BAB 3

Ke esokkan harinya. Hari ini Grizelda sengaja berangkat pagi-pagi sekali karena ia ingin maraton. Ia pergi sekolah dengan berjalan kaki, sedangkan kakak tirinya pergi dengan menggunakan mobil.

Sesampainya di sekolah, terlihat Sindi, Rita dan Maya sedang berjalan berlenggok bersama Hendra.

Sindi menekuk alisnya karena melihat Grizelda datang dalam keadaan baik-baik saja. Sindi memberi kode kepada kedua temannya untuk melakukan sesuatu.

"Hendra, kamu mau pergi dulu, ketemu lagi nanti jam istirahat," ucap Sindi tersenyum manis di hadapan Hendra.

"Ya." angguk Hendra. Hendra pun pergi masuk ke dalam kelas.

Sindi dan kedua temannya berjalan mendekati Grizelda dan menghadang Grizelda.

"Oh, kelihatannya kamu baik-baik saja?" tanya Sindi tersenyum sinis sambil melipat tangannya.

"Lalu? Kau mau menghabisi ku lagi? Memukul ku? Ingin menarik ku ke toilet lagi?" tanya Grizelda menaikkan alisnya.

Sindi menekuk alisnya. Padahal baru kemaren Grizelda merintih kesakitan meminta tolong dengan suara memelas, sekarang ia malah dengan beraninya menatap dirinya balik.

"Kau ....?" Sindi menatap Grizelda bingung.

'Sejak kapan anak ini pandai menjawab?' batinnya.

"Sepertinya kau sudah berani sekarang, dari mana keberanian itu datang?" tanya Sindi membelalakkan matanya.

"Datang sejak kalian terus membullyku. Kau pikir aku akan terus berdiam diri dan membiarkan kalian membullyku? Aku tidak akan menjadi orang lemah lagi," ucap Grizelda menatap Sindi balik.

"Oh, kau sekarang sudah berani melawan ku ya! Rasakan ini!" Sindi mengangkat tangannya dan ingin memukul Grizelda.

Grizelda menangkap tangan Sindi dan menatapnya lalu menghempaskan tangan Sindi kebawah.

"Cih, lihat saja pulang nanti, berdoalah agar kau selamat," ucap Sindi menatap tajam Grizelda. Mereka pun pergi meninggalkan Grizelda karena terlihat wali kelas mereka akan masuk kelas.

Mereka pun masuk kelas untuk mengikuti pelajaran pagi itu.

"Baiklah anak-anak, buka buku matematika halaman 145, di sana ada soal dan contohnya sudah ibu jelaskan Minggu lalu," ucap buk Linda.

[Ding Ding]

[Misi baru]

[Kerjakan soal matematika benar semua]

[Hadiah meniruskan pipi]

[Status misi: Sedang berlangsung]

"Waduh, aku kan paling bebal sama matematika, bagaimana aku bisa mengerjakan benar semua. Coba saja dulu, mencoba lebih baik dari pada tidak sama sekali," ucap Grizelda yakin.

Ia pun mengerjakan dengan saksama, soal pertama, gampang. Soal kedua okelah. Soal ketiga gampang-gampang sudah. Soal keempat udah mulai susah. Soal kelima makin rumit. Soal keenam memutar otak. Soal ketujuh bikin pusing.

"Baiklah anak-anak, silakan kumpulkan ke depan, sudah waktunya istirahat. Siap nggak siap di antar," ucap wali kelas.

"Ughhhh! Aku hanya bisa mengerjakan 7 soal saja, bagaimana mana ini?" tanya Grizelda khawatir.

"Ayo cepat-cepat! Jika tidak di antar maka tidak akan mendapatkan nilai," ucap buk wali kelas.

Dengan terpaksa Grizelda mengantarnya ke depan.

[Ding Ding]

[Misi tidak selesai]

[Anda mendapatkan hukuman dari system]

[Hukuman Anda adalah merasakan kram di kaki selama 10 menit]

"Apa!" Grizelda terbelalak.

[Waktu hukuman di mulai]

Tiba-tiba saja kaki Grizelda merasa kram, ia tidak bisa mengangkat kakinya.

"Kalau seperti ini aku harus mengerjakan dengan sungguh-sungguh, aku nggak mau terkena hukuman seperti ini lagi," ucap Grizelda mengurut kakinya.

"Kamu kenapa Grizelda, terlihat seperti kesakitan?" tanya Sindi tersenyum.

Grizelda menatapnya datar, ia sungguh muak melihat wajah wanita yang ada di depannya. Di saat seperti ini ia harus berjaga-jaga agar tidak di lukai oleh Sindi karena ia sedang menjalankan hukuman.

"Oh Nona Sindi tidak ingin pergi jajan kah? Datang melihat ku apa Nona Sindi perhatian pada ku? Mungkin Nona Sindi ingin menanyakan sesuatu apa yang inginku makan?" Grizelda balik sambil tersenyum menyeringai.

"Apa! Sungguh jijik jika aku perhatian pada mu!" denggus Sindi kesal.

"Lalu? Untuk apa Nona di sini? Apa ingin membantu ku memijat kaki ku?" tanya Grizelda lagi.

"Ogah! Dasar gendut! Ayo kita pergi," ajak Sindi manyun.

Mereka terlihat berbisik-bisik dengan Rita dan Maya seperti sedang merencanakan sesuatu karena mereka melihat ke arah Grizelda sambil tersenyum penuh rencana.

10 menit berlalu, akhirnya hukuman itu pun selesai.

[Masa hukuman selesai]

Grizelda pun berdiri dan tidak merasakan kram lagi di kakinya. Karena waktu istirahat hanya 15 menit, jadi ia pun buru-buru ke kantin untuk mencari makanan.

Saat makan, bel sekolah pun berbunyi membuat ia harus buru-buru makan.

Karena selalu buru-buru seperti inilah ia banyak menyimpan lemak yang membuat ia menjadi gemuk.

***

Saat pulang sekolah. Sindi langsung berdiri di depan kelas sebelum teman sekelasnya pulang.

"Teman-teman, kalian jangan pulang dulu ya," ucap Sindi.

Para teman sekelasnya tadi kau pulang kembali duduk.

"Hari ini aku ingin kalian menyaksikan bahwa aku ingin memberikan sebuah hadiah untuk Grizelda. Grizelda, ini hadiah untuk mu, karena selama ini aku sering menganggu mu. Ayo di ambil," ucap Sindi tersenyum manis.

Grizelda tau jika Sindi tidak tulus tapi ia penasaran hadiah apa yang Sindi siapkan untuknya.

Grizelda pun membukanya dan ternyata ada seekor kodok melompat.

"Aaaaaaaa!" teriak Grizelda terkejut. Sedangkan Sindi dan yang lain tertawa.

Dengan geram, Grizelda menangkap kodok tersebut lalu ia melempar ke arah Sindi. Kodok itu menempel di dada Sindi.

Wajah Sindi langsung berubah dan ia teriak. "Tolong singkirkan kodok ini!" teriak Sindi merasa geli dan jijik, ia melompat-lompat dan jadilah tontonan satu kelas.

"Hehehe, ingin mengerjai ku? Tanya dulu apa aku geli dengan hewan itu atau tidak," ucap Grizelda menyengir.

Yang tadinya Sindi ingin mengerjainya tapi balik dirinya di kerjai.

Terpopuler

Comments

Truely Jm Manoppo

Truely Jm Manoppo

Sindi kok jahat sih sama teman 1 kelas 🙄🙄🙄

2024-02-07

0

Ani Ani

Ani Ani

ambik kau

2024-02-02

0

Sania Tok

Sania Tok

Waw keren sekali

2024-01-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!