SEKEDAR RASA

Sejak pagi tadi Faiz telah kembali ke rumah tanpa memberitahu Aleeya, sudah menjadi kebiasaannya seperti itu. Tanpa memberitahu. Faiz membelikan Aleeya sebuah gaun tidur yang indah, yang ia beli dengan Tania di Bali ketika Tania mengajaknya berbelanja pakaian. Awalnya Faiz hanya berniat menemani Tania, hingga ia melihat sebuah gaun tidur selutut bercorak batik yang lembut.

Flashback On

Faiz berdiri di depan sebuah patung wanita dengan memakai gaun tidur batik khas Bali, sudah lama ia memandangi gaun tidur itu hingga seseorang membuyarkan lamunannya.

"Kamu mau beli gaun ini?" tanya Tania tiba-tiba.

"Hmm iya" kata Faiz singkat.

"Buat siapa?" tanya Tania penasaran, dilihatnya gaun tidur ini tampak indah, pastilah buat orang yang spesial.

"Buat mama aku" kata Faiz beralasan, ia tahu pasti sekarang Tania sedang menebak-nebak untuk siapa gaun ini.

"Oo gitu" kata Tania mengerti, ia pun segera memanggil salah satu karyawan toko itu. “mbak, tolong gaun tidur ini dimasukkan ke daftar belanjaan saya ya” pinta Tania sambil menunjuk gaun tidur itu.

"Baik mbak" jawab karyawan toko itu, kemudian pergi melanjutkan pekerjaannya.

"Pasti mama kamu cantik deh" kata Tania sambil tersenyum.

"Kok kamu tahu? kan aku belum pernah ngenalin kamu sama mama?" kata Faiz heran.

"Kamu gimana sih?" kata Tania tertawa. “Ya aku tahulah, aku lihat dari bentuk gaun tidur yang kamu pilih tadi. Kamu tahu aja gimana buat wanita cantik” sambung Tania.

Faiz tahu sekarang Tania sedang mencoba menggodanya, Faiz benar-benar kenal dengan wanita disampingnya itu.

"Kamu mau aku belikkan gaun tidur juga?" kata Faiz menggoda.

"Udah terlambat" kata Tania tertawa. “kok baru sekarang sadarnya aku mau juga” kata Tania melanjutkan.

"Jangan merajuk gitu, nanti jadi jelek" kata Faiz menggoda, ia suka Tania seperti ini, Tania yang apa adanya dan terbuka.

"Aku gak merajuk kok, buktinya aku tertawa" balas Tania.

"Yaudah deh, yuk makan! pasti kamu laperkan?" kata Faiz kepada Tania.

"Tumben ngajak makan?" kata Tania kembali menggoda.

"Katanya udah gak pernah lagi?" kata Faiz menyindir perkataan Tania tempo hari lalu.

"Yaudah aku mau, kamu yang teraktir!" kata Tania tertawa kemudian mendahului Faiz.

"Oke buk bos!" jawab Faiz kemudian mengejar Tania.

Sinar matahari sore menjadi bukti cinta kedua insan itu.

Saat ini

“Ini buat kamu” kata Faiz memberikan sebuah kantong pakaian kepada Aleeya.

Aleeya yang baru masuk ke kamar sedikit terkejut dibuatnya, ia masih bingung kenapa Faiz membelikannya. Bukannya Aleeya tidak minta dibeli oleh-oleh? pikirnya.

“Apa ini kak?” tanya Aleeya.

“Udah buka aja” kata Faiz kemudian duduk diatas tempat tidur.

Aleeya membuka kantong pakaian itu, dilihatnya ada sebuah gaun tidur batik yang lembut.

“Kamu suka?” tanya Faiz.

“Suka kak” kata Aleeya tersenyum, ia bahagia Faiz masih mengingat dirinya ketika berada di Bali.

“Yaudah langsung ganti baju gih!” kata Faiz.

Aleeya yang mendengar perintah Faiz langsung berpikir aneh-aneh, apa Faiz menginginkannya malam ini? cepat-cepat dihapusnya pikiran aneh itu.

"Gak Aleeya, ini cuma sekedar gaun tidur! jangan berpikir macam-macam deh! bisiknya dalam hati.

“Kok melamun? Kamu hobinya melamun ya?” tanya Faiz ketika dilihatnya Aleeya hanya diam berdiri.

Aleeya tahu Faiz menyindirnya, cepat-cepat ia menuju kamar mandi dan menggantinya.

Faiz dibuat terkejut dengan pemandangan di depannya, Aleeya benar-benar cantik. Dari malam pertama pernikahannya, Faiz memang sudah terpesona dengan Aleeya, wanita cantik berkulit putih dengan mata yang berkilau. Malam itu mati-matian Faiz menahannya, dengan meluapkan kekesalannya dijodohkan dengan Aleeya.

“Kak!” panggil Aleeya.

Faiz tersadar dari lamunannya, ia benar-benar berkhayal sekarang.

“Gimana kak? Aku jelek ya?” lanjut Aleeya, ia masih sibuk merapikan gaun tidur itu di tubuhnya.

Faiz tanpa sadar berjalan ke arah Aleeya, menyisakan jarak yang hampir tidak dapat diukur saking dekatnya.

“Gak kok, kamu cantik” kata Faiz.

Faiz dapat merasakan aroma harum keluar dari tubuh Aleeya, ia mencoba menetralisir perasaanya.

Aleeya yang sedari tadi diam di depan Faiz, dapat melihat kabut dimata suaminya itu. Ia tahu Faiz menginginkannya malam ini, ia sudah banyak membaca artikel mengenai pernikahan, salah satunya adalah ini.

“Aku menginginkan kamu Aleeya” bisik Faiz ditelinga Aleeya.

Jantung dan nafas Aleeya saling memburu tidak karuan, ia benar-benar mendengar “kalimat” itu dari Faiz.

Tanpa Aleeya sadar tangan Faiz telah memegang pinggangnya, Faiz menuntun Aleeya ke tempat tidur.

“Kak!” panggil Aleeya.

“Apa sayang?” jawab Faiz lembut, nampak gairah memenuhi mata hitam itu.

Baiklah Aleeya sadar sekarang, Faiz telah terobsesi dengan dirinya. Aleeya tidak masalah jika mereka akan melakukannya malam ini, yang Aleeya takutkan adalah Faiz hanya sedang terkuasai nafsunya, bukan semata-mata menjalankan ibadah sebagaimana mestinya.

"Kak! kakak… " belum sempat Aleeya bertanya Faiz telah memulai aksinya, Aleeya hanya pasrah, ia berdo’a bahwa malam ini Faiz melakukannya semata-mata karena ibadah kepada Allah.

Aleeya membuka mata ketika mendengar suara adzan berkumandang, ia mencoba mencerna apa yang telah terjadi dengannya dan juga Faiz. Aleeya menolehkan pandangannya kesebelah, dilihatnya Faiz sudah tidak ada. Aleeya mengarahkan pandangannya keseluruh penjuru kamar, hingga pandangannya berhenti di depan pintu kamar mandi. Dilihatnya Faiz sedang berdiri sambil memegang handuk ditangannya, Faiz tengah menatap dirinya lekat hingga membuat Aleeya tidak dapat berkata-kata.

Faiz berjalan mendekati Aleeya tanpa ekspresi.

“Maaf, tadi malam aku tidak sengaja” kata Faiz menatap mata Aleeya.

Apa maksud tidak sengaja? pikir Aleeya.

“Maksud kakak?” tanya Aleeya yang belum mengerti maksud perkataan Faiz, setahu Aleeya hubungan yang mereka lakukan adalah sesuatu yang biasa terjadi dalam pernikahan. Tidak sengaja? maksudnya? tanya Aleeya dalam hati.

“Iya, aku tidak sengaja melakukannya. Aku hanya terkuasai oleh nafsuku saja, anggap saja diantara kita tidak pernah terjadi apa-apa!” kata Faiz kemudian berlalu.

Deg.

Hiks.

Bodoh sekali Aleeya menyerahkan harta berharga yang selama ini ia jaga dengan sebaik-baiknya, suaminya sendiri tidak benar-benar melakukannya karena ibadah dalam pernikahan. Ia benar-benar bodoh! hati Aleeya sakit, seharusnya dia sadar, suaminya tidak pernah mencintainya, hanya dirinya sajalah yang terlalu percaya diri.

“Kakak jahat! kakak Faiz jahat! Arrrggghhh” jerit Aleeya dalam hati, hatinya benar-benar hancur.

“Aleeya bodoh! Bodoh! Kak Faiz tidak pernah menginginkanmu! Kak Faiz tidak pernah mencintaimu! Sadarlah Aleeya, sadar!” batin Aleeya memberontak, ia telah salah menilai.

Hiks.

Hiks.

“Aku nyerah!” katanya lagi. Akhirnya kata-kata itu keluar dari mulut Aleeya, hatinya hancur seketika, keyakinannya ingin menjaga keutuhan rumah tangganya sirna tanpa sisa. Air mata bergulir deras di pipinya, ia belum percaya bahwa saat ini adalah akhir dari perjuangannya. Ia mencintai Faiz, sangat. Tapi laki-laki itu tidak pernah membuka hatinya untuk Aleeya.

.

.

.

MENGGAPAIMU

Terpopuler

Comments

Medeia (✿ ♥‿♥)

Medeia (✿ ♥‿♥)

woii lho ngpain sihh muncul taniaa
kesalll arrgghhh

2023-07-29

3

Tamahiko Chan

Tamahiko Chan

bikin kesel ajah nihh

2023-07-27

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!