“Mommy.. Kau sangat berani tadi, hmm~”
“Su..sudahlah ja..jangan di bahas.”
“Kenapa tidak ?? Aku sangat bangga memiliki Mommy cantik dan berani seperti dirimu.” Ujar Diavolo, memanjakan ratu kesayangannya dengan tangannya membelai lembut tubuh indah itu, dan lidahnya yang memanjakan tubuh indah tanpa kain itu. Michella memerah malu, menikmati sentuhan lembut itu.
“Di..Diavolo..” Michella berusaha keras menahan mulutnya yang akan mengeluarkan suara suara yang mungkin akan membuat Diavolo semakin bersemangat dan bernafsu.
Tapi gagal, suara indah itu terdengar hingga membuat Diavolo menyeringai licik, mendengarkan suara indah nan merdu milik ratunya itu. Kebersamaan keduanya, begitu indah hingga sebuah nada suara dari handphone milik Michella terdengar. Diavolo mengambil handphone dengan satu tangannya, dan membaca siapa yang berusaha menganggu waktu berduaannya dengan Mommy nya, hingga satu nama tertulis dengan jelas di sana.
Riel calling up.
Tulisan itu membuat Diavolo rasanya ingin menghancurkan handphone milik Michella dan membuangnya. Tidakkah lelaki itu mengerti bahasa manusia, dimana dirinya dan Michella adalah sepasang kekasih ?! Kenapa anjingnya yang satu ini sangat keras kepala !!
Ahh~ sepertinya aku harus memberi pelajaran pada anjing kecil tidak berguna itu, untuk menyadarkannya mengenai posisinya yang jauh berbeda dengan mommy kesayangku Batin Diavolo dengan licik, matanya melirik ke arah Michella yang sudah berkeringat dan menatapnya dengan tatapan mata yang sayu.
“Taruh handphonenya... Ja..jangan terlalu fokus pada layar segiempat itu..” Ujar Michella dengan malu-malu, dirinya malu mengakui jika dia tidak suka Diavolo fokus pada hal lain, selain dirinya. Entah kenapa, apakah ini tanda dimulainya rasa cemburu ?? Di tambah, dalam kondisi seperti ini, Michella tidak ingin Diavolo berhenti memanjakannya.
Mendengar perkataan Mommy nya, membuat Diavolo menyeringai licik.
“Mommy.. Besok minggu sayang, tenanglah aku akan memanjakanmu seharian jika kau mau.”
“Ja..jangan berkata begitu..”
“Bukankah, kau ingin perhatianku khusus untukmu, sayang~ aku akan melakukan apapun yang kau inginkan~”
Michella memerah malu, tapi dia tidak bisa menyembunyikannya lagi, dia mengalungkan kedua lengannya dengan leher Diavolo, dan menatap lelaki itu dengan tatapan begitu menginginkan. Seakan dirinya tidak ingin, melewatkan setiap detik tanpa Diavolo, betapa menyenangkan dan sangat indah cinta itu.
“Jangan pernah.. Meninggalkanku..”
“Pasti, Mommy.. Aku akan tetap berada disisimu.”
Betapa indahnya hari-hari ini, bahkan saat sepulang dari mereka makan di restoran tadi. Diavolo benar-benar memanjakan Michella, dan merendahkan dirinya. Setelah selesai urusan menidurkan anak-anak dan lainnya, keduanya berada di dalam kamar. Diavolo membuka sepatu dan pakaian Mommy nya sembari terus memuji dan memberikan kata-kata yang manis. Tidak berlebihan tapi memang sangat memabukkan. Diavolo, terkadang memberikan kata-kata lebay yang berlebihan, hanya untuk membuat ratu kesayangannya marah, tapi kini kalimat lembut pujian kepadanya, membuat Michella rasanya ingin terbang.
Dan kini, di atas ranjang. Diavolo hanya akan bergerak sesuai perintah Michella, meskipun dalam hati lelaki itu ingin sekali menggerayangi seluruh tubuh mulus nan indah milik Michella, tapi dia menahan diri menunggu aba-aba dan perintah dari Mommy nya. Belum pernah ada lelaki yang sebegitu memanjakannya, dan baru Diavolo yang membuat Michella bisa terbang dan diperlakukan seperti sosok ratu.
Wajah Diavolo mendekati leher Michella, dan hidung mancungnya bergerak menghirup aroma yang tidak pernah bosan bagi Diavolo, aroma yang jauh lebih wangi dari parfum manapun, seakan hanya tubuh Michella yang tercium sangat harum. Mata lelaki itu bergerak mengamati pergerakan tubuh Mommy nya yang bergerak menggoda kepadanya.
“Sayang~ sentuhlah aku.” Bisik Michella dengan lembut dan terdengar memohon kepadanya. Diavolo menyeringai, dia menunggu kesempatan dan perintah ini sejak tadi, tapi tubuh itu menggeliat dan menggodanya seakan terus berbisik untuk menyentuhnya, aroma tubuh Michella terus mengikat Diavolo agar tidak melepas darinya. Sungguh, suasana malam itu begitu indah, seakan keduanya adalah pasangan suami istri yang baru menikah, dan hendak melakukan malam pertama.
Diavolo membaringkan tubuh Michella, melepaskan kemeja miliknya, memperlihatkan otot perut dan dadanya yang terbentuk dan dengan tato yang menghiasinya. Michella menatap ke arah tubuh indah itu, dengan tatapan menginginkan. Diavolo terkekeh pelan, seakan membaca keinginan dari ratunya itu.
“Kau ingin menyentuh ini sayang ??” Ujar Diavolo menyentuh bagian dadanya sendiri, membuat Michella yang sudah terhanyut akan buaian lembut milik Diavolo, mengangguk bak anak polos yang di tanya oleh orang tuanya.
“Kau nakal sekali, Mommy~” Ujar Diavolo merendahkan tubuhnya, tapi tidak menindih, dirinya mendekatkan dada dan perutnya kepada Michella yang sepertinya ingin menyentuh tubuhnya itu.
“Mommy.. Aku akan terus memberikanmu setiap malam, jika kau mau.” Ujar Diavolo mengecup kening Michella dengan penuh rasa sayang.
...
Keesokan harinya, saat Michella terbangun dari tidurnya. Dia melihat ke arah Diavolo yang tertidur di depannya, wajah lelakinya yang sedang tidur dengan tenang, terkena pantulan sinar matahari yang masuk melalui celah jendela. Tapi anehnya, lelaki itu sama sekali tidak terganggu dan malah tertidur dengan tenangnya.
Michella mengamati wajah Diavolo, jauh lebih tampan di saat dirinya sedang tertidur dan terlihat tenang seperti ini. Michella mengangkat tangannya membelai bagian rambut Diavolo dengan perlahan, hingga dia terkejut saat melihat Diavolo tersenyum di saat tangannya menyentuh rambutnya.
“Mengagumi rambutku, Mommy.. Kau boleh menyentuhnya setiap waktu, jika kau mau.” Ujar Diavolo membuka matanya, membuat Michella langsung menarik tangannya, menolehkan wajahnya malu, karena ketahuan sedang membelai rambut lelakinya.
“Jangan malu, seperti itu, Mommy.. Ayo belai lagi.”
“Hen... Hentikan..”
“Kau lucu dan menggemaskan saat sedang malu seperti itu, ayo kemari~ aku ingin melihat wajah cantikmu.” Celetuk Diavolo menggodanya lagi, membuat Michella semakin memerah malu.
“A.. Aku akan memasak sarapan dulu..” Ujar Michella dengan malu, dia mencoba menyingkirkan tangan Diavolo yang menahannya itu, astaga keduanya benar-benar seperti pasangan yang baru saja menikah. Rasanya sangat lucu dan romantis.
Michella yang berhasil melepaskan diri dari tangan Diavolo, bangkit berdiri dan melepaskan selimut yang tadi menutupi tubuhnya, tapi..
“Kyaa !! Kenapa aku telanjang ?!”
Diavolo menghela nafasnya, “Padahal semalam, Mommy tidak mabuk, kenapa kau tidak ingat peristiwa semalam ??”
Michella terdiam sejenak, kemudian terkejut bukan main, “Diavolo !! Kau lelaki mesum yang nakal !!”
“Tapi.. Mommy kaulah yang menyuruhku menyentuhmu~”
“Argh !! Ini semua karena kau !!”
“Mommy, apakah aku harus merekam kejadian semalam ?? Sebagai bukti dan menunjukkan padamu, pada saat pagi ??”
“Argh !! Diamlah !!”
Michella memasuki kamar mandi dengan berlari, karena wajahnya malah semakin memerah malu, akibat perlakuan nakal Diavolo yang menggodanya, sementara lelaki itu tertawa geli dan puas melihat ekspresi Michella yang masuk ke kamar mandi dengan terburu-buru. Rasanya, Diavolo ingin menahan pintu kamar mandi, dan menggoda Mommy nya agar mau mandi bersama, tapi sepertinya tidak usah. Karena Diavolo takut, dia dan Michella akan lupa waktu dengan anak-anaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments