di kamar, waktu menunjukkan jam setengah tujuh. Dia segera menuju ke kamar mandi, dan menyikat gigi serta mempersiapkan diri. Memang tidak mandi, karena dia sendiri tidak membawa baju ganti, dia bahkan berfikir akan pulang ke rumahnya dulu, baru nanti dia akan mengambil baju gantinya.
Setelah mengenakan pakaian semalam, dia kemudian keluar mencari kemana ratunya berada, hingga dia mendapati aroma harum yang berasal dari dapur. Segera lelaki itu bergegas ke dapur, dan melihat kedua anaknya sudah mengenakan seragam sekolah, dan Addy juga ada di sana, Michella kemudian dari dapur membawa dua piring lagi, berisikan masakan ayam yang memang telah dia masak tadi. Michella kemudian melihat Diavolo berdiri di pintu dapur memperhatikan mereka.
“Diavolo, kemarilah, sarapan disini. Aku sudah mempersiapkan masakan untukmu.” Ujar Michella membawa dua piring di tangannya.
Diavolo tersenyum, dia bisa melihat betapa hebatnya ratu kesayangannya itu. Dia kemudian melangkah ke arah meja makan, dan duduk di antara mereka. Michella menaruh piring itu di depan Diavolo. Lelaki itu bisa melihat masakan daging ayam yang sudah di potong dan di berikan bumbu entah apa, tapi baunya sangat harum dan terlihat sangat enak.
“Aku sudah membuatkan bekal onigiri untukmu bekerja. Karena daging ikan hanya sedikit, aku membuatkan onigiri untuk bekalmu dan anak-anak, untung saja cukup.” Ujar Michella melanjutkan ucapannya kepada Diavolo.
Lelaki itu kini bisa memandang Michella seperti sosok istri yang menyiapkan makanan untuknya dan anak-anak, sangat istimewa sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments