BAB 11

Sindi pun di bantu oleh Rita dan Maya menuju UKS.

Dan akhirnya Grizelda pun sampai di depan garis finis.

"Akhirnya!" teriak Grizelda. Ia pun langsung terduduk karena kecapean.

[Ding Ding]

[Misi selesai]

[Hadiah meniruskan pipi]

[Saldo 1.000.000]

[Penampilan:9]

[Pesona:9]

[Kekuatan:9]

[Kecepatan:9]

[Kelincahan:9]

[Pertahanan:9]

[Kecerdasan:9]

[Keberanian:9]

[Pengurangan berat badan di mulai]

10%…

Mendengar suara dari system', Grizelda pun lari.

20%…

"Pak permisi ke toilet!" teriak Grizelda mengangkat tangannya dan buru-buru berlari menuju toilet.

30%…

Grizelda pun masuk ke dalam toilet dan berdiri di depan cermin sambil menutup matanya.

40%…

50%…

60%…

70%…

80%…

90%…

100%…

Selesai.

Perlahan-lahan tubuh Grizelda mengecil, lemak-lemak dalam tubuhnya berkurang.

[Pengurangan berat badan selesai]

"Eh, sudah selesai?" tanya Grizelda. Ia membuka perlahan-lahan matanya dan melihat tubuhnya sedikit mengecil.

"Aaaaaaaaaaaaa! Berat badan ku benar-benar turun!" teriak Grizelda melihat tubuhnya, ia pun melompat-lompat kegirangan.

Saat Grizelda teriak-teriak di kamar mandi, seorang pria penasaran dan mulai mencari arah suara tersebut.

"Ada apa ya?" tanyanya.

Pria itu pun melihat ke dalam sebuah toilet yang terdengar suara orang. Ia pun melihat seorang wanita sedang joget.

"Ye ye ye ye yeeeeee!" teriak Grizelda. Ia pun berbalik badan dan terkejut saat melihat seorang pria sedang berdiri di dekat toilet dan pintu toiletnya juga terbuka.

"Hey! Kamu …!" Grizelda tertegun saat melihat pria itu ada di toilet wanita.

"Hay pacar," sapa pria itu melambaikan tangannya sambil tersenyum.

"Kamu … Kamu kenapa ada di sini?" tanya Grizelda terkejut, pria itu sendiri adalah pria yang ia temui tadi malam, pria yang mengaku sebagai pacarnya saat menghindari kakak kelasnya.

"Tidak menyangka hari pertama aku masuk sekolah kita sudah di pertemukan, malah di pertemukan di dalam toilet," ucap Rafasya mendekati Grizelda.

"Lalu kenapa kamu ada di sini?" tanya Grizelda melipat tangannya dengan memutar bola matanya.

"Aku pindah ke sini karena ada seseorang minta tanggung jawab, makanya aku pindah ke sini untuk memenuhi tanggung jawab ku karena aku seorang pria sejati," ucap Rafasya memuji diri sendiri.

"Nggak ada hubungannya dengan ku, kau sudah cukup memberiku masalah tolong jangan tambah masalah lagi, silakan kamu pergi!" usir Grizelda.

"Ayolah pacar, kita kan pacaran," ucap Rafasya tersenyum.

"Idih! Siapa juga pacar mu," ucap Grizelda manyun.

"Kitakan udah pacaran sejak tadi malam, masa kau ingin membuang ku begitu saja? Aku pindah ke sini itu gara-gara kamu tau," ucap Rafasya.

"Siapa suruh kamu pindah ke sini, nggak ada yang nyuruh nggak ada yang minta juga. Kita itu tidak saling kenal oke!" ucap Grizelda berjalan meninggalkan Rafasya.

Akan tetapi Rafasya menarik tangan Grizelda lalu memeluknya.

"Pertama bertemu kamu malah seperti ini pada ku, aku jadi sedih lho, pacar malah tidak menganggap ku," ucap Rafasya meletakkan dagunya di bahu Grizelda.

"Hey! Apa-apaan kamu! Kenal juga kagak, kamu jangan mengada-ada." Grizelda melepaskan tangan Rafasya dari tubuhnya.

"Oh ya, aku lupa memperkenalkan diri, namaku Rafasya Pratama Adintara, nama pacar siapa?" tanya Rafasya.

"Cari tau aja sendiri, dan juga jangan pernah ganggu aku, kita nggak punya hubungan!" denggus Grizelda kesal. Ia pun pergi dari toilet tersebut meninggalkan Rafasya sendiri.

Baru sampai di depan pintu toilet, Grizelda melupakan sesuatu.

"Ah iya, perubahan tubuhku secara drastis ini pasti akan membuat curiga teman-teman sekelas, aku harus menyembunyikan tubuh kurus ku ini," ucap Grizelda.

Karena di kelas belum ada orang, Grizelda pun berlari menuju kelasnya dan secepatnya masuk.

"Untung belum ada orang," ucap Grizelda mengambil seragamnya dan memakai baju doble agar ia terlihat gemuk.

Murid-murid pun berangsur-angsur masuk ke dalam kelas dan sebagian ada ke kantin.

"Aku ke kantin deh, haus banget," ucap Grizelda. Grizelda pun berjongkok di bawah mejanya agar tidak terlihat.

[Klik di sini untuk membuka]

[Klik]

Grizelda mengambil beberapa uang dan memasukkan ke dalam saku bajunya. Ia pun menuju kantin.

Sesampainya di kantin, di sana tidak terlalu penuh karena hanya satu kelasnya saja yang ada.

"Hey! Kamu apakan Sindi tadi sampai ia terluka?" tanya salah satu murid teman sekelasnya.

"Kenapa emangnya? Kalian yang sangat perhatian banget sama dia kenapa nggak kalian saja tanya sama dia? Kenapa tanya dengan ku? Toh bukan aku juga yang sakit," ucap Grizelda mengangkat bahunya tidak perduli dan ia pun berjalan tempat penjualan tersebut.

"Sombong banget kamu! Orang cuma bertanya doank!" ucap murid itu kesal.

"Kau bertanya atau menuduh, makanya kalau mau bertanya lihat arah pertanyaan mu itu, mengatur bahasa saja kamu tidak bisa, sok pul bertanya," omel Grizelda.

Terpopuler

Comments

DIRGAHAYU NUSANTARA

DIRGAHAYU NUSANTARA

🥰

2024-02-25

1

DIRGAHAYU NUSANTARA

DIRGAHAYU NUSANTARA

Idih najis/Speechless/

2024-02-25

0

Sri Lestari

Sri Lestari

ini kenapa begini sih kalimatnya thor? jadi ingat seseorang di masa SMA-ku /Sob/

2024-02-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!