Kini Ayu sudah berada di dalam apartemen Eric ,dia di minta untuk menunggu di ruangan tamu sedangkan pemilik apartemen tidak tahu ke mana .
Ayu hanya berdiam diri sesekali dia menatap sekeliling nya , apartment milik Eric sang luas dan mewah ,biasanya dia hanya melihat gedung itu dari luar tapi siapa sangka kini dia bisa memasuki salah satu unit dari apartment tersebut , sekalipun hanya untuk sebentar tapi entah kenapa dia begitu bahagia .
Apa dia perlu memamerkan ini pada sahabat nya ? Seperti nya tidak perlu karena pasti wanita itu juga memiliki hal yang sama secara keduanya nya keluarga .
Ayu tersenyum tipis ,namun saat mendengar suara langkah wajah nya kembali tegang .
" Bisa luruskan kakimu " Ujar Eric berjongkok di depan Ayu sambil membawa kotak P3K membuat wanita itu gelagapan.
" Tuan ....." Ucapan Ayu tertelan begitu saja saat Eric menarik kakinya lalu di letakan di atas meja kaca yang ada di depan nya .
" Kamu ingin cepat pulang kan ? Jadi menurut lah " Eric menatap luka yang ada di kaki kiri Ayu " Cukup parah " Gumamnya lalu menetap Ayu yang hanya diam sambil menunduk .
' Tahan sebentar " Ayu hanya mengaguk pelan, kepala nya terus menunduk .
" Ssstttt " Ayu memejamkan matanya kuat saat alkohol mengenai kulitnya ,bahkan Eric harus menahan kakinya karena dia sempat menarik nya " Jangan bergerak " Ayu mengaguk, untuk melampiaskan rasa sakitnya ayu menggigit bibir bagian bawahnya .
" Ssstttt " Ayu kembali meringis tapi kali ini dia tidak menarik kakinya seperti permintaan Eric tadi .
Eric tidak hanya mengobati luka di kaki Ayu ,karena di telapak tangan dan juga bagian bawah sikunya terluka ,entahlah bagaimana posisi wanita itu terjatuh .
Tapi dalam hatinya Eric menyesali sikapnya yang membawa mobil dengan kecepatan tinggi hingga melukai seseorang.
Hanya karena permasalahan yang menurutnya tidak terlalu penting tapi setiap membahas itu entah kenapa emosi nya dengan cepat meluap .
" Selesai " Gumam Eric lalu merapikan kotak Obat,setelah itu dia berdiri dari posisi nya .
" Terima kasih tuan " Ujar Ayu tulus .
Namun saat akan berpamitan tiba² saja hujan turun dengan derasnya bersamaan dengan petir yang begitu jelas terlihat karena dinding apartemen Eric sebagian besarnya kaca.
" Kalau begitu saya pamit dulu Tuan , terimakasih banyak sudah membantu saya " Sekalipun begitu Ayu tetap berpamitan karena dia memikirkan keadaan sang ibu di rumah sakit .
" Maaf tuan " Ayu membuka tas nya lalu mengambil dompet nya " Saya tidak bermaksud melarikan diri "Lanjut nya sambil memberikan KTP nya pada Eric " Tuan bisa memegang ini sebagai jaminan dan saya akan memberikan nomor ponsel ku ,tuan bisa menghubungi saya untuk biaya mobil nya " Eric melotot kan matanya menatap Ayu lalu menatap Kartu identitas wanita itu .
Unik itulah kata yang ada di pikiran nya menggambarkan sosok wanita yang kini di depannya .
Jika biasanya orang lain akan menuntut atau memanfaatkan keadaan ,tapi itu tidak berlaku pada wanita yang bernama Ayu yang baru di kenalnya beberapa jam .
Hanya sebatas kenal ,tidak lebih ! Ingat jadi jangan berharap lebih
Siapa yang tidak kenal Eric ,dia yakin seluruh penjuru dunia pun tahu siapa dia ! Tapi kenapa Ayu bersikap seolah ini kesalahan nya .
" Maaf tuan saya harus pergi " Ayu meletakan KTP nya di atas meja lalu berdiri,namun langkahnya terhenti saat Eric menahan nya .
" Kamu yakin akan pulang ? Di luar hujan deras dan kemungkinan banjir " Ujar Eric membuat Ayu terdiam .
" Kamu bisa bermalam di sini ,kakimu juga masih luka dan baru di obati ,di sini ada tiga kamar kamu bisa memakai salah satu dari kamar itu asal bukan kamar di lantai atas karena itu tempat tidur ku " Lanjutnya lagi .
" Tapi tuan saya tidak ingin merepotkan anda terus " Jawab Ayu serius.
" Ambilah kartu itu " Eric menatap kartu identitas milik ayu tanpa mempedulikan Ucapan wanita itu " Aku yang menabrak mu, untuk urusan mobil tidak perlu kamu memikirkan itu " Ucap Eric.
" Tapi tuan ...."
"Sejak tadi kamu selalu membantah ucapan ku " Ayu langsung menundukkan kepalanya takut kedua tangannya saling bertautan ,suara Eric yang datar dan dingin membuatnya merinding .
" Maaf tuan " Ujar Ayu terbata .
" Duduklah " Pintahnya ,lalu meninggalkan Ayu sendirian di ruangan itu .
" Aku harus menelpon perawat dan meminta tolong untuk menjaga ibu " Ayu langsung mengambil ponselnya dalam tas untuk menghubungi perawat yang dia percayai membatu menjaga ibunya selama dia tidak di samping nya .
🪵
🪵
🪵
" Daddy " Raymond menghampiri istri nya lalu memeluk nya " Kenapa Hm ? "
" Eric ke apartemen benarkan " Raymond mengaguk sebagai jawabannya .
" Dia sudah besar Baby " Ucap Raymond lembut .
" Aku tahu ,tapi dia pergi dalam keadaan marah " Jawab Adara sendu .
" Apa tidak bisa Daddy tidak membahas itu ,Eric pasti tertekan " Raymond hanya tersenyum sesekali mencium pundak Adara yang terekspos .
" Daddy "
" Hebm "
" Bisa serius dulu tidak ? Anakmu di luar dan belum kembali ke rumah ,kenapa kamu tenang sekali " Ucap Adara kesal .
" Dia sudah berada di apartemen nya Baby, Besok kita akan ke sana untuk memastikan nya " Jawab Raymond.
" Apa dia sudah makan ? " Raymond hanya mengaguk sebagai jawabannya .
" Syukurlah , ayo kita tidur aku sudah tidak sabar menunggu besok " Ujar Adara ,namun Raymond menahan tubuh nya membuat wanita itu menatap suaminya.
" Apa Otakmu lagi bermasalah ,jangan jadikan Eric sebagai alasan mu " Ujar Raymond serius .
" Maksud Daddy ? " Tanya Adara menatap suaminya dengan wajah bingung nya .
Tanpa menjawab ucapan Adara , Raymond mendorong tubuh Adara hingga wanita itu terjatuh di atas tempat tidur dengan posisi telentang .
" Apa kamu ingin bermain dengan kasar " Adara tertawa kecil ,tapi setelah itu dia menekuk lututnya dan membuka lebar kedua kakinya .
"Dia sudah siap di masuki " Ucapnya mengigit bibir bawahnya menggoda Raymond bahkan Adara mengedipkan sebelah matanya.
" Shiiit " Umpat Raymond .
Seterusnya silahkan pikirkan sendiri , author hanya memberikan jalan 🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Gift dan vote nya jangan lupa biar kita lanjutkan .
jangan lupa mampir di karya author yang lainnya 😘😘🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Sani Srimulyani
lanjut ka.
2023-07-25
0