Dirga meraih tangan Kanaya dan mengalungkan dilehernya. Dia mendongakkan kepalanya menatap Kanaya. Yang sepertinya bingung dengam sikapnya. Berubah setelah Selia datang.
"Kamu kenapa kak?" tanya Kanaya.
"Enggak papa sayang." jawab Dirga.
Dia merubah posisinya menjadi duduk disofa. Duduk disamping Kanaya. Dia memandang Kanaya dalam. Sampai Kanaya salting. Dia memalingkan pandangannya kearah lain.
"Boleh aku minta sesuatu sayang?" tanya Dirga tiba-tiba.
"Hmmm... Apa?" tanya Kanaya balik.
Pikiran Kanaya sudah traveling kemana-mana. Dirga juga nanggung sekali pertanyaannya. Perlahan Dirga mendekat, mereka bersila dan saling berhadapan. Kanaya menunduk tidak berani menatap mata Dirga. Dirga membelai rambut Kanaya. Dia tersenyum, melihat Kanaya yang sepertinya begitu tegang.
"Santai aja Nay... Aku nggak minta apa-apa sama kamu. Cuma mau bilang, hati-hati sama Selia. Aku minta kegiatan sekecil apa pun. Kamu harus selalu kabarin aku ya sayang." pinta Dirga.
"Oh itu... Iya kak, pasti aku laporan terus sama kamu kan sekarang aku..."
"Aku apa?" tanya Dirga menggoda Kanaya.
"Pa-pacar kamu."
Dirga pun memeluk Kanaya erat seakan tak mau jauh darinya. Kedatangan Selia membuat Dirga cemas karena Selia anak yang nekat. Akan melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Mereka menonton tv sampai larut malam. Dirga tak sadar jika Kanaya sudah tidur menyandar dipundaknya. Dirga melirik kearah Kanaya dan tersenyum.
Dirga pun perlahan menggendong Kanaya. Dan memindahkan dia ke dalam kamarnya. Dirga menyelimuti Kanaya dan meninggalkan kecupan dikening Kanaya. Dirga lanjut keluar dan melanjutkan menggambar desainnya.
...----------------...
Arga yang mengendarai mobil menuju rumah Zaskia. Merasa heran dengan kekasihnya itu. Sedari pulang dia diam tidak cerewet seperti biasanya.
"Kenapa honey?" tanya Arga.
"Beib, aku kawatir sama Naya. Kamu tahukan Selia kaya apa? Aku yang waktu itu hanya sebatas ngobrol sama Dirga aja dicecar terus. Dikira aku ada apa-apa sama Dirga. Padahal pacar akukan kamu."
"Emang toxic tu cewek. Kamu tenang aja, nggak ada yang boleh nyakitin Naya sedikit pun. Aku juga yakin Dirga bakal jagain Kanaya terus. Gak nyangka aja aku, gadis kecil ku udah dewasa sekarang." jelas Arga.
"Sesayang itu kamu sama adik mu. Pokok jangan sampai ada yang nyakitin Kanaya ya beib..."
"Iya sayang... I love you, makasih udah mau nerima Kanaya." kata Arga.
"I love you more... Dia adik kamu ya berarti adik aku juga dong."
Arga tersenyum dan mengelus pipi Zaskia. Belum pernah ada yang mau menerima Kanaya. Seperti Zaskia, pacar Arga yang dulu. Banyak yang cemburu dengan adanya Kanaya. Menurut mereka Arga terlalu memanjakan adiknya. Dan menomor duakan pacarnya. Tapi Zaskia tidak seperti itu. Dia malah merangkul Kanaya, menganggapnya seperti adik sendiri.
...----------------...
Pagi telah tiba, Kanaya terbangun karena alarmnya. Dia mengambil handuk dan bersiap mandi. Dua puluh lima menit kemudian. Dia sudah siap dengan make up tipisnya. Dan memakai setelan celana cargo hitam dipadu padankan dengan blouse berwarna maroon. Mengikat separuh rambutnya dan sebagian ia biarkan tergerai. Tak lupa menyemprotkan parfum kebadanya. Keluar kamar, sudah tertata rapi sarapan dimeja makan.
"Selamat pagi my queen, semoga harinya menyenangkan." sambut Dirga.
"Pagi kak Dirga...."
"Gimana-gimana? Ulang." pinta Dirga.
"Pagi juga sa-sayang."
Dirga tersenyum dan Kanaya duduk untuk sarapan. Nasi goreng spesial masakan Dirga. Mereka sarapan bersama dan bersiap pergi ke kampus. Sampai dikampus lagi-lagi mereka dihadapkan dengan Selia. Dirga yang baru keluar mobil langsung disambut dan dipeluknya tanpa aba-aba. Kanaya kesal dengan tingkah Selia yang semena-mena.
Dia keluar mobil dan melepas dengan paksa pelukan Selia. Kanaya tidak akan pernah takut dengan apa yang dia lakukan selama itu benar. Kedua orang tuanya, mendidik dan membesarkannya dengan kasih sayang penuh. Dengan didikan yang tegas. Tidak ada sifat manja pada diri Kanaya dan Arga. Bahkan tidak ada yang suka mengumbar kekayaan kedua orang tuanya.
"Bisa nggak jaga tingkah laku lu !" bentak Kanaya.
"Aduh sakit... Kenapa si Nay jahat banget." kata Selia mencari simpati.
"Gua apain sampek ngerasa sakit? Manja bener, gitu doang." Kanaya semakin tak terkontrol.
"Bar-bar bener jadi cewek." kata Selia pergi meninggalkan mereka berdua.
Dirga tersenyum melihat Kanaya yang begitu berani. Dia mengelus rambut kekasihnya itu. Dan menggandengnya berjalan dikoridor kampus. Dengan banyak pasang mata yang memperhatikan mereka. Kanaya yang ingin melepaskan, malah semakin digenggam erat oleh Dirga. Dito dan Andre yang melihat pun langsung menghampiri mereka.
"Hiiiihhh... Tangan jangan nakal ya..." larang Andre dan melepaskan gandengan mereka.
"Macam mana konsepnya ini?" tanya Dito.
"La dia pacar aku... Ya nggak papa dong aku gandeng." jawab Dirga bangga.
Dirga menggandeng tangan Kanaya kembali. Dan tersenyum bangga dihadapan Andre dan Dito. Sedang Arga yang berjalan ke arah mereka. Menambah kegaduhan yang ada.
"Udah non pergi masuk kelas sana." perintah Arga.
"Take care sayang... Belajar yang pinter ya..." semangat Dirga.
"Buayaaaaaaaa..." teriak Dito dan Andre bersamaan.
"Syiiiirriiiikkk.." jawab Dirga.
Kanaya hanya tersenyum dan mengangguk dan pergi masuk kelas. Sedang empat sekawan itu berjalan bersama masuk kedalam kelas mereka. Mata kuliah pertama telah selesai. Seperti biasa Dinda dan Kanaya pergi ke kantin. Disana sudah ada Dirga dan kawannya. Ada Arga dan juga Zaskia disana. Tapi Kanaya mengajak Dinda duduk dikursi yang agak jauh.
"Kenapa nggak gabung sama mas pacar aja Nay?" tanya Dinda.
"Nggak Din...."
"Kamu kenapa Nay?" tanya Dinda kawatir.
Kanaya menyodorkan ponselnya ke Dinda. Disitu ada foto Dirga memakaikan cincin ke Selia. Seperti orang yang bertunangan. Baru juga jadian, hati Kanaya sudah dipatahkan. Kalau Selia bukan apa-apa Dirga. Kenapa ada foto Dirga memakaikan cincin ke jari Selia.
"Positif thinking aja say..." tenang Dinda.
"Nggak nyaman aja Din kaya gini. Kesannya bener banget aku yang ngerebut kak Dirga dari Selia."
Dan saat bersamaan ada Bagas yang duduk disamping Kanaya. Tanpa permisi dan tanpa ada rasa canggung. Sebenarnya Bagas juga sudah tahu gosip Dirga dan Kanaya yang sudah berpacaran. Tapi Bagas malah mengesampingkan berita itu.
"Hai Naya... Dinda, lama kita nggak makan bareng ya." sapa Bagas sok akrab.
""Hai Bagas..."
Kanaya buru-buru memasukkan ponselnya. Hanya Dinda yang menjawab sapaan Bagas. Sedang Kanaya begitu malas menanggapi Bagas. Dirga masih memantau Kanaya dari jauh. Arga yang sadar langsung menoyor pundak Dirga.
"Adik ku ndak semurahan itu." celoteh Arga.
"Siapa yang mikir gitu? Justru yang brengsek lakinya. Udah tahu cewek yang dideketin punya pacar. Masih aja usaha." kesal Dirga.
"Sabar Dir, orang Naya juga nggak menanggapi kok." tenang Zaskia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments