Bab 16 - Mulai Terkuak

Setibanya Rara di PT. GINCU, dirinya sedikit kebingungan karena banyak teman-temannya yang dahulu bekerja di sana sudah resign dan ada juga yang ditempatkan di kota lain, bukan di Jakarta lagi. Banyak wajah baru yang ia tidak kenal.

Sebelumnya ia sempat menanyakan pada resepsionis untuk memanggil Anita agar dirinya bisa bertemu sahabatnya itu sejenak. Namun ternyata sang resepsionis itu mengatakan bahwa Anita sedang sakit jadi hari ini izin tidak masuk kerja.

"Ketemu siapa lagi ya Tuhan. Ponsel Mas Pram juga masih belum bisa tersambung. Ke mana saja sih siang bolong begini juga ponsel mati! Percuma punya ponsel mahal kalau yang pakai enggak punya otak!" geram Rara mendengus sebal.

Rara pun mengelus perutnya yang masih rata. Berusaha menahan emosi yang mencuat di hatinya. Ia teringat jabang bayinya yang masih rentan. Ia tak mau calon buah hatinya kenapa-napa jika dirinya sampai emosi tak terkendali.

"Maafin Mama ya sayang. Mama ajak hari ini pergi ke sana kemari dan banyak berpikir keras. Pasti kamu capek. Sabar ya sayang. Setelah ini kita pergi makan siang. Kamu pasti lapar ya," cicit Rara lirih sambil mengelus-elus perutnya.

Berusaha mengajak sang jabang bayi dalam kandungannya untuk berbicara dari hati ke hati supaya membantunya bekerja sama dengan baik. Agar niatnya hari ini dilancarkan segalanya dan masalahnya cepat terselesaikan dengan baik.

Saat Rara akan beranjak pergi meninggalkan PT GINCU untuk makan siang, tiba-tiba ia bertemu Wiwin kembali. Temannya di PT. GINCU yang beberapa waktu lalu sempat bertemu juga di taman kota.

"Ra," panggil Wiwin setengah berteriak saat melihat Rara akan pergi.

Sontak Rara pun menoleh, ia melihat Wiwin melangkah menuju ke tempatnya berdiri sekarang.

"Hai, Win. Untung aku bisa ketemu sama kamu di sini. Aku bingung dari tadi nyari anak-anak lama eh banyak yang sudah resign," tutur Rara seraya tersenyum sumringah bertemu Wiwin.

"Kamu ke sini ngapain? Apa masih cari suami kamu?" tanya Wiwin heran.

"Iya, Win. Aku mau cari tahu soal dinas luar kota, Mas Pram. Sama siapa saja dan untuk keperluan apa?" tanya Rara.

"Kita bicarakan ke kantin sebentar. Kebetulan masih ada jeda tiga puluh menit sebelum aku meeting sama anak marketing. Ada hal yang aku mau tanyakan sama kamu. Ini cukup pribadi," ucap Wiwin berhati-hati.

"Oke Win, yuk kita ke kantin."

Lalu keduanya pun berjalan menuju ke arah kantin kantor. Setibanya di kantin, mereka langsung duduk di tempat biasa. Dan sambil menunggu pesanan datang, keduanya pun berbicara sebentar.

"Aku tadi habis dari ruang bagian anak-anak keuangan. Kata mereka, suami kamu hari ini enggak masuk. Dan aku coba cek enggak ada perjalanan dinas luar kota yang di lakukan bagian keuangan," tutur Wiwin.

"Hah! Bagaimana mungkin, Win? Mas Pram sudah beberapa hari ini keluar kota. Kalau bukan dinas luar kota untuk urusan kantor lantas suamiku pergi ke mana ya, Win?" cicit Rara kebingungan.

"Sepertinya suamimu membohongimu, Ra. Maaf. Namun aku tak tahu motifnya apa," ucap Wiwin.

"Anita juga enggak masuk hari ini padahal banyak sekali yang ingin aku bicarakan sama dia sekalian curhat. Kasihan juga anak keuangan pasti kerepotan Mas Pram dan Anita juga enggak masuk secara bersamaan," cicit Rara yang masih belum ada rasa curiga.

"Loh kamu belum tahu Ra, kalau Anita sudah enggak di bagian keuangan lagi?"

"Hah! Terus dia pindah ke bagian apa Win? Aku pikir dia masih di bagian keuangan jadi anak buah Mas Pram," ucap Rara terkejut.

"Setelah kamu resign, jabatanmu yang dulu kan diberikan pada Mbak Desy. Nah, enggak lama Anita yang gantikan posisi Mbak Desy. Kurang lebih setahun nan setelah kamu resign. Jadi sudah tiga tahun ini Anita jadi sekretaris CEO. Jabatan yang dulu kamu pegang. Apa kamu enggak tahu hal itu?" tanya Wiwin yang hanya dijawab dengan gelengan kepala oleh Rara.

"Satu hal lagi yang perlu kamu tahu, Ra. Tapi ini baru gosip yang beredar di anak kantor. Aku sendiri belum pernah melihatnya," ucap Wiwin lirih, sedikit tak enak hati pada Rara.

"Emang ada apa, Win?" tanya Rara yang penasaran.

"Ada anak kantor bilang, pernah lihat suamimu jalan mesra sama Anita di sebuah pusat perbelanjaan," ucap Wiwin.

Deg...

"Mas Pram dan Anita jalan bareng? Apa mungkin mereka enggak sengaja bertemu di mall? Terus akhirnya belanja bersama tanpa sengaja. Mungkin begitu. Enggak mungkin mereka ada main di belakangku. Tapi kok Mas Pram enggak pernah bilang ke aku kalau ketemu Anita di mall?" batin Rara bertanya gelisah.

"Ra... Ra..." panggil Wiwin yang menyadarkan Rara dari lamunannya.

"Eh i_ya, Win. Maaf, aku lagi banyak pikiran. Ja_di gak fokus," ucap Rara terbata-bata.

"Sahabat kamu itu masih karyawan baru, tapi jabatan sudah melejit pesat. Kamu tahu banyak anak-anak yang curiga padanya. Dan usut punya usut ternyata Anita bisa naik menggantikan posisi Mbak Desy sebagai sekretaris CEO karena bantuan suamimu ke Pak Johan. Kasihan Mbak Desy yang seharusnya layak menggantikan jabatanmu harus sebentar saja jadi sekretaris CEO lalu didepak kembali menjadi staf HRD biasa. Anak-anak berasumsi suamimu punya hubungan khusus dengan Anita," ucap Wiwin.

"Enggak mungkin, Win. Kalian pasti salah lihat dan salah nuduh. Mas Pram dan Anita enggak mungkin mengkhianatiku. Bisa jadi yang dilihat anak kantor itu masih wajar jika Mas Pram dan Anita ketemu di mall terus belanja bareng. Anita sahabat lamaku dan keduanya sudah saling kenal juga di kantor," ucap Rara masih mencoba mengelak tuduhan itu semua.

"Kalau pusat perbelanjaannya di Jakarta, mungkin masih bisa secara logika jika seperti alasan yang kamu berikan tadi, Ra. Tapi ini masalahnya, mereka belanja bersama dan gandengan mesra di pusat perbelanjaan bukan di Jakarta tetapi di Bali. Kejadiannya sekitar tiga tahun yang lalu."

"Kantor cabang perusahaan kita enggak ada yang di Bali. Apa kamu tiga tahun yang lalu ada liburan bareng suamimu ke Bali apa enggak?" tanya Wiwin.

"Astaga. Ya Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi dan tidak aku ketahui. Apa benar mereka berdua berselingkuh? Apa ini ada hubungannya dengan rumahku yang disita oleh bank?" batin Rara campur aduk antara kecewa, marah dan juga masih bingung atas apa yang terjadi.

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Ani Ani

Ani Ani

dah terbokar sekit

2024-02-08

2

Ahsin

Ahsin

polos2 bodoh,, bucin2 bego

2024-01-23

1

Eiry Rayyan

Eiry Rayyan

bego

2023-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Hinaan
2 Bab 2 - Tak Kunjung Hamil
3 Bab 3 - Pasca Terapi Hormon
4 Bab 4 - Pondok Mertua Tak Indah
5 Bab 5 - Tugas Negara
6 Bab 6 - Selingkuh
7 Bab 7 - Lima Tahun Pernikahan
8 Bab 8 - Obat
9 Bab 9 - Setelah Sekian Lama
10 Bab 10 - Teman Masa Kecil
11 Bab 11 - Hamil
12 Bab 12 - Sudah Lama Pindah
13 Bab 13 - Sebuah Fakta Terungkap
14 Bab 14 - Sebuah Tamparan
15 Bab 15 - Mencari Tahu
16 Bab 16 - Mulai Terkuak
17 Bab 17 - Apartemen
18 Bab 18 - Terbongkarnya Kedok Si Muka Dua
19 Bab 19 - Trik Licik Anita
20 Bab 20 - Remuk Redam
21 Bab 21 - Fitnah Sisy
22 Bab 22 - Talak dan Terusir
23 Bab 23 - Bertemu di Angkot
24 Bab 24 - Raraku
25 Bab 25 - Hidup Baru Awal Baru
26 Bab 26 - Merindukan Mantan Istri
27 Bab 27 - Sebuah Rencana
28 Bab 28 - Bersedia
29 Bab 29 - Mahar Teh Tubruk
30 Bab 30 - Panggilan "Mas"
31 Bab 31 - Pulang ke Tanah Air
32 Bab 32 - Gosip
33 Bab 33 - Terpesona
34 Bab 34 - Baru Permulaan
35 Bab 35 - Pembalasan Dimulai
36 Bab 36 - Membayangkan Mantan Istri
37 Bab 37 - Istri Tak Diakui
38 Bab 38 - Alergi Kambuh
39 Bab 39 - Bagian Rencana Rara
40 Bab 40 - Surat Perjanjian Damai
41 Bab 41 - Welcome to The Jungle
42 Bab 42 - Sebuah Penawaran Persahabatan
43 Bab 43 - Gara-Gara Resleting
44 Bab 44 - Sindiran Pedas Mertua
45 Bab 45 - Mulai Curiga
46 Bab 46 - Satu Mobil Bersama Mantan
47 Bab 47 - Sebuah Jebakan
48 Bab 48 - Princessku Pahlawanku
49 Bab 49 - Perayaan Cinta
50 Bab 50 - Dokumen Tersembunyi
51 Bab 51 - Semua Kedok Terkuak Seketika
52 Bab 52 - Gelap Mata
53 Bab 53 - Tabur Tuai (Penyesalan)
54 Bab 54 - Karma Tak Semanis Kurma
55 Bab 55 - Kado Ulang Tahun Rara
56 Bab 56 - Kebahagiaan Dara (David Rara)
57 PROMO KARYA BARU
58 PROMO KARYA BARU
59 PROMO KARYA BARU
60 PROMO KARYA BARU
61 PROMO KARYA BARU
62 Launching Novel Baru
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 - Hinaan
2
Bab 2 - Tak Kunjung Hamil
3
Bab 3 - Pasca Terapi Hormon
4
Bab 4 - Pondok Mertua Tak Indah
5
Bab 5 - Tugas Negara
6
Bab 6 - Selingkuh
7
Bab 7 - Lima Tahun Pernikahan
8
Bab 8 - Obat
9
Bab 9 - Setelah Sekian Lama
10
Bab 10 - Teman Masa Kecil
11
Bab 11 - Hamil
12
Bab 12 - Sudah Lama Pindah
13
Bab 13 - Sebuah Fakta Terungkap
14
Bab 14 - Sebuah Tamparan
15
Bab 15 - Mencari Tahu
16
Bab 16 - Mulai Terkuak
17
Bab 17 - Apartemen
18
Bab 18 - Terbongkarnya Kedok Si Muka Dua
19
Bab 19 - Trik Licik Anita
20
Bab 20 - Remuk Redam
21
Bab 21 - Fitnah Sisy
22
Bab 22 - Talak dan Terusir
23
Bab 23 - Bertemu di Angkot
24
Bab 24 - Raraku
25
Bab 25 - Hidup Baru Awal Baru
26
Bab 26 - Merindukan Mantan Istri
27
Bab 27 - Sebuah Rencana
28
Bab 28 - Bersedia
29
Bab 29 - Mahar Teh Tubruk
30
Bab 30 - Panggilan "Mas"
31
Bab 31 - Pulang ke Tanah Air
32
Bab 32 - Gosip
33
Bab 33 - Terpesona
34
Bab 34 - Baru Permulaan
35
Bab 35 - Pembalasan Dimulai
36
Bab 36 - Membayangkan Mantan Istri
37
Bab 37 - Istri Tak Diakui
38
Bab 38 - Alergi Kambuh
39
Bab 39 - Bagian Rencana Rara
40
Bab 40 - Surat Perjanjian Damai
41
Bab 41 - Welcome to The Jungle
42
Bab 42 - Sebuah Penawaran Persahabatan
43
Bab 43 - Gara-Gara Resleting
44
Bab 44 - Sindiran Pedas Mertua
45
Bab 45 - Mulai Curiga
46
Bab 46 - Satu Mobil Bersama Mantan
47
Bab 47 - Sebuah Jebakan
48
Bab 48 - Princessku Pahlawanku
49
Bab 49 - Perayaan Cinta
50
Bab 50 - Dokumen Tersembunyi
51
Bab 51 - Semua Kedok Terkuak Seketika
52
Bab 52 - Gelap Mata
53
Bab 53 - Tabur Tuai (Penyesalan)
54
Bab 54 - Karma Tak Semanis Kurma
55
Bab 55 - Kado Ulang Tahun Rara
56
Bab 56 - Kebahagiaan Dara (David Rara)
57
PROMO KARYA BARU
58
PROMO KARYA BARU
59
PROMO KARYA BARU
60
PROMO KARYA BARU
61
PROMO KARYA BARU
62
Launching Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!