BAB 7

"Maaf ya gaes, aku lama gara-gara dia pingin ikut," ucap Evelin menarik masuk Grizelda ke dalam ruangan tersebut.

Mereka semua melihat ke arah Grizelda yang tubuhnya gendut itu, sebenarnya tidak ada masalah si bagi teman-teman Evelin setelah melihat Grizelda secara asli. Lagian apa yang di bicarakan Evelin di ponsel dengan yang asli mereka lihat agak sedikit berbeda.

Ya, karena di ponsel tadi Evelin mengatakan jika Grizelda sangat gendut mencapai 100 kg, pipinya yang tembam penuh dengan jerawat, jelek dan polos. Evelin meminta mereka untuk mengejeknya karena Evelin akan mentraktir mereka makan sepuasnya.

"Evelin bilang dia sangat jelek, tapi dia tidak terlalu buruk juga," bisik Miko kepada Yoga.

"Hm … aku juga merasa begitu." angguk Yoga melihat Grizelda yang bengong.

"Hay Adik manis, ayo duduk di sini," panggil seorang pria yang memakai baju hitam bernama Jing melambaikan tangannya ke arah Grizelda.

Grizelda menatap pria itu ragu-ragu, meskipun tampan tapi dia terlihat seperti seorang playboy.

"Aku duduk di sini saja," jawab Grizelda duduk di ujung sofa.

Evelin melihat ke arah temannya dan memberi kode seperti apa yang mereka rencanakan tadi di telpon.

"Tapi … dia tidak seperti yang kamu bicarakan," bisik Aza.

"Sudah, cepat lakukan saja!" perintah Evelin.

"Hey gendut! Kau seperti ini apa tidak malu bergabung bersama kami?" tanya Aza duduk sambil menaikkan sebelah kakinya duduk dengan anggun.

"Dasar tidak tahu diri, bergabung dengan kami itu sangat memalukan tau. Udah jelek, tak terurus lagi, memangnya siapa yang menyukai mu yang jelek ini, ingin ikut-ikutan gabung juga sungguh menjijikkan," celoteh Yoga.

Terlihat Evelin tersenyum sinis melihat ke arah Grizelda dan Grizelda sungguh mengerti tujuan dari Evelin mengajaknya keluar.

"He-he-he, kalau kau ingin terlihat keren ayo minum ini," Miko menyodorkan sebotol minuman keras ke arah Grizelda.

Grizelda terbelalak, ia sungguh tak percaya jika Evelin dan teman-temannya sudah mencicipi minuman keras itu.

"Hey! Apa yang kalian lakukan! Kalian masih pelajar dan malah meminum minuman haram ini! Atau jangan-jangan kalian juga sudah melakukan pergaulan bebas?" tebak Grizelda.

"Hey! Kamu jangan sok suci! Sebenarnya kamu juga mau kan?" Jing merangkul pundak Grizelda. Grizelda menepis tangan Jing.

Jing tampak gusar ia mendorong tubuh Grizelda ke sofa dan ia pun menumpu tubuhnya dengan kedua tangan di sandaran sofa.

"Ayo kita lakukan disini," ucap Jing. Evelin tertawa sambil memvideokan Grizelda dan Jing.

"Tidak mau!" teriak Grizelda. Ia menekuk lututnya lalu menghantam perut Jing membuat Jing kesakitan.

Jing memegang perutnya dan ia pun terduduk di sofa.

"Hey! Apa yang kamu lakukan padanya!" teriak Miko.

"Siapa peduli," jawab Grizelda.

Miko dan Yoga ingin menangkap Grizelda, ia pun lari. Miko dan Yoga mengejar Grizelda.

"Di mana aku sembunyi nih?" tanya Grizelda.

Ia berbelok dan terlihat sebuah pintu yang sedikit terbuka, Grizelda pun masuk ke dalam. Di dalam ruangan itu ada beberapa orang dan seorang pria yang sedang bertengkar dengan seorang wanita.

Saat melihat Grizelda masuk, mereka berhenti bertengkar dan melihat ke arah Grizelda.

"He-he-he, maaf maaf, kalian lanjut saja, jangan pedulikan aku, aku cuma numpang sembunyi saja," ucap Grizelda berlari ke arah sofa di bersembunyi di belakangnya.

Miko dan Yoga membuka ruangan itu dan melihat orang yang tidak mereka kenali. Mereka juga tidak melihat Grizelda di dalam sana.

"Maaf, kami salah ruangan," ucap Miko.

Grizelda menongolkan kepalanya dari balik sofa, setelah ia melihat tidak ada lagi yang mengejarnya ia pun keluar dari persembunyiannya.

"Terima kasih sudah memberikan tumpangan untuk bersembunyi," ucap Grizelda tersenyum.

Ia melangkah kakinya ingin menuju pintu, tapi seseorang memegang kerah baju belakangnya dan menariknya kebelakang.

"Eh, ada apa ini?" tanya Grizelda bingung.

"Mulai sekarang dia adalah pacar ku, jadi kamu jangan pernah dekati aku lagi," ucap pria itu mengengam tangan Grizelda.

Grizelda terbelalak tak percaya apa yang di ucapkan oleh pria di sampingnya itu.

"Ayolah Rafasya, kau jangan jadikan dia kambing hitam dalam hubungan kita karena kau ingin memutus hubungan kita Rafasya. Dia bukan tipe mu, jangan bohongi diri mu," ucap wanita itu tersenyum sinis melihat Grizelda.

"Kenapa memangnya? Mau dia tipe ku atau tidak asal kami saling mencintai apa urusan mu," ucap Rafasya ngasal.

"Iwww … kau yakin mencintai wanita jelek ini? Apa kau tidak melihat wanita di samping mu ini sangat jelek?" tanya wanita itu lagi menujuk jijik ke arah Grizelda.

"Ah, bukan urusan mu, ayo kita pergi," ajak Rafasya menarik tangan Grizelda keluar dari ruangan tersebut.

Terpopuler

Comments

Truely Jm Manoppo

Truely Jm Manoppo

masih proses menuju cantik

2024-02-07

0

Ani Ani

Ani Ani

ambil kesempatan

2024-02-02

0

Alva

Alva

MC naif

2024-01-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!