BAB 13

"Mana bisa begitu, aku sudah berjanji akan mengantar kamu untuk pulang ke rumah," ucap Rafasya.

"Tapi aku tidak mau! Kau anggap aku hanya tameng mu saja! Kau pikir aku apa! Cepat hentikan!" perintah Grizelda.

Rafasya pun terpaksa memberhentikan mobilnya dan Grizelda pun langsung keluar dari mobil.

Ia tidak ingin membuang waktunya, Grizelda pun maraton untuk membuang lemak di tubuhnya.

Sedangkan mobil Rafasya melaju pelan mengikuti Grizelda dari belakang.

"Dia ini kenapa sih? Malah mengikuti ku terus," ucap Grizelda kesal.

Akan tetapi Grizelda terus berlari tanpa mempedulikan Rafasya mengikuti dan tak lama ia pun sampai di rumahnya.

Rafasya melihat sejenak saat Grizelda masuk ke dalam rumahnya.

"Hm … ini rumah dia rupanya," ucap Rafasya mengangguk-angguk. Ia pun pergi dari tempat tersebut.

Baru saja Grizelda masuk ke dalam rumah, terlihat ayahnya sedang bersama Evelin.

"Grizelda! Ke sini kamu dulu!" panggil ayahnya.

Dengan malas Grizelda pun mendekat. "Ada apa?" tanya Grizelda memasang wajah kesal.

"Beraninya kamu menghancurkan barang milik Evelin! Semakin lama semakin berani kamu ya!" bentak Surya.

"Anak kandung Ayah aku atau dia? Dia selalu Ayah belikan sedangkan aku tidak! Ayah bahkan lebih menyayangi anak tiri dari anak kandung! Jika seperti ini aku berpikir apa aku anak kandung mu atau bukan? Jangan bilang Ibu bukan istri mu juga!" balas Grizelda menatap tajam Surya tanpa rasa takut.

"Kurang ajar! Beraninya kau menghardik ku! Masih kecil tapi kau sudah berani melawan! Kenapa kau tidak jadi seperti kakak mu! Sungguh sia-sia aku punya anak seperti mu!" teriak Surya.

"Oh begitu? Kau lebih memilih anak tirimu ini! Oh baiklah, kau boleh pilih dia sebagai anak kandung mu dan jadikan aku anak tirimu!" ucap Grizelda meninggal Surya yang sedang emosi itu.

"Grizelda! Kau bukan anakku lagi! Kau pergi dari rumah ini! Seluruh harta ini bukan milik mu lagi! Karena sifat mu seperti ini aku tidak bisa menjaga janjiku kepada ibumu!" teriak Surya dengan wajah memerah.

Grizelda langsung memberhentikan langkahnya dan membalikkan badannya menatap Surya dalam.

"Jika itu yang kau mau aku tidak keberatan, satu kata yang harus kau ingat, janji mu kepada orang yang sudah mati itu terserah kau yang masih hidup, tapi janji itu yang akan menyiksamu suatu hari nanti, kau akan menyesal atas ucapan mu hari ini," ucap Grizelda.

Ia pun berbalik badan dan masuk ke dalam kamarnya. Ia pun mengemasi barang-barangnya dan memasukkan ke dalam tas.

Ia sendiri tidak tahu mau pergi ke mana, yang penting keluar saja dulu dari rumah neraka itu.

[Klik di sini untuk membuka]

[Klik]

Grizelda melihat jumlah saldo di systemnya, itu cukup jika untuk menyewa kostan. Tapi jika ia tidak bekerja ia tidak bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari apa lagi untuk biaya sekolahnya.

[Saldo : 1.000.000]

Untuk uang segini aku harus bertahan untuk mencari pekerjaan, tapi hanya pekerjaan malam saja yang bisa aku kerjakan, sedangkan siang aku harus sekolah," ucap Grizelda.

Ia pun menyiapkan barangnya dan membawa 2 buah koper keluar dari kamarnya.

Melihat Grizelda keluar Surya hanya diam menatap kepergian Grizelda, tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulut Surya, dan begitu Grizelda, ia tidak sudi mengucapkan selamat tinggal pada mereka yang sudah menyakitinya.

Terpopuler

Comments

Truely Jm Manoppo

Truely Jm Manoppo

Ayah kandung ga da akhlak ... pasti menyesal di akhir nanti ... tunggu aja karmanya

2024-02-07

4

Ani Ani

Ani Ani

cekal kan hati mu

2024-02-02

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

hmmm

2024-01-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!