Bab 2 - Tak Kunjung Hamil

"Apa kamu puas, Mas?" tanya Rara setiap selesai berhubungan.

"Of course yank. Kamu selalu bikin aku candu. Ini... ini... apalagi ini. Sangat legit," bisik mesra Pram seraya menyentuh aset berharga Rara yang menjadi favoritnya.

"Euu~Ggh... tanganmu na ¢al, Mas."

Rara pun mencubit tangan sang suami yang sudah merajalela berada pada pucuk buah jambunya.

"Mau lagi yank. Dedek sudah bangun lagi," pinta Pram berbisik mesra seraya membawa tangan sang istri menyentuh si Dedek di bawah sana yang sudah siap bertempur kembali.

Kalimat mesra antara dirinya dan sang suami kembali terngiang jelas dalam ingatannya. Terlebih semalam dirinya dan Pram juga masih menikmati dahaga cinta yang begitu menggelora. Namun dalam sekejap harapannya pun musnah.

Satu bulan setelah perayaaan setahun anniversary pernikahan Pram dan Rara, ternyata keduanya belum diberikan rejeki kehamilan Rara. Dikarenakan siang ini Rara kedatangan tamu bulanannya.

Saat istirahat kerja, Rara terus menangis di toilet kantornya. Anita yang tanpa sengaja melihat sang sahabat, akhirnya coba mengetuk pintu toilet.

Tok...tok... tok...

Suara ketukan pintu pun terdengar.

"Ra, apa kamu di dalam? Kamu baik-baik saja kan?" tanya Anita dengan nada cemas.

Rara yang mendengar suara Anita, akhirnya ia menghapus air matanya. Ia berusaha tegar karena bulan ini ternyata dirinya masih tak kunjung hamil juga.

Akhirnya Rara keluar dari toilet dengan mata sembab. Anita pun terkejut melihat kondisi Rara yang terlihat menyedihkan.

"Kamu habis nangis, Ra? Kenapa? Coba cerita sama aku. Siapa tahu aku bisa bantu kamu," ucap Anita penuh perhatian selayaknya seorang sahabat baik pada Rara.

"Aku datang bulan Nit," cicit Rara sendu.

"Ya ampun, Rara. Aku pikir kamu kenapa. Apa perutmu sakit karena datang bulan? Apa perlu aku ambilkan obat di klinik kantor?" tanya Anita penuh perhatian.

"Enggak perlu, Nit. Aku sakit bukan karena itu. Aku sedih karena belum bisa kasih anak untuk Mas Pram," cicit Rara sedih.

"Sabarlah, Ra. Yang penting kalian berdua sudah berusaha dan berdoa. Sisanya serahkan pada takdir Tuhan. Kita sebagai manusia hanya bisa pasrah," tutur Anita seraya memeluk Rara.

"Aku malu, Nit. Setiap kali ke rumah mertuaku selalu ditanyain soal anak. Mas Pram memang belain aku di sana. Cuma aku enggak bisa begini terus. Aku juga pengin segera kasih anak ke Mas Pram dan mertuaku," ucap Rara dengan nada cemas bercampur aduk.

"Kamu sudah pernah coba suntik hormon atau semacam terapi hormon begitu biar cepat hamil?" tanya Anita mencoba memberikan ide.

"Belum. Bagaimana itu prosedurnya, Nit?" tanya Rara yang masih awam.

"Nanti aku antar kamu ke dokter kenalanku sepulang kerja jika kamu mau. Semoga nanti cocok dan kamu bisa segera hamil," cicit Anita memberi semangat.

"Amin..."

"Makasih banyak ya, Nit. Kamu memang sahabat baik aku sejak dulu," ucap Rara tulus seraya memeluk Anita.

"Ah bisa saja kamu, Ra. Kan sesama sahabat harus saling tolong menolong. Buktinya yang lalu saat aku terpuruk dan dicerai dari suamiku karena diselingkuhin. Kamu juga yang bantu aku buat bangkit dan dapetin pekerjaan ini. Kalau enggak ada kamu, mungkin aku sudah jadi gelandangan di jalan atau parahnya bisa bunuh diri karena depresi."

"Hush... jangan bicara begitu! Aku ikhlas kok bantu kamu. Sudah-sudah, yuk kerja lagi. Jam istirahat sudah mau habis. Jangan makan gaji buta saja. Nanti CEO kita ngambek," ucap Rara seraya terkekeh dan melangkah keluar dari toilet.

Anita pun ikut tertawa kecil dan geleng-geleng kepala melihat tingkah lucu sahabatnya itu. Anita mengikuti Rara keluar toilet dan mereka kembali ke ruangan masing-masing.

Sepulang bekerja, Anita bergegas melangkah menuju mobil Rara yang sudah terparkir rapi di basement kantor. Keduanya telah sepakat akan berangkat ke klinik dokter kenalan Anita untuk program suntik hormon.

Anita tidak memiliki mobil. Sejak perceraian yang lalu, dirinya tak mendapat sepeser pun harta dari suaminya. Terlebih di PT. GINCU dirinya juga masih tergolong karyawan baru.

Gaji Rara tentu jauh lebih besar daripada gajinya. Biasanya sehari-hari Anita pergi ke kantor naik ojek.

Kebetulan hari ini Pram, suami Rara, sedang dinas luar kota dan akan pulang dua hari lagi.

Rara sejak tadi mencoba menghubungi ponsel suaminya untuk sekedar memberi kabar dan bertanya agar diperbolehkan ikut terapi hormon. Akan tetapi sayang, ponsel milik Pram sedang mati. Sehingga Rara tak bisa berkonsultasi dahulu dengan sang suami.

Ceklek...

Bip...

Suara pintu mobil Rara yang dibuka oleh Anita lalu tertutup kembali.

Anita pun telah memasuki mobil Rara. Ia melihat sahabatnya itu tengah gelisah sambil memegang ponsel.

"Kenapa, Ra?" tanya Anita bingung menatap wajah sahabatnya.

"Ini loh tumben Mas Pram ponselnya off. Jadi aku enggak bisa hubungi dia sejak tadi. Mau sekedar kabari kalau aku ikut terapi hormon sesuai saran dari kamu. Boleh apa enggak begitu," cicit Rara yang tengah gelisah dan galau.

Apapun yang biasa Rara lakukan setelah menikah dengan Pram, ia selalu berusaha tahu akan kodratnya. Dirinya berusaha menjadi istri yang baik.

Kemana pun ia pergi dan dengan siapa, bahkan perjalanan dinas keluar kota karena tender kantor pun, Rara selalu meminta izin pada Pram. Tetapi kali ini dirinya sudah membuat janji untuk terapi hormon, namun sang suami belum mengetahui rencana dadakannya tersebut.

"Aku yakin Mas Pram setuju kok. Lagipula dokternya juga terpercaya. Banyak artis yang juga belum punya anak, ikut terapi hormon di sana dan berhasil. Kamu tahu artis yang namanya Kya-Kya. Suaminya kalau enggak salah namanya Wawan Cah. Yang cakep dan cantik, terkenal itu loh!" ucap Anita semangat memaparkan pada Rara.

"Oh iya aku tahu. Kya-Kya dan Wawan Cah yang sudah sepuluh tahun nikah enggak punya anak akhirnya sekarang punya anak satu, laki-laki itu kan?" tanya Rara antusias.

"Yess betul sekali, Ra. Aku yakin kamu bisa seperti artis-artis yang berhasil terapi hormon di sana. Percaya deh," ucap Anita meyakinkan serta memberi semangat Rara.

"Oke. Let's Go!" ucap Rara bersemangat.

"Ayukk! Sebelum kena macet Jakarta," ujar Anita seraya terkekeh.

"Haha..." tawa Rara.

Saking semangatnya bertumpuk rasa frustasi yang mendera Rara, pada akhirnya dirinya terlupa meminta izin pada Pram selaku suaminya tentang terapi hormon tersebut.

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Aiur Skies

Aiur Skies

heemmmm sahabat rival kayanya 🤔🤔🤔

2024-03-06

1

Kiki Rizkia Apriliani

Kiki Rizkia Apriliani

istri yg baik mmng bni tnpa dmnta sllu mlbtkan suaminya, hal yg bagi suami g penting atau sepele tp bermakna btp istri sgt menghrgai n mngedepankan suaminya.. syg hal ini g dlakukan o suami yg srba no informatif

2024-03-06

1

#ayu.kurniaa_

#ayu.kurniaa_

.

2024-02-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Hinaan
2 Bab 2 - Tak Kunjung Hamil
3 Bab 3 - Pasca Terapi Hormon
4 Bab 4 - Pondok Mertua Tak Indah
5 Bab 5 - Tugas Negara
6 Bab 6 - Selingkuh
7 Bab 7 - Lima Tahun Pernikahan
8 Bab 8 - Obat
9 Bab 9 - Setelah Sekian Lama
10 Bab 10 - Teman Masa Kecil
11 Bab 11 - Hamil
12 Bab 12 - Sudah Lama Pindah
13 Bab 13 - Sebuah Fakta Terungkap
14 Bab 14 - Sebuah Tamparan
15 Bab 15 - Mencari Tahu
16 Bab 16 - Mulai Terkuak
17 Bab 17 - Apartemen
18 Bab 18 - Terbongkarnya Kedok Si Muka Dua
19 Bab 19 - Trik Licik Anita
20 Bab 20 - Remuk Redam
21 Bab 21 - Fitnah Sisy
22 Bab 22 - Talak dan Terusir
23 Bab 23 - Bertemu di Angkot
24 Bab 24 - Raraku
25 Bab 25 - Hidup Baru Awal Baru
26 Bab 26 - Merindukan Mantan Istri
27 Bab 27 - Sebuah Rencana
28 Bab 28 - Bersedia
29 Bab 29 - Mahar Teh Tubruk
30 Bab 30 - Panggilan "Mas"
31 Bab 31 - Pulang ke Tanah Air
32 Bab 32 - Gosip
33 Bab 33 - Terpesona
34 Bab 34 - Baru Permulaan
35 Bab 35 - Pembalasan Dimulai
36 Bab 36 - Membayangkan Mantan Istri
37 Bab 37 - Istri Tak Diakui
38 Bab 38 - Alergi Kambuh
39 Bab 39 - Bagian Rencana Rara
40 Bab 40 - Surat Perjanjian Damai
41 Bab 41 - Welcome to The Jungle
42 Bab 42 - Sebuah Penawaran Persahabatan
43 Bab 43 - Gara-Gara Resleting
44 Bab 44 - Sindiran Pedas Mertua
45 Bab 45 - Mulai Curiga
46 Bab 46 - Satu Mobil Bersama Mantan
47 Bab 47 - Sebuah Jebakan
48 Bab 48 - Princessku Pahlawanku
49 Bab 49 - Perayaan Cinta
50 Bab 50 - Dokumen Tersembunyi
51 Bab 51 - Semua Kedok Terkuak Seketika
52 Bab 52 - Gelap Mata
53 Bab 53 - Tabur Tuai (Penyesalan)
54 Bab 54 - Karma Tak Semanis Kurma
55 Bab 55 - Kado Ulang Tahun Rara
56 Bab 56 - Kebahagiaan Dara (David Rara)
57 PROMO KARYA BARU
58 PROMO KARYA BARU
59 PROMO KARYA BARU
60 PROMO KARYA BARU
61 PROMO KARYA BARU
62 Launching Novel Baru
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 - Hinaan
2
Bab 2 - Tak Kunjung Hamil
3
Bab 3 - Pasca Terapi Hormon
4
Bab 4 - Pondok Mertua Tak Indah
5
Bab 5 - Tugas Negara
6
Bab 6 - Selingkuh
7
Bab 7 - Lima Tahun Pernikahan
8
Bab 8 - Obat
9
Bab 9 - Setelah Sekian Lama
10
Bab 10 - Teman Masa Kecil
11
Bab 11 - Hamil
12
Bab 12 - Sudah Lama Pindah
13
Bab 13 - Sebuah Fakta Terungkap
14
Bab 14 - Sebuah Tamparan
15
Bab 15 - Mencari Tahu
16
Bab 16 - Mulai Terkuak
17
Bab 17 - Apartemen
18
Bab 18 - Terbongkarnya Kedok Si Muka Dua
19
Bab 19 - Trik Licik Anita
20
Bab 20 - Remuk Redam
21
Bab 21 - Fitnah Sisy
22
Bab 22 - Talak dan Terusir
23
Bab 23 - Bertemu di Angkot
24
Bab 24 - Raraku
25
Bab 25 - Hidup Baru Awal Baru
26
Bab 26 - Merindukan Mantan Istri
27
Bab 27 - Sebuah Rencana
28
Bab 28 - Bersedia
29
Bab 29 - Mahar Teh Tubruk
30
Bab 30 - Panggilan "Mas"
31
Bab 31 - Pulang ke Tanah Air
32
Bab 32 - Gosip
33
Bab 33 - Terpesona
34
Bab 34 - Baru Permulaan
35
Bab 35 - Pembalasan Dimulai
36
Bab 36 - Membayangkan Mantan Istri
37
Bab 37 - Istri Tak Diakui
38
Bab 38 - Alergi Kambuh
39
Bab 39 - Bagian Rencana Rara
40
Bab 40 - Surat Perjanjian Damai
41
Bab 41 - Welcome to The Jungle
42
Bab 42 - Sebuah Penawaran Persahabatan
43
Bab 43 - Gara-Gara Resleting
44
Bab 44 - Sindiran Pedas Mertua
45
Bab 45 - Mulai Curiga
46
Bab 46 - Satu Mobil Bersama Mantan
47
Bab 47 - Sebuah Jebakan
48
Bab 48 - Princessku Pahlawanku
49
Bab 49 - Perayaan Cinta
50
Bab 50 - Dokumen Tersembunyi
51
Bab 51 - Semua Kedok Terkuak Seketika
52
Bab 52 - Gelap Mata
53
Bab 53 - Tabur Tuai (Penyesalan)
54
Bab 54 - Karma Tak Semanis Kurma
55
Bab 55 - Kado Ulang Tahun Rara
56
Bab 56 - Kebahagiaan Dara (David Rara)
57
PROMO KARYA BARU
58
PROMO KARYA BARU
59
PROMO KARYA BARU
60
PROMO KARYA BARU
61
PROMO KARYA BARU
62
Launching Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!