BAB 8

Rafasya menarik tangannya hingga keluar ruangan.

Evelin melihat Grizelda di bawa seorang pria sambil menekuk alisnya.

"Siapa bersama Grizelda itu?" tanya Evelin.

"Kalau tidak salah itu adalah Rafasya, soalnya tadi kami sempat berpapasan saat ingin masuk ruang," jawab Aza.

"Siapa Rafasya ini?" tanya Evelin penasaran.

"Masa kamu nggak tau sih? Dia beberapa nongol di TV. Dia itukan pewaris perusahaan PT RFS yang terkenal itu lho, tapi kok kenapa bisa bersama adik mu?" tanya Aza heran.

"Jangan bilang dia adikku! Aku sungguh tidak sudi punya adik sepertinya!" jawab Evelin ketus.

Setelah sampai di luar karaoke, Rafasya melepaskan tangan Grizelda.

Ia berdiri di hadapan Grizelda dari atas hingga bawah sambil menekuk alisnya.

"Muka dan tubuhmu kenapa nggak sinkron?" tanyanya.

"Hey! Apa maksudmu?" tanya Grizelda.

"Pipi mu tidak begitu gemuk, tapi tubuh mu gemuk?" tanya Rafasya lagi..

"Apa urusan mu?" Grizelda memanyunkan mulutnya sambil melipat tangannya.

"Intinya gini, aku sudah menolong mu dan kau sudah menolongku, jadi kita impas," ucap Rafasya.

"Hey! Kau hanya membantu ku sedikit, tapi kau menimbulkan masalah besar pada ku tau!" ucap Grizelda marah.

"Masalah besar apa memangnya?" tahta Rafasya penasaran.

"Wanita yang bertengkar dengan mu tadi itu adalah kakak kelasku, dan dia pasti akan balas dendam pada ku, jadi bagaimana kau akan bertanggung jawab masalah ini?" Grizelda memutar tubuhnya ke samping.

"Tanggung jawab? Akan ku pikirkan nanti, bye." pria itu pergi meninggalkan Grizelda begitu saja membuat Grizelda kesal.

"Apa-apaan ini! Bener-bener apes hari ini," ucap Grizelda.

Grizelda pun pulang ke rumahnya. Sedangkan Evelin berpesta ria dengan teman-temannya.

***

Ke esokkan paginya. Seperti biasa Grizelda sudah bersiap-siap berangkat sekolah, sedangkan Evelin masih tertidur.

"Di mana Evelin?" tanya Ayahnya saat mendapati Evelin tidak ada di meja makan.

"Dia sakit Sayang, jadi nggak bisa berangkat sekolah mungkin hari ini," ucap Eve.

"Oh begitu ya, ya sudah suruh dia istirahat saja, atau mau di antar ke rumah sakit?" tawar Surya.

"Hm … tidak usah Sayang, nanti juga akan sembuh kok, cuma sakit perut aja," ucap Eve.

"Ya iyalah sakit perut, orang tadi malam aku mencium aroma bau minuman keras saat dia pulang," celetuk Grizelda melahap rotinya.

Eve langsung membelalakkan matanya ke arah Grizelda.

"Mana mungkin Evelin melakukan itu," ucap Surya menekuk alisnya.

"Kalau Ayah tak percaya, Ayah bisa cek dan cium bau mulutnya," jawab Grizelda.

Eve benar-benar geram dan rasanya ingin mendekap mulut Grizelda saat ini, tapi karena ada Surya ia mengurungkan niatnya.

'Awas saja kau bocah tengil!' batin Eve.

Surya melihat ke arah Eve, ia pun menuju kamar Evelin.

"Jangan Sayang, dia sedang sakit, jangan di ganggu." larang Eve. Tapi Surya terlanjur masuk ke kamar Evelin.

Surya mendekati Evelin yang masih tertidur pulang itu dan mengendus bau, saat itu ia mencium bau, dan bau itu memang minuman keras.

Tapi Surya diam saja, ia seperti salah tingkah dan keluar dari kamar Evelin begitu saja tanpa memarahnya. Surya berjalan menuju meja makan, ia mengambil tasnya lalu pergi berangkat ke kantornya.

Grizelda menyipitkan matanya saat melihat Surya pergi tanpa meninggalkan sepatah kata.

"Surya, Surya, kau sudah termakan cinta istri mu sehingga yang benar menjadi salah dan salah kau biarkan, bahkan anak tiri sangat istimewa perlakuannya dari pada anak dari darah daging mu sendiri. Tapi kalo kayak gini boleh nggak sih aku nggak anggap kamu? Aku saja ragu dengan status ku, apa benar aku anak mu atau tidak?" tanya Grizelda.

Surya pun masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan rumahnya. Di meja makan masih ada setengah potong roti yang belum di habiskan Surya, mungkin Surya ingin marah tapi ia tidak bisa mengeluarkan amarahnya, ia sangat takut bagaimana jika istrinya marah dan meninggalkannya, di mana ia sangat mencintai sang istri.

"Benar-benar menyebalkan," ucap Grizelda manyun, ia pun berangkat sekolah.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***