My Kindergarten Teacher
Jakarta, Indonesia
Haaaiii, saya Upin dan ini adik saya Ipin. Beda lima minit saja... Eh nggak Ding... Halo, namaku Dewananda Kim Pratomo Hadiyanto. Bagus kan? Aku keturunan keluarga Pratomo yang terkenal dengan azas no rusuh no life dan aku satu-satunya pria di generasi keenam yang sudah tidak perjaka dan satu-satunya yang masih memakai nama Pratomo sebagai nama belakang.
Beruntung Oma buyutku sudah nggak ada, bisa diseret pakai motor Kawasaki nya kalau tahu cicitnya bandelnya minta ampun. Selamaaaat... Fuuuhhh... *mengelap kening...
Siapa sih Oma buyut ku? Kalian tahu Guruku Bar-bar Sekali ? Yup, omaku adalah Savitri Pratomo. Guru bimbingan konseling SMKN 11 Surakarta yang dikenal bar-bar, hobi naik Kawasaki Ninja nya yang warna pink ... Oh by the way motor itu disimpan di museum milik Giandra Otomotif Co. Opa buyut aku adalah Kim Jaehyun, pria blasteran Korea Indonesia dan beliau super kalem dibanding Oma.
Oke kita perkenalan dulu deh sama orang tua aku. Bokap gue namanya Bagas Hadiyanto, pemilik salah satu bank besar di Indonesia yaitu bank Arta Jaya. Nyokap gue seorang dokter bedah yang super... Ralat terkadang masih clumsy yang untungnya di ruang operasi bisa fokus yaitu Safira Kim Pratomo.
Harusnya nama belakang nyokap adalah Safira Pratomo Kim tapi gara-gara opa gue Nathan Pratomo Kim biasa ditulis Nathan Kim, pas kuliah dan bekerja di rumah sakit Singapore ada dokter dengan nama yang sama tapi beda bidang yang diuprek-uprek ( Nathan Kim yang satunya itu dokter ginekologi sedangkan opaku dokter bedah ), akhirnya secara legal mengganti posisi nama belakang namanya. Jadilah Nathan Kim Pratomo yang masih aku pakai sampai sekarang dengan tambahan Hadiyanto dari bokap.
Okeeeee, kalau kalian bertanya mengapa tidak ikut nyokap gue jadi dokter ? Alasannya simpel. Aku malas kuliah lama dan penuh tugas meskipun endingnya aku kuliah di Inggris juga lama gara-gara keasyikan pacaran. Oh yeah, aku sama playboy nya dengan bokap. Sampai-sampai semua sepupu aku mengutuk aku bakalan jadi batu macam Malin Kundang gara-gara kenakalan aku.
Akhirnya bokap kasih aku ultimatum. Kalau gue kagak lulus kuliah, bakalan kirim gue ke pesantren ! Seriously... Pesantren? Gue? Bocah paling susah diatur di generasi keenam? Eh bangga lho... Jadi bocah mbeling ( nakal )... Mungkin itu karma bokap gue atau memang gue mau bikin semua orang kesal ... Entah deh ... Tapi yang jelas sepupu gue yang di London, Eagle McCloud sudah memblokir gue di rumah keluarga McCloud gara - gara di pakai party.
Endingnya, Bokap dan Oom Rajendra ribut gara-gara aku... Well, bisa dibilang aku lah biang kerok... Dari semua biang kerok di generasi keenam. Alasan kenapa aku tidak pernah ikut acara gegeran sepupu aku? Wasting time ! Bukankah enak kelonan sama cewek dan menikmati surga dunia? Jangan ajak omong soal moral etc tapi kita tidak akan muda selamanya jadi enjoy your life lah...
So, apa yang membuat aku kembali ke Jakarta? Nyokap gue sakit. Gue segera menyelesaikan semua kuliah dan balik ke kota kelahiran. Ditambah bokap sudah daftarin gue ke pesantren...yang tentu saja gue tolak mentah-mentah. Seriously... Mending aku serius bekerja deh ... Semi taubat lah dan sekarang yang terjadi adalah... Nyokap sangat...sangat... Aku garis besarkan SANGAT OVER WATCHING ME.
Yang terjadi kalau aku mulai mbeling, nyokap sudah buka itu pisau chef. Tahu kan pisau chef yang disimpan di dalam tempatnya dan digulung macam karpet. Terus kalau dibuka tinggal digelar dan sudah kelihatan tuh berbagai macam jenis pisau. Dari yang buat buka tiram sampai golok buat motong sendi, ada tuh. Dan kalian tahu apa yang nyokap lakuin kalau aku pulang telat? Nyokap ngasah itu pisau-pisau depan gue ! Harafiah ! Benar-benar ngasah chuy !
Kalian tahu kan nyokap gue cantik banget. Bule yang kalau ngomong masih kadang medok jawanya. Nah doi cuma bilang "Dewa, kalau kamu masih kagak mau sadar, mama cuma bisa bilang selamat tinggal masa depan kamu. Pilih mana ?"
Duh Gusti nun Agung, kalian tahu kan tiap hari kena doktrin seperti itu... Bikin nightmare tahu nggak sampai pernah tuh aku ngimpi adik kecil ku benar-benar hilang ! Suwer ! Macam film kartun yang tidak terlihat alat vitalnya. Pas aku bangun, otomatis dong langsung meraba punya ku... Alhamdulillah masih menetap di tempatnya belum kena kebiri nyokap...
Oke deh .. Kita ke kisahky. Tenang, cerita kehidupan aku jauh dari kata serius....
***
Ruang Kerja Dewananda Hadiyanto ... Saat generasi keenam tersandung kasus Hongkong
"Jadi sudah pada di Hongkong?" tanya Dewa saat menelpon sepupunya, Kalila.
"Sudah mas Dewa. Doain kita semua bisa keluar dari sini ya?" jawab Kalila Al Jordan, sepupu Dewa dari keluarga Al Jordan Dubai.
"Kamu jaga kesehatan... Bagaimana dengan lengan Jayde ?"
"Much better. Ken sudah sempat jahit sementara dan sudah di benarkan di rumah sakit... Mas Dewa, katanya semua anggota keluarga bakalan diawasi."
"Sama siapa?"
"Sama law enforcement."
"Idiiihhhh, parno banget !" sungut Dewananda manyun.
"Mas V dan Mas Arka juga marah-marah. Kayaknya yang kalem cuma mas Radyta deh... "
"Ya sudah. Kamu jaga kesehatan Lila. Alex sama kamu?"
"Iya mas. Mas Dewa juga hati - hati."
"Thanks." Dewa mematikan panggilannya dan melihat sekretaris nya Ragil Wibisono membuka pintu ruang kerjanya setelah mengetuk pintu.
"Ada apa Gil?" tanya Dewa yang sedang memeriksa berkas.
"Pak, ada polisi di depan" jawab Ragil.
Dewa mengerenyitkan dahinya. "Ada perlu apa? Aku nggak nyetir sambil mabuk..."
"Bapak hamili anak orang kali..." celetuk Ragil tanpa ekspresi.
Dewa melotot. "Eh Orgil, sebajigurnya aku, masih pakai otak ! Pakai pengaman ! Apa kamu tidak tahu kalau aku koleksi k*ND*m di tas kecil aku ?"
"Pak Dewa, saya tidak mau mendengar kehidupan hedon anda. Yang jelas kalau Bu Safira ngasah golok, saya nggak ikutan!" jawab Ragil judes.
"Kita lanjutkan nanti. Siapa polisi yang datang ?"
"Ini pak." Ragil menyerahkan kartu nama ke Dewa dan pria itu membaca nama disana. "Irjen Randy Hutabarat? Oom Randy? Suruh masuk Gil ! Edyan opo Oom ku datang nggak disuruh masuk ! Kenapa nggak bilang Bambaaaanngggg !" Ragil hanya menggelengkan kepalanya, kesal demhan Bossnya yang super absurd. Dewananda pun berdiri dan tersenyum manis saat Randy Hutabarat yang merupakan mantan anak buah David Hakim Satrio itu masuk ke ruang Dewa.
"Pagi Oom. Tumben datang kemari secara pribadi" sambut Dewa sambil bersalaman dengan polisi senior itu.
"Pagi Dewa. Oom memang sengaja datang kemari karena ada hal yang penting" ucap pria Batak itu.
"Duduk Oom. Oh ajudan Oom?"
"Letnan Hendar, anda bisa tunggu saya diluar?" pinta Randy.
"Baik pak." Letnan muda itu pun keluar dari ruang kerja Dewa.
Setelah tinggal berdua, Dewa menawarkan kopi dan Randy menerimanya.
"So, Oom. Ada apa?" tanya Dewa setelah mereka duduk di sofa.
"Apakah kamu terlibat dengan Hongkong?"
Dewa melongo.
***
Anaknya Safira dan Bagas launching gaeeesss
Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ ᗩᖇ _97 ⁷⟬⟭💜❄
koleksi tuh album kpop misalnya lha elu malah balon yg ada rasa🤣🤣🤣🤣🤣
2024-06-04
1
🥰Siti Hindun
mampir..
2023-12-19
1
Murti Puji Lestari
terimakasih kaka hana, aku sudah tunggu tunggu kisah cucu savitri🙏👍😘
2023-08-06
1