Bab 19

Tiba-tiba ibu Andri jatuh pingsan setelah beberapa jam menangisi kepergian anak satu-satunya itu membuat suasan di dalam rumah Andri semakin menjadi sibuk.

“Dewa, bantu bibi angkat ibunya Andri ke dalam kamar,” perintah ibunya Ozzy yang ikut membantu di rumah Andri.

“Iya bi,” balas Dewa yang langsung mengangkat tubuh ibu Andri dibantu oleh salwh satu teman perempuannya dari sekokah.

Ibu Ozzy meng3kor di belakang mereka dan ikut masuk ke dalam kamar sambik membawa kotak obat yang sengaja dia bawa dari rumah.

Mimi yang tadi membantu membawa ibu Andri duduk di bagian bawah tempat tidur dan memijiti kaki ibu Andri, sementara ibu Ozzy membantu ibu Andri membaui minyak essensial dan tak berapa lama ibu Andri pun terbangun.

Ibu Ozzy kini memijit pelipis ibu Andri berusaha memberi rasa santai yang memang dibutuhkan oleh ibu Andri.

Namun tak berapa lama berselang, ibu Andri yang sejak sadar pandangannya telah kosong kini kembali menangis.

“Sabar sarah, sabar,” ujar ibu Ozzy berusaha menenangkan sambil memeluk ibu Andri.

“Andri teh, andri. Dia anak semata wayang Sarah,” ucap ibu Andri dengan lirih.

“Iya, teteh tahu sarah. Lapangkan dada Sarah,” sekali lagi ibu Ozzy berusaha menenangkan.

“Sekarang Sarah udah ngga punya siapa-siapa lagi. Suami sarah udah pergi, sekarang Andri malah nyusul bapaknya. Padahal Andri udah janji sama saya ngga akan ninggalin saya walau dia udah punya keluarga sendiri. Andriiiii…. Tega betul kamu sama mama,”

Suara tangis lirih ibu Andri menyayat hati semua pelayat begitu pula dengan Ozzy dan Dewa. Bahkan Mimi dan beberapa teman perempuannya ikut menagis bersama suara ibu Andri yang berasal dari dalam kamar.

“Sarah masih punya teteh, aa, Farhan, Ozzy dan Mutiara. Sudah saya bilang kita ini udah jadi saudara,” ujar ibu Ozzy.

“Tapi saya mau Andri teh,” ibu Andri bersikeras.

“Teteh tahu, iklas itu sulit tapi Sarah harus bisa. Kasihan Andri kalau Sarah tangisin terus kayak gini, langkahnya nanti jadi berat,” ibu Ozzy yang awalnya tegar ternyata runtuh juga pertahananya, dia ikut menangis bersama ibu Andri.

Ozzy berdiri dan melangkah masuk ke dalam kamar yangkini terisi oleh ibunya, ibu Andri dan Mimi yang masih setia memijiti kaki ibu Andri.

Ozzy melangkah pelan dan tersungkur di hadapan ibunya yang masih memeluk ibu Andri.

“Bi Sarah, maafin Ozzy. Ozzy ngga bisa amanah, Ozzy ngga jagain Andri dengan baik.“

“Kenapa?? Kenapa Ozzy ngga tolong Andri?“ teriak ibu Andri sambil mengguncang-guncang tubuh Ozzy yang terkulai lemas.

“Sarah…” ibu Ozzy berusaha melerai dengan lembut karena dia mengerti bahwa ibu Andri melakukan hal itu hanya karena sedang terpukul.

“Ozzy salah bi. Ozzy salah,” balas Ozzy.

Setelah itu Ozzy bangkit dari duduknya dan berjalan keluar kamar menemui Dewa yang masih terduduk di samping jasad Andri.

“Ikut gue keluar!“ perintah Ozzy dan Dewa langsung berdiri, berjalan mengekor Ozzy yang berjalan luruh keluar rumah dan menghampiri para guru yang datang untuk melayat.

Satu persatu Ozzy dan Dewa mencium tangan pada guru dan tersenyum sopan.

“Yang sabar ya Zy,” ujar salah satu guru yang tahu kedekatan Ozzy dengan Andri selama ini dan Ozzy hanya membalas dengan sebuah senyuman sopab.

Setelah meyalami setiap guru yang hadir, Ozzy melanjutkan langkahnya yang diikuti Dewa menuju pasukannya yang duduk terpisah dari pelayat lain.

Begitu melihat Ozzy dan Dewa datang, dua diantara mereka langsung berdiri dan memberikan kursi mereka kepada Ozzy dan Dewa.

Setelah tersenyum sebangai bentuk terima kasihnya kepada mereka yang memberikan kursi untuk dirinya dan Dewa, Ozzy langsung duduk dan berkata.

“Kalian semua tahu betapa berharganya Andri buat gue. Selama ini gue selalu berusaha melindungi anak lugu itu dari serangan siapa pun, tapi hari ini gue lalai padahal beberapa hari lalu Andri juga diserang.“

“Ini bukan salah lo zy,” ujar Dewa berusaha menenangkan.

“Bagaimana bukan salah gue!? Gue udah janji sama bi Sarah untuk melindungi Andri selama dia bersekolah di sekolah 423,” ujar Ozzy penuh rasa penyesalan.

“Tapi memang lo ngga bisa melindungi dia 24 jam zy,” lanjut Dewa.

“Tapi gue ngga bisa memaafkan mereka kali ini. Mereka bukan cuma melukai Andri tapi juga menghilangkan nyawa Andri.“

“Lantas apa yang harus kita lakukan?“ tanya salah satu anggota pasukan Ozzy.

Mata Ozzy kembali memerah berusaha menbendung air matanya yang hampir tumpah lagi atas keperhian Andri hari ini.

“Gue mau kalian bantu gue buat balas dendam atas kematian Andri. Apa kalian mau?“ tanya Ozzy dengan nada sendah namun penuh emosi.

Seluruh anggota pasukan Ozzy berdiri dari duduknya dan serempak berkata, “Kami bersedia.“

“Apapun yang lo perintahkan pasti kita semua laksanain zy,” jawab salah satu anggota pasukan.

“Kita serang mereka tapi Dante, dia milik gue,” ujar Ozzy dengan tatapan seolah kosong namun emosi di nada bicaranya begitu nyata terdengar.

“Baik!“ Jawab Dewa dengan mantap.

“Kalian udah denger perintah Ozzy, Laksanakan!“ ujar Dewa lagi.

“Kirim satu orang ke salah satu base camp mereka dan minta mereka buat sampaikan tantanganbue ke Dante,” ujar Ozzy lagi.

“Baik zy,” balas salah satu anggota lalu mereka pun membubarkan diri.

********

Salah satu anggota pasukan Ozzy berjalan menuju ke salah satu base camp sekolah 46 yang berada di stasiun Bojonggede, base camp yang paling sering didatangi Dante. Namun seoerti hari itu Dante tak ada di sana.

“Mau apa lo?“ tanya salah satu anggota pasukan sekolah 46 yang berdiri menaikan dagunya saat melihat seseorang dengan seragam batik sekolah 423.

“Gue dikirim Ozzy buat nyampein pesan. Ozzy menantang Dante dan pasukannya buat perang,” jawab anggota pasukan sekolah 423 itu tanpa rasa takut walau dia hanya sendiri memasuki base camp musuh yang jumlah anggotanya saat itu banyak.

Anggota pasukan sekoalh 46 itu tertawa dan berkata, “Ozzy berani-beraninya nantang Dante. Tapi bilang sama Ozzy, pesannya pasti sampe ke Dante.

Setelah pesan dari Ozzy disampaikan ke anggota pasukan sekolah 46, pesan itu pun langsung disampaikan ke Dante oleh salah satu anggota pasukan sekolah 46 yang rumahnya memang berdekatan dengan Dante.

Dante yang menerima kabar tantangan yang diarahkan kepadanya justru merasa senang marena dia merasa rencananya memancing Ozzy berhasil.

“Kalau gue bisa ngalahin Ozzy maka level gue bakal naik. Gue akan dikenang sebagai jendral perang nomer satu di akhir masa jabatan gue ini,” ujar Dante.

“Lo udah tahu kalau Ozzy udah punya pacar?“ tanya si pengirim kabar.

“Udah. Beberapa hari lalu saat rapat di warung Bejo,” jawab Dante.

“Apa lo mikirin apa yang lagi gue pikirin?“

“Menggunakan gadis itu buat melemahkan Ozzy!? Memang itu yang lagi gue pikirin,” balas Dante.

“Apa perlu gue cari tahu soal pacarnya Ozzy?“

“Ngga usah, gue udah tahu semua tentang pacarnya Ozzy ini. Kita hanya peelu menjalankan rencana gue,” ujar Dante dengan senyuman jahat yang terlukis di wajahnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!