BAB 12

Murid itu pun kesal dan pergi meninggalkan kantin.

"Bude, mie goreng satu," pinta Grizelda.

"Berapa porsi?" tanya buk kantin. Ya biasanya Grizelda bahkan memakan hingga 3 porsi.

"Satu saja," jawab Grizelda.

"Tumben satu? Bukannya kau biasa makan 1 baskom," ucap teman sekelasnya itu terkekeh.

Grizelda menatap kedua pria yang duduk. Tidak jauh darinya sambil tertawa.

Mereka pun berhenti tertawa dan melihat ke arah Grizelda dan menekuk alisnya.

"Eh, baru sadar jika wajah mu mengecil, kau sedang diet ya?" tanya mereka.

"Sudah tahu nanya," jawab Grizelda manyun.

"Ini mie gorengnya, moga dietnya berhasil ya," ucap buk kantin.

"Terima kasih Bude," ucap Grizelda tersenyum.

Grizelda pun melahap makanannya dan mengherankannya ia tidak sanggup menghabiskan makanan tersebut.

'Mungkinkah ini diet otomatis?' tanya Grizelda.

...***...

Saat pulang sekolah, Grizelda membuatkan semua murid pulang terlebih dahulu, karena hari ini ia piket. Ia membuka baju luarnya dan memakai baju olahraga.

Grizelda berdiri di depan cermin yang ada di kelasnya.

"Aku udah mulai kurus? Oh my God, aku harus makan makanan diet saja biar cepat kurus," ucap Grizelda tak henti-hentinya mengagumi tubuhnya.

Setelah piket, Grizelda pun keluar dari kelasnya, tak sengaja ia mendengar sebuah pertengkaran di belakang kelasnya.

"Siapa sih berantam itu?" tanya Grizelda penasaran. Ia pun berjalan mendekati arah suara tersebut.

Niatnya cuma ingin mengutip saja, ternyata ia melihat Rafasya dan kakak kelasnya itu sedang bertengkar.

"Aku pindah ke sini bukan karena kamu, nggak ada hubungan dengan kamu, kita juga nggak punya hubungan, tolong jauhi aku. Kau itu hanya terobsesi pada ku, tapi aku sama sekali nggak suka kamu. Tolong sadar itu," ucap Rafasya.

Wanita itu terlihat menangis. "Tapi Rafasya, kita sudah di jodohkan, berarti kita punya hubungan," ucap wanita itu penuh harapan.

"Hanya di jodohkan, dan itu hanya keinginan dari orang tua kamu saja, tapi dari keluarga ku tidak menjawabnya, itu berarti bukan perjodohan, karena keluarga mu yang meminta secara sepihak. Keluarga ku ingin menolaknya hanya saja belum punya waktu yang tepat saja, jadi jangan berharap apa pun," ujar Rafasya melihat ke samping sambil melipat tangannya.

Tak sengaja ia melihat Grizelda yang sedang mengintipnya dan ia pun tersenyum.

'He-he-he, kau lagi-lagi datang menyelamatkan ku,' batin Rafasya.

"Hay pacar! Ayo kita pulang bersama!" panggil Rafasya berlari menghampiri Grizelda.

"Apa! Dia melihat ku?" tanya Grizelda terbelalak, ia pun melarikan diri.

"Hey tunggu pacar! Kenapa kau menjauhi ku pacar!" teriak Rafasya mengejar Grizelda.

"Siapa pacar mu! Sana pacaran sama kodok," jawab Grizelda berlari terus.

Akan tetapi Rafasya menyusulnya dan Grizelda dan mereka berlari beriringan.

"Hey! Apa-apaan ini!" Grizelda menekuk alisnya.

Rafasya menarik tangan Grizelda dan menuju ke arah mobilnya.

"Apa yang kau lakukan!" teriak Grizelda.

"Ayo masuk, aku akan mengantar kamu pulang," ucap Rafasya menutup pintu di sebelah Grizelda dan ia pun masuk ke mobil dan duduk di kursi pengemudi.

Kakak kelasnya melihat dengan mata memerah, ia tidak terima tas apa yang di ucapkan oleh Rafasya.

"Ini pasti gara-gara kamu kan? Lihat saja nanti, aku pasti akan membuat mu menyesal karena sudah berani mendekati Rafasya," ucap wanita itu mengengam erat tangannya.

Perlahan-lahan mobil pun melaju di jalanan, Grizelda menatap keluar jendela dengan melipat tangannya.

"Rumah kamu di mana?" tanya Rafasya memecahkan keheningan karena dari tadi mereka terdiam.

"Kau … sengaja kan menjadikan ku tameng mu untuk menghindari wanita itu," ucap Grizelda menatap pohon-pohon yang mereka lewati.

"Hm … tidak juga kok, aku hanya … baiklah, awal mula kau memang ku jadikan tameng ku pada malam hari, aku pindah ke sini juga atas permintaan orang tua ku karena sekolah lama aku bermasalah. Tidak tahu ternyata kamu juga ada di sini, setidaknya aku tidak kesepian lagi karena ada orang yang ku kenal. Tapi untuk sekarang aku tidak menganggap mu begitu kok, aku benar-benar menganggap mu pacar ku," ucap Rafasya tersenyum.

"Benar juga, mana ada seorang pria tampan seperti mu mendadak ingin jadi pacar wanita jelek seperti ku," ucap Grizelda.

"Eh tidak kok, aku benar-benar menganggap mu pacar ku," ucap Rafasya serius.

"Stop! Berhenti di sini!" pinta Grizelda.

"Eh, kenapa emangnya? Aku mau antar kamu pulang," ucap Rafasya.

"Berhenti di sini atau aku akan melompat," ucap Grizelda menatap Rafasya tajam.

Terpopuler

Comments

Ani Ani

Ani Ani

baru permualan

2024-02-02

0

Zahra Rika

Zahra Rika

ak jg gemuk tp kl mkn mie smpe 3 mangkok...alamak g kuat

2023-11-05

2

🌲🌲🌲 🍎🍎🍎 🌲🌲🌲

🌲🌲🌲 🍎🍎🍎 🌲🌲🌲

😂😂😂😂😂😂😂😂😂 kayak aku saja 3 - 4 porsi 😂😂😂😂😂😂😂

2023-10-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!