Di dalam mobil Range Rover Dewa
"Kita mau kemana pak?" tanya Ragil yang duduk sebagai penumpang.
"Nunggu."
"Pak, kita nunggu apa?" tanya Ragil lagi. Beneran deh, gue panggil ustadz buat ruqyah nih boss!
"Sabar Gil. Sabar itu sebagian dari iman..."
"Patience is a virtue yang benar pak." kesabaran adalah suatu kebajikan arti dari kalimat itu.
"Salah dikit nape... Ribet amat lu ! Ribut Waidi santai-santai saja" balas Dewa.
"Ya jelas Ribut Waidi tenang-tenang saja, wong sudah meninggal. Kalau tiba-tiba ngereog kan horor pak !" Ragil menatap judes ke arah Dewa.
FYI, Ribut Waidi adalah salah seorang legenda sepak bola Indonesia. Namanya seketika melambung ke langit ketika ikut mengantar PSIS Semarang meraih gelar juara Perserikatan 1987. Di partai final, di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, PSIS melibas Persebaya Surabaya.
"Nah tuh tahu !" balas Dewa cuek dan membuat Ragil harus beristighfar banyak-banyak.
Mobil mewah Dewa memang terparkir di valet dan bisa melihat dari arah keluar parkiran semua kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Dewa melihat obyek yang ditunggu akhirnya mengikuti motor Honda Vario bewarna hitam itu.
Dan akhirnya Ragil paham kenapa Bossnya berlagak seperti detektif patikelir karena menunggu nona Alina keluar berboncengan dengan pria yang dicemburui tidak jelas bahkan nyaris menjadi korban lemparan converse.
"Lha malah ke McDonald's?" celetuk Dewa. "Kenapa nggak diajak ke cafe atau apa lah ! Malah ke mekdi ?"
"Pak, tadi kita keluar beberapa tenant rumah makan sudah pada tutup. Kan filmnya lumayan lama... Paling gampang ya junk food pak" jawab Ragil berusaha menahan sabar. Ya Wasallam malam Minggu bersama boss Membagongkan.
"Yuk ke McDonald's. Sudah lama nggak makan Big Mac dan McFlurry" ajak Dewa sambil memarkirkan mobilnya di area parkir. Seperti biasa malam Minggu pasti tempat seperti ini ramai dengan anak muda dan orang-orang yang ingin nongkrong di tempat 24 jam.
Dewa dan Ragil pun berjalan masuk ke dalam McDonald's lalu mengantri di depan mesin pesan.
"Gil, kamu mau pesan apa?" tanya Dewa saat sudah sampai mesin pesan McDonald's.
"Ayam saja dan coke nya diupside yang besar" jawab Ragil.
Dewa memasukkan pesanannya dengan santainya lalu membayar melalui ponselnya. Ragil melihat dua mesin dari mereka, tampak wajah terkejut Alina Ratnadewi yang memandang dirinya dan Bossnya.
Usia membayar, Dewa pun berjalan dengan cueknya menuju counter untuk mengambil pesanannya setelah menyuruh Ragil mencari tempat duduk dan setelah mendapatkan, pria jangkung itu berbalik dan berlagak terkejut melihat Alina.
"Lho? Miss Alina? Makan disini juga?" tanya Dewa seolah baru melihat Alina membuat Ragil yang sudah duduk hanya memegang pelipisnya, sebal melihat Bossnya ngadi-ngadi.
"I...iya pak Dewa" jawab Alina gugup.
"Sama siapa? Oh ini pacarnya Miss Alina?" Dewa menoleh ke arah Gatot.
"Iya pak. Gatot Satrio..." Gatot mengulurkan tangannya dan Dewa menerimanya.
"Dewa Kim" jawab Dewa tanpa mau menyebutkan dua nama belakangnya yang terkenal.
"Bapak wali murid di TK nya Alina?" tanya Gatot.
"Iya, putra saya Aizen, memang bersekolah di TK Bintang." Sorry Jules, pinjam nama anakmu.
Alina mengerenyitkan dahinya. Aizen? Rasanya tidak ada nama Aizen di daftar muridnya. Namun setelahnya Alina tahu kalau ini trik Dewa saja agar tidak terjadi pertanyaan lebih lanjut.
"Pak Dewa sama istri dan anaknya?" tanya Gatot lagi.
"Oh nggak, saya bersama rekan kerja saya. Kami kena lembur tadi, biasa akhir bulan jadi tadi kami refreshing dulu di mall. Aizen ya sama mamanya lah..." jawab Dewa lancar. Ya iyalah, Aizen sama Jules dan Romeo, nggak mungkin sama aku !
"Oooohhh. Bapak kerja dimana?" tanya Gatot.
"Di lembaga keuangan."
"Di bank?"
"Semacam itulah. Kalau pak Gatot?" Dewa melirik ke arah Alina yang masih mode datar.
"Saya PNS pak di kantor Walikota Jakarta Barat."
Dewa mengangguk. "Good for you. Oh, Monggo lho kalau mau ambil pesanan, saya ke meja dulu. Rekan saya sudah lapar itu." Pria ganteng tersebut mengedikkan dagunya ke arah Ragil yang menatap dingin ke arah Dewa.
"Iya pak. Saya dan Alina ambil pesanan dulu" ucap Gatot sambil menghela punggung Alina membuat Dewa mengeraskan rahangnya.
Beraninya sentuh punggung jeng Alina ku ! Sungut Dewa dalam hati lalu berbalik menuju meja nya dimana Ragil sudah menunggu.
"Bapak itu lho..." ucap Ragil sambil mengambil pesanannya.
"Apa?"
"Ngadi-ngadi... Berlagak bawa - bawa Aizen pulak !"
"Tenang Gil... Akan ada wayahe bawa bocah Jepang itu sebagai magnet..." cengir Dewa membuat Ragil melengos.
"Kalau nyonya Juliet ribut, saya tidak mau ikutan pak."
"Jules pasti mendukung aku menjadi lebih baik meskipun harus pinjam anaknya ... Demi Gil, demi Taubat nasuha aku. Mbok ya kamu support aku tho Gil. Jangan lucknut terus sama aku..." jawab Dewa dengan muka lempeng.
Ragil melongo mendengar ucapan Bossnya. "Pak, biaya manggil ustadz berapa ya ?"
Dewa menaikkan sebelah alisnya. "Buat apa panggil ustadz? Mau doain masuk rumah baru atau tauziah?"
"Bukan, ruqyah bapak" jawab Ragil polos sambil menggigit ayamnya.
Dewa mendelik. "Kampret lu Gil !"
***
Sementara itu di meja Alina dan Gatot
"Namanya kok Dewa Kim ya Al? Apa dia ada campuran Korea? Tapi wajahnya tampak blasteran bule" komentar Gatot soal Dewa.
"Mungkin..." jawab Alina mengambang. "Aku tidak tanya dan cari tahu lebih lanjut."
"Tampaknya dia orang berduit meskipun gayanya sederhana tapi aku tahu semua bajunya bermerek. Kemejanya saja itu Ralph Lauren, jeans nya Levi's, sepatunya Converse limited edition, jam tangannya ... Audemars Piguet... Kerjanya apa ya?" gumam Gatot dengan nada iri disana.
Alina hanya diam saja karena tidak ingin memberitahukan siapa Dewa sebenarnya. "Rejeki orang masing-masing Gatot " ucap Alina pada akhirnya.
"Aku saja baru mengajukan leasing untuk mobil baru biar kita nggak naik motor terus" ucap Gatot.
"Kita?" Alina menaikkan alisnya.
"Iyalah. Bukannya kita pacaran sekarang?"
Alina menatap tidak suka. "Siapa yang pacaran, Gatot?"
"Kamu mau diajak pergi sama aku kan berarti kita sudah pacaran meskipun tidak model ABG harus diperjelas."
"Rasanya aku tidak pernah mengiyakan untuk berpacaran dengan kamu deh..." gumam Alina.
"Aku anggap kita sudah berpacaran, Al. Hampir dua tahun aku menunggu kamu dan aku rasa sekarang saatnya mempertegas hubungan kita. Oke? Kita pacaran."
"Tapi aku tidak cinta kamu !" balas Alina. "Aku hanya bersikap sopan padamu karena aku menganggap kamu sebagai teman. Maaf, Gatot tapi aku tidak menganggap hubungan ini sebagai pacaran...."
Gatot menatap tajam ke Alina dan saat tangannya hendak meraih tangan gadis itu, sebuah suara terdengar di telinga mereka.
"Oh jadi ini alasan kamu tidak ngapeli aku?"
Alina dan Gatot menoleh ke arah suara itu.
***
Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
wonder mom
jiaaahhhhhh...Dewa ketiban ndaru, auto ngakak guling2 n, mbak Hana. trus ta nanti Dewa slametin Alin dgn pura2 baru dtg nyari pawangnya. wis...trus ngadi2 bn Gatot yg asli gagal total, sansaya gedheg sm Dewa bonus insecure. asli...ngehaluin xpresi Dewa udh ngekek dluan
2023-08-05
2
mamahe Lana
lha si gatot ke gep....wis ammmbyyaaarr....bener bener sesuai namanya GATOT Alias GAGAL TOTAL....buaaahhaaahaaa🤣🤣🤣🤣
2023-08-05
1
Bapau hijau Bapau hijau
yak dewa kim....monggo bersorak😁
2023-08-05
1