Bab 11 - Hamil

"Selamat, Nyonya Handoko. Anda positif hamil lima minggu," tutur dokter kandungan.

"Benar, Dok?" tanya Rara yang belum percaya.

"Benar, Nyonya. Kondisi janin Anda cukup sehat. Anda ke sini sendiri atau dengan suami?" tanya sang dokter dengan sopan.

"Sendiri, Dok. Suami saya sedang keluar kota urusan pekerjaan jadi tidak bisa menemani saya ke sini," ucap Rara sengaja berbohong.

Dirinya tak mau orang luar mengetahui keburukan sang suami. Bahwa suaminya itu kini jarang memberikan perhatian padanya. Bahkan Rara sering ditinggal keluar kota karena alasan pekerjaan.

Padahal faktanya, Pram sering bertandang ke apartemen Anita untuk memadu kasih terlarang mereka. Dan menjadikan alasan keluar kota urusan pekerjaan.

"Baiklah. Tapi jangan lupa bulan depan di pemeriksaan selanjutnya kalau bisa suami Anda juga bisa hadir karena ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan agar suami siaga. Terlebih di usia kandungan yang masih trisemester pertama seperti ini rentan keguguran. Jadi harus lebih dijaga ketat dan diperhatikan," tutur sang dokter menasehati.

"Baik, Dok."

"Ini saya beri resep obat untuk penguat kandungan serta vitamin. Nanti bisa ditebus di apotik depan. Mohon jaga asupan nutrisi untuk calon bayi Nyonya serta kondisi fisik. Kurangi pekerjaan yang menguras fisik atau terlalu melelahkan," ucap sang dokter.

"Baik. Makasih banyak, Dok."

Dan akhirnya Rara keluar dari ruangan dokter kandungan tersebut dengan senyum sumringah.

"Terima kasih ya Tuhan," batin Rara bahagia mendengar dirinya tengah hamil alias berbadan dua.

Suami dan ibu mertuanya pasti senang mendengar berita kehamilan dirinya. Sebab kabar ini telah lama mereka nanti dan dambakan.

Setelah menebus obat di apotik, Rara pun bergegas pergi ke makam kedua orang tuanya. Ia mendadak rindu dengan mendiang kedua orang tuanya tersebut.

Rara pun memesan taksi ke sana dan sebelumnya ia mampir ke toko bunga langganannya membeli dua buket mawar putih untuk dibawa ke makam.

Dua buah gundukan tanah merah yang terlihat kering dan banyak rumput liar yang tumbuh serta daun-daun kering berjatuhan dan menumpuk di atasnya terpampang jelas di hadapannya sekarang. Menandakan sudah lama makam tersebut tak dibersihkan.

Ya, semenjak dirinya tinggal di rumah mertuanya, Rara belum pernah ke makam kedua orang tuanya. Biasanya satu bulan sekali Rara akan mengunjungi sekaligus membersihkan makam tersebut.

Rara pun memanggil beberapa anak kecil yang tak sengaja ia lihat sedang membersihkan area pemakaman. Rara menyuruh mereka untuk membersihkan dan memberi air pada kedua makam orang tuanya itu agar tak terlalu tampak kering seolah tak terurus.

Setelah itu Rara memberikan upah pada segerombolan anak kecil yang telah membantunya.

"Mah, Pah. Maaf, Rara baru sempat ke sini. Pasti Mama Papa marah dan kecewa sama Rara. Huft!" ucap Rara.

Sebuah helaan nafas mengalir berat dari bibir Rara. Ia menarik nafas dalam sebelum bersuara kembali.

"Mah, Pah. Rara hamil. Sebentar lagi kalian akan punya cucu. Apa Mama dan Papa bahagia di sana?"

"Rara harap kalian berdua selalu bahagia bersama di suurga," cicit Rara seraya meletakkan bunga mawar putih untuk kedua orang tuanya tersebut.

Setelah selesai memanjatkan doa, akhirnya Rara pun bergegas pulang. Ia menyetop taksi di depan area pemakaman. Berencana bergegas pulang ke rumah ibu mertuanya sebelum dirinya mendapat hukuman yang jauh lebih berat jika tidak segera pulang.

Terlebih pekerjaan rumahnya belum selesai ia kerjakan. Akibat didera rasa membuncah melihat hasil test pack yang menandakan dirinya hamil, sehingga Rara bergegas pergi meninggalkan setumpuk pekerjaan rumah di kediaman mertuanya itu.

Saat taksinya melewati sebuah taman bermain, ia melihat ada penjual rujak bebeg yakni rujak yang ditumbuk alias diulek agak hancur bersama bumbunya.

"Stop, Pak. Saya turun di sini saja. Ini uangnya. Kembaliannya ambil saja," ucap Rara pada sopir taksi seraya membayarnya.

"Makasih, Neng. Baik hati sekali Anda. Semoga sehat selalu dan semakin lancar rezekinya," ucap sang sopir taksi saat menerima uang pembayaran dari Rara yang berlebih dari argo taksi.

"Amin... makasih juga, Pak."

Rara pun bergegas turun dan sedang antri membeli rujak bebeg yang cukup ramai pembeli tersebut. Dirinya mendadak ingin makan rujak tersebut. Air liurnya serasa akan menetes kala melihat orang lain sedang asyik menyantapnya.

Tiba-tiba dari kejauhan ada seseorang wanita yang diperkirakan usianya tak jauh beda dari Rara mendekat padanya dan memanggilnya.

"Rara," panggil wanita itu.

Sontak Rara pun menoleh dan tak menyangka bertemu rekan kerjanya dahulu di PT. GINCU.

"Wiwin? Kamu sama siapa ke sini?" tanya Rara seraya celingak-celinguk melihat Wiwin sendirian.

"Aku sama putriku, dia sedang main di taman dengan Papanya. Kan hari ini akhir pekan jadi kami libur kerja bisa buat jalan-jalan sama anak. Kamu sama siapa ke sini? Terus ngapain ke taman ini?" tanya Wiwin.

"Aku sendiri, Win. Lagi pengin rujak bebeg jadi mampir beli. Mas Pram lagi ada tugas keluar kota. Jadinya sudah dua hari enggak pulang," cicit Rara sendu.

"Hah! Keluar kota? Ke mana?" tanya Wiwin heran.

"Ke Bandung," jawab Rara apa adanya.

"Setahuku kantor sedang tidak ada tender atau masalah di cabang Bandung. Memangnya kamu tahu suamimu ke Bandung sama siapa saja?" tanya Wiwin yang dijawab gelengan kepala oleh Rara.

"Aneh banget tahu, Ra. Walaupun aku bukan orang yang sering berada di dalam kantor, tetapi sebagai orang marketing lapangan, setahuku begitu tadi. Kenapa suamimu ke Bandung dan sama siapa? Pak Johan saja sudah sebulan ini sedang berada di Eropa. Katanya ada kerabatnya yang meninggal dunia. Jadinya urusan kantor sementara dipegang Pak Broto, orang kepercayaannya."

"Terus Mas Pram ke Bandung kenapa ya, Win? Enggak mungkin Mas Pram bohongin aku," cicit Rara tengah bimbang dan bingung.

"Aku juga kurang begitu tahu, Ra. Saranku coba kamu selidiki lebih lanjut. Hanya untuk jaga-jaga saja. Bukan berarti menuduh. Supaya rumah tanggamu aman dari gangguan wanita lain. Biasanya suami yang banyak berubah pasti ada sesuatu di luar sana yang tidak kita ketahui. Cepat cari tahu sebelum terlambat," saran Wiwin.

"Makasih banyak, Win."

"Hem,"

Selepas Rara membayar rujak bebeg pesanannya, ia pun berpamitan pada Wiwin dan menaiki taksi online kembali guna pulang ke rumah mertuanya. Namun dalam perjalanannya, ia mendadak tengah gelisah atas apa yang disampaikan Wiwin padanya.

Akhirnya tiba-tiba ia teringat sahabatnya, Anita. Dalam benak Rara, Anita satu bagian dengan sang suami, pasti tahu jadwal dinas luar kota Pram seperti apa.

Lantas ia mencoba menghubungi ponsel Anita namun ternyata tidak aktif. Lalu ia mencoba menelepon suaminya juga hasilnya nihil. Keduanya tidak dapat tersambung.

Sebuah helaan nafas berat keluar dari bibir Rara.

"Aku coba datang ke rumah kontrakan Anita saja. Siapa tahu dia sedang istirahat," cicit Rara lirih terbesit ide.

"Pak, putar balik ke Jalan Kamboja ya."

Rara menyuruh supir taksi pergi ke alamat rumah kontrakan Anita.

"Baik, Nyonya."

"Semoga Anita bisa membantuku untuk menyelidiki Mas Pram," batin Rara.

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Ani Ani

Ani Ani

musuh dalam selimut

2024-02-08

3

LENY

LENY

ADU RARA SUAMI MU SELINGKUHAN SAHABATMU SMG TERBONGKAR KEJAHATAN MEREKA

2023-10-20

2

Intan IbunyaAzam

Intan IbunyaAzam

tu kwanmu LG cocok tnam SMA suamimu Ra,,,

2023-10-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Hinaan
2 Bab 2 - Tak Kunjung Hamil
3 Bab 3 - Pasca Terapi Hormon
4 Bab 4 - Pondok Mertua Tak Indah
5 Bab 5 - Tugas Negara
6 Bab 6 - Selingkuh
7 Bab 7 - Lima Tahun Pernikahan
8 Bab 8 - Obat
9 Bab 9 - Setelah Sekian Lama
10 Bab 10 - Teman Masa Kecil
11 Bab 11 - Hamil
12 Bab 12 - Sudah Lama Pindah
13 Bab 13 - Sebuah Fakta Terungkap
14 Bab 14 - Sebuah Tamparan
15 Bab 15 - Mencari Tahu
16 Bab 16 - Mulai Terkuak
17 Bab 17 - Apartemen
18 Bab 18 - Terbongkarnya Kedok Si Muka Dua
19 Bab 19 - Trik Licik Anita
20 Bab 20 - Remuk Redam
21 Bab 21 - Fitnah Sisy
22 Bab 22 - Talak dan Terusir
23 Bab 23 - Bertemu di Angkot
24 Bab 24 - Raraku
25 Bab 25 - Hidup Baru Awal Baru
26 Bab 26 - Merindukan Mantan Istri
27 Bab 27 - Sebuah Rencana
28 Bab 28 - Bersedia
29 Bab 29 - Mahar Teh Tubruk
30 Bab 30 - Panggilan "Mas"
31 Bab 31 - Pulang ke Tanah Air
32 Bab 32 - Gosip
33 Bab 33 - Terpesona
34 Bab 34 - Baru Permulaan
35 Bab 35 - Pembalasan Dimulai
36 Bab 36 - Membayangkan Mantan Istri
37 Bab 37 - Istri Tak Diakui
38 Bab 38 - Alergi Kambuh
39 Bab 39 - Bagian Rencana Rara
40 Bab 40 - Surat Perjanjian Damai
41 Bab 41 - Welcome to The Jungle
42 Bab 42 - Sebuah Penawaran Persahabatan
43 Bab 43 - Gara-Gara Resleting
44 Bab 44 - Sindiran Pedas Mertua
45 Bab 45 - Mulai Curiga
46 Bab 46 - Satu Mobil Bersama Mantan
47 Bab 47 - Sebuah Jebakan
48 Bab 48 - Princessku Pahlawanku
49 Bab 49 - Perayaan Cinta
50 Bab 50 - Dokumen Tersembunyi
51 Bab 51 - Semua Kedok Terkuak Seketika
52 Bab 52 - Gelap Mata
53 Bab 53 - Tabur Tuai (Penyesalan)
54 Bab 54 - Karma Tak Semanis Kurma
55 Bab 55 - Kado Ulang Tahun Rara
56 Bab 56 - Kebahagiaan Dara (David Rara)
57 PROMO KARYA BARU
58 PROMO KARYA BARU
59 PROMO KARYA BARU
60 PROMO KARYA BARU
61 PROMO KARYA BARU
62 Launching Novel Baru
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 - Hinaan
2
Bab 2 - Tak Kunjung Hamil
3
Bab 3 - Pasca Terapi Hormon
4
Bab 4 - Pondok Mertua Tak Indah
5
Bab 5 - Tugas Negara
6
Bab 6 - Selingkuh
7
Bab 7 - Lima Tahun Pernikahan
8
Bab 8 - Obat
9
Bab 9 - Setelah Sekian Lama
10
Bab 10 - Teman Masa Kecil
11
Bab 11 - Hamil
12
Bab 12 - Sudah Lama Pindah
13
Bab 13 - Sebuah Fakta Terungkap
14
Bab 14 - Sebuah Tamparan
15
Bab 15 - Mencari Tahu
16
Bab 16 - Mulai Terkuak
17
Bab 17 - Apartemen
18
Bab 18 - Terbongkarnya Kedok Si Muka Dua
19
Bab 19 - Trik Licik Anita
20
Bab 20 - Remuk Redam
21
Bab 21 - Fitnah Sisy
22
Bab 22 - Talak dan Terusir
23
Bab 23 - Bertemu di Angkot
24
Bab 24 - Raraku
25
Bab 25 - Hidup Baru Awal Baru
26
Bab 26 - Merindukan Mantan Istri
27
Bab 27 - Sebuah Rencana
28
Bab 28 - Bersedia
29
Bab 29 - Mahar Teh Tubruk
30
Bab 30 - Panggilan "Mas"
31
Bab 31 - Pulang ke Tanah Air
32
Bab 32 - Gosip
33
Bab 33 - Terpesona
34
Bab 34 - Baru Permulaan
35
Bab 35 - Pembalasan Dimulai
36
Bab 36 - Membayangkan Mantan Istri
37
Bab 37 - Istri Tak Diakui
38
Bab 38 - Alergi Kambuh
39
Bab 39 - Bagian Rencana Rara
40
Bab 40 - Surat Perjanjian Damai
41
Bab 41 - Welcome to The Jungle
42
Bab 42 - Sebuah Penawaran Persahabatan
43
Bab 43 - Gara-Gara Resleting
44
Bab 44 - Sindiran Pedas Mertua
45
Bab 45 - Mulai Curiga
46
Bab 46 - Satu Mobil Bersama Mantan
47
Bab 47 - Sebuah Jebakan
48
Bab 48 - Princessku Pahlawanku
49
Bab 49 - Perayaan Cinta
50
Bab 50 - Dokumen Tersembunyi
51
Bab 51 - Semua Kedok Terkuak Seketika
52
Bab 52 - Gelap Mata
53
Bab 53 - Tabur Tuai (Penyesalan)
54
Bab 54 - Karma Tak Semanis Kurma
55
Bab 55 - Kado Ulang Tahun Rara
56
Bab 56 - Kebahagiaan Dara (David Rara)
57
PROMO KARYA BARU
58
PROMO KARYA BARU
59
PROMO KARYA BARU
60
PROMO KARYA BARU
61
PROMO KARYA BARU
62
Launching Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!