Michella Cath Queenie, begitulah nama dari sosok perempuan cantik itu, dia begitu terkenal dan mendapat sebutan sebagai Hot Mommy. Alasannya sangat klasik, karena dirinya adalah single parent dari ketiga anak, dan tubuhnya yang begitu hot dan seksi, membuatnya mendapatkan julukan sebagai Hot Mommy, ada pula yang menyebutnya sebagai Sugar Mommy karena kekayaan dan kesuksesan yang dia miliki.
Sempat Michella bergonta-ganti pasangan hanya untuk kesenangannya sendiri, tapi kali ini dia sebenarnya sungguh-sungguh ingin mencari pasangan kekasih atau lelaki yang bersungguh-sungguh kepadanya. Entah apakah perempuan yang di sebut murahan dan rendahan sepertinya mampu mendapatkan pasangan yang tepat untuknya.
“Nyonya.. Mobil anda sudah siap..” Ujar salah satu pelayannya yang mendatanginya, Michella tersenyum.
“Terima kasih, Tasya..” Celetuk Michella kepada salah satu pelayan perempuannya itu. Tanpa perlu mempertanyakan kemana bos nya pergi, karena sudah jelas jika atasannya itu akan pergi ke klub.
Kesenangan, mabuk adalah satu hal yang sangat di senangi oleh Michella sembari menikmati hidupnya yang kini sudah berada di atas. Apalagi Michella dulunya bukanlah orang kaya, melainkan orang miskin yang bahkan sampai memiliki kedua anak dari lelaki brengsek yang menghamilinya itu. Jadilah, seperti orang pada umumnya, setelah sukses, Michella menjadi sosok yang senang hura-hura kesana dan kemari, dia bukanlah sosok munafik yang akan berkata-kata manis tetapi menusuk. Sebaliknya, Michella terkadang bersifat sinis dan ketus jika berhadapan dengan orang yang tidak dia sukai atau dia benci.
“Iya, nyonya.. Saya pamit undur diri.” Tapi tidak ada alasan bagi para pelayan itu bertingkah tidak sopan atau sinis kepada atasannya. Meskipun ternilai perempuan murahan, tapi nyatanya Michella sangat baik dan peduli pada para pelayannya, dia tidak pernah bertingkah sok berkuasa kepada para pelayan, dan sering memberikan uang gaji dan bonus lebih kepada para pelayannya.
Bahkan saat ultahnya pernah, Michella membelikan makanan mewah bagi para pelayan dan membiarkan mereka menikmati makanan itu bersama-sama dengannya. Di balik pakaian ketat seksi, dan bertingkah jalang, ternyata Michella masih memiliki sisi baik dan memanusiakan manusia yang meskipun hanyalah pelayan.
Tanpa menunggu berlama-lama lagi, Michella segera mengambil kunci mobilnya dan melangkah keluar rumah, menuju ke arah mobilnya yang sudah di sediakan di luar. Michella lebih suka mengendarai sendiri daripada harus menyuruh supir, kecuali saat jadwal pemotretan dulu, dia terpaksa meminta sopir untuk mengantarkannya, sekaligus mengantarkan anaknya pergi ke sekolah.
Michella kemudian mendengar suara dari handphonenya, rupanya temannya Joella yang menelponnya. Joella adalah teman dekat Michella saat menjadi model, bahkan setelah Michella keluar, hubungan keduanya tetap baik dan akrab.
“Halo ?? Kau sudah menungguku ??”
“.........”
“Hahahaha.. Baiklah.. Baiklah.. Aku berangkat, tunggu aku disana...”
“........”
“Aku tidak peduli, lebih baik kita nikmati saja malam ini, dan lupakan besoknya.”
“.....”
“Ya...”
Segera saja, Michella menutup teleponnya, memasukkan kembali handphonenya, dan mulai menyalakan mobilnya. Michella benar-benar menikmati hidupnya yang kini berada di atas, tapi Michella tidak akan melupakan masa-masa perjuangannya dulu, di tambah dirinya di hamili oleh sosok lelaki yang kemudian menghilang begitu saja saat Michella mencoba meminta pertanggung jawabannya. Michella masih mengingat sosok lelaki brengsek itu, entah dimanakah sosok lelaki itu sekarang, jika sampai dirinya bertemu dengannya maka Michella akan dengan senang hati menginjaknya.
Mengingat masa lalu buruk, membuat Michella mencoba untuk bersenang-senang dan berfoya-foya dengan uang, dan kesuksesan yang dia miliki. Setidaknya, Michella sudah menabung dan membuka usaha sendiri sehingga untuk ketiga putranya dia tidak perlu berpikir keras atau khawatir uangnya habis karena tingkahnya sendiri.
...
“Kau lama sekali..”
“Maafkan aku..”Celetuk Michella yang sudah sampai di klub. Sahabatnya itu sudah duduk dan memesankan kursi sofa kepadanya.
“Jangan terlalu mabuk, atau kau berbuat aneh-aneh.” Ujar Joella mengingatkan Michella, karena dia tahu betul bagaimana Michella saat mabuk.
Pernah waktu, Michella mabuk berat, dia menggoda dan bahkan duduk dengan sengaja mengangkat roknya sendiri untuk menggoda lelaki di sana. Benar-benar gila, beruntung saat menjadi model Michella tidak pernah bertingkah aneh-aneh, dia hanya melakukannya setelah pensiun dari dunia permodelan, tapi tetap saja. Joella yang harus menanggung rasa malu, dan mencoba untuk menarik Michella dari hadapan lelaki di sana. Di tambah, malam ini klub akan kedatangan beberapa pimpinan mafia, semoga saja Michella tidak bertingkah sembarangan untuk kali ini.
“Tenang saja, aku tidak akan semabuk itu.” Celetuk Michella dengan santai, tapi tetap saja Joella tidak yakin dengan jawaban yang diberikan oleh sahabatnya.
Setelah beberapa menit..
Benar saja apa yang di pikirkan oleh Joella. Baru setengah jam dia memperingatkan, Michella sudah hampir meminum 10 gelas whiskey di depannya, dan hampir menghabiskan 3 botol besar whiskey. Wajah Michella sudah memerah mabuk, dan kini bicaranya melontar kesana dan kemari. Joella menepuk wajahnya, apalagi ulah sahabatnya kali ini.
“Lihat ?! baru setengah jam berlalu, dan kau sudah mabuk.” Celetuk Joella.
Michella memberikan tatapan tidak terima, “A... Aku.. Tidak mabuk !!”
“Benarkah ??? Dimana kita sekarang ?!”
Michella melihat sekeliling, lalu wajahnya berubah seperti sosok anak kecil yang di ajak ke tempat permainan, begitu ceria dan senang serta takjub.
“Joella.. Rumahmu.. Sangat besar dan indah..”
Sudah ku duga.. Batin Joella melihat ekspresi dan cara berbicara Michella yang melantur.
“Kenapa.. Rumahmu.. Banyak.. Sekalii Orang ?! A... Apakah kau mengadakan acara ?! Kau jahat sekali, tidak mengundangku kemari..”
Dan ya, bicaranya semakin melantur tidak karuan. Astaga...Harus bagaimana lagi sekarang ?? Masa iya, dia membawa Michella pulang begitu saja ?? Apakah membiarkan Michella disini dan menikmati pesta ?? Beginilah, jika dirinya membawa Michella ke klub, maka dia akan berubah menjadi tidak karuan. Padahal Joella sudah memperingatkan.
Tidak lama, Handphone Joella berbunyi. Membuat gadis itu terpaksa mengeluarkan handphone dari tasnya dan melihat siapa yang menelponnya, hingga akhirnya dia terpaksa meninggalkan Michella di sini sendirian, karena dia tidak bisa menolak panggilan itu.
“Michella aku ada urusan sebentar.. Bisakah kau diam disini ??”
Michella terdiam sejenak, tapi dia kemudian mengangguk, membuat Joella semakin tidak yakin, dia terpaksa meninggalkan Michella meskipun dalam hatinya merasa gelisah meninggalkan sahabatnya dalam kondisi mabuk, tapi karena terburu-buru, dia tanpa sadar membawa tasnya sendiri, padahal niatnya hanya membawa handphone, meninggalkan tas di sana sebagai tanda jika kursi itu masih di tempati.
Setelah kepergian Joella, Michella kembali menuangkan whiskey itu di gelasnya, dan mencoba meminum lagi. Tapi sebuah suara membuatnya menghentikan niatnya dan menolehkan kepalanya.
"Hello.. Cutie... What's are you doing alone ?? Hmm ??"
Sosok lelaki berambut brown sedikit panjang curly, dengan wajah tampan, berpakaian kemeja putih dengan kancing atasnya di buka sedikit membuat dadanya yang bidang dan berotot itu terlihat, Michella dalam kondisi mabuk dan didatangi lelaki, langsung menjilat bibirnya tanpa sadar dan menggoda lelaki tampan di depannya.
“Jadi ini.. Klub yang kau ucapkan ??”
“Benar, Tuan..”
Lelaki itu menyeringai licik, “Aku akan segera menemukanmu, Mommy..”
Lelaki itu, dialah Diavolo King Satana, sosok bos mafia paling kejam, brutal, dan sadis yang pernah mereka kenal. Bahkan menggunakan istilah Satana, atau Satan, karena perilakunya benar-benar brutal dan kejam seperti satan atau iblis. Dia memiliki rambut sedikit panjang (Tidak sepanjang rambut perempuan, tapi menurut ukuran rambut lelaki termasuk panjang) rambutnya berwarna cokelat, dan sedikit curly. Meskipun berambut panjang, tapi wajahnya sangatlah tampan, kau benar-benar akan jatuh hati kepadanya karena ketampanannya itu.
Di tambah, dia adalah lelaki paling kaya dan sukses yang pernah di kenali. Bos mafia itu, sepertinya sedang mengincar seseorang perempuan yang merupakan sosok yang sangat dia rindukan selama ini.
...
Diavolo kemudian melangkah masuk melewati orang-orang mabuk, dan wanita dengan pakaian minim menggoda setiap lelaki di sana. Bukan pemandangan aneh, bagi lelaki mafia itu yang sering datang ke klub, tapi memang dirinya sedang tidak mengincar wanita jalang, melainkan mencari dimana ratunya berada saat ini, julukan ratu atau queen adalah nickname dari Diavolo atau King kepada kekasihnya itu. Kekasih yang dulu sempat dia tinggalkan karena alasan yang membuatnya tidak bisa bertemu dengan ratunya.
Tapi kini, dia tidak akan melepaskan ratu kesayangannya itu. Matanya mencari sekeliling, hingga menemukan perempuan berambut blonde itu, ditengah keramaian. Dia ingat jelas, ratu kesayangannya memiliki rambut berwarna kuning blonde, dengan rambut sedikit bergelombang atau curly di bagian bawahnya, benar saja. Dia menemukan ratu kesayangannya tengah mabuk, sembari duduk sendirian disana. Dia kemudian mendekati sosok itu, dan wajahnya dia benar-benar ingat, wajah yang pernah menangis di bawah tubuhnya itu.
Diavolo mendekati sosok perempuan itu, dan bertanya kepadanya. Dia yang mengenakan kemeja putih, sengaja melepaskan kancing baju paling atas, setelah mengetahui ratunya sedang mabuk. Sebagai mafia licik, dia tahu bagaimana cara menaklukan ratunya saat sedang mabuk, dengan cara menggodanya.
“Hello.. Cutie.. What’s are you doing alone ?? Hmm ??”
Dengan suara yang berat dan menggoda, panggilan itu menarik perhatian perempuan di depannya hingga menolehkan wajahnya ke arahnya. Dia bisa melihat betapa merahnya wajah itu, dan matanya terlihat sangat sayu, wanita itu benar-benar mabuk berat, wanita tersenyum dan menjilat bibirnya sendiri seakan menggodanya.
Diavolo mendekati wanita itu, dan seketika wanita itu, Michella mengalungkan kedua tangannya pada leher Diavolo. Tanpa menyadari siapa sosok lelaki itu.
“Tampan.. Dimana kekasihmu ?? Kenapa kau hanya sendiri disini..” Ujar Michella dengan mabuk, lelaki itu menyeringai licik, dengan tangannya dia menyentuh bagian dagu wanita itu sembari berbicara dengan nada manis.
“Aku sudah menemukan kekasihku.. Wajah cantik nan menggemaskan ini adalah kekasihku.”
Michella terkekeh, meskipun dalam kondisi mabuk, tapi dia masih bisa mendengarkan dan bahkan mengetahui kata-kata atau kalimat dari seseorang di depannya hanya saja terkadang dia tidak mengenali siapa lelaki itu. Bak wanita pada umumnya dia memerahkan pipinya merasa malu, mendengar godaan manis itu.
Tanpa rasa malu, keduanya berciuman bibir di tengah-tengah orang yang berdansa dan musik yang begitu kencang. Tidak memperdulikan keadaan sekitar, keduanya berciuman begitu mesra.
Diavolo sempat melirik ke arah kekasihnya menyeringai licik dalam hati, Aku benar-benar menemukanmu sayang.. Dia senang mendapati kembali kekasihnya dulu, yang kini telah menjadi miliknya lagi.
Setelah beberapa menit ciuman terlepas, dan benang saliva terjalin di antara kedua bibir mereka. Diavolo menyeringai licik.
“You look beauty.. Mommy..”
Di saat keduanya saling bertatapan, tiba-tiba Joella datang kesana, sembari berbicara tanpa menyadari adanya Diavolo.
“Akhirnya, jadi bagaimana Michella-” Joella seketika terdiam membeku melihat wajah sosok lelaki itu. Joella sudah berteman cukup lama dengan Michella dan mengenali siapa sosok lelaki itu. Menatap tajam ke arah lelaki itu, tapi lelaki itu menyeringai licik dan menempelkan jarinya pada mulutnya seakan menyuruh Joella agar tetap diam.
“Kau..” Joella awalnya tidak mengindahkan ucapan dari Diavolo sampai salah satu anak buah dari Diavolo sendiri yang menodongkan pistol ke arahnya, seakan memberikan peringatan kepada Joella untuk tidak bertingkah macam-macam. Beruntung orang-orang sibuk dengan musik yang keras dan juga minuman yang memabukkan sehingga tidak menyadari akan adanya kejadian penculikan.
“She’s mine.. And always be mine..” Ujar Diavolo dengan bibir bergerak tetapi tidak ada suara sedikitpun keluar dari sana. Tapi entah kenapa Joella bisa membaca dari mimik bibirnya yang bergerak itu.
Diavolo kemudian menggendong Michella bak bridal, dan membawanya pergi dari sana. Joella hanya bisa menghela nafasnya dan menggelengkan kepalanya, dia tidak tahu lagi harus bagaimana sekarang.. Dan kenapa bisa-bisanya, lelaki iblis biadap itu kembali muncul di hadapan Michella dan mengklaim jika Michella adalah miliknya ?! Kemana saja dia selama 6 tahun yang dulu ?!
“Aku akan menjelaskan kepadanya besok.” Celetuk Joella yang dia sendiri tidak tahu, kemana Diavolo membawa pergi Michella.
Disisi lain...
Diavolo tahu di club itu terdapat sebuah sewaan kamar untuk para pelanggan, Diavolo sengaja memesan kamar VIP dengan suasana yang begitu megah dan mewah di sana, bahkan dia sudah mempersiapkan beberapa whiskey tambahan, Wine dan juga minuman keras lainnya yang di sediakan di dalam kamar itu, benar-benar luar biasa. Setelah memesan kamar itu, Diavolo kemudian menuju ke arah kamar itu, karena dalam kondisi mabuk, Michella hanya bertanya saja tanpa memberontak sedikitpun, bahkan dirinya merasa seperti sedang melayang saat ini.
Diavolo hanya terkekeh pelan dalam hatinya memuji betapa lucu dan menggemaskannya ratunya itu, tapi disisi lain, ratunya sangatlah cantik dan seksi, benar-benar menggoda. Tidak heran, ratunya sangat terkenal dan sukses menjadi sosok model. Tapi lelaki itu merasa sangat tidak suka, mengetahui ratunya menjadi model majalah dewasa, seharusnya dia muncul sejak dulu untuk menghentikan niat ratunya menunjukkan tubuh indah itu kepada setiap mata bajingan.
Setelah sampai di kamar yang di tuju, Diavolo membuka pintu kamar itu, dan kemudian lelaki itu membawa kekasihnya masuk, tidak lupa dia sempat berbicara kepada anak buahnya untuk bisa menjaga area kamar yang dia pesan, untuk berjaga-jaga jika ada masalah atau ada seseorang yang hendak menganggu waktu mereka berdua.
Diavolo menaruh Michella di atas tempat tidur dengan perlahan dan lembut. Wanita itu tersenyum kepada lelaki itu.
“Jadi.. Kau ingin bersenang-senang dulu, atau menikmati minuman bersama, Hmm ?? Sayang ??”
Tanpa basa-basi, Michella langsung mengalungkan kembali tangannya pada leher Diavolo, dan berbicara dengan nada pasrah dan menggoda, “Aku hanya menginginkanmu sayang.”
Lelaki itu terkekeh pelan, “I'm yours darling, as long as you're mine...”
Dan malam itu, dalam kondisi tidak sadarkan diri Michella benar-benar tidak menyadari jika dirinya masuk ke dalam perangkap Diavolo untuk selamanya. Dan semua orang tahu, siapa yang masuk ke dalam perangkap lelaki berbahaya itu, tidak akan pernah bisa lepas. Tidak peduli bagaimanapun caranya, bahkan meminta bantuan polisi juga percuma.. Karena kekuasaan Diavolo benar-benar lebih dari itu, julukan iblis bukanlah semata-mata karena kejahatan yang dia lakukan, tapi karena kekuasaan yang dia miliki, bak iblis yang berkuasa di atas bumi.
“Eugh... Kepalaku.. Jam berapa sekarang ??”
Michella bangkit dari kasurnya dan dengan posisi duduk, memegang kepalanya yang pusing karena minuman beralkohol semalam. Dia tidak mengingat apapun, dia bahkan tidak sadar berada dimana saat ini juga, dia juga tidak menyadari sosok yang berbaring di sebelahnya. Tangannya mengucek matanya, dan hendak melihat ke arah jam di sana, tiba-tiba sebuah tangan menyentuh pinggangnya dan menariknya hingga posisinya kembali berbaring, Michella melihat siapa yang menariknya dan melihat ke sosok di sebelahnya.
Tatapan mata kaget, shock dan takut menjadi satu. Dia bisa melihat sosok lelaki dengan mata berwarna cokelat muda, rambut panjang curly (yang tidak berubah sejak dulu), tatapan tajam, serta seringaian licik itu kembali terlihat. Michella hanya tidak percaya dengan apa yang dia lihat, hingga akhirnya dia menyadari sosok itu.
“Apa maumu, bajingan ?!”
Lelaki itu terkekeh, “Padahal semalam kau menyebut namaku dengan sangat manis, dan memberikan tatapan manja. Tapi kenapa kau berubah drastis di pagi hari ???”
Michella kemudian menyadari sesuatu, dia membuka selimut yang menutupi tubuhnya, dan melihat dirinya tidak mengenakan pakaian apapun. Dia kemudian menoleh ke arah lantai, benar saja bajunya sudah robek dan tergeletak begitu saja di atas lantai. Dia menatap nyalang ke arah lelaki di sebelahnya yang hanya tersenyum melihat tingkah menggemaskan ratunya saat sedang bingung, sepertinya dia akan terus memberikan kejutan besar bagi ratunya itu.
“Apa yang sebenarnya kau inginkan ?!”
Lelaki itu menyeringai, “Tidak ada, aku hanya menginginkan dirimu, apakah salah ??”
“Menginginkanku ?! Setelah 6 tahun meninggalkanku, kau datang kembali dan menginginkanku ?!”
“Ada beberapa hal yang terjadi selama 6 tahun, tapi... Nyatanya kita kembali bertemu, bukan ??”
“Kau..”
“Dan aku tidak menerima penolakan.. Oh iya, ratuku sayang~ aku sudah mempersiapkan pakaianmu. Aku terlalu bersemangat semalam hingga merobek pakaianmu, kau benar-benar menggodaku.” Celetuk Diavolo sembari menyeringai licik, dia sangat suka melihat Michella terlihat marah tapi tidak berdaya untuk melakukan apapun, di tambah lagi pakaian dari perempuan itu benar-benar sudah robek.
Tapi itu bukan kelicikan sesungguhnya, sebaliknya Diavolo sengaja merobek pakaian itu menjadi lebih parah dari sebelumnya saat dia terbangun di jam 3 pagi. Sengaja merobek dan membuat seakan-akan jika memang semalam terjadinya perobekan itu, padahal semalam Michella sendiri yang membuka pakaiannya, tapi karena kondisi mabuk tentu saja Michella tidak menyadarinya.
Michella tidak mengindahkan ucapan Diavolo, dan mencoba melarikan diri dengan bangkit dari sana. Tapi dia lupa, siapa lelaki di sebelahnya yang begitu tangguh dan kuat, Diavolo langsung memegang tangan Michella mendorong wanita itu, hingga terjatuh berbaring telungkup dengan Diavolo di atasnya, tidak menindihnya tetapi menahan wanita itu dengan kedua tangan dan kakinya. Wanita itu menyadari posisi yang begitu berbahaya baginya, tapi lelaki itu hanya menyeringai licik.
“Kau pikir bisa melarikan diri dariku, semudah itu ??”
“Le.. Lepaskan aku.. Aku harus kembali ke rumah.. Aku harus menemui anak-anakku.”
“Oh.. Mereka juga anak-anakku sayang, aku juga ingin menemui mereka.. Bagaimana jika kita menemui mereka bersama, Hmm ??”
“Le..lepaskan..”
Diavolo terkekeh, dia bisa melihat Michella memberontak kecil tidak berdaya di bawah tubuhnya, dan itu membuatnya semakin merasa gemas dengan tingkah ratu kecilnya itu.
“Sayang, Mommy.. Kau benar-benar menggemaskan.”
“Berhenti memanggilku, Mommy !!”
Diavolo menahan tawanya, dia mendekatkan mulutnya di telinga Michella sembari menggoda nakal di telinga wanita itu.
“But, now you're my mommy.. My Queen, My Hot Mommy, Only Mine !!” Diavolo memberikan nada penuh penekanan saat menyebutkan Michella adalah miliknya, seakan perkataannya adalah sesuatu yang mutlak yang bahkan tidak bisa di bantah, bahkan oleh Michella sendiri meskipun perempuan itu menolaknya.
Michella tidak bisa berkata apapun, saat lidah itu sengaja menjilati telinganya seakan menggodanya.
“Karena kita berdua telanjang, kenapa kita tidak lanjutkan sebentar di kamar mandi ?? Hmm...”
“Bajingan !! Sejak kapan kau begitu bergairah ?!”
“Oh, aku selalu bergairah, terlebih jika berhubungan dengan tubuh indahmu dan seksimu itu.”
Belum sempat Michella mengertaknya, tiba-tiba saja dirinya merasakan sensasi tidak biasa di sana, hingga dirinya mendapati tangan nakal lelaki itu sengaja memasuki melewati selimut dan menyentuh bagian tubuhnya, tepatnya di bagian titik sensitifnya itu. Tangan nakal itu terus saja menggodanya, membuat Michella tidak bisa menahan tubuh dan suara dari mulutnya. Diavolo menjilati bagian lehernya dan menggodanya, seakan dirinya sengaja membuat hasrat dalam tubuh Michella.
“Kau.. Tidak akan pernah bisa menolakku, sayang.” Celetuk lelaki itu dengan nakal.
~ ~ ~
“Apakah Michella sudah kembali ??”
“Maaf, Nyonya Joella... Tapi Nyonya Michella masih belum kembali.”
Joella sudah menduga, Michella tidak mungkin akan secepat itu kembali ke rumah, di tambah dirinya mengenali sosok lelaki gila yang datang semalam. Benar-benar sosok lelaki gila yang tidak waras itu kembali, dengan kekuasaan dan posisi barunya, tidak mungkin dia tidak menginginkan Michella kembali. Apakah sahabatnya benar-benar akan kembali kepada lelaki brengsek yang telah meninggalkannya itu ??
“Baiklah, kalau begitu.. Bagaimana Cathina dan Catholo ??”
“Mereka berdua-”
“Aku sudah mengantar mereka !” Seorang lelaki remaja yang masih muda keluar dengan sedikit kesal, Joella hanya bisa menghela nafasnya berat, dia bisa melihat lelaki berusia 19 tahun, itu terlihat kesal, dan menunjukkan ketidaksukaannya. Tapi Joella tidak tahu, harus berkata apa kepadanya.
“Dimana Mom ??” Lanjut lelaki itu, dengan nada penuh tanda tanya, dan tatapan yang masih sama kesal dan tajam.
“Addy.. Aku tidak tahu harus menjelaskan seperti apa kepadamu.”
“Katakan saja, bajingan keparat siapa dia pergi saat ini ?!”
Addy, adalah keponakan yang kini diangkat menjadi anak oleh Michella. Setelah kehilangan kedua orang tuanya dalam kecelakaan, satu-satunya keluarga yang bisa merawatnya adalah Michella, sebagai satu-satunya saudara yang masih hidup. Sayang, dulunya Michella hidup dengan susah, tapi Addy tetap memilih tinggal bersama bibinya dan enggan di tinggal di panti asuhan. Addy kehilangan orang tuanya, sekitar usia 13 tahun, dan Michella yang memiliki tanggungan begitu banyak anak, tidak memiliki pilihan lain selain menjadi model, memanfaatkan wajah dan tubuhnya.
Addy tidak masalah dengan pekerjaan yang dimiliki oleh Michella, apalagi wanita itu selama ini memberikan kasih sayang, menjaga, merawatnya tapi masalah muncul setelah ibunya itu masuk ke dalam dunia hiburan gelap sebagai model majalah dewasa. Michella tetap menyayangi dan menjagai anak-anaknya, tidak ada yang berubah tapi sayang waktunya untuk putrinya menjadi terganggu.
Malam yang seharusnya waktu dimana Michella menjaga putrinya untuk tidur, malah pergi bersenang-senang di luar sana, dan saat pagi hari inipun dialah yang mengantar kedua adik kembarnya pergi ke sekolah. Padahal Addy ingin, kedua anak itu juga mendapatkan kasih sayang penuh dari ibunya. Itulah kenapa Addy mempertanyakan siapa bajingan yang pergi bersama dengan ibunya, karena memang Michella tidak pernah pergi hingga pagi jika bukan karena berkencan.
“Sebenarnya-”
“Mobil siapa itu ??”
Percakapan keduanya berhenti, saat sebuah mobil yang tidak mereka kenali masuk ke dalam rumah. Tidak hanya itu, mobil milik Michella sendiri juga ada di belakangnya mengikuti mobil berwarna putih yang tampak mewah dan megah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!