Pesona Tuan Eric
" Di mana aku harus mendapat kan uang sebanyak itu " Tatapan nya lurus ke depan di mana di balik pintu itu sosok yang begitu di cintai nya sedang terbaring lemah .
" Rumah " Gumamnya,tapi detik kemudian wajahnya kembali menunduk .
Itu hal yang mustahil untuk dia lakukan , jika menjual rumah harta mereka satu-satunya lalu mereka akan tinggal di mana ? Lagi pula harganya belum tentu mencapai harga tersebut , lalu di mana dia akan mencari kekurangan nya , sedangkan dia tidak memiliki hal yang harus dia jual agar memenuhi kekurangan nya .
Bahkan untuk mencukupi kehidupan mereka sehari-hari dia harus merelakan gaji nya yang lebih dari cukup ,namun di balik semua itu dia bersyukur karena ayah nya pergi saat dia sudah menyelesaikan pendidikan nya sehingga dia tidak harus putus sekolah karena biaya pendidikan nya .
Lamunan nya terputus kala ponselnya berdering ,saat melihat siapa yang menelpon nya tanpa menunggu waktu dia segera menggeser tombol hijau nya .
" Hallo "
" Kamu baik-baik saja kan " Tanya sang penelpon khawatir.
" Aku baik-baik saja " Jawabnya lembut .
" Kamu di rumah sakit biasa kan ? Tunggu aku di sana jangan pergi ke mana-mana " Ujarnya serius .
" Tidak perlu ,aku ...."
" Jangan membantah aku sudah di perjalanan ke sana "
Tut ...Tut .
Dia menatap ponsel nya yang sudah kembali gelap lalu menggeleng pelan .
" Pasti dia ke tempat kerjaan ku " Gumamnya tersenyum .
🪵
🪵
" Ayu " Sang pemilik nama menatap ke sumber suara sambil tersenyum .
Hap
" Kali ini jangan menolak " Tangisan Ayu langsung pecah .
Selain ibunya dia memiliki sahabat satu-satunya , kedua nya bertemu saat menempuh pendidikan di universitas yang sama .
Awalnya dia sedikit sungkan mengingat kehidupan keduanya begitu jauh ,hingga dia terus menjauh dari sang sahabat .
Hingga suatu waktu dia mendapatkan hinaan dan wanita itu lah yang membantu nya, dari sejak itu tidak ada lagi orang yang mengusik nya sekalipun dia selalu mendengar ucapan yang tidak enak ,tapi sahabat nya tetap bersikap masa bodoh dan akan memarahinya bahkan mengumpat nya jika kembali menjauhinya .
" Aku akan bicara sama ayah ku untuk membantu mu " Ayu menggeleng lalu mendorong pelan tubuh sahabat nya hingga pelukan keduanya terlepas.
" Jangan " Tolaknya tegas.
" Aku tidak ingin merepotkan kamu terus ....."
" Aku tidak merasa demikian " Potong nya cepat .
" Qiandra , aku tahu kamu membantu ku dengan tulus tapi kali ini biarkan aku berjuang sendiri " Qiandra menggeleng cepat .
" Berjuang seperti apa ? Maaf aku bukannya meremehkan mu ,aku tahu kamu wanita kuat tapi keadaan ibumu semakin hari semakin lemah , jadi kali ini terima usulan ku ,untuk selanjutnya biar menjadi urusan ku " Ayu tetap menggeleng .
" Tolong " Ujarnya memohon " Jika aku sudah tidak mampu aku akan meminta padamu ,aku janji " Qiandra menghela napas panjang sudah sekali membujuk sahabat nya itu .
" Tapi kamu masih memiliki uang kan " Ayu mengaguk tersenyum " Berkatmu aku bisa memiliki gaji yang lebih " Qiandra hanya tersenyum .
" Gimana keadaan ibumu ? " Kedua duduk di kursi yang ada di depan ruangan itu , Ayu belum sanggup masuk dalam ruangan melihat wajah pucat sang ibu .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pukul 19.05
Para pelayan mulai menyusun makanan di atas meja itu dengan cepat ,di mana waktu makan malam telah tiba.
" Malam "
Satu persatu kursi yang kosong mulai terisi ,para pelayan pun mulai undur diri dari ruangan itu mereka juga harus mengisi perut sebelum kembali bekerja .
" Sudah memikirkan nya " Hembusan napas yang cukup berat itu terdengar begitu jelas .
" Apa tidak bisa membiarkan Eric makan dengan tenang " Jawabnya kesal .
" Daddy " Tegur Raymond menatap Henry .
" Sampai kapan ? Eyang sudah pergi 3 bulan yang lalu ,dia hanya meminta itu " Jawab Henry tanpa mempedulikan putranya.
" Kenapa hanya Eric ? " Tanya emosi , dia sudah lelah terus² membahas hal yang membuat nya muak " Daffi, Bara ,Ghozi ,Xana dan yang lainnya bukan nya mereka juga belum menikah " Jawabnya menatap tajam Henry kepala keluarga yang tertua setelah kematian Eyang Radit.
"Mereka juga begitu ? " Lagi² Eric hanya bisa menghela napasnya panjang .
" Biarkan anak-anak memilih hidup nya sendiri Dad ,apa kamu tidak lelah terus membahas itu " Ujar Elvi lembut .
" Sampai kapan Sayang ? " Ujar Henry ,menatap sang istri.
" Eric pun tidak ingin berada di posisi ini Dad ,jika dia sudah menemukan yang cocok dia tidak mungkin hanya diam ,apa lagi Daddy terus mendesaknya ,mencari pendamping bukan seperti membeli permen ambil lalu bayar " Bela Raymond
" Kalian selalu membela nya ,apa kalian lupa dengan permintaan Opa kalian " Ucap Henry kesal .
" Lalu apa kau ingin cucu mu menikah sekarang seperti keinginan mu " Ujar Elvi yang mulai kesal .
" Apa tidak bisa kita makan dengan tenang ,baru kita bahas ! apa dengan membahas itu perut mu jadi kenyang " Lanjut nya lagi .
" Kenapa jadi mommy yang marah " Tanya Henry menaikan kedua alisnya .
" Eric kenyang " Eric langsung berdiri dari duduknya .
" Duduk " Tanpa mempedulikan ucapan Raymond ,Eric sudah berlalu dari ruangan itu .
Tapi sebelum dia benar-benar kembali dia menatap keluarga yang ada di ruangan itu .
" Untuk sementara Eric akan tinggal di apartemen ,jangan mengusikku jika tidak ingin hal yang buruk terjadi padaku " Ujarnya lalu meninggalkan ruangan itu .
Adara menatap punggung putranya yang mulai menjauh ,matanya mulai berembun tanpa dia sadari kini ujung matanya sudah mulai basah .
" Keras kepala "
" Daddy yang keras kepala " Sungut Elvi " Mulai malam ini tidur di kamar tamu " Henry langsung melototkan matanya tajam .
" Jika Eric tidak kembali ke masion selama itu juga kamu tidur di kamar tamu " Lanjut nya lagi .
" Jangan menangis besok kita akan pergi ke apartemen nya " Raymond menggegam tangan Adara dengan erat .
" Iya Dad " Jawab Adara lirih .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Mohon dukungan nya ,maaf kalau sebagian dari kalian sudah bosan dengan cerita yang hanya berputar di tempat .
Like
Koment
Vote
Jangan lupa hadiah bunganya dan bintang 🌟🌟🌟🌟🌟🌟
Biar bisa terus di lanjutkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Pasrah
lanjut
2024-01-22
1
Rika Amelia
kalo AQ dak bakalan bosan dengan cerita keluarga Mateo...malah AQ selalu menunggu..
2023-08-07
2
Heniishanaya 🤩
semangat terus cintah😘
2023-07-27
1