Bab 4. "Layani Aku Sekarang!"

Tersungging senyum penuh makna yang tercetak jelas di bibir dua wanita beda usia. Sembari mengguncang gelas bertangkai dengan gerakan anggun sehingga jus di dalamnya bergerak tak beraturan, Kaira berkata pada Nyonya Abraham, "Hujan lebat dan udara dingin sampai menusuk tulang. Bukankah semesta mendukung malam pengantin mereka, Ma?"

Nyonya Abraham terkekeh. "Ya, tetapi sayang sekali pasti pelayan rendahan itu sekarang sedang seperti kera yang dikerubuti kutu di tiap helai bulunya," balasnya sambil memandangi botol kecil berisi bubuk cythilicus.

Bubuk dari kapas bunga mawar yang dikeringkan itu merupakan senjata pertama Kaira yang dilancarkannya pada madunya itu. Ya, satu tekad Arkana di malam itu yang tak terpenuhi adalah menceraikan Kaira sesegera mungkin. Sang ibu berhasil menghasutnya dengan mengatakan alasan logis bahwa jika dia menceraikan Kaira sekarang, maka ayah Kaira yang merupakan presdir perusahaan konstruksi akan menarik seluruh pekerja dan alat-alat berat dari pembangunan cluster yang sekarang dijalankan perusahaan yang dibawahi Arkana.

Walhasil, Kaira sekarang tetap menjadi istri pertamanya dan wanita itu malam ini sedang tersenyum penuh kemenangan. Di malam pengantinnya waktu itu, kedatangan Mazaya menggagalkan malam yang sudah dirangkainya jauh-jauh hari penuh mimpi. Dan sekarang dengan bubuk yang ditaburkannya pada lingerie sebagai kado pernikahan madunya itu dia berani bertaruh bahwa malam pengantin mereka juga gagal. Dengan topeng yang selama ini dipakainya di depan Mazaya, dia percaya diri Mazaya akan mengikuti permintaannya untuk mengenakan busana super tipis itu di malam pengantin mereka.

"Ini awal permainanku, Maduku sayang. Kupastikan setelah ini hari-harimu akan semanis sesuai gelar yang kau sandang," ujarnya dengan seringai kecil lalu menyesap jus apelnya.

Keesokannya, ketika Nyonya Abraham dan Kaira bercengkerama di depan TV sambil menyantap kudapan pagi, mata keduanya melotot penuh dengki ketika melihat Arkana yang melewati mereka begitu saja sambil menggendong Mazaya yang tampak terlelap.

Semalam Mazaya tak dapat tidur nyenyak karena gatal yang menyerang sekujur tubuhnya. Obat yang dibeli Rayyan, sepupu sekaligus sekretaris suaminya itu sepertinya tak berkhasiat ampuh sehingga gatal-gatal itu berdampak mengganggu tidurnya. Walhasil, dia baru bisa terlelap setelah subuh.

Hati Kaira semakin bergelora oleh rasa cemburu. Niat hati menyaksikan wajah kesal Mazaya karena malam pengantinnya gagal, justru yang terpampang di matanya adalah sikap posesif Arkana pada madu yang sangat dibencinya itu. Tangannya mengepalkan tinju kuat-kuat.

Melihat reaksi menantu kesayangannya, Nyonya Abraham mengelus punggung tangannya. "Tenangkan dirimu, Sayang. Setelah ini Mama yang akan ambil tindakan."

Tanpa menanggapi sang mertua, Kaira berlari menyusul Arkana. Wajah bengisnya berganti wajah penuh simpati. Diketuknya pintu kamar Mazaya.

"Arkana, apa yang sedang terjadi? Bukannya kalian seharusnya masih di hotel tiga hari lagi, menikmati hari-hari pengantin baru?" tanyanya ketika pintu dibuka.

Arkana diam sejenak, menelisik wajah Kaira lalu menjawab, "Benar, seharusnya kami masih menikmati hari-hari menyenangkan sebagai pengantin baru di hotel, tetapi jika kupikir-pikir ... segera bulan madu ke luar negeri itu ide yang tepat. Supaya tak akan ada lagi serangga pengganggu."

"Apa maksudmu, Arkana?"

"Apa yang kau taburkan pada pakaian istriku?"

Mendengar kata bulan madu saja membuat hati Kaira kian mendidih. Apalagi tahu dari kalimat Arkana yang sepertinya mengendus perbuatannya, kebencian pada Mazaya memuncak. Beraninya pelayan rendahan itu mengadukannya pada Arkana.

"Aku tak paham apa yang kau tanyakan, Arkana. Tapi dari kalimatmu aku dapat menyimpulkan kau menuduhku. Sungguh, aku tak berniat mencelakai Mazaya."

Arkana menyunggingkan senyum remeh. "Simpan saja sandiwaramu itu di depan orang lain karena itu tak ada gunanya di depanku," ucapnya dengan nada merendahkan. "Kuperingatkan kau, Kaira. Sekali lagi kau berbuat licik dan membodohi istriku, aku akan melupakan bahwa kau wanita. Dan tunggu saja apa yang akan kuperbuat padamu!"

Setelah itu Arkana menutup pintunya dengan kekuatan penuh sehingga bahu Kaira terangkat karena terkejut. "Sialan kau, Mazaya!" umpat Kaira sambil berlalu yang dipenuhi amarah dan cemburu.

Sementara di dalam kamarnya, Mazaya menggeliat ketika terdengar pintu yang berdebum keras. Arkana yang kelepasan--tak dapat meredam emosinya merasa bersalah dan mendatangi istrinya. "Sayang, maaf membuatmu terbangun," ucapnya lalu mengecup kening Mazaya.

"Itu tadi Kaira? Kau memarahinya?" tanya Mazaya. Tak terucap lagi bahasa formal dari bibirnya pada sang suami sebab semalam Arkana memintanya untuk bersikap dan berbahasa layaknya suami-istri, bukan seperti atasan dan bawahan yang bekerja dalam satu perusahaan.

"Heem. Masih baik aku hanya memperingatinya. Ingin rasanya memotong tangannya yang sudah membuatmu tersiksa semalaman."

"Arkana, bagaimana bisa kau menuduhnya. Aku hanya mengatakan lingerie itu kado darinya, bukan berarti aku mencurigainya," ucap Mazaya dengan rasa bersalahnya pada Kaira. "Dan jika pun gatal itu karena lingerie itu, bisa jadi karena bahan kainnya yang tidak cocok dengan kulitku. Alergi mungkin. Kaira selama ini baik padaku, Arkana."

"Mazaya, tidak ada orang yang langsung berubah baik secara singkat. Penolakannya waktu itu padamu sangat menggebu, ingat?"

Mazaya mendesah pelan mengingatnya. Memang benar apa kata suaminya, tetapi melihat sikap baik Kaira selama ini sanggup mematahkan kecurigaannya pada istri pertama suaminya itu. Dan dia sekarang merasa bersalah sebab gara-gara dia, Arkana bersikap kasar pada Kaira. Dan karena rasa bersalah itu akhirnya dia berinisiatif meminta maaf dengan caranya.

"Arkana," panggilnya yang langsung dijawab 'hem' Arkana. "Maukah kau menuruti permintaanku?"

"Everything", Sayang. Apa pun yang kau minta aku akan mengatakan 'iya'," jawab Arkana dengan senyum senang.

"Janji?" Mazaya menatap dalam mata Arkana dan suaminya itu mengangguk.

"Janji, Sayang."

"Kau dan Kaira belum menghabiskan satu malam pun sebagai suami istri. Bisakah malam ini kau mendatanginya dan menjadikannya istri sejati dengan--"

"Tidak!" Arkana menolak cepat permintaan Mazaya sambil membuang muka.

"Kau ingin mengingkari janjimu?"

"Mazaya, kau tahu aku tak dapat melakukan itu dengan siapa pun selain dirimu!" kata Arkana tegas tak ingin dibantah.

"Maka dari itu mulailah berusaha dengan Kaira, Arkana. Dia juga istrimu dan aku yakin lambat laun Kaira dapat membangkitkan kejantananmu."

"Mustahil! Terlebih dia bukan wanita yang kuinginkan!"

"Mustahil jika tanpa mencoba. Maka dari itu cobalah." Mazaya bersikeras.

Arkana menghela napas panjang. Mendapati permintaan menggebu Mazaya terlintas pertanyaan di benaknya dan sangat ingin mendapatkan jawaban. Dia pun bertanya, "Mazaya, kau tidak cemburu jika aku melakukannya dengan Kaira?"

Mazaya berpikir sejenak dan setelah itu menggeleng. Reaksi yang dibenci Arkana. "Dia juga istrimu. Dia berhak mendapatkan itu dan aku tidak mungkin cemburu," jawabnya kemudian.

Runtuh sudah hati Arkana mendengar jawaban Mazaya. Istrinya itu tak cemburu yang artinya tak ada rasa cinta di hatinya untuk Arkana. Sementara Arkana sangat mencintainya dan cemburu luar biasa jika ada lelaki lain yang menyentuh Mazaya. Terlintas di otaknya saja bisa membuat gelora amarah membakar seluruh jiwanya.

Menghela napas berat dan memendam amarah, Arkana lalu berkata, "Baik, jika itu yang kau inginkan. Tanpa menunggu malam pun aku akan mendatanginya sekarang juga."

Setelah itu Arkana keluar dari kamar dengan membanting pintu dan ketika menjumpai Kaira di ruang santai, langsung diseretnya Kaira ke kamar.

"Layani aku sekarang!"

Terpopuler

Comments

Fitriyana Restu fadila

Fitriyana Restu fadila

Gek delalah adiknya gak mau bangun. 🤣🤣🤣 upsss 🤭 kelepasan Thor 😁✌

2023-07-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!