Bab 7 - Lima Tahun Pernikahan

Lima tahun pernikahan.

"Happy Anniversary, Mas. Terima kasih sudah setia dan selalu menjadi yang terbaik untuk keluarga kita. Love you..." cicit Rara seraya mengecup pipi Pram.

"Love you too, Ra. Maaf kalau selama ini sebagai suami aku belum maksimal menjagamu. Kamu yang sabar ya sama ibu," ucap Pram.

"Enggak apa-apa Mas. Aku ngerti kok. Ibu sangat menanti cucu dari kita. Maaf, jika aku belum juga bisa hamil dan ngasih kamu anak, Mas."

Mata Rara sudah berembun. Pram menghapus air mata itu lalu memeluknya. Keduanya tengah duduk di sofa kamar mereka.

Hanya ada sebuah kue tart berbentuk love berhiaskan pernak-pernik sederhana dengan sebuah lilin berbentuk angka tertera "5". Yang menandakan ulang tahun pernikahan keduanya menginjak ke-5 tahun.

Tak ada makan malam romantis atau liburan. Hanya acara tiup lilin dan berdoa sederhana yang dilakukan Pram dan Rara di dalam kamar mereka. Yang pasti masih berada di kediaman orang tua Pram.

Rara tak banyak protes pada sang suami yang beralasan tidak memiliki banyak uang. Pram berdalih kebutuhan semakin meningkat dan harga yang mahal. Jadi Pram mengambil sikap berhemat di hari ulang tahun pernikahan mereka yang sekarang ini.

Pram juga memberikan alasan lain yakni tabungannya banyak terkuras habis untuk membayar terapi hormon Rara beberapa waktu lalu. Sehingga perayaan kali ini cukup dilakukan secara sederhana saja.

Padahal faktanya sudah setahun ini Rara tidak menjalankan terapi hormon kembali. Rara sudah mengatakan pada Pram untuk berhenti terapi. Ia tak mau membuang uang Pram dengan percuma. Dan pada akhirnya Pram pun mengiyakan keputusan Rara tersebut.

Rara sudah pasrah jika memang dirinya tak ditakdirkan memiliki anak seumur hidupnya. Yang penting Pram selalu cinta dan setia padanya. Itu sudah cukup bagi Rara.

Bentuk tubuh Rara masih tetap sama seperti gajah bengkak, julukan dari ibu mertuanya. Walaupun sedikit berkurang bobotnya daripada beberapa waktu yang lalu saat masih ikut program terapi hormon.

Pram sengaja tak mengajak Rara keluar rumah untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka. Selain ia tak mau membuang uangnya terlalu banyak buat Rara, ia juga malu menggandeng Rara.

Khawatir rekan kerja atau kolega kantor yang mengenal dirinya akan melihatnya. Pastinya akan jadi bahan cemoohan untuknya. Lelaki yang tampan dan mapan punya istri jelek mirip gajah bengkak seperti Rara. Mau diletakkan di mana wajahnya. Apa kata dunia ?

Jika urusan cinta, di hati Pram sesungguhnya masih ada setitik cinta untuk Rara. Walaupun tak sebesar dahulu. Dan ada rasa bersalah pada mendiang kedua orang tua Rara yang membuat dirinya masih bertahan dengan pernikahannya hingga sekarang. Sebuah janji di masa lalu.

Pram membatin, "Maafkan aku Pah, Mah."

☘️☘️

Selama lima tahun pernikahan, Pram juga masih berselingkuh dengan Anita. Namun Pram sejak awal menjalin hubungan terlarang bersama Anita, dirinya belum menginginkan anak dari wanita selingkuhannya itu.

Dan Anita pun hanya bisa tersenyum kecut menuruti kemauan Pram saat lelaki itu memaksanya pergi bersama ke klinik dokter kandungan untuk memasang alat kontras3psi berupa IUD atau yang dikenal dengan nama lain spiral.

Lima tahun pernikahan, Rara sudah berusaha tegar menjalani hidupnya di dalam rumah ibu mertuanya yang seperti neraka. Bahkan Mama Dian dan Sisy pernah mengeroyok dirinya beberapa hari lalu hanya karena Rara tak memberikan uang pada mereka untuk berbelanja ke Mall.

Mama Dian sampai menamparnya dan Sisy pun menjambak rambutnya. Keduanya mengancam jika Rara mengadukan pada Pram, maka mereka akan menyiksa Rara lebih pedih.

Alhasil Rara hanya bisa menuruti keduanya. Padahal uang di dompetnya hanya tersisa tiga ratus ribu rupiah saja. Dan uang tersebut telah berpindah tangan pada ibu mertua dan adik iparnya tersebut untuk berfoya-foya.

Tabungan Rara di rekening saat ini hanya tersisa lima ratus ribu rupiah saja. Rara hanya bisa menghela nafas berat merasakan kehidupannya yang sungguh menyesakkan ini. Akan tetapi lagi-lagi karena cinta, ia bertahan.

Sepulang kerja, Anita sengaja menyuruh Pram untuk mampir ke apartemennya sebelum pulang ke rumah. Pram pun dengan senang hati datang tanpa banyak bertanya. Keduanya tak pernah satu mobil di area kantor baik berangkat atau pulang kerja.

Khawatir ada teman kantor yang mencurigai hubungan mereka. Namun perbedaannya, Anita sudah tidak perlu pesan ojek untuk pergi ke kantor. Pram sudah membelikannya mobil sedan warna putih sesuai dengan kesukaannya.

Walaupun mobil tersebut masih kredit selama jangka waktu lima tahun. Dan saat ini masih kurang dua tahun untuk lunas cicilan tersebut.

Berbeda dengan Anita yang sudah memiliki mobil baru, Rara justru sudah tak memiliki mobil. Sebab Pram meminta Rara menjual mobil pribadinya dengan alasan tambahan untuk biaya terapi hormon dan membantu uang kuliah Sisy. Lagipula Rara sudah jarang memakai mobil tersebut.

Dengan berat hati Rara mengiyakan permintaan suaminya. Walaupun mobil tersebut sebenarnya dibeli oleh Rara sebelum menikah dengan Pram, dari uang tabungan Rara sendiri.

Bip...

Bunyi pintu apartemen Anita terbuka. Pram melenggang masuk seperti biasa karena ia sudah hafal password unit milik Anita, wanita selingkuhannya sekaligus sahabat baik sang istri.

Sedangkan di kamar, Anita yang mendengar pintu apartemennya terbuka, langsung bergegas keluar. Ia tahu pasti Pram yang datang. Karena apartemen ini hanya dirinya dan Pram saja yang tahu.

Ceklek...

Derit pintu kamar dibuka kasar oleh Anita yang tak sabaran untuk bertemu dengan Pram.

Anita tersenyum sumringah menyambut Pram.

Gleg...

Pram mendadak berdiri mematung melihat Anita yang keluar dari kamar hanya mengenakan lingerie berwarna merah menyala. Membuat api gairah kelelakiannya tiba-tiba naik sekian oktaf. Matanya yang letih karena setumpuk pekerjaan, tiba-tiba menjadi segar kembali.

"Sayang, sudah pulang?" cicit Anita bergelayut manja pada Pram.

"Tumben masih jam tujuh malam sudah pakai beginian. Mau goda aku ya," cicit Pram mesra.

"Aku kangen," bisik Anita seraya mengecup telinga Pram.

Otomatis Pram semakin berdesir meresapi belaian mesra Anita pada tubuhnya.

Anita pun mendudukkan Pram di sofa ruang tamu. Lantas ia ke dapur untuk menyeduh segelas kopi hitam kesukaan Pram. Dan tangan lincah Anita memasukkan sesuatu ke dalam gelas kopi Pram.

Tak lama Anita pun kembali menuju ruang tamu dan berjalan lenggak lenggok bak model di atas panggung seraya membawakan kopi untuk Pram.

"Ini diminum dahulu, Mas. Biar makin grenggg dan gak ngantuk," cicit Anita menampilkan senyum smirknya saat melihat Pram meneguk kopi buatannya hingga habis setengah gelas.

"Habiskan dong, Mas. Kopinya kubuat hangat, enggak panas banget kok."

"Oke, honey."

Pram pun meminumnya tanpa rasa curiga. Dan akhirnya beberapa menit, segelas kopi suguhan Anita telah diteguk habis oleh Pram.

"Kamu tidak akan kubiarkan pulang malam ini, Mas. Aku harus berhasil membuat kamu menghamiliku. Aku tak mau lama-lama berbagi dirimu dengan Rara. Dia harus segera mengundurkan diri secara perlahan sebagai istrimu. Karena nanti jika aku hamil, kamu hanya boleh menjadi milikku seorang. Selamat tinggal sahabatku yang malang," batin Anita tersenyum licik.

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

❤️‍🔥ℝ❤️‍🔥

❤️‍🔥ℝ❤️‍🔥

najisss

2024-03-31

1

Truely Jm Manoppo

Truely Jm Manoppo

anita dasar pelakor sahabat menjijikkan pantas saja diceraikan ...

2024-03-07

2

Ani Ani

Ani Ani

perumpuankeji

2024-02-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Hinaan
2 Bab 2 - Tak Kunjung Hamil
3 Bab 3 - Pasca Terapi Hormon
4 Bab 4 - Pondok Mertua Tak Indah
5 Bab 5 - Tugas Negara
6 Bab 6 - Selingkuh
7 Bab 7 - Lima Tahun Pernikahan
8 Bab 8 - Obat
9 Bab 9 - Setelah Sekian Lama
10 Bab 10 - Teman Masa Kecil
11 Bab 11 - Hamil
12 Bab 12 - Sudah Lama Pindah
13 Bab 13 - Sebuah Fakta Terungkap
14 Bab 14 - Sebuah Tamparan
15 Bab 15 - Mencari Tahu
16 Bab 16 - Mulai Terkuak
17 Bab 17 - Apartemen
18 Bab 18 - Terbongkarnya Kedok Si Muka Dua
19 Bab 19 - Trik Licik Anita
20 Bab 20 - Remuk Redam
21 Bab 21 - Fitnah Sisy
22 Bab 22 - Talak dan Terusir
23 Bab 23 - Bertemu di Angkot
24 Bab 24 - Raraku
25 Bab 25 - Hidup Baru Awal Baru
26 Bab 26 - Merindukan Mantan Istri
27 Bab 27 - Sebuah Rencana
28 Bab 28 - Bersedia
29 Bab 29 - Mahar Teh Tubruk
30 Bab 30 - Panggilan "Mas"
31 Bab 31 - Pulang ke Tanah Air
32 Bab 32 - Gosip
33 Bab 33 - Terpesona
34 Bab 34 - Baru Permulaan
35 Bab 35 - Pembalasan Dimulai
36 Bab 36 - Membayangkan Mantan Istri
37 Bab 37 - Istri Tak Diakui
38 Bab 38 - Alergi Kambuh
39 Bab 39 - Bagian Rencana Rara
40 Bab 40 - Surat Perjanjian Damai
41 Bab 41 - Welcome to The Jungle
42 Bab 42 - Sebuah Penawaran Persahabatan
43 Bab 43 - Gara-Gara Resleting
44 Bab 44 - Sindiran Pedas Mertua
45 Bab 45 - Mulai Curiga
46 Bab 46 - Satu Mobil Bersama Mantan
47 Bab 47 - Sebuah Jebakan
48 Bab 48 - Princessku Pahlawanku
49 Bab 49 - Perayaan Cinta
50 Bab 50 - Dokumen Tersembunyi
51 Bab 51 - Semua Kedok Terkuak Seketika
52 Bab 52 - Gelap Mata
53 Bab 53 - Tabur Tuai (Penyesalan)
54 Bab 54 - Karma Tak Semanis Kurma
55 Bab 55 - Kado Ulang Tahun Rara
56 Bab 56 - Kebahagiaan Dara (David Rara)
57 PROMO KARYA BARU
58 PROMO KARYA BARU
59 PROMO KARYA BARU
60 PROMO KARYA BARU
61 PROMO KARYA BARU
62 Launching Novel Baru
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Bab 1 - Hinaan
2
Bab 2 - Tak Kunjung Hamil
3
Bab 3 - Pasca Terapi Hormon
4
Bab 4 - Pondok Mertua Tak Indah
5
Bab 5 - Tugas Negara
6
Bab 6 - Selingkuh
7
Bab 7 - Lima Tahun Pernikahan
8
Bab 8 - Obat
9
Bab 9 - Setelah Sekian Lama
10
Bab 10 - Teman Masa Kecil
11
Bab 11 - Hamil
12
Bab 12 - Sudah Lama Pindah
13
Bab 13 - Sebuah Fakta Terungkap
14
Bab 14 - Sebuah Tamparan
15
Bab 15 - Mencari Tahu
16
Bab 16 - Mulai Terkuak
17
Bab 17 - Apartemen
18
Bab 18 - Terbongkarnya Kedok Si Muka Dua
19
Bab 19 - Trik Licik Anita
20
Bab 20 - Remuk Redam
21
Bab 21 - Fitnah Sisy
22
Bab 22 - Talak dan Terusir
23
Bab 23 - Bertemu di Angkot
24
Bab 24 - Raraku
25
Bab 25 - Hidup Baru Awal Baru
26
Bab 26 - Merindukan Mantan Istri
27
Bab 27 - Sebuah Rencana
28
Bab 28 - Bersedia
29
Bab 29 - Mahar Teh Tubruk
30
Bab 30 - Panggilan "Mas"
31
Bab 31 - Pulang ke Tanah Air
32
Bab 32 - Gosip
33
Bab 33 - Terpesona
34
Bab 34 - Baru Permulaan
35
Bab 35 - Pembalasan Dimulai
36
Bab 36 - Membayangkan Mantan Istri
37
Bab 37 - Istri Tak Diakui
38
Bab 38 - Alergi Kambuh
39
Bab 39 - Bagian Rencana Rara
40
Bab 40 - Surat Perjanjian Damai
41
Bab 41 - Welcome to The Jungle
42
Bab 42 - Sebuah Penawaran Persahabatan
43
Bab 43 - Gara-Gara Resleting
44
Bab 44 - Sindiran Pedas Mertua
45
Bab 45 - Mulai Curiga
46
Bab 46 - Satu Mobil Bersama Mantan
47
Bab 47 - Sebuah Jebakan
48
Bab 48 - Princessku Pahlawanku
49
Bab 49 - Perayaan Cinta
50
Bab 50 - Dokumen Tersembunyi
51
Bab 51 - Semua Kedok Terkuak Seketika
52
Bab 52 - Gelap Mata
53
Bab 53 - Tabur Tuai (Penyesalan)
54
Bab 54 - Karma Tak Semanis Kurma
55
Bab 55 - Kado Ulang Tahun Rara
56
Bab 56 - Kebahagiaan Dara (David Rara)
57
PROMO KARYA BARU
58
PROMO KARYA BARU
59
PROMO KARYA BARU
60
PROMO KARYA BARU
61
PROMO KARYA BARU
62
Launching Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!