Beruntung saja, Michella menanyakan alamat kantor perusahaan milik Diavolo. Lelaki itu melupakan bekalnya, dan sebagai kekasih yang baik.. Err entahlah apakah mereka sudah menjalin hubungan kekasih atau belum, tapi yang jelas. Michella dengan berbaik hati mengantarkan makanan ke kantor milik Diavolo, setelah dirinya mengantarkan anak-anak sekolah. Diavolo tumben sekali ke kantor pagi hari, karena lelaki itu bilang jika dirinya harus menghadiri meeting penting.
Tepat selesai memasak untuk sarapan dan bekal, Diavolo berangkat dari rumah Michella. Dan terlalu sibuk menggoda dan merayu ratunya, sampai-sampai lelaki itu melupakan bekal miliknya.
Hah.. Tidak masalah, hari ini Michella membawa sopir khusus hanya hari ini saja, biasanya dia selalu menyetir sendiri.
“Anda sangat beruntung Nyonya.. Perusahaan milik Tuan Diavolo sangat besar, dan terkenal di Amerika Serikat.” Ujar sang sopir saat Michella mengatakan alamat perusahaan milik Diavolo.
Perusahaan besar ?? Apakah selama 6 tahun, Diavolo berusaha keras untuk bisa membangun atau bahkan mendirikan perusahaan besar nan sukses itu ?? Sekaligus mencari dirinya ?? Hah, terkadang begitu banyak pertanyaan dari Michella kepada Diavolo, tapi wanita itu tidak yakin. Bukan karena dirinya melihat kebohongan di mata Diavolo.
Tapi 6 tahun yang lalu pun, Diavolo berjanji tidak akan pernah meninggalkannya. Dan kenyataannya ?? Takut ?? Tentu saja, Michella takut akan kehilangan lagi lelaki yang sangat dia cintai sekali dulu, naifnya Michella sama sekali tidak bisa menggantikan posisi Diavolo dengan lelaki lainnya.
“Begitukah ?? Aku tidak pernah mendengarnya.”
“Itu memang perusahaan baru, tapi sudah terkenal dan populer di kalangan para pebisnis lainnya.”
Michella mengangguk, dia memilih menikmati pemandangan di sekitar kanan dan kiri kacanya. Hari ini, dia memakai kemeja putih, dan rok yang memang pendek, tapi tidak benar-benar pendek. Di atas lutut sih, tapi tidak sependek hotpants. Dan roknya cukup ketat memang, tapi Michella tidak peduli. Dia memang terbiasa menggunakan rok dan pakaian seperti itu.
Setelah sampai di kantor perusahaannya, sang sopir menurunkan Michella di bagian depan gedung yang memang untuk menurunkan penumpang.
“Kau memilih menunggu disini, atau pulang dulu nanti aku akan menelfonmu ??”
“Aku ada urusan sebentar Nyonya, jika aku meninggalkanmu, dan kau bisa menghubungiku jika kau membutuhkan jemputan.” Sepertinya sopir itu yakin, Michella tidak akan hanya sebentar di sana, ditambah bagaimana ekspresi dan reaksi dari Diavolo di dekat Michella. Tidak mungkin hanya setengah jam, jadilah sopir itu memilih bolak-balik daripada nanti menjadi obat nyamuk di antara kedua pasangan itu.
“Baiklah, kalau begitu.”
Michella turun, membawa bekal dan juga tas miliknya, yang berisikan dompet, identitas, handphone dan perlengkapan makeup yang simple. Setelah turun, Michella memandangi kantor yang memang terlihat besar itu. Mirip seperti gedung hotel mewah ataupun gedung kantor para pejabat.
Michella masuk ke dalam dan menemui resepsionisnya. Seorang perempuan muda menyapa Michella dengan sangat ramah di sana.
“Selamat siang, ada yang bisa saya bantu ??”
“Bisa saya bertemu dengan pemilik perusahaan ini, Diavolo ??”
“Tunggu sebentar, nyonya.. Biar saya telfon dulu. Sebelumnya siapa nama Nyonya ??”
“Michella.”
“Baik, tunggu sebentar.”
Resepsionis itu menelfon melalui telepon yang ada di sampingnya, setelah menanyakan melalui telepon, dan mendapatkan jawaban. Gadis itu menutup teleponnya, dan kemudian menghadap kembali ke arah Michella.
“Nyonya.. Anda bisa masuk ke ruangannya.”
“Tapi, bukankah dia bilang ada meeting penting pagi ini ??”
Gadis itu mengangguk, “Tuan bilang anda, di perbolehkan memasuki ruangan kantornya untuk menunggu.”
“Baiklah.”
“Ruangan Tuan Diavolo, berada di lantai 10, anda bisa menggunakan lift yang terletak di pojok kanan sana.”
“Terima kasih banyak.”
“Sama-sama Nyonya.”
Meskipun dalam hatinya merasa penasaran dan bingung. Tapi tetap saja, Michella mengikuti perkataan dari gadis resepsionis itu, kenapa Michella memanggilnya gadis ?? Karena resepsionis itu terlihat masih sangat muda.
Setelah mendapatkan lift yang dia tuju, segera saja Michella menekan tombol lift itu, dan tidak perlu menunggu lama lift itu terbuka, ruangan di dalamnya kosong. Membuat Michella merasa lega, karena memang di dalam lift, Michella lebih suka kosong seperti ini daripada banyak orang. Tapi belum sempat menekan tombol menutup pintu, tiba-tiba seorang perempuan berlari ke dalam lift dengan terburu-buru. Seketika Michella menekan tombol untuk menahan pintu agar tetap terbuka.
Sudah aku bilang, bukan ?? Jangan melihat sisi nakal Michella, dan pakaian terbukanya itu. Karena sejatinya, Michella adalah sosok perempuan yang baik dan penolong. Setelah perempuan itu masuk, barulah Michella menutup pintu lift.
Tapi sepertinya kebaikan Michella jatuh ke tangan orang yang salah. Michella bisa melihat dandanan tebal, dan makeup yang menjijikan itu. Roknya bahkan lebih pendek dari milik Michella, gila itu rok atau celana hotpants.
Yakin perempuan kaya gini, bekerja di perusahaan Diavolo ?? Batin Michella dengan merasa penasaran dan heran.
Hal yang lebih mengherankan adalah, dengan make up setebal itu, perempuan gila itu justru kembali menambahkan beberapa lainnya, seperti eyeliner, lipstik yang merah seperti orang yang memakan bayi, dan menggunakan parfume begitu banyak, hingga satu ruangan lift itu berbau parfume.
Untung makanan Diavolo udah aku tutup rapat, coba enggak, pasti kena parfume Batin Michella merana melihat kelakuan dari perempuan di sebelahnya itu. Dan yang lebih memalukan adalah, perempuan itu tidak terlihat muda lagi. Ya, dia sudah cukup tua, dan terlihat sangat norak dengan dandanan tebal.
Beruntung saja, lift segera terbuka di lantai 10, dan wanita norak itu langsung keluar tanpa mengucapkan apapun, bahkan terima kasih. Tapi tidak masalah, lebih baik tidak berbicara daripada harus berhadapan dengan orang seperti itu.
Michella segera keluar mencari dimana ruangan Diavolo. Berjalan kesana, kemari mencari dimana lokasi ruangan milik Diavolo, hingga dia mendapati ruangan CEO. Michella hendak mengetuk pintu ruangan, tapi kemudian dia mendengarkan suara Diavolo yang sedang kesal dengan seseorang.
“Berhenti menyentuhku, ****** sialan !!!”
Michella terkejut mendengarkan perkataan dari Diavolo, dia segera membuka pintu, dan melihat sosok perempuan norak itu berusaha memeluk Diavolo, sementara Diavolo berusaha menahan dan mendorong. Lelaki itu tampak tidak suka, dan terlihat sangat membenci. Melihat Michella ada di sana, segera saja Diavolo mendorong perempuan norak dan genit itu, dan kemudian berlari mendekati Michella.
“Ratuku, selamatkan aku !!” Ujar Diavolo dengan nada manjanya ke arah Michella dan memeluk ratu kesayangan.
“Kau.. Pelacur sialan !! Kenapa kau merebut kekasihku ?!” Ujar perempuan norak dengan nada sok marah, tapi tidak terlihat menyeramkan, melainkan terlihat menyebalkan bagi Michella.
“Sejak kapan aku kekasihmu, pelacur sialan !! Dan jangan menyebut ratuku pelacur, sialan !!” Ujar Diavolo dengan nada berbeda saat berbicara dengan perempuan itu, dia terlihat tidak suka dan penuh kebencian, tapi ketika berbicara dengan Michella menggunakan nada lembut, nan manjanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Mimik Pribadi
Wkwkakak,,,,,Diavolo berasa diburu badut makeup tebel kali y smpe2 jijay gitu
2023-09-23
2