BAB 2

[Ding Ding]

[Misi baru]

[Lari 200 meter arah pulang ke rumah]

[Hadiah: Turun berat badan 10 kilogram]

[Status Misi: Sedang berlangsung]

"Eh, apa misinya sudah di mulai?" tanya Grizelda kaget.

[Benar sekali, Anda harus menyelesaikan misi untuk mengklaim hadiah]

Grizelda pun berlari, jika di bilang tubuhnya gendutnya itu sungguh ia tak sanggup berlari. Tapi hadiah sangat mengiurkan baginya yang sudah lama bercita-cita menjadi kurus, tapi ia tak bisa menurunkan berat badannya. Jika ia sedih, ia selalu makan-makanan yang banyak.

Grizelda terus berlari, rasa kakinya sangat sakit dan lelah.

"Oh ya, system nggak bilang jika ada batas waktu, dia cuma mengatakan jika jaraknya 200 meter saja. Jika begitu aku istirahat sebentar, kaki ku sudah tegang sekali," ucap Grizzla duduk di pinggir jalan sambil mengurut kakinya.

Setelah beberapa menit kemudian, ia kembali berlari.

"Aku … sangat … lelah."

Bruk!

Grizelda terbaring di pinggir jalan karena kecapean. Semua mata melihat ke arahnya, tapi tidak ada satu pun yang mu menolongnya.

[Ding Ding]

[Misi selesai]

[Hadiah penurunan berat badan 10 kilogram]

[Saldo 200.000]

[Penampilan:2]

[Pesona:2]

[Kekuatan:2]

[Kecepatan:2]

[Kelincahan:2]

[Pertahanan:2]

[Kecerdasan:2]

[Keberanian:2]

[Penurunan berat badan di mulai]

Memproses…

Loading…

Mulai…

10%…

20%…

30%…

40%…

50%…

60%…

70%…

80%…

90%…

100%…

Selesai.

Perlahan-lahan tubuh Grizelda ada yang berubah, tubuhnya sedikit mengecil. Grizelda pun bangun dan merasakan perubahan pada dirinya, ia merasa tubuhnya sedikit ringan dari pada tadi. Karena awalnya ia berat sekitar 90 kilogram.

"Eh, beneran sudah turun?" tanya Grizelda melihat tubuhnya yang sedikit mengecil.

Rasanya sedikit berbeda, Grizelda melangkahkan kakinya dengan mantap. Ia tersenyum bahagia.

Sesampainya di rumah, terlihat rumah sangat berantakan. Ya, tentu saja karena para teman ibu tirinya baru pulang dari rumah mereka habis berpesta ria, terlihat kolam renang juga airnya sangat kotor. Mereka sungguh bersenang-senang hari itu.

"Oh kamu sudah pulang ya, cepat bereskan rumah ini!" perintah Eve.

"Kenapa aku? Kan Tante yang habis berpesta," tukas Grizelda menekuk alisnya.

Grizelda merasa aneh dengan ucapannya. 'Eh, kok aku berani membantah ya?' batin Grizelda menutup mulutnya merasa masih kebingungan.

"Oh, sudah berani melawan kamu ya! Cepat bersihkan!" hardik Eve dengan suara lantang.

"Tidak mau! Aku capek! Kau saja yang bersihkan!" balas Grizelda meninggalkan Eve.

"Dasar anak kurang ajar! Beraninya kau melawan ya! Kau membuat ku kesal!" teriak Eve berjalan cepat dan ingin menarik rambut Grizelda.

Grizelda menghindarinya. "Hey Nenek lampir! Kau yang sudah membuat kekacauan kenapa aku yang kau suruh, kalau begitu bagaimana jika aku yang membuat kekacauan kau yang bereskan," ledak Grizelda menyengir.

Grizelda pun lari masuk ke dalam kamarnya.

"Kau bereskan saja sendiri, aku bukan pembantu mu yang kau suruh seenaknya," ucap Grizelda dan ia langsung menutup pintu.

Bam!

"Kau … kau … sungguh membuatku kesal!" Eve mendekati pintu kamar Grizelda dan mengendor-gedor pintu kamarnya.

Duk! Duk! Duk!

"Bukan pintunya! Dasar anak nakal! Cepat bereskan rumah ini sebelum ayah mu pulang! Jika tidak aku akan mengatakan jika kau yang membuat kekacauan ini!" teriak Eve.

"Siapa peduli, aku cepak, aku mau tidur, bereskan saja sendiri!" sahut Grizelda mengambil bantalnya dan ia pun berbaring memejamkan matanya.

"Grizelda! Cepat bereskan!" teriak Eve yang sudah kehabisan akal.

Akan tetapi, tidak ada sahutan dari Grizelda.

"Anak itu! Benar-benar membuatku kesal!" teriak Eve geram. "Tapi … sejak kapan ia bisa membantah begini? Apa otaknya sudah kemasukan air," denggus Eve kesal.

"Argghhh! Rumah sangat berantakan, bentar lagi si tua Joni akan pulang."

Baru saja Eve mengatakan itu, ayah Grizelda pulang dengan membawa tasnya.

"Apa-apaan ini!" teriak Joni melihat rumah yang sangat berantakan.

"Eh sayang, kamu sudah pulang ya, maaf ya sayang rumah ini berantakan. Ini nih kerjaan Grizelda, dia tadi bikin acara di rumah dan nggak mau membereskan rumah, anak ini benar-benar pemalas," ucap Eve kesal.

"Di mana dia?" tanya Joni.

"Ada tuh di kamarnya," ucap Eve berjalan duduk di sofa seolah-olah memang Grizelda pelakunya.

Duk! Duk! Duk!

"Grizelda! Cepat keluar! Bereskan kekacauan yang kamu buat itu!" teriak Joni menggedor kamar Grizelda.

Grizelda pun keluar dari kamarnya.

"Ayah, kenapa Ayah tidak bertanya langsung sama Tante apa yang dia lakukan di rumah ini? Aku baru saja pulang sekolah. Lihat ini kaki ku terkilir gara-gara kekacauan yang Tante buat. Teman-teman dia juga menyuruh dia untuk menceraikan Ayah karena Ayah sudah tua dan menyuruh mencari yang lebih muda. Jika ayah tidak percaya tanya saja pada teman arisannya. Ya sudah aku mau ke rumah sakit untuk periksa kakiku yang sakit ini," ucap Grizelda yang berpura-pura pincang berjalan melewati Joni sambil tersenyum sinis melihat Eve.

'Anak ini? Sejak kapan dia bisa berpura-pura dan menjadi pembohong! Ada apa dengannya?' batin Eve terbelalak.

Eve pun berlari dan memeluk Joni. "Dia bohong sayang, mana ada mereka mengatakan itu, mereka ada teman-teman yang baik," ucap Eve dengan air mata buayanya.

"Ah sudahlah, bereskan rumah, aku capek mau istirahat," ucap Joni melepaskan pelukan Eve dan menuju kamarnya.

"Kurang ajar bocah itu! Lihat saja kamu ya, aku akan memberi pelajaran pada mu nanti setelah si tua itu tidak di rumah!" denggus Eve kesal.

Terpopuler

Comments

kutu kupret🐭🖤🐭

kutu kupret🐭🖤🐭

tiri otak babi nyemplung ke got 🤣🤣💨💨💨

2024-02-26

1

Truely Jm Manoppo

Truely Jm Manoppo

good job Grizelda

2024-02-06

0

Ani Ani

Ani Ani

dia tak tahu lawan de gan siapa

2024-02-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!