BAB 8. BERTEMU

...Tidak Akan Mungkin Tertukar Apa Yang sudah Allah Takar....

...☘️...

Malang.

Merupakan kota yang di juluki dengan sebutan Kota Bunga.

Beberapa sudut kota menyuguhkan keindahan nya, selain wisata Alam Malang juga terkenal sebagai Kota pelajar.

Banyak kampus kampus besar yang berdiri di kota tersebut, dan salah satunya kampus dimana Khadijah kini mengenyam pendidikan kedokteran nya.

"Mau berangkat sekarang ?"

Ajak salah seorang sahabat sekaligus teman kos Khadijah.

"Yuk" jawab Khadijah

Selain karena tidak memiliki kendaraan, Khadijah memang terbiasa berjalan, seperti saat ini dia dengan rombongan teman-temanya berjalan bersama menuju tempat diadakannya kajian sore.

Ini mungkin merupakan kajian pertama sejak Khadijah pulang dari ibukota.

Ditengah merebak nya kasus COVID yang sempat merajalela di seantero Nusantara bahkan Dunia, Khadijah pernah menjadi salah satu dari banyak Sukarelawan Dokter yang mendedikasikan dirinya sebagai tenaga kesehatan yang di perbantukan untuk dikirim ke ibukota.

Dan sejak saat itu mungkin baru saat ini Khadijah bisa kembali aktif mengikuti kajian. Ini pun rasa-rasanya juga tidak akan seaktif dulu, karena saat ini Khadijah yang memang akan lebih jarang berada di Malang.

Khadijah bersama Alma dan teman-teman lainya, berjalan bersama menyusuri gang-gang pinggiran kampus menuju sebuah masjid yang berada di lingkungan Fakultasnya.

Tampak dari kejauhan Khadijah melihat sosok orang yang begitu sangat ingin dia temui. Sosok yang akhir-akhir ini begitu menyita pikiran dan dan perhatian Khadiah.

Khadijah lantas menghentikan langkahnya, menatap jeli pada seorang laki-laki yang tengah duduk di sebuah CoffeShop dengan dinding kaca sebagai pembatas nya.

'Mas Azis' lirih Khadijah

Khadijah sampai harus menghentikan langkahnya untuk meyakinkan dan memastikan jika yang dia lihat memang benar-benar merupakan saudara sepupu nya.

Cukup lama Khadijah menghentikan langkahnya, hingga dia tertinggal cukup jauh dari rombongan nya.

Dan benar saja, sosok yang tengah duduk di sana merupakan putra Abah Hasim yang ke tiga. Sosok yang sangat ingin Khadijah temui.

Sahabat Khadijah menyadarinya jika Khadijah tertinggal, memutuskan untuk kembali. Benar saja Khadijah masih berdiri di depan CoffeShop yang sempat mereka lewati sebelumnya.

"Dijah.. Ayoo!"

"Ngapain disini, Kita bisa telat nanti !"

Khadijah cukup terkejut dengan sahabatnya yang kembali menemuinya.

"Alma"

"Astaghfirullah. Maaf"

Khadijah cukup sadar diri melihat sahabatnya kembali untuk mencari nya. Namun rasa penasaran membuatnya terpaksa memutar haluannya.

"Kamu ngapain ?"

Masih dengan tatapan tertuju pada seseorang di ujung sana.

"Aku mau menemui seseorang, kamu bisa temenin aku nggak ma " pinta Khadijah.

Mendengar ucapan Khadijah Alma pun juga seketika mengarahkan pandanganya pada sosok yang ingin sahabatnya temui.

Alma sedikit ragu dengan ajakan Khadijah, pasalnya sosok yang akan Khadijah temui merupakan seorang laki-laki yang tidak Alma ketahui ada hubungan apa dengan Khadijah.

"Dia kakak ku"

Khadijah sadar jika mungkin saja Alma ragu dengan ajakannya. Sehingga dia memilih menjelaskan status diantara mereka.

Khadijah meminta Alma untuk menemani saja, hanya untuk menjaga agar tidak terjadi fitnah diantara mereka nantinya .

"Tidak akan lama. Mau ya "

Khadijah begitu memohon dan sedikit memaksa agar sahabatnya mau menemani dirinya menemui Azis.

"Okay lah"

Keduanya lantas berjalan bersama, Masuk kedalam CoffeShop.

Perlahan namun pasti Khaijah mendekat pada bangku Diaman Azis menikmati secangkir kopi miliknya.

Meski Azis terlihat cuek saja, namun Khadijah tetap mendekat dan ingin menyapa kakak nya.

"Mas Azis ?" Sapa Khadijah

Azis yang sebelumnya tengah sibuk dengan cangkir di tangannya , seketika mendongakkan kepala mengarahkan pandanganya pada sosok yang tengah berbicara pada dirinya.

"Dijah ?"

Tampaknya Azis begitu terkejut melihat kedatangan Khadijah yang tiba-tiba menemui dirinya.

Jelas Azis langsung tahu jika itu Khadijah, sorot mata yang begitu Azis kenal hanya milik Khadijah sepupunya saja.

Khadijah lantas tersenyum di balik cadar yang dia kenakan. Beruntung Azis bisa mengenalinya dengan mudah.

Tidak menunggu lama dan tanpa.basa-basi Khadijah ingin meminta sedikit waktu Azis untuk berbicara bersama.

"Mas Azis ada waktu, Dijah pengen ngobrol sebentar bisa?"

Terlihat raut wajah Azis yang berbeda setelah mendengar permintaan Khadijah.

Namun melihat bagaimana keinginan besar terlihat di mata adik sepupunya, membuat Azis meras tidak tega jika mengabaikan Khadijah begitu saja.

Hingga anggukan kepala menjadi jawaban Azis atas permintaan Khadijah sebelumnya.

"Dijah. Aku tunggu di sana ya ?" Bisik Alma.

Alma yang sadar akan pembicaraan yang mungkin saja serius, memilih menepi dan menunggu Khadijah di meja lainnya.

"Makasih ya, aku janji tidak akan lama" ujar Khadijah pada Sahabatnya.

Anggukan kepala menjadi jawaban Alma atas ucapan Khadijah sebelumnya.

Setelah mendapatkan persetujuan dari Azis, Khadijah langsung menempatkan posisi duduk di depan Kaka sepupunya.

Khadijah sadar Azis bukan lah orang yang mudah untuk diajak berdiskusi. Maka dari itu Khadijah begitu hati-hati untuk mengajak kakak sepupunya itu berkomunikasi.

"Mas Azis apa kabar ?"

Khadijah melihat senyum di wajah Azis tatkala pertanyaan itu dia tanyakan.

"Seperti yang kamu lihat"

"Apa Abah dan Umi meminta mu untuk menemui ku ?"

Deg.

Khadijah cukup terkejut mendengar ucapan Kakak sepupunya, meski sejujurnya tidak seperti dugaan kakak nya, karena Khadijah hanya ingin menemui Azis karena alasan pekerjaan saja.

"Dijah cuma mau tahu kenapa Mas Azis sudah tidak bekerja di AVB lagi ?"

"Bukan karena Abah dan Umi yang menyuruh Dijah menemuinya Azis"

Dijah terpaksa bertanya, selain karena alasan rasa penasarannya, juga karena melihat ekspresi wajah Abah Hasim tempo hari membuatnya merasa perlu menyelidiki masalah apa yang tengah menimpa kakak sepupu nya.

Selain alasan yang sudah Khadijah sebutkan, jujur saja alasan terbesarnya Khadijah ingin tahu mengapa Beasiswa pendidikannya di cabut begitu saja, tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Mungkin saja Azis tahu alasannya ' Pikir Khadijah'

Namun bukan jawaban yang Dijah dapatkan, justru Azis hanya menghela nafas berat.

"Jika tidak keberatan Dijah ingin tahu kenapa mas Azis sudah tidak bekerja di sana"

Dengan hati-hati Khadijah bertanya.

"Alasannya karena aku sudah dipecat Dijah. !!"

Azis sedikit meninggikan nada bicaranya. Hal itu sedikit banyak cukup membuat Khadijah kaget mendengarnya.

"Abah dan Umi juga sudah pasti mengatakan itu pada mu kan ?"

Azis tampak kesal mendengar pertanyaan Khadijah yang mungkin bagi nya begitu menuntut sebuah jawaban.

"Bukan begitu Mas. Abah dan Umi mencemaskan kondisi mas Azis"

"CK"

Mendengar ucapan Khadijah Azis lantas hanya tertawa getir saja.

"Pulanglah sesekali, Abah dan Umi sangat merindukan Mas Azis"

"Mereka pasti senang jika Mas datang"

Sadar jika Azis tidak akan pernah mau mengatakan apa masalahnya, Khadijah memutuskan untuk mengakhiri perbincangan diantara mereka.

"Ya sudah Mas, Dijah Pamit"

"Assalamualaikum"

Khadijah beranjak dari duduknya, melihat Azis yang masih diam dalam lamunannya, Khadiah lantas berlalu saja. Sampai pada saat Khadijah telah keluar dari CoffeShop barulah Azis sadar untuk menjawab salam nya.

"Waalaikumsalam"

***

Terpopuler

Comments

Kustri

Kustri

jgn" pemilik AVB calon dija🤭

2023-12-08

2

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

sepertinya ada hubungannya deh antara dipecat si Aziz dan beasiswa Dijjah yang dihentikan, entah apa

2023-09-09

2

Sadiah

Sadiah

Sibuk hari ini baru bs rahat smbil baca novel ka author,,penasaran sama maslah azis.. 🤔

2023-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. KABAR DUKA
2 BAB 2. PERTEMUAN TERAKHIR.
3 BAB 3. NASIHAT ABAH
4 BAB 4. PESANTREN DARUL QUR'AN
5 BAB 5. PUTRA ABAH HASIM
6 BAB 6. KEBERANGKATAN KHADIJAH
7 BAB 7. TUMPANGAN
8 BAB 8. BERTEMU
9 BAB 9. KEMBALI PULANG
10 BAB 10. AKSARA VIRENDRA BRAWIJAYA
11 BAB 11. PERTANGGUNG JAWABAN
12 BAB 12. MENERIMA TAWARAN
13 BAB 13. PERSIAPAN
14 BAB 14. IJAB QOBUL
15 BAB 15. JAKARTA
16 BAB 16. KESAN PERTAMA
17 BAB 17. TERNYATA
18 BAB 18. MEMASAK
19 BAB 19.IBU RUMAH TANGGA
20 BAB 20. PERASAAN DIRGA
21 BAB 21. TAMPARAN
22 BAB 22. PERHATIAN
23 BAB 23. KABAR ABAH
24 BAB 24. KANTOR
25 BAB 25. PERDEBATAN
26 BAB 26. KEPANIKAN
27 BAB 27. PERTEMUAN
28 BAB 28. BERBELANJA BERSAMA
29 BAB 29. CERITA LAMA
30 BAB 30. MEMINTA IZIN
31 BAB 31. TERKEJUT
32 BAB 32. KAMAR AKSARA
33 BAB 33. PENYESALAN
34 BAB 34. TEDUH
35 BAB 35. MALU
36 BAB 36. VISUAL
37 BAB 37. PULANG
38 BAB 38. RUMAH SAKIT
39 BAB 39. Dirga Dan Aksara
40 BAB 40. PULANG
41 BAB 41. DATANG
42 BAB 42. MENGINAP.
43 BAB 43. AISYAH
44 BAB 44. KAMAR KHADIJAH.
45 BAB 45. KERINGAT DINGIN
46 BAB 46. WAKTU SUBUH
47 BAB 47. PAGI
48 BAB 48. OBROLAN PAGI
49 BAB 49. KABAR BAHAGIA.
50 BAB 50. MARISSA
51 BAB 51. TERKEJUT
52 BAB 52. KETEGASAN
53 BAB 53. APARTEMEN
54 BAB 54. MALAM
55 BAB 55. LINGERIE
56 BAB 56. MENGAGUMI
57 BAB 57. SKIN TO SKIN
58 BAB 58. PAGI MENYAPA
59 BAB 59. BERHALANGAN
60 BAB 60. SARAPAN
61 BAB 61. TAMU TAK DI UNDANG
62 BAB 62. PERSETUJUAN
63 BAB 63. GODAAN
64 BAB 64. ISI HATI AKSARA
65 BAB 65. DUA WANITA
66 BAB 66. PERMINTAAN MARISSA
67 BAB 67. SISI LAIN KHADIJAH
68 BAB 68. MAKAN MALAM
69 BAB 69. MALAM PERTAMA
70 BAB 70. BINCANG
71 BAB 71. KABAR BAHAGIA
72 BAB 72. PETUALANG PAGI
73 BAB 73. MANDI KE DUA
74 BAB 74. RUMAH MAMA
75 BAB 75. BERULAH
76 BAB 76. SALAH PAHAM
77 BAB 77. BERTEMU
78 BAB 78. MAAF
79 BAB 79. RENCANA AKSARA
80 BAB 80. PINDAH
81 BAB 81. BERSIAP
82 BAB 82. MASA LALU
83 BAB 83. PELAKU
84 BAB 84. PECI
85 BAB 85. KEJUTAN
86 BAB 86. BERBADAN DUA
87 BAB 87. SURGA ISTRI
88 BAB 88. RUMAH SAKIT
89 89. PAHALA MEMINTA
90 BAB 90. MUAL
91 BAB 91. KABAR BAIK
92 BAB 92. DEPRESI
Episodes

Updated 92 Episodes

1
BAB 1. KABAR DUKA
2
BAB 2. PERTEMUAN TERAKHIR.
3
BAB 3. NASIHAT ABAH
4
BAB 4. PESANTREN DARUL QUR'AN
5
BAB 5. PUTRA ABAH HASIM
6
BAB 6. KEBERANGKATAN KHADIJAH
7
BAB 7. TUMPANGAN
8
BAB 8. BERTEMU
9
BAB 9. KEMBALI PULANG
10
BAB 10. AKSARA VIRENDRA BRAWIJAYA
11
BAB 11. PERTANGGUNG JAWABAN
12
BAB 12. MENERIMA TAWARAN
13
BAB 13. PERSIAPAN
14
BAB 14. IJAB QOBUL
15
BAB 15. JAKARTA
16
BAB 16. KESAN PERTAMA
17
BAB 17. TERNYATA
18
BAB 18. MEMASAK
19
BAB 19.IBU RUMAH TANGGA
20
BAB 20. PERASAAN DIRGA
21
BAB 21. TAMPARAN
22
BAB 22. PERHATIAN
23
BAB 23. KABAR ABAH
24
BAB 24. KANTOR
25
BAB 25. PERDEBATAN
26
BAB 26. KEPANIKAN
27
BAB 27. PERTEMUAN
28
BAB 28. BERBELANJA BERSAMA
29
BAB 29. CERITA LAMA
30
BAB 30. MEMINTA IZIN
31
BAB 31. TERKEJUT
32
BAB 32. KAMAR AKSARA
33
BAB 33. PENYESALAN
34
BAB 34. TEDUH
35
BAB 35. MALU
36
BAB 36. VISUAL
37
BAB 37. PULANG
38
BAB 38. RUMAH SAKIT
39
BAB 39. Dirga Dan Aksara
40
BAB 40. PULANG
41
BAB 41. DATANG
42
BAB 42. MENGINAP.
43
BAB 43. AISYAH
44
BAB 44. KAMAR KHADIJAH.
45
BAB 45. KERINGAT DINGIN
46
BAB 46. WAKTU SUBUH
47
BAB 47. PAGI
48
BAB 48. OBROLAN PAGI
49
BAB 49. KABAR BAHAGIA.
50
BAB 50. MARISSA
51
BAB 51. TERKEJUT
52
BAB 52. KETEGASAN
53
BAB 53. APARTEMEN
54
BAB 54. MALAM
55
BAB 55. LINGERIE
56
BAB 56. MENGAGUMI
57
BAB 57. SKIN TO SKIN
58
BAB 58. PAGI MENYAPA
59
BAB 59. BERHALANGAN
60
BAB 60. SARAPAN
61
BAB 61. TAMU TAK DI UNDANG
62
BAB 62. PERSETUJUAN
63
BAB 63. GODAAN
64
BAB 64. ISI HATI AKSARA
65
BAB 65. DUA WANITA
66
BAB 66. PERMINTAAN MARISSA
67
BAB 67. SISI LAIN KHADIJAH
68
BAB 68. MAKAN MALAM
69
BAB 69. MALAM PERTAMA
70
BAB 70. BINCANG
71
BAB 71. KABAR BAHAGIA
72
BAB 72. PETUALANG PAGI
73
BAB 73. MANDI KE DUA
74
BAB 74. RUMAH MAMA
75
BAB 75. BERULAH
76
BAB 76. SALAH PAHAM
77
BAB 77. BERTEMU
78
BAB 78. MAAF
79
BAB 79. RENCANA AKSARA
80
BAB 80. PINDAH
81
BAB 81. BERSIAP
82
BAB 82. MASA LALU
83
BAB 83. PELAKU
84
BAB 84. PECI
85
BAB 85. KEJUTAN
86
BAB 86. BERBADAN DUA
87
BAB 87. SURGA ISTRI
88
BAB 88. RUMAH SAKIT
89
89. PAHALA MEMINTA
90
BAB 90. MUAL
91
BAB 91. KABAR BAIK
92
BAB 92. DEPRESI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!