...Tidak Ada Kehidupan Yang Benar-benar Sempurna. Karena Sedih dan Bahagia Akan selalu Hadir Menyapa....
...☘️...
Pepohonan rindang setia menemani perjalanan Khadijah hari ini, hijaunya daun serta bukit bukit yang menjulang tinggi membuat perjalanan yang sejatinya lama tidak begitu terasa membosankan bagi Khadijah.
"Batu...!"
"Batu ..!"
Nyaring suara kenek bis yang kembali terdengar, mengingatkan pada penumpang yang akan turun di kota Batu agar bersiap untuk Turun.
Bersamaan dengan itu pula, kurang dari 45 menit lagi Khadijah akan tiba pada tujuannya 'Terminal Kota Malang'.
Dua jam menempuh perjalanan, Khadijah telah tiba di terminal tujuan. Terminal terakhir pemberhentian Bus Puspa Indah. Bus yang hanya mengambil rute perjalanan Jombang-Malang saja.
Khadijah siap meraih Ransel kecil dan sebuah Tas Jinjing di tangannya.
Satu persatu penumpang Bus telah keluar, termasuk juga Khadijah yang setelah ini masih harus melanjutkan perjalanan menuju Kos nya.
Tidak jauh sejujurnya, jika jalan kaki mungkin akan sampai dalam waktu 10 menit saja, hanya saja kali ini Khadijah membawa barang sedikit berat, sehingga tidak mungkin bagi dia untuk berjalan Kaki.
Khadijah lantas meraih ponsel yang ada didalam tas nya. Mencari aplikasi layanan Taxi online disana.
"Khadijah !!"
Sebuah suara yang jelas memanggil dirinya, membuat Khadijah sesaat menghentikan Aktifitasnya.
Khadijah yang semula menunduk, kini sedikit mendongakkan wajahnya. Dan cukup terkejut mendapati Dirga telah berdiri tepat di hadapannya.
"Baru datang ?"
Belum mendapatkan jawaban dari Khadijah, Dirga lantas kembali bertanya.
"Oh. Iya mas. Baru saja"
Lirih suara Khadijah menjawab pertanyaan Dirga. Begitu juga sudah menjadi adab terhadap lawan bicara nya, Khadijah akan selalu menundukkan wajahnya dari seseorang yang memang bukan Mahram nya.
"Mau aku antar ?"
Mendengar ajakan Dirga, jujur saja Khadiah memang sedang membutuhkan tumpangan, namun agaknya Khadijah cukup tahu diri jika hanya berdua saja dengan Dirga, Khadijah tidak akan mau menerima nya.
Dalam kebingungan nya Khadijah kembali mendengar Dirga berkata.
"Kamu nggak usah Khawatir, kita nggak berdua aja kok, ada dua adik sepupuku yang juga bersama kita nanti"
Sudut bibir Khadijah seketika terangkat keatas, menyadari mereka tidak hanya berdua saja.
"Apakah tidak merepotkan ?"
Gelengan kepala menjadi jawaban Dirga atas pertanyaan Khadijah.
Menyadari hari yang sudah beranjak semakin sore, dan sebentar lagi Adzan Ashar juga akan diperdengarkan.
Dirga lantas mengajak Khadijah menuju mobilnya. Benar saja, disana sudah ada dua orang remaja yang sepertinya baru lulus SMA tengah menunggu di samping mobil Dirga.
"Kak Dirga Kok lama sih"
Salah seorang dari mereka terlihat protes pada Dirga. Gadis muda yang mungkin saja berusia sekitar 19 tahun.
"Upss... Maaf...., kirain aku, tadi ka dirga kemana, eh gak tahu nya lagi jemput bidadari"
Menyadari kedatangan Khadijah dibelakang Dirga, lantas gadis tersebut kembali meralat ucapanya.
"Halo ka, kenalin aku Tasya adik sepupu Ka Dirga"
"Halo Juga ka, Kenali aku Tasyi adik sepupu Ka Dirga Juga"
Dua orang gadis muda yang ternyata kembar hanya saja tidak serupa, memperkenalkan dirinya sebagai Adik dari Dirga.
Khadijah cukup tersanjung, melihat sikap ramah Adik teman kampusnya itu. Lebih tepatnya Senior nya di kampus.
"Halo juga. Assalamualaikum, Kakak Khadijah, Kalina bisa panggil saja Ka Dijah atau Mba Dijah. Bebas"
Keduanya lantas tertawa melihat respon Khadijah yang tidak kalah Ramah nya.
"Mba Dijah pacarnya mas Dirga ya ?" celetuk Tasya Tiba-tiba.
"Husssss !!!"
Mendengar pertanyaan adiknya, Dirga lantas membekap mulut Tasya yang memang selalu dower kapan pun dan di mana pun.
Tidak hanya Dirga. Nyatanya Khadijah juga cukup terkejut dengan pertanyaan spontan keponakan Dirga. Hingga untuk sesaat Khadijah membulatkan kedua bola mata nya.
"Ka Dirga ini ngapain sih pakai tutup tutup mulut Tasya!!"
Protes adik sepupu Dirga justru mengundang tawa dari Dirga dan Khadijah. Gadis belia itu terlihat lucu dengan wajah cemberutnya.
"Udah-udah yuk Kakak antar kalian ke Kos"
Dirga meraih Tas yang sebelumnya di bawa Khadijah, untuk dia masukan dalam bagasi bersama barang lain milik adik sepupu nya.
Selama Dirga sibuk menata barang milik Khadijah, nyatanya Tasya dan Tasyi telah masuk kedalam bangku penumpang.
"Mba Dijah duduknya didepan aja ya"
Keusilan Tasya kembali di mulai, sejujurnya jika di isi 3 orang masih sangat muat, sekelas mobil Pajero sport tidak mungkin tidak muat. Namun Tasya dan Tasyi sepertinya memang sengaja melakukannya.
Sementara Khadiah meski tidak begitu nyaman dekat dengan Dirga, pada akhirnya menurut saja. Tidak ada pilihan lain terlebih menolak, sementara barang miliknya telah berada di bagasi mobil Dirga.
Mobil melaju memecah padatnya jalanan kota Malang.
Hingga cukup lama berkendara Dirga telah sampai di depan sebuah rumah Kos yang cukup mewah dan megah dalam pandangan Khadijah.
Namun tidak heran Karena sepertinya memang mereka dari keluarga berada, Sama seperti Dirga, yang Khadijah ketahui merupakan anak dari seorang konglomerat di Jakarta.
Dirga telah selesai menurunkan semua barang milik keponakannya, Sementara Khadijah berdiri di luar mobil bersama dua adik sepupu Dirga.
Mereka memang sedari tadi terus saja mengajak Khadijah berbicara, hingga Dirga tidak memiliki kesempatan untuk mengajak Khadijah mengobrol bersama.
"Mba Dijah hati-hati ya sama mas Dirga"
Khadijah membulatkan kedua bola mata nya, menyadari satu kata yang mengisyaratkan peringatan pada dirinya.
"Dih.. Apa An sih"
Belum sempat Khadijah bertanya, Dirga lebih dulu menyela pembicaraan mereka.
"Udah Dijah kamu bisa sesat lama-lama sama mereka"
Dirga begitu kesal mendengar ucapan keponakannya, jujur saja dia yang ingin mengobrol dan berbincang dengan Khadijah sebelumnya, selalu saja di ganggu oleh dua keponakannya itu.
"Iya iya... Cie yang mau berdua An"
Tasya dan Tasyi kompak tertawa bersama, menyadari raut wajah Dirga yang sudah memerah.
"Udah masuk sana !!" titah Dirga pada dua keponakannya.
Hingga nada Dirga yang meninggi, membuat dua gadis muda tersebut lari terbirit-birit menuju rumah kos yang baru akan mereka tempati.
Setelah menurunkan barang milik kedua keponakanya, Dirga kembali melanjutkan perjalanan bersama Khadijah.
Kini mereka hanya berdua saja, dan rasa canggung kembali menghinggapi hati Khadijah.
"Maaf ya "
Dirga yang tidak enak pada Khadiah lantas meminta maaf pada gadis di sampingnya.
Mendengar permintaan maaf dari Dirga, lantas Khadijah pun terlihat mengulas senyum di balik cadar yang dia kenakan.
"Nggak papa Mas"
Dirga cukup lega mendengar suara lembut Khadijah yang tidak mempermasalahkan sikap adik-adik nya.
"Mereka lucu ya" Ucap Khadijah begitu saja.
Mendengar komentar Khadijah mengenai adik-adiknya, jujur saja Dirga justru terkekeh mendengarnya.
'Lucu gimana, orang ngeselin gitu' batin Dirga dalam hati.
"Iya Mereka memang lucu, sudah dari lahir begitu" Kalimat yang pada akhirnya keluar dari mulut Dirga.
Khadijah kembali mengulas senyum di wajahnya. Panjang lebar perbincangan mereka, tanpa terasa telah membawa Dirga sampai pada tujuannya
'Rumah Kos Khadijah'
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Hairiah Kamilah
ini yang bener yang mana yang ponakan apa sepupunya dirga tasya sama tasyi itu
2023-12-08
3
Aisyah Ajamu
sex suwal
2023-12-08
0
Kustri
perhatikan penggunaan huruf kapital thor, kdg risi baca'a klu gk pas 😁
2023-12-08
0