BAB 4

"Aaaaaaaaaaaaa!" teriak Sindi merasa geli dan ia keluar dari kelas.

Semua orang tertawa menonton Sindi termasuk kedua temannya.

Grizelda pun berjalan pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah. Grizelda melihat Evelin duduk bersama ayahnya di kursi tamu. Terlihat Evelin sedang memegang makeup dan beberapa baju.

"Cantik banget Ayah, aku suka banget. Lain kali kalau Ayah keluar kota Ayah belikan lagi untukku ya," ucap Evelin tersenyum mengembang.

"Iya, pasti Ayah belikan untuk mu, apa pun yang kamu minta," ucap ayahnya.

Di tambah ia melihat Grizelda yang lewat menuju kamarnya ia memamerkan bajunya ke arah Grizelda.

Ya, rasanya sungguh tidak adil atas perlakuan yang ia dapatkan.

Tentu saja, Evelin sang anak tiri layaknya anak kandung, anak kandung malah seperti anak pungut. Apa ayahnya sadar dengan apa yang ia lakukan saat ini? Apa dia dalam sihiran ibu tirinya, atau cinta membuat ayahnya buta sehingga tidak bisa membedakan anak kandung dan anak tiri.

Grizelda masuk ke dalam kamarnya dan menghempas tubuhnya di kasur.

"Ayah benar-benar keterlaluan banget, sejak menikah dengan Tante Eve aku tidak pernah di pedulikan lagi. Ibu … coba aja ibu masih hidup dan lihatlah apa yang sudah ayah lakukan saat ini, ibu pasti sangat marah bukan? Aku ini seperti bukan anaknya lagi. Apa aku menumpang di rumah ini?" tanya Grizelda membungkukkan tubuhnya di dalam selimut sambil meneteskan air mata.

Tiba-tiba saja saja ia merasa rindu pada ibunya, ia mengambil foto yang ada di atas meja, foto itu adalah foto mereka bertiga. Dirinya, ayah dan ibunya.

"Pria itu entah ayah ku atau bukan, bahkan kami berbeda," ucap Grizelda mengeluarkan foto tersebut lalu menggunting foto ayahnya. Ia memisahkan foto ayahnya dari foto mereka berdua.

Lalu ia masukkan kembali foto itu dalam bingkai foto dan kini hanya ada mereka berdua. Dirinya dan ibu.

"Begini lebih bagus," ucap Grizelda tersenyum melihat foto yang ada di bingkai.

Ia menuju jendela lalu menggunting kecil-kecil foto ayahnya hingga tak tersisa.

"Selamat tinggal ayah, aku tidak mengenali sosok mu lagi," ucap Grizelda.

Grizelda pun kembali baring di kasurnya. Ia mengambil cermin dan melihat wajahnya.

"Akhhhhhhhhh, kapan pipi tembam ini akan tirus?" tanya Grizelda mencubit pipinya yang tembam itu.

"Tidak apa-apa, setidaknya berat badan ku sudah turun," ucap Grizelda menghibur dirinya.

"Ya sudah, ayah pergi perusahaan dulu ya," ucap ayahnya.

"Ya Ayah," ucap Evelin senang. Evelin memeluk ayah dan ayah mencium ubun-ubun Evelin layaknya benar-benar anak dari keturunannya.

Ayahnya pun berangkat, sehelai baju pun tidak ada ia dapatkan.

Ayahnya pergi begitu saja, bahkan mengucapkan selamat tinggal pada dirinya tidak.

"Ayah benar-benar tidak peduli dengan ku," ucap Grizelda mengintip dari balik pintunya melihat ayahnya pergi. Tapi ia melihat Evelin yang sedang memakai pakaian yang di beli ayah. Sungguh menyebalkan!

Dengan hati yang sedih, ia merebahkan lagi ke kasurnya.

"Grizelda! Grizelda! Ke sini kamu dulu!" panggil Evelin.

"Akhhhhhhhhh! Kenapa lagi sih dia!" gerutu Grizelda kesal. Ia berdiri dan kelaut dari kamarnya dengan wajah manyun.

"Ada apa?" tanya Grizelda berdiri di depan Evelin.

"Kamu lihat nih, aku di kasih hadiah oleh ayah, baju mahal dan makeup mahal tau, kamu ada?" tanyanya memamerkan.

Grizelda menatapnya kesal, rupanya kakak tirinya memanggilnya hanya untuk memamerkan barang yang ia dapatkan.

"Lalu?" tanya Grizelda.

"Hehehe, sepetinya kamu nggak dapat apa-apa dari ayah, kamu itu nggak di sayang sama ayah, kasihan bangat sih kamu," ucap Evelin tertawa mengejek.

Ingin rasanya Grizelda menjambak rambutnya saat ini

[Ding Ding]

[Misi baru]

[Membuat Evelin marah]

[Hadiah meniruskan pipi]

[Status misi: Sedang berlangsung]

"Ha?" Grizelda terkejut. Ia terbelalak karena ia mendapatkan hadiah untuk meniruskan pipi yang ia inginkan.

Grizelda melihat semua barang Evelin, ia pun punya rencana dan tahu cara membuat Evelin marah.

"Oh ya, Tante mana?" tanya Grizelda.

"Mama ku lagi ada arisan, jadi hari ini sepuasnya aku menyuruh mu. Jadi ambilkan makan untukku," ucap Evelin duduk di sofa.

'He-he-he, berhubungan ibu kamu yang garang seperti singa itu tidak ada di rumah, jadi puaslah aku mengerjai mu,' batin Grizelda tersenyum.

"Evelin, cantik banget baju kamu," ucap Grizelda tersenyum dengan menyipitkan matanya.

"Iya donk, kamu pasti iri kan?" tanya Evelin tersenyum menyeringai.

"Hehehe." Grizelda merampas baju dari tangan Evelin.

Terpopuler

Comments

Kanaya yasmine

Kanaya yasmine

aq pun tertawa ngakak

2024-03-04

0

Truely Jm Manoppo

Truely Jm Manoppo

time to show 🤣🤣🤣

2024-02-07

1

Ani Ani

Ani Ani

Bermuda lah cerita nya

2024-02-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!