Cathina dan Catholo terlihat senang, kedua anak itu bermain di taman dengan beberapa permainan yang berada di sana. Catholo memang terlihat tidak terlalu percaya dengan Diavolo, tapi melihat adiknya senang, kakak kembarnya mencoba untuk bermain dan melupakan kecurigaannya untuk sementara. Disisi lain, Michella dan Diavolo memperhatikan dari dekat, tingkah keduanya. Diavolo terlihat senang, dia tersenyum melihat betapa bahagianya kedua anaknya itu. Michella mendapati beberapa kali, Diavolo terkekeh pelan saat memperhatikan kedua anak itu.
“Kau benar-benar menghasilkan bibit unggulan, rasanya aku ingin menambah anak lagi.” Celetuk Diavolo dengan sembarangan, membuat Michella melirik ke arahnya dengan tajam dan mengumpat kesal ke arahnya.
“Dasar lelaki mesum !!! Brengsek !!”
Diavolo tertawa geli mendengarkan umpatan dari Michella. Tidak lama, kedua anak itu menghampiri dua orang tersebut.
“Bagaimana permainannya ?? Sepertinya kalian sangat asyik bermain.” Ujar Diavolo.
“Yeah, Daddy !! Kita benar-benar sangat asyik bermain !!” Ujar Cathina dengan riang dan senang.
“Daddy... ??”
“Bukankah sudah aku bilang, dia adalah ayahku.” Ujar Cathina dengan bangga, seakan dirinya membanggakan Diavolo sebagai ayahnya. Catholo hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku, adiknya itu. Michella hanya tersenyum tipis melihat tingkah putrinya dan Diavolo. Wanita itu senang melihat kebahagiaan dan kebersamaan kecil dari keluarga mereka. Hingga..
“Michella.. Aku tidak tahu, jika kau ada disini.”
Ucapan itu membuat semua yang ada di sana menolehkan kepala mereka dan melihat ke arah sumber suara. Diavolo melirik sinis ke arah sosok si pembawa suara itu, dialah Riel. Kepala mafia yang tergila-gila akan Michella. Ya meskipun jauh lebih berkuasa Diavolo, tapi Riel juga tidak bisa dianggap enteng. Dia tetaplah sosok mafia kejam.
“A..apa yang kau lakukan disini ??” Ujar Michella dengan bingung dan kaget.
Dan kenapa harus di waktu yang tidak tepat.. Semoga saja Diavolo tidak marah.. Michella sempat melirik ke arah Diavolo, yang memandang tajam ke arah Riel, begitu pula sebaliknya. Tanpa perkataan apapun, hanya dengan melalui tatapan saja. Semua sudah menggambarkan permusuhan yang terjadi diantara kedua lelaki itu.
“Aku hanya berjalan-jalan, dan kebetulan bertemu denganmu.. Siapa lelaki itu ??” Riel menatap ke arah Michella, lalu sedikit merubah intonasi suaranya saat menanyakan sosok lelaki yang duduk di sebelah pujaan hatinya itu.
“Oh.. Dia-”
“Diavolo, calon suami Michella.” Ujar Diavolo memperkenalkan dirinya sendiri, sembari tersenyum miring dan ekspresinya terlihat sangat puas dan begitu bangga, Riel terkejut bukan main mendengarkan perkataan dari Diavolo, dan melirik ke arah Michella dengan tatapan penuh tanda tanya, seakan menanyakan pernyataan yang diucapkan oleh Diavolo.
“Itu tidak benar-”
“Sayang, apa kau lupa.. Aku sudah menyiapkan gedung, dan mencetak undangan pernikahan kita. Ah, aku lupa memberitahumu, seharusnya itu menjadi kejutan dariku untukmu, hanya saja... Aku khawatir akan datangnya orang ketiga dalam hubungan kita.” Diavolo merubah ekspresinya menjadi sinis di bagian akhir, membuat Michella semakin tidak bisa menjawab apapun untuk saat ini. Sementara Riel terlihat semakin tidak suka, Michella kemudian sedikit mengalihkan perhatiannya seakan tidak mau menatap ke arah Riel ataupun Diavolo untuk saat ini.
Wanita itu tidak mengetahui ide gila apa yang ada di dalam pikiran Diavolo, menyebutkan pernikahan. Dan dia mengatakan dengan lantang di hadapan Riel. Astaga kegilaan apalagi yang dilakukan oleh Diavolo. Berbeda dengan reaksi dari kedua putra dan putrinya.
“Yeayy !! Aku akhirnya memiliki ayah !!” Ujar Cathina dengan senang dan gembira. Meskipun tidak mengetahui apapun, tapi Cathina mendengarkan istilah menikah dan berarti Diavolo akan tinggal bersama mereka dan menjadi ayahnya.
Diavolo terkekeh, “Ya.. Aku akan menjadi ayahmu.” Ujar lelaki itu tersenyum puas ke arah Cathina, dan melirik tajam ke arah Riel.
“Sayang, bagaimana jika kau dan anak-anak ke mobil terlebih dulu ?? Aku akan berbicara sebentar dengan temanmu ini, aku ingin berkenalan dengannya.” Ujar Diavolo berbicara kepada Michella.
Semoga saja, mereka tidak membuat kekacauan di taman ini Batin Michella mengingat betapa gilanya Diavolo dan Riel, apakah keduanya akan bertarung memperebutkan Michella ?? Entahlah, Michella berfikir ini adalah rencana untuk mengamankan anak-anaknya.
“Ayo anak-anak kita ke mobil dulu.” Ujar Michella mengajak kedua anaknya untuk pergi dari sana.
Setelah semuanya pergi, dan meninggalkan Diavolo dan Riel di sana. Diavolo memberikan tatapan tajam, seakan dia hendak membunuh Riel hanya dengan tatapannya.
“Aku peringatkan, bajingan kecil. Jangan sekali-kali tangan kotormu menyentuh ratu kesayanganku.” Celetuk Diavolo dengan nada penuh penekanan, dan memberikan peringatan tajam kepadanya.
“Aku bukan robot yang akan menuruti perkataanmu. Michella adalah milikku sejak awal, sebelum kau datang.”
Diavolo tertawa dalam hatinya, Akulah yang pertama menyentuh tubuh wanita pujaanmu itu, aku yang pertama merenggut keperawanannya, dan akulah ayah kandung dari kedua anak itu Batin Diavolo dengan penuh kemenangan.
“Kau memang bukan robot, tapi bagiku kau adalah anjing. Anjing yang harus selalu menuruti perkataan majikannya, jadi dengarkanlah perkataanku, anjing kecil.” Diavolo tersenyum penuh kemenangan, Riel memandang semakin marah kepada Diavolo. Tetapi lawan tatapannya hanya tersenyum puas seakan tidak takut dengan tatapan penuh amarah dari Riel.
...
Tidak lama..
Diavolo kemudian kembali ke mobil, dan tersenyum puas di sana. Setelah memasuki mobil, Diavolo kemudian melihat Michella memangku Cathina, dan berbicara dengan putranya yang duduk di belakang, tapi kursinya sengaja dimajukan supaya bisa lebih dekat dengan Michella yang duduk di depan, tepatnya sebelah sopir.
Diavolo tersenyum melihat betapa dekatnya hubungan anak dan ibu itu. Dalam hatinya, akan selalu menjaga dan melindungi anak-anak dan kekasihnya yang nanti akan menjadi istrinya. Hah, Diavolo tidak sabar menantikan saat-saat itu.
Yang harus dia lakukan adalah bersabar, mencoba mendekati hati Michella dan anak-anaknya, lalu kemudian mengambil mereka sebagai keluarga. Memang sih, Diavolo adalah ayah kandung mereka, tapi karena begitu lama hubungan mereka terputus saat Diavolo tidak sekalipun menjenguk atau menemani sang putra-putrinya. Hingga membuat suasana asing diantara mereka, dan Diavolo mencoba memperbaiki hubungan yang asing ini, menjadi hubungan keluarga yang harmonis, lagi.
“Jadi.. Mau makan siang apa hari ini ?? Khusus hari ini, aku akan menjadi sopir untuk kalian.” Ujar Diavolo membuat ibu dan anak itu menoleh ke arahnya.
“Aku ingin steak !!” Ujar Cathina dengan semangat.
“Yeah, steak sepertinya terlihat enak.” Celetuk Catholo menyetujui ucapan dari adik kembarnya.
“Bagaimana denganmu, ratuku ??”
“Be..berhentilah memanggilku ratu !! Aku mengikut permintaan anak-anak saja.” Ujar Michella memerah malu.
“Baiklah, ayo kita ke restoran sekarang !!”
“Yeayyy !!!”
Michella memalingkan wajahnya dia masih saja, bertingkah seperti dulu. Salah tingkah, saat mendengarkan perkataan dari Diavolo. Lelaki brengsek sialan itu benar-benar membuatnya salah tingkah, sialnya hanya Diavolo yang mampu melakukan semua itu, Michella tidak pernah bertingkah sama saat bersama Riel ataupun Fael.
Kedua lelaki itu hanya sebagai kekasih saja, bukan benar-benar pujaan di dalam hati Michella. Dan hanya Diavolo yang menjadi pemenang di hati Michella. Hanya lelaki brengsek itu seorang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments