Rumah Romeo dan Juliet Akihiro
Dewa memilih mengganti kendaraannya dengan mobil Nissan GTR custom miliknya karena keponakannya sangat suka dengan mobil itu. Aizen Reeves Akihiro adalah putra Romeo Akihiro dan Juliet Reeves. Juliet adalah adik Valentino dan putri Hoshi Reeves.
Karena hari Minggu, dan jarak rumah keluarga Hadiyanto dan rumah keluarga Reeves tidak terlalu jauh, Dewa pun tiba di sana pukul setengah satu siang. Romeo sendiri yang membuka pintu pagar otomatis itu dengan menyambut iparnya yang datang dengan Nissan GTR bewarna biru khas skyline metalik. Setelah Dewa memarkirkan mobilnya, pria ganteng itu pun turun menghampiri iparnya yang orang Jepang.
"Good Afternoon, my name is Russell and I am a Wilderness Explorer in Tribe 54 Sweat Lodge 12. Are you in need of any assistance today sir ( selamat siang, namaku Russell dan aku penjelajah alam liar di Tribe 54 Sweat Lodge 12. Anda membutuhkan bantuan apapun hari ini tuan ) ?" ucap Dewa menirukan tokoh Russell dari film UP.
Romeo menggelengkan kepalanya. "I'm not Mr Fredricksen, Dewa. Dasar ! Ayo masuk, Aizen sudah ribut saja. Kamu dari mana kok lupa ? Cewek ya?"
"Jiaaahhh tahu euy ! Iya, ini cewek incaran gue yang baru Rombeng, jadi doakan aku tetap berada di jalur Imola yang lurus, bukan kelok-kelok..." senyum Dewa.
"Imola mah urusannya Radhi, bukan urusan kita" kekeh Romeo.
Tak lama suara batita heboh membuat Dewa berpaling. "Oom Dewaaaaa !" seru batita imut yang tampak jelas garis Jepangnya seperti sang ayah.
"Hei jagoan neon... Maaf Oom Dewa lupa" senyum Dewa sambil berjongkok dan memeluk keponakannya.
"Jangan bilang urusan cewek, ndul !" ucap Juliet sebal ke arah sepupunya.
"Lha gening paham, Jules" senyum Dewa sambil menggendong Aizen dan mencium pipi Juliet.
"Siapa sekarang?" tanya Juliet sambil bersedekap ke arah Dewa.
"Orang biasa tapi sangat luar biasa. Namanya Alina Ratnadewi" jawab Dewa sambil berjalan menuju ruang tengah dimana sudah tersebar Lego diatas kain putih agar terlihat semua. Pria itu pun duduk bersama Aizen untuk memasang Lego - Lego itu.
"Terus... Dia bekerja dimana?" tanya Romeo sambil merangkul pinggang Juliet menuju sofa dan duduk disana.
"Guru TK di TK Bintang, dekat kantor cabang Arta Jaya Kebon Jeruk" jawab Dewa sambil memasang Lego.
"Wa, elu gak papa turun jabatan dari CEO jadi kepala cabang?" tanya Romeo.
"Aku siapkan makan siang dulu. Mas Dewa, makan siang disini kan?" tawar Juliet yang berdiri untuk meminta pelayan menyiapkan makan siang.
"Of course lah" jawab Dewa. "Aku sih nggak masalah diturunkan menjadi kepala cabang, karena dulu Papa juga digembleng gitu sama Eyang Kakung. Tapi ada plus nya, aku bisa dekat dengan Jeng Alina...."
Klontang !
Juliet yang sedang menata sendok, sampai menjatuhkan alat makan itu saking terkejutnya. "Apa? Jeng Alina?" seru wanita blasteran Arab dan Jawa itu.
"Lho? Memang salah? Namanya saja sudah njawani gitu jadi pas kan kalau panggil dengan panggilan Jeng di depan namanya" jawab Dewa santai.
"Asal jangan keliru saja sama sekertaris Mas Bayu yang namanya Ajeng" ucap Juliet sambil mengambil sendok yang jatuh.
"Nggak lah. Beda aliran, kota, provinsi, kode pos dan negara juga" sahut Dewa cuek.
Romeo hanya tertawa mendengar ucapan iparnya.
"Eh Rombeng, Jules, boleh minta ijin?" Dewa menatap pasangan suami istri itu dengan wajah merayu.
"Kalau berhubungan dengan kemeshuman, aku nggak mau bantu !" balas Juliet.
"Eh nggak ... Ini jauh daripada itu ..." cengir Dewa usil.
Romeo dan Juliet saling berpandangan.
***
Alina baru saja menyelesaikan ibadah Maghrib bersama dengan Daud dan Parjo lalu bersiap untuk makan malam bersama. Tadi setelah Dewa pulang, Alina memasakkan makan siang dan malam untuk eyangnya dan Parjo berupa sop iga.
Alina memang sengaja memasak menu yang bisa dipanaskan. Ketiganya pun makan malam bersama seperti biasa.
"Nak Dewa jadi jemput kamu, Lina?" tanya Daud.
"Katanya jadi Eyang. Sudah kirim pesan katanya jam tujuh sampai sini" jawab Alina.
"Mbak Alina, nanti ingatkan saya buat bawakan tanaman untuk mamanya mas Dewa ya. Kebetulan ada tanaman varietas baru dan perawatan nya sama gampang nya dengan kemarin" ucap Parjo ke Alina.
"Oke pak Parjo."
***
Tepat pukul tujuh malam, sebuah mobil sport bewarna biru metalik itu tiba di depan pagar rumah Daud. Parjo yang melihat mobil itu pun bergegas menuju pagar dan terkejut melihat siapa yang berada di dalam.
"Pak Parjo, tolong bukakan pagarnya" pinta Dewa.
Parjo pun membuka lebar pagar rumah nya dan Dewa memajukan mobilnya dan memasukkan dengan cara mundur. Pria paruh baya itu tampak kagum dengan mobil mewah itu.
"Wah, mobil mas Dewa macam mobil yang di film The Fast and Furious" puji Parjo.
"Memang iya pak" jawab Dewa sambil turun dan memajukan kursinya. Tak lama, pria itu menggendong seorang batita imut yang tampak bingung melihat tempat asing.
"Tuh Ai, kenalan sama Eyang Parjo." Dewa mendekat kan Aizen ke Parjo. "Pak Parjo, ini Aizen, keponakan aku yang hobinya main Lego. Ai, ayo salaman sama Eyang. Kayak yang diajari mommy."
Masih dalam gendongan Dewa, Aizen mengulurkan tangan mungilnya ke Parjo. "Aizen" ucapnya dengan nada khas bayi.
"Eyang Parjo. Ya ampun, kamu ganteng banget ! Keturunan China ya mas Dewa?"
"Bukan, Jepang Arab Jawa" senyum Dewa.
Tak lama Alina keluar bersama dengan Daud melihat Dewa datang dengan seorang batita tampan. "Ya Allah Dewa, Kuwi anakmu ( itu anakmu )?" goda Daud.
"Iiihhh sanes ( bukan ), eyang. Ini Aizen, keponakan aku." Dewa pun menghampiri Daud. "Ai, ayo Salim sama eyang Daud."
Aizen pun Salim ke Daud masih dalam gendongan Dewa. "Aizen" ucap batita itu.
"Eyang Daud. Duh, Ngger, ponakanmu lucu banget !" senyum Daud sambil mengelus pipi Aizen. "Umur berapa?"
"Ai, ditanya tuh umur berapa?" ucap Dewa ke Aizen.
"Lima !" ucap Aizen pede.
Dewa mendelik. "Haaah? Jangan menuakan diri dong ! Kamu itu baru mau tiga tahun, mbul..."
"Ai bilang lima ya lima ... " eyel Aizen membuat Alina tertawa geli.
"Tuh kenalan dulu sama Bu Guru. Aizen, ini Miss Alina tapi kamu bisa memanggil nya Tante Alina atau Tante Al... Ayo Salim..."
Aizen meminta turun dari gendongan Dewa dan ingin berdiri di depan Alina. "Good evening. My name is Aizen. Nice to meet you, miss Alina" ucap Aizen ke Alina yang berjongkok di hadapan batita imut itu.
Alina merasa gemas dengan Aizen langsung memeluknya erat. "Nice to meet you too Aizen."
"Oom Dewa...." panggil Aizen.
"Yes Ai ?"
"Tante Al wangi kayak mommy... "
Alina menatap Dewa tajam dan Dewa hanya menepuk jidatnya sedangkan Daud dan Parjo tertawa karena batita itu ada tanda-tanda perayu.
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Ita Xiaomi
Jd ingat permen.
2024-01-21
1
Asngadah Baruharjo
ngakak paraahhh thorrr 🤣🤣🤣🤣
2023-12-17
1
Kaylaa
idolane kan om dewa...yo 11 12 lah podo ro om e😂😂
2023-08-08
1