“Seluruh total belanjaan anda 2.000.000 U$, nyonya..”
“Baiklah, ini-”
“Pakai kartuku saja.”
Saat Michella hendak mengeluarkan kartu dari dompet, tiba-tiba Diavolo mengeluarkan blackcard dari dompetnya dan menyerahkannya kepada kasir itu.
“Baik, silahkan tunggu prosesnya.” Ujar wanita kasir itu, menerima blackcard Diavolo dan kemudian memproses pembayaran itu.
Michella menatap ke arah Diavolo, sementara lelaki itu hanya mengangguk.
“Udah sana, kamu dorong trolly belanjaan keluar, nanti aku bantuin masukin ke mobil.” Ujar Diavolo dengan lembut kepada Michella, wanita itu mengangguk dan mencoba bertingkah acuh dan dingin, meskipun berbeda dengan hatinya yang berdetak tak karuan.
Sejak kapan, si brengsek itu menjadi sosok lembut dan gentle seperti ini !! Argh !! Jika dia terus bertingkah seperti ini, mungkin hatiku akan meledak sebentar lagi !! Celetuk Michella dalam hatinya, tapi pintarnya wanita itu menyembunyikan seluruh isi hatinya dan memasang wajah dingin dan acuh.
“Baiklah.” Ujar Michella membalas singkat, lalu mendorong trolly belanjaan keluar, menyembunyikan pipinya yang mungkin seperti kepiting rebus itu.
Setelah mendorong trolly keluar dari tempat perbelanjaan, menuju ke arah mobil yang terparkir tidak jauh dari pintu keluar.
“Darling~ sedang apa kau disini ??”
Michella menoleh ke arah sumber suara, dan terkejut bukan main, menatap siapa yang datang memanggilnya.
Mati aku, kenapa bertemu denganmu kemari ?! Batin Michella merana, saat melihat Fael yang menghampirinya. Michella berharap saja Feal tidak selalu berada di dekatnya, atau Diavolo akan marah kepadanya.
“Darling~ kau tidak menjawab pertanyaanku ??”
“Err maaf, aku sedikit melamun.. Seperti biasa kau tahu, aku berbelanja.” Ujar Michella bertingkah dan mencoba tetap tenang seakan dirinya tidak memiliki masalah apapun.
“Kenapa kau tidak bilang ?? Aku bisa mengantarkanmu.” Celetuk Fael.
“Err.. Sebenarnya aku-”
“Tidak perlu repot-repot tuan, calon suaminya selalu siap untuk mengantarkan ratunya pergi kemanapun.”
Mati aku !! Batin Michella mendengarkan suara dari Diavolo di belakangnya. Secara tiba-tiba lelaki itu muncul di samping Michella dan memegang pinggang ratunya dari samping, sembari menatap tajam ke arah sosok lelaki di depannya. Sementara Fael yang mendengarkan perkataan itu, terkejut bukan main dan menatap ke arah Michella dengan penuh tanda tanya.
“Benar, bukan ratuku ??” Ujar Diavolo memandang ke arah Michella, dengan memegang semakin erat bagian pinggang perempuan itu.
“I..iya..” Ujar Michella dengan sedikit gugup dan malu, siapa yang tidak merasa malu dengan tingkah dan sentuhan dari Diavolo di tubuhnya. Di tambah, pinggang adalah bagian paling sensitif baginya.
“Ratumu.. ?? Calon suami ?? Bisa kau jelaskan ini semua, Michella ??”
Michella kemudian memandang ke arah Fael, dia sebenarnya tidak tahu harus berkata apa tapi jujur saja dia ada rasa kesal kepada Fael yang masih saja mengejarnya, meskipun hubungan mereka sudah putus.
“Fael.. Bukankah sudah aku katakan, aku tidak ingin lagi berhubungan denganmu. Kau sudah memiliki tunangan, dan.. Aku juga sudah memiliki calon suami, yang sebentar lagi akan menikah.” Ujar Michella, Diavolo menyeringai kesenangan mendengarkan penjelasan itu, dia bertekad akan mengajak Michella memilih gedung dan gaun pernikahan secepatnya.
“Michella.. Aku bisa memutuskan tunanganku, untukmu.”
“Tapi aku tidak ingin. Aku tidak ingin bersama denganmu.. Aku.. Aku tidak mencintaimu..”
“Michella kumohon, berikan aku kesempatan..”
Diavolo menggelengkan kepalanya, benar-benar keras kepala, sialan sekali lelaki di depannya, di depan calon suami Michella malah bertingkah memelas. Sialan !! Kalau bukan tempat umum, Diavolo akan menembak kepala Fael saat ini juga. Tapi Diavolo memiliki cara licik lainnya untuk bisa melarikan diri dari Fael, sekaligus memanasi Fael.
“Sayang, Ratu kesayanganku. Ayo kita harus segera bergegas, bukankah setelah ini kita harus menyewa gedung dan gaun pernikahan ??” Ujar Diavolo dengan nada manja yang dibuat-buat, dan juga memeluk erat pinggang Michella dari samping.
“Baiklah.. Baiklah.. Fael, maaf kita harus pergi dulu, kita akan membicarakan besok lagi.” Ujar Michella yang menuruti perkataan dari Diavolo, karena wanita itu sendiri merasa sangat tidak nyaman dengan kehadiran dari Fael.
Segera saja Michella dan Diavolo pergi melewati Fael, membuat Fael merasa kesal, marah tapi dia tidak mungkin akan membuat kekacauan di tempat umum seperti ini. Lelaki itu hanya menahan umpatan dan kata-kata manis itu kepada Diavolo dalam hatinya saja, terlebih saat Diavolo memeluk pinggang Michella dari samping.
Siapa sebenarnya bajingan itu ?? Sialan, bagaimana bisa dia merebut Michella secepat itu ?? Ck, harusnya akulah yang menikahi Michella, bukan dia !! Batin Fael hanya bisa memperhatikan Michella dan Diavolo dari kejauhan saat kedua orang itu memasukkan barang ke dalam mobil, benar-benar seperti pasangan suami istri yang baru saja berbelanja.
...
Sepanjang perjalanan, Diavolo terlihat sangat badmood, membuat Michella merasa sangat tidak nyaman dengan kondisi dan suasana ini, dia berusaha mencairkan suasana dan membuat lelakinya tidak lagi marah kepadanya.
“Aku benar-benar tidak ada hubungan apapun dengannya.”
“.....”
“Berbicaralah sesuatu !! Berikan gombalan basimu atau bicara apa ?!”
“.......”
“Argh !! Berhenti mendiamkan aku !!”
Diavolo menghela nafasnya berat, sulit memang baginya untuk tetap marah dan diam kepada kekasihnya, tapi Michella tidak berhenti berusaha. Mulai menggoyangkan tangan Diavolo yang sedang menyetir, mengoceh sendiri, hingga berteriak di dalam mobil hanya agar Diavolo berbicara dengannya.
“Aku benci.. Ketika ada lelaki yang berbicara kepadamu..” Celetuk Diavolo dengan nada dingin dan berat, berbeda dari sebelumnya. Michella memandang tidak suka.
“Dengar, aku sudah katakan.. Aku sudah lama berpisah dengannya, tapi dia terus mengejarku !!”
“....”
“Kenapa kau malah marah kepadaku ?! Argh !! Katakan sesuatu !!!”
Diavolo kembali menghela nafasnya, “Ketika aku sedang marah, tidak mudah untuk menenangkannya, asal kau tahu.”
“Oh.. Lalu apa ?? Apa yang akan kau lakukan kepadaku ?!”
Diavolo melirik ke arah Michella, “Aku akan menelanjangimu dan bercinta denganmu hingga sore nanti.”
“Hah ?! Berhenti bersifat mesum !! Dasar lelaki sialan !!”
“Bukan salahku, kau yang membuatku kesal.”
“Kenapa malah aku ?! Argh !! Kau menyebalkan !! Jika kau suamiku, maka aku akan menyuruhmu tidur di luar !!”
“Sayang, tidak mungkin kita akan bercinta di lapangan luar ?? Apa kau tidak kedinginan ?? Dan apa kau tidak kasihan.. Milikku akan mengkerut jika kedinginan..”
“Argh !!! Diamlah, dasar sialan !!”
Diavolo tertawa geli mendengarkan perkataan dari Michella, sepertinya satu-satunya cara melepaskan rasa badmoodnya adalah dengan menggoda kekasih kesayangannya itu.
“Ah iya, sekalian menjemput anak-anak kita.” Ujar Diavolo mengingat jam berapa ini.
“Terserah kau saja, tapi... Kapan kau berangkat ke kantor ?!”
“Tidak usah, setelah menjemput anak-anak, aku harus menghukum ratu nakalku di atas ranjang.”
“Dasar gila, mesum !! Apakah semalam kurang ?!”
“Tentu saja, aku masih merindukan tubuh indahmu itu.”
Michella kembali berbicara panjang lebar memarahi dan mengumpat ke arah Diavolo, tapi bagi lelaki itu adalah sesuatu yang menggemaskan bagi Diavolo. Betapa beruntungnya mendapatkan perempuan cantik yang menggemaskan, setelah 6 tahun berlalu, ratu kesayangannya semakin indah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments