Bab 12 - Sudah Lama Pindah

Setibanya di rumah kontrakan Anita, Rara cukup terkejut. Sebab di sana sudah ada orang lain yang menempati. Bukan Anita, sahabatnya.

"Maaf, saya kira rumah kontrakan ini masih ditempati sahabat saya Anita. Kalau boleh saya tahu, apa Anda tahu di mana rumah pemilik kontrakan?" tanya Rara pada wanita muda yang menempati rumah kontrakan Anita.

"Mbak, belok kiri di gang depan. Nanti ada rumah cukup besar pagar hijau ada papan tertera RT, nah itu rumahnya. Kebetulan pemilik kontrakan itu Ibu RT. Biasanya jam segini beliau ada di rumahnya. Mbak langsung saja ke sana," ucap wanita muda itu dengan sopan pada Rara.

"Baik, Mbak. Makasih banyak," ucap Rara seraya tersenyum.

"Sama-sama."

Setibanya di depan rumah Bu RT, Rara pun langsung menekan bel di dekat pagar. Tak lama ada ibu-ibu yang Rara perkirakan usia lima puluh tahunan keluar dan mendekat padanya.

"Cari siapa, Mbak?" tanya Bu RT.

"Permisi, Bu. Apa betul Ibu, pemilik rumah kontrakan yang di gang sebelah, yang pagar dan rumahnya bercat warna ungu itu?" tanya Rara dengan sopan.

"Iya, betul. Kenapa ya, Mbak?" tanya Bu RT yang sekaligus membuka pagar dan mempersilahkan Rara masuk.

Kini keduanya duduk di teras rumah Bu RT.

"Rumah itu sudah ada yang nempatin, Mbak. Kalau misal Mbak mau cari rumah kontrakan, ada tak jauh dari sana itu juga masih milik saya tetapi harganya lebih mahal. Soalnya lebih besar dan dekat jalan raya," ucap Bu RT.

"Oh tidak, Bu. Maaf, saya ke sini karena mencari Anita. Saya baru tahu kalau Anita ternyata sudah tidak tinggal di rumah itu lagi," cicit Rara sendu.

"Oh, Anita. Mbak ini siapanya Anita?" tanya Bu RT.

"Perkenalkan, Bu. Saya Rara, sahabatnya Anita."

"Oh, temannya Anita. Ada perlu apa Mbak? Kok enggak langsung telepon ke ponsel Anita saja," ucap Bu RT.

"Sudah saya hubungi tadi cuma enggak aktif. Apa Ibu tahu kira-kira Anita pindah ke mana atau mungkin sebelum pindah ada pesan sesuatu ke Ibu?" tanya Rara.

"Kalau pesan sih enggak ada. Dia katanya pindah rumah karena sudah menikah. Pas pindahan, suaminya juga sempat berkenalan sebentar dengan saya. Anita dibantu suaminya untuk membawa barang-barangnya pindahan saat itu," ucap Bu RT apa adanya.

"Hah, menikah! Oh, maaf Bu. Saya sudah lama tak bertemu sahabat saya itu jadi kurang tahu jika dia sudah menikah. Kalau boleh tahu Anita pindah sejak kapan, Bu?" tanya Rara.

"Kalau enggak salah ingat sih sekitar tiga tahun yang lalu," ucap Bu RT.

"Astaga jadi Anita sudah pindah dari kontrakan tersebut dan pindah dengan suami barunya tiga tahun yang lalu. Kenapa dia enggak kabari aku sama sekali. Apa dia sudah enggak anggap aku sahabatnya lagi?" batin Rara sendu bercampur kaget.

"Sejak itu apa Anita enggak pernah ke sini lagi, Bu? Atau mungkin Ibu tahu dia pindah ke mana?" tanya Rara kembali.

"Maaf, Mbak. Saya kurang tahu. Tapi katanya masih di Jakarta juga. Suaminya juga kerja di Jakarta katanya. Jadi kemungkinan besar rumah mereka ya masih di kota ini. Suami Anita ganteng, tinggi dan pakaiannya juga rapi ala kantoran begitu. Waktu pindahan, Anita bersama suaminya naik mobil sedan mewah. Sedangkan barang-barangnya dinaikin di pick up yang disewa mereka," tutur Bu RT.

Sebuah helaan nafas berat meluncur dari bibir Rara.

"Baiklah, Bu. Saya permisi dulu. Terima kasih banyak sebelumnya dan maaf mengganggu waktunya," ucap Rara dengan sopan.

"Tidak apa-apa, Nak. Hati-hati di jalan," ucap Bu RT tulus.

Rara pun berjalan kaki dengan gontai ke depan jalan raya untuk mencari angkot. Sebab uangnya hanya tersisa seratus ribu rupiah saja. Walaupun naik taksi masih cukup tapi dia ingin berhemat.

Saat dirinya sudah berada di depan jalan raya, mendadak haus. Akhirnya Rara singgah ke sebuah minimarket membeli sebotol air mineral dingin. Sebab cuaca Jakarta sedang terik.

Ketika Rara membayar sebotol minumannya pada kasir, tiba-tiba ada suara seorang lelaki yang memanggilnya.

"Rara," panggil laki-laki itu.

Sontak Rara pun langsung menoleh. Dan ia cukup terkejut. Ternyata yang memanggilnya yakni Bambang, mantan suami Anita.

"Mas Bambang," cicit Rara.

"Kamu ngapain di sini, Ra?" tanya Bambang yang juga mengenal Rara adalah sahabat baik mantan istrinya, Anita.

"Lagi beli minum Mas, haus soalnya. Mas Bambang sendiri ngapain di sini? Apa rumah Mas juga dekat sini?" tanya Rara penasaran.

"Oh enggak, rumahku cukup jauh dari sini. Kebetulan istriku lagi hamil muda dan ngidam beli batagor pedas di depan mini market ini. Tuh, dia lagi antri. Padahal kita baru nikah lima bulan yang lalu eh sudah cepat dikasih amanah sama Tuhan."

Bambang pun menunjuk seorang wanita muda yang tengah mengantri. Dan tampak perut wanita muda itu sedikit menyembul tanda ia memang hamil.

Rara melihat ke arah yang ditunjuk oleh Bambang dan cukup terkejut mendengar mantan suami sahabatnya itu bilang padanya baru menikah lima bulan yang lalu.

"Bukankah Anita yang lalu mengatakan padaku kalau ia bercerai karena suaminya berselingkuh dan sudah menikahi wanita lain secara diam-diam darinya. Harusnya Mas Bambang sudah menikah dengan wanita selingkuhannya itu sekitar empat atau lima tahun yang lalu. Ini kenapa bilang baru menikah lima bulan yang lalu?" batin Rara bertanya-tanya dan sangat heran.

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

A Yes

A Yes

sama aku juga mikir gitu Ra🫢 sahabatmu itu rupanya memanfaatkan persahabatan kalian dg merencanakan mencari tempat bernaung yg bisa menghodupi dia ckckckck

2024-03-06

3

Ani Ani

Ani Ani

ada tak kenaselikik

2024-02-08

1

Eric ardy Yahya

Eric ardy Yahya

ketahuan juga kalau Anita ini sangat bodoh dan matre . dia memanipulasi cerita bodohnya hanya demi mendapatkan Pram.

2024-01-07

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Hinaan
2 Bab 2 - Tak Kunjung Hamil
3 Bab 3 - Pasca Terapi Hormon
4 Bab 4 - Pondok Mertua Tak Indah
5 Bab 5 - Tugas Negara
6 Bab 6 - Selingkuh
7 Bab 7 - Lima Tahun Pernikahan
8 Bab 8 - Obat
9 Bab 9 - Setelah Sekian Lama
10 Bab 10 - Teman Masa Kecil
11 Bab 11 - Hamil
12 Bab 12 - Sudah Lama Pindah
13 Bab 13 - Sebuah Fakta Terungkap
14 Bab 14 - Sebuah Tamparan
15 Bab 15 - Mencari Tahu
16 Bab 16 - Mulai Terkuak
17 Bab 17 - Apartemen
18 Bab 18 - Terbongkarnya Kedok Si Muka Dua
19 Bab 19 - Trik Licik Anita
20 Bab 20 - Remuk Redam
21 Bab 21 - Fitnah Sisy
22 Bab 22 - Talak dan Terusir
23 Bab 23 - Bertemu di Angkot
24 Bab 24 - Raraku
25 Bab 25 - Hidup Baru Awal Baru
26 Bab 26 - Merindukan Mantan Istri
27 Bab 27 - Sebuah Rencana
28 Bab 28 - Bersedia
29 Bab 29 - Mahar Teh Tubruk
30 Bab 30 - Panggilan "Mas"
31 Bab 31 - Pulang ke Tanah Air
32 Bab 32 - Gosip
33 Bab 33 - Terpesona
34 Bab 34 - Baru Permulaan
35 Bab 35 - Pembalasan Dimulai
36 Bab 36 - Membayangkan Mantan Istri
37 Bab 37 - Istri Tak Diakui
38 Bab 38 - Alergi Kambuh
39 Bab 39 - Bagian Rencana Rara
40 Bab 40 - Surat Perjanjian Damai
41 Bab 41 - Welcome to The Jungle
42 Bab 42 - Sebuah Penawaran Persahabatan
43 Bab 43 - Gara-Gara Resleting
44 Bab 44 - Sindiran Pedas Mertua
45 Bab 45 - Mulai Curiga
46 Bab 46 - Satu Mobil Bersama Mantan
47 Bab 47 - Sebuah Jebakan
48 Bab 48 - Princessku Pahlawanku
49 Bab 49 - Perayaan Cinta
50 Bab 50 - Dokumen Tersembunyi
51 Bab 51 - Semua Kedok Terkuak Seketika
52 Bab 52 - Gelap Mata
53 Bab 53 - Tabur Tuai (Penyesalan)
54 Bab 54 - Karma Tak Semanis Kurma
55 Bab 55 - Kado Ulang Tahun Rara
56 Bab 56 - Kebahagiaan Dara (David Rara)
57 PROMO KARYA BARU
58 PROMO KARYA BARU
59 PROMO KARYA BARU
60 PROMO KARYA BARU
61 PROMO KARYA BARU
62 Launching Novel Baru
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 - Hinaan
2
Bab 2 - Tak Kunjung Hamil
3
Bab 3 - Pasca Terapi Hormon
4
Bab 4 - Pondok Mertua Tak Indah
5
Bab 5 - Tugas Negara
6
Bab 6 - Selingkuh
7
Bab 7 - Lima Tahun Pernikahan
8
Bab 8 - Obat
9
Bab 9 - Setelah Sekian Lama
10
Bab 10 - Teman Masa Kecil
11
Bab 11 - Hamil
12
Bab 12 - Sudah Lama Pindah
13
Bab 13 - Sebuah Fakta Terungkap
14
Bab 14 - Sebuah Tamparan
15
Bab 15 - Mencari Tahu
16
Bab 16 - Mulai Terkuak
17
Bab 17 - Apartemen
18
Bab 18 - Terbongkarnya Kedok Si Muka Dua
19
Bab 19 - Trik Licik Anita
20
Bab 20 - Remuk Redam
21
Bab 21 - Fitnah Sisy
22
Bab 22 - Talak dan Terusir
23
Bab 23 - Bertemu di Angkot
24
Bab 24 - Raraku
25
Bab 25 - Hidup Baru Awal Baru
26
Bab 26 - Merindukan Mantan Istri
27
Bab 27 - Sebuah Rencana
28
Bab 28 - Bersedia
29
Bab 29 - Mahar Teh Tubruk
30
Bab 30 - Panggilan "Mas"
31
Bab 31 - Pulang ke Tanah Air
32
Bab 32 - Gosip
33
Bab 33 - Terpesona
34
Bab 34 - Baru Permulaan
35
Bab 35 - Pembalasan Dimulai
36
Bab 36 - Membayangkan Mantan Istri
37
Bab 37 - Istri Tak Diakui
38
Bab 38 - Alergi Kambuh
39
Bab 39 - Bagian Rencana Rara
40
Bab 40 - Surat Perjanjian Damai
41
Bab 41 - Welcome to The Jungle
42
Bab 42 - Sebuah Penawaran Persahabatan
43
Bab 43 - Gara-Gara Resleting
44
Bab 44 - Sindiran Pedas Mertua
45
Bab 45 - Mulai Curiga
46
Bab 46 - Satu Mobil Bersama Mantan
47
Bab 47 - Sebuah Jebakan
48
Bab 48 - Princessku Pahlawanku
49
Bab 49 - Perayaan Cinta
50
Bab 50 - Dokumen Tersembunyi
51
Bab 51 - Semua Kedok Terkuak Seketika
52
Bab 52 - Gelap Mata
53
Bab 53 - Tabur Tuai (Penyesalan)
54
Bab 54 - Karma Tak Semanis Kurma
55
Bab 55 - Kado Ulang Tahun Rara
56
Bab 56 - Kebahagiaan Dara (David Rara)
57
PROMO KARYA BARU
58
PROMO KARYA BARU
59
PROMO KARYA BARU
60
PROMO KARYA BARU
61
PROMO KARYA BARU
62
Launching Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!