“Dewa, Ozzy kok ngga kelihatan!? Dia dimana?“ tanya Star dengan wajah sendu.
“Udah dari kemarin ya lo ngga lihat dia?“ tanya Dewa balik.
“Iya. Dia dari kemarin ngga kelihatan padahal malam minggu kemarin dia masih telepon gue.“
Setelah menyadari bahwa dia melakukan kesalahan Star langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya dan membuat Dewa terbahak.
“Oh ternyata selama ini Ozzy nyisihin uang jajannya dan tiap malam minggu hilang dari rumahnya itu karena nelepon lo?“
“Eh gimana? Dia nelepon gue pakai uang jajannya?“ tanya Star.
“Iya. Kalau malam minggu dia tuh pergi ke wartel di kampung sebelah dan ternyata itu buat lo.“
Wajah Star yang imut kembali memerah karena menahan rasa malu yang tak mampu dia sembunyi lagi.
“Terus Ozzy kemana wa? Dia sakit ya?“ tanya Star berusaha mencari tahu.
“Ngga. Si Ozzy sehat-sehat aja kok,” jawab Dewa dengan santai sambil menggandeng tangan Lisa.
“Tapi kok dia ngga kelihatan dua hari ini?“ tanya Star sambil mengekor Lisa dan Dewa yang merasa bahwa dunia hanya milik mereka berdua.
“Si Ozzy lagi niat,” jawab Dewa singkat.
“Niat apa?“
“Niat. Puasa lho Star,” jawab Dewa.
Ternyata Lisa terdengar lebih kaget dari pada Star, “Puasa? Puasa apaan? Khan lagi ngga ramadhan.“
“Bukan puasa Ramadhan sayang. Ini tuh puasa karena ada yang dia tuju,” jawab Dewa dengan gemas pada pacarnya itu.
“Emang apa yang lagi dia tuju?“ tanya Star.
“Mana gue tahu, mungkin lo kali yang lagi dia puasain,” jawab Dewa sambil cekikian membuat Star semakin kebingungan.
Hari ini, seperti kemarin Star hanya mengekor di belakang dua sejoli yang tak habis-habisnya menebar kemesraan tanpa malu.
Ketika Dewa melepas Lisa untuk masuk melewati gerbang sekolah dia baru teringat sesuatu.
“Star!“ panggil Dewa membuat Star berhenti dan menoleh.
“Kenapa?“ tanya Star.
“Sini dulu sebentar. Gue lupa ada titipan dari Ozzy buat lo,” teriak Dewa.
Mendengar itu Star merasa senang hatinya dan segera berlari menuju Dewa yang berdiri di luar gerbang.
“Ozzy nitip apa?“
Dewa merogoh tas punggungnya dan beberapa saat kemudian mengeluarkan sebuah amplop berwarna pink denga gambar wanita cantik dan menyerahkannya kepada Star.
“Ini buat lo,” ujar Dewa.
“Apaan ini wa?“
“Jelas itu surat Star,” jawab Dewa.
Star membolak balik amplop itu berusaha mencari tahu surat itu tentang apa dan jantungnya memompa darab dengan cepat hinggake wajahnya membuat satu kali lagi wajah Star memerah.
“Star! Cepetan, udah mau masuk,” teriak Lisa sambil melambaikan tangannya.
“Terima kasih ya wa,” ujar Star dan langsung membalikan tubuhnyadan berlari masuk melewati gerbang sekolahnya satu kali lagi.
Di sepanjang jalan menuju ruang kelasnya Star terus memegang amplop itu dengan jantung yang terus berdebar dengan kencang dan wajah yang memerah.
“Apaan itu Star?“ tanya Lisa ingin tahu.
“Surat,” jawab Star singkat berusaha mengelola nafasnya dengan baik.
“Surat? Dari Ozzy?“
“Iya. Ozzy titip sama Dewa tadi,” jawab Star.
Lisa mengambil amplop merah muda itu dari tangan Star dan tanpa perlawanan dari Star.
Lisa memperhatikan amplop itu dengan seksama, sama persis dengan apa yang dilakukan oleh Star tadi di hadapan Dewa.
“Ini tulisan tangannya si Ozzy?“ tanya Lisa.
“Mungkin,” jawab Star masih singkat.
“Bagus amat, kayak tulisan tangan perempuan. Mana wangi banget ini amplop,” ujar Lisa.
Star lalu merebut kembali amplop merah muda itu dari tangan Lisa dan meletakannya ke dadanya dan mempercepat langkahnya menuju ke kelasnya.
Di dalam kelas dengan segera Star duduk dan membuka amplop merah muda yang sedari tadi membuat ritme jantungnya tak karuan.
Seperti yang dikatakan oleh Lisa tadi, ternyata amplop merah muda itu memang menyebarkan wangi yang teramat, sebuah wangi yang belum pernah Star cium sebelumnya.
Star mulai membuka lipatan surat itu yang ternyata terdiri dari dua lembar yang keduanya penuh dengan tulisan tangan Ozzy.
Tulisan tangan yang sangat rapi dan cantik, seperti tulisan tangan seorang perempuan yang membuat Star sedikit bertanya di dalam hatinya apakah mungkin ini benar-benar tulisan tangan dari seorang laki-laki yang dia sukai.
Surat itu menceritakan berapa kagumnya Ozzy terhadap Star selama ini namun tak pernah berani dia mendekati Star seperti yang dilakukan kebanyakan laki-laki kepada pujaannya.
Di dalam surat itu Ozzy pun menuliskan puisi romantis yang membuat Star tak mampu menahan dan menyembunyikan senyum bahagianya.
Namun dari sekian banyak kata yang Ozzy tukiskan di dalam surat itu, ada kalimat yang membuat jiwa Star melayang meninggalkan kursi sekolahnya.
Jika kamu mencintai hujan, maka aku mencintai kamu lebih dari hujan
Jika kamu menyukai pelangi, maka kamu harus tahu bahwa kamu lebih cantik dari pelangi di mataku.
Jika kamu takut pada sesuatu maka perlindunglah padaku karena dengan kamu keberanianku bertambah.
Saat bel sekolah berbunyi, Lisa langsung berlari menujubke ruang elas Star yang berada di lantai dua gedung sekolah itu.
Lisa langsung duduk di kursi kosong yang berada di sebelah Star yang sedang merapikan buku yang baru saja dia pakai tadi.
“Mana surat tadi dong,” rengek Lisa.
“Buat apa?“ tanya Star.
“Mau lihat aja,” balas Lisa.
“Ish. Itu surat kan buat gue,” ledek Star.
Lisa langsung mencucutkan bibirnya dan meletakan dagunya di atas meja dan membuat Star tersenyum puas melihatnya.
Star lalu mengambil surat merah muda dari Ozzy itu dan meletakkannya di hadapan Lisa dan membuat raut wajah Lisa berubah bahagia.
Dengan cepat Lisa menegakkan duduknya dan membuka lipatan suratbmerah muda yang wangi itu dan membaca isi surat itu dan wajahnya memerah.
“Kenapa lo sa?“ tanya Star.
“Kok bisa sih Ozzy bikin surat seromantis ini,” ujar Lisa seraya memejamkan kedua matanya.
“Gue juga bingung. Mana tulisan tangannya bagus banget,” balas Star yang benar-benar mengagumi tulisan tangan milik laki-laki yang disukai itu.
“Ngomong-ngomong soal tulisan tangan, jangan-jangan ini bukan tulisannya si Ozzy,” Lisa mulai menerka.
“Kalau bukan tulisan si Ozzy jadi tulisan siapa?“
“Adiknya? Kakaknya? Atau pacarnya.“
Star memukul lembut kepala adik kelasnya itu merebut kembali surat merah muda itu dari tangan Lisa.
“Menurut lo, ada pacar yang mau nulisin surat cinta buat perempuan lain!?“
Lisa berpura-pura sibuk berpikir kemudian tertawa sambil menggaruk kepalanya, “Iya juga ya.“
Star lalu melipat kembali dua lembar surat itu dan memasukannya kembali ke dalam amplop yang watnanya senada dengan sangat hati-hati dan memasukkannya ke dalam tas miliknya.
“Kenapa ya Dewa ngga seromantis Ozzy!?“ rengek Lisa.
“Mana ada si Dewa ngga romantis!? Sepanjang jalan aja dia selalu megangin tangan lo, kurang romantis apa?!“ jawab Star dengan sengit.
“Tapi dia ngga pernah ngirimin gue surat dan nulisin puisi kayak yang Ozzy kasih lo,” rengek Lisa lagi.
“Kayaknya Dewa dalam masalah besar nih,” ledek Star.
“Bener! Dewa emang dalam masalah besar.“
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
ANBU
eh, jadi bingung. dewa sukanya sama star atau sama Lisa si? berani banget ya Ozzy ahahaa
2023-08-14
0