Bab 2

TIINNN!!!

Terdengar suara klakson motor dari depan rumah Ozzy dan karena takut mengganggu keluarganya makanya Ozzy segera keluar dari dalam rumah.

“Ayo zy!“

“Lo duluan deh wa,” jawab Ozzy menolak halus ajakan teman sekaligus sepupunya itu.

“Kenapa?“

“Hari ini gue naik kereta aja,” jawab Ozzy.

“Tumben amat lo naik kereta. Apa gara-gara kejadian kemarin?“ Dewa merasa penasaran san berusaha menebak.

Ozzy menjawab dengan anggukan kepala bertanda bahwa dia membenarkan apa yang dikatakan oleh Dewa.

“Ya sudah kalau gitu, gue duluan ya.“

Setelah berpamitan Dewa pun langsung menarik gas motornya berlalu meninggalkan rumah Ozzy.

Sementara itu Ozzy kembali ke dalam rumah melanjutkan sarapannya bersama adik perempuan satu-satunya. Di meja itu hanya tinggal Ozzy dan Mutiara, adik Ozzy yang masih sekolah di sekolah dasar tak jauh dari rumahnya.

Selesai sarapan Ozzy mengambil tas di dalam kamarnya dan mengambil tas Mutiara di dalam kamar adiknya itu.

“Ayo dek. Udah siang nih nanti abang ketinggalan kereta.“

“Kok ketinggalan kereta? Abang ngga bawa motor hari ini?“ tanya Mutiara sambil menghabiskan potongan terakhir roti buatan ibunya.

Ozzy tak menjawab pertanyaan adiknya dan berjalan sambil menenteng dua tas di pundaknya dan naik ke atas motor.

Melihat itu, Mutiara langsung mengekor kakak laki-lakinya itu dan segera naik ke atas motor yang mesinnya sudah dinyalakan oleh Ozzy.

“Pegangan yang benar. Nanti kayak waktu itu lagi,” ujar Ozzy mengingatkan Mutiara kejadian saat Mutiara jatuh dari motor yang dikendarain oleh ayah mereka. Untung saja saat itu kotor yang dikendarai oleh ayah mereka melaju pelan.

Mengingat kejadiaan saat itu, Mutiara mengencangkan pegangannya di pinggang kaka laki-lakinya.

Setelah menurunkan dan menyerahkan tas merah muda bergambar power puff girl kepada Mutiara, Ozzy pun langsung menarik gas motornya dan melaju menuju stasiun kereta.

Baru saja Ozzy turun dari motor, dia mendengar bunyi lonceng tanda bahwa kereta akan memasuki stasiun.

Ozzy segera loncat dan lari menuju stasiun agar tidak ketinggalan kereta karena jika dia ketinggalan kereta yang ini dia perlu menunggu satu jam lagi yang artinya dia pasti akan terlambat sampai di sekolah.

Ozzy tak ingin berangkat ke sekolah dengan motorn karena diabtahu betul bahwa dia akan menjadi sasaran pembalasan dendam karena melakukan pemukulan kemarin.

Tepat sebelum kereta masuk ke stasiun Ozzy sudah menyentuhkan kakinya ke peron stasiun dan beberapa detik kemudian dia sudah berada di dalam gerbong kereta bagian belakang.

Ozzy memutuskan untuk berjalan ke bagian tengah rangkaian kereta karena pintu keluar di stasiun Bogor berada di bagian tengah.

Baru saja meninggalkan gerbong paling belakang Ozzy bertemu dengan Candra, teman seangkatannya yang memang menggunakan kereta setiap harinya sebagai moda transportasi.

“Tumbun lu naik kereta zy,” ucap Candra yang menghadang langkah Ozzy.

“Iya, gue lagi males bawa motor. Dada gue sakit akhir-akhir ini kayaknya masuk angin.“

“Orang kayak lu, seorang jendral besar 423 masuk angin!?“ pekik Candra.

Ozzy meletakan telunjuknya di atas bibir berusaha menahan ucapan Candra dan dimengerti Candra dengan baik.

“Candra!“ sebuah suara lembut berteriak memanggil Candra yang membuat Ozzy ikut menoleh ke arah datangnya suara.

Seorang gadis dengan wajah imut, berkulit kuning langsat, berambut hitam yang dikuncir kuda berjalan ke arah Candra dengan langkah riang.

“Ini, nyokap lu titip ke gue,” ujar gadis dengan wajah berbentuk hati, mata seperti almond dan hidung yang kecil sambil menyerahkan sebuah tote bag berwarna cokelat kepada Candra.

“Padahal sengaja gue tinggalin di rumah tapi malah lo bawa ke sini,” gerutu Candra namu tetap mengambil tote bab itu dari tangan gadis itu.

“Mana gue tahu kalau lu sengaja ninggalin ini, nyokap lu teriak-teriak manggil gue dan nyuruh kasih itu ke lu. Lo kan tahu nyokap lo berisik banget kalau ngga diikutin maunya,” kali ini gadiz itu menggerutu.

Gadis itu bersiap meninggalkan Candra namun Candra menahan langkah kakinya, “Mau kemana lo?“

“Balik ke temen-temen gue. Mission complete kan,” jawab gadis itu lalu menarik salah satu sudut bibirnya.

“Ya elah nanggung, udah di sini aja,” ujar Candra.

“Kenapa emang minta gue temenin? Lo sendirian ya!? Ngga ada yang nemenin?! Gue bilang juga apa ndra, sering-sering keramas biar orang-orang ngga takut lihat rambut lo yang keribo,” ledek gadis itu sambil tertawa kecil yang dia sembunyikan di balik telapak tangannya.

“Duh mulutnya, gue keramas setiap hari tahu ngga, cuma karen gue males nyisir makanya ini rambut jadi agak ngeri dikit bentukannya,” jawab Candra tak kalah sengit.

“Gue punya banyak sisir di rumah. Mau ngga gue kasih satu!? Tapi gambarnya putri-putri gitu,” ujar gadis itu lagi dan kali ini tawanya tak lagi ditutupi tangan.

“Ngga sekalian lo kepangin nih rambut gue,” ujar Candra semakin sewot dan membuat gadis itu terbahak.

“Lagian gue ngga sendirian, ini di sebelah gue ada teman gue,” tambah Candra sambil menunjuk ke arah Ozzy.

Gadis itu mencondongkan tubuhnya sedikit dan berusaha melihat ke sebelah Candra dan berkata, “Lu beneran temennya Candra!?“

“Ini anak kenapa ngga percaya sih, lihat aja nih lokasi gue sama dia sama,” ujar Candra sambil meperlihatkan sebuah tulisan di lengan seragamnya dan menatik sedikit lengan seragam Ozzy.

Melihat perdebatan dua manusiadi sebelahnya sama sekali tidak membuat Ozzy bergeming, dia hanya dia sambil sesekali melihat tingkah konyol gadis di sebelah Candra dan tingkah Candra yang tak ingin kalah.

Gadis itu pun kembali menanyakan pertanyaan yang sama pada Ozzy tapi hanya dibalas dengan senyuman.

“Bohong lo ndra! Tuh dia ngga ngaku jadi teman lo,” ujar Gadis itu berusaha terus meledek Candra.

“Zy, jawab kenapa sih, jangan diem aja,” gerutu Candra.

“Terus lu mau gue bikang apa? Mau gue ngaku jadi temen lu gitu!?“ ucap Ozzy.

Gadis itu mencucutkan bibirnya dan mengedipkan kedua matanya berkali-kali dan berkata dengan nada kaget, “Lah, lu bisa ngomong!?“

“Stt…. Jangan ngomong sembarangan lu. Lu tahu ngga dia siapa?“ ujar Candra menegcilkan volume suaranya.

“Mana gue tahu! Gue kan belum kenala sama dia,” jawab gadis itu dengan enteng.

Gadis dengan seragam putih biru itu lalu berpindah posisi berdiri dan kini dia berada ditengah Ozzy dan Candra.

Gadis itu mengulurkan tangannya kepada Ozzy sambil tersenyum sambil menyebutkan namanya, “Star, nama lu siapa?“

Jelas saja Ozzy kebingungan mendapatkan perlakuan seperti itu.

Walau Ozzy sering sekali mendapatkan perhatian dari para wanita tapi dia masih saja sering kaget dan reaksinya selalu sama, diam beberapa detik untuk bisa mempelajari situasinya.

“Kalau lu bener temannya Candra berarti lu juga teman gue,” lanjut gadis itu dan belum juga menurunkan tangannya.

“Ozzy!“ balas Ozzy tanpa menjabat tangan gadis itu.

“Candra, femen lu si Ozzy sombong banget!“ ucap gadis yang ternyata bernama Star sambil menurunkan tangannya dan membuang muka.

Terpopuler

Comments

Neyar

Neyar

aku belikan satu lusin ya sisirnya

2023-09-05

0

RedPanda

RedPanda

mampir dulu ya, kubaca pelan2 ...
^^9

2023-08-22

0

vall

vall

lanjut kakak 🔥🔥

2023-08-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!