“Aku masih tetap mempertanyakan kepadamu.”
Malam ini, Michella mencoba membicarakan kembali dengan Diavolo.
“Jagalah, dan temani dulu anak-anak. Mereka ingin kau menemaninya, aku tidak akan pergi kemanapun, sayang.”
Michella menghela nafasnya perlahan, “Baiklah..”
Dia memang ingat, akan menjaga dan membacakan dongeng untuk mereka. Tapi Michella mengingat akan memiliki urusan cukup panjang dengan Diavolo, karena itu dia berfikir akan menunda terlebih dahulu dengan janji anak-anaknya, tapi..
“Dahulukan mereka, aku meninggalkan mereka 6 tahun lalu, dan tidak menepati janjiku. Kau sebagai ibunya, jangan melakukan kesalahan yang sama sepertiku.” Ujar Diavolo, mengingatkan Michella akan kesalahannya itu.
Michella mengangguk, “Baiklah..”
Michella kemudian bangkit berdiri dari kursinya dan kemudian keluar dari kamarnya. Ya, dia sengaja mengajak Diavolo ke kamarnya, untuk membahas sesuatu yang penting. Tapi sepertinya rencana itu akan dia ubah untuk sementara, dan memilih menemani putra dan putrinya itu. Diavolo tersenyum melihat Michella menuruti ucapannya, seakan seperti seorang istri yang mengikuti perintah dari suaminya.
Disisi lain..
“Mom ?? Bukankah kau.. Ada urusan ??” Ujar Cathina dengan terkejut bukan main melihat ibu mereka masuk ke dalam kamar mereka.
Michella tersenyum kecil, “Malam ini, dan seterusnya aku akan menemani kalian tertidur. Haruskah aku menyanyikan lagu atau membacakan dongeng untuk kalian ??” Michella kemudian duduk di atas kasur, di samping pinggir kedua anak itu.
Kedua anak itu tersenyum dengan senang, mereka bangkit dari posisi tidur mereka, dan memeluk mom mereka dengan erat. Keduanya sepertinya sangat merindukan ibu mereka menemani saat malam seperti ini.
“Thanks Mom..” Celetuk Catholo dengan senang.
Michella sendiri menerima pelukan itu dengan senang, dan sedih. Senang karena dirinya masih tidak terlalu jauh dengan anak-anaknya, tapi sedih karena jarang sekali menghabiskan waktu dengan kedua anaknya yang kembar itu. Tapi setidaknya dia mendapatkan kesempatan untuk bisa selalu bersama dengan kedua anak kembarnya itu.
Tanpa menyadari, Diavolo mengintip kebersamaan mereka dari depan pintu sembari tersenyum.
“Kau seharusnya juga ikut dalam pelukan itu, kau adalah ayah kandung mereka.”
Diavolo menoleh, ternyata itu adalah Addy. Addy melihat semuanya, di saat Diavolo menyuruh Michella untuk tetap bersama dengan anak-anak, membuat lelaki itu berpikir mengenai kehadiran Diavolo yang mungkin akan mempererat hubungan kekeluargaan di antara Michella dan anak-anaknya. Membuat Addy berfikir jika kehadiran Diavolo tidak berdampak terlalu buruk dan justru sebaliknya, lelaki itu datang membawa keharmonisan.
“Aku tidak yakin jika mereka berdua akan menerima fakta itu, tapi setidaknya.. Aku akan memastikan Michella bisa lebih dekat dengan kedua anak itu.” Ujar Diavolo dengan penuh keraguan, akan kedua anaknya yang mungkin tidak akan mau menerima fakta atau kenyataan yang ada. Addy mengangguk, menyadari hal dimasa lalu yang tidak mungkin akan terlupakan dengan mudah.
...
“Sudah selesai ??”
Michella mengangguk, “Yeah.. Mereka sangat senang, bahkan tertidur hanya dengan pelukan dariku. Mereka sangat manis.” Ujar Michella tersenyum dan terlihat senang dengan tingkah dari kedua anak kembarnya itu.
“Baguslah.. Sekarang, kau bisa berbicara padaku.”
Michella mengangguk.
Michella dan Diavolo kini saling berhadapan dengan posisi berbeda. Michella duduk di atas kasur, sementara Diavolo berdiri di sebrangnya, tidak jauh dari tempat Michella duduk. Tatapan mata Diavolo penuh dengan tanda tanya dan rasa penasaran dalam hatinya. Tapi dia sendiri merasa, kemungkinan Michella akan mempertanyakan mengenai hilangnya Diavolo selama 6 tahun itu.
“Aku ingin, kau menjawab dengan serius.”
“Mengenai ??”
“6 tahun lalu.”
Diavolo menghela nafasnya berat, “Ceritanya panjang.. Aku tidak bisa menemui mu.”
“Kenapa ??” Ujar Michella mendesak, dia tidak ingin ada kebohongan diantara hubungan mereka kali ini. Eh tunggu, hubungan mereka ?? Kali ini ?? Apakah Michella benar-benar membuka kesempatan kedua kepada Diavolo ??
“Penjara, aku dipenjara.”
Mata Michella membulat sempurna, “Pen..penjara.. ??”
“Aku di jebak, dan di fitnah membawa uang negara. Aku takut jika mereka mengetahuimu, maka hidupmu dan anak-anak akan terancam. Setelah bebas, aku menghabisi mereka yang memfitnahku, dan mencarimu..” Ujar Diavolo menjelaskan secara singkat, tragedi apa yang dia alami. Michella bahkan terdiam setelah mendengarkan cerita dari Diavolo.
“Ka..kau tidak bercanda, bukan ??”
Diavolo tersenyum kecil, dia melangkahkan kakinya, dan duduk di sebelah Michella. Tangannya terangkat menyisihkan poni rambut yang menganggu wajah Michella, sembari menjelaskan dengan tatapan penuh luka.
“6 tahun, aku mencoba bertahan, dan melarikan diri. Aku selalu teringat akan wajah cantikmu, ratuku~” Ujar Diavolo, mengingat masa saat dirinya berada di dalam penjara, dan satu-satunya yang selalu dia pikirkan hanyalah Michella, kekasihnya itu.
Michella hanya bisa terdiam, dia tidak tahu harus berkata apa dan berbicara apalagi kepadanya.
“Setelah melarikan diri, aku berhasil membalaskan mereka yang memfitnahku, dan mencoba mencarimu, aku tidak menyangka jika selama ini meninggalkan Keluarga kecilku di dalam penjara.” Ujar Diavolo dengan penuh sendu dan sedih, dia selama ini tidak tahu jika Michella hamil dengannya dan menghasilkan dua anak lucu nan imut itu. Diavolo baru mengetahuinya setelah keluar dari penjara, dan mencoba untuk bisa kembali mendekati Michella, bertanggung jawab serta menikahi ratu kesayangannya itu.
“Jika kau tidak percaya, aku bisa membuktikan dengan semuanya. Surat tahanan ?? Surat kepolisian ?? Undangan pengadilan ?? Aku memiliki semuanya, jika kau tidak percaya padaku.”
“A...aku... Aku.. Aku masih terkejut dengan kejadian yang kau alami.. Aku tidak menyangka..”
Diavolo terkekeh pelan, “Apa yang kau pikirkan saat aku menghilang ?? Hmm ?? Menikah dengan perempuan lain ?? Meninggalkanmu ??”
“A... Aku tidak berfikir seperti itu !!” Ujar Michella dengan memalingkan wajahnya, seketika dia malu dengan pikiran negatifnya sendiri. Di tambah Diavolo malah bertingkah bak orang indigo yang bisa membaca pikirannya. Argh !! Sialan sekali !! Kenapa Diavolo benar-benar mampu membuatnya salah tingkah, sialannya hanya Diavolo yang mampu melakukannya.
Diavolo terkekeh, “Sayang, bagiku wanita tercantik, hanyalah kamu, ratu kesayanganku. Bukankah aku sudah katakan ribuan kali, kepadamu.”
“Be..berhenti berbicara omong kosong !!”
“Aku tidak omong kosong, sayang~.. Percaya atau tidak, selama di penjara aku selalu membayangkan wajah indahmu, tubuh putih dan seksimu, bahkan-”
“Argh !! Berhenti berbicara, bajingan mesum sialan !!!” Celetuk Michella dengan wajah memerah malu.
Diavolo menyeringai licik memperhatikan wajah imut ratunya saat memerah malu.
“Mommy, My Queen.. You look so cute~”
“S-shut up !!”
“I missed you, very much..”
Suara Diavolo terdengar serak dan berat, membuat suasana semakin menegang bagi Michella. Bak tubuhnya sudah mengenali suara Diavolo, membuat alarm dalam pikirannya memberikan tanda bahaya baginya. Tapi sepertinya terlambat, karena Diavolo mendorong tubuh Michella hingga terjatuh di atas kasur dengan posisi telentang.
Diavolo berada di atas tubuhnya, tapi dengan kedua tangannya menahan tubuhnya agar tidak langsung menindih tubuh Michella.
“Mommy.. Anak-anak sudah tidur, bagaimana jika kita menikmati malam ini bersama ??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Tati
mantap
2023-09-24
0
Mimik Pribadi
Diavolo,,,,kamu bikin aku mrindiiingg 😅,pantas saja sang Ratu tidak bisa berpaling so sweet gituuu 🥰🔥
2023-09-23
2