Bab 6

Bel di sekolah Ozzy berbunyi panjang sebanyak tiga kali bertanda bahwa jam pelajaran hari ini sudah berakhir. Dengan setengah malas Ozzy memasukan buku tulisnya yang hanya satu buah untuk semua mata pelajaran ke dalam tas yang sebenarnya hanya sebagai aksesoris pelangkap seragam sekolah selama ini.

Baru saja Ozzy keluar dari kelasnya, Dewa teman sekelas sekaligus sepupu Ozzy dari pihak ibunya sudah menahan laju langkahnya.

“Apaan sih lo?!“ protes Ozzy karena kaget.

“Hari lo naik apa? kereta apa motor?“ tanya Dewa sembari mengimbangi langkahnya dengan langkah Ozzy.

“Kereta. Jauh lebih cepet lagi pula anak-anak yang biasa naik motor juga banyak beralih ke kereta,” Ozzy menjabarkan kondisi saat ini.

“Ya semua juga gara-gara lo,” gerutu Dewa.

“Lah kok gara-gara gue?“

“Karena lo udah lama ngga bawa motor ke sekolah akhirnya anak-anak lebih milih naik kereta. Ngga ada lo mana berani mereka lewat sekolah 46,” Dewa menerangkan.

Ozzy hanya menganggukan kepala beberapa kali tanda bahwa dia mengerti situasinya.

“Lo mau kemana?“ tanya Dewa saat menyadari Ozzy tak berjalan menuju tempat biasanya mereka nongkrong sepulang sekolah.

“Balik dong, mau kemana lagi.“

“Ngga nongkrong dulu?“ tanya Dewa.

“Ada bang Farhan di rumah, lebih cepat gue sampe rumah maka akan jauh lebih baik,” jawab Ozzy.

“Bang Farhan udah pulang dari pesantren?“ tanya Dewa kaget.

“Udah. Tapi bulan depan balik lagi karena masih harus ngurus kelulusannya,” Ozzy menjelaskan.

“Oh…”

Ozzy kembali berpamitan kepada Dewa namun dihalangi oleh Dewa yang merengek meminta ditemani Ozzy ke suatu tempat.

“Ayolah zy.“

“Emang sebenarnya lo mau kemana sih wa?“ tanya Ozzy yang mulai merasa pusing mendengar rengekan sepupunya itu.

“Ke sekolah pacar gue,” jawab Dewa dengn nada riang.

“Lah, kan pacar lo sekolah di sini. Masa ke kelasnya aja perlu gue temenin,” balas Ozzy.

“Pacar gue yang mana? Siti? Lo gimana sih zy, gue sama Siti udah putus,” jawab Dewa.

“Putus? kapan lo putus sama si Siti?“ Ozzy kaget mendengar pengakuan dari Dewa.

“Lo mah ketinggalan berita mulu. Gue sama Siti udah lama putus, ya kira-kira dua minggu lalu deh,” Dewa berusaha menjelaskan.

“Terus kapan lo jadian sama pacar baru lo ini?“ tanya Ozzy.

“Ya dua minggu ini,” jawab dewa dengan enteng.

“Gila! cocok emang predikat playboy yang selama ini dikasih orang ke lo,” ledek Ozzy namun sepertinya ditangkap lain oleh Dewa yang justru merasa bangga akan panggilan itu.

“Gimana ya zy. Gue tuh ngga bisa kayak lo, mengabaikan cewek-cewek cantik. Buat gue kecantikan mereka harus diapresiasi.“

“Dengan cara lo pacarin semua?!“

“Ngga ada kayak gitu ya zy. Gue putus dulu sama yang satu baru lanjut sama yang baru,” jawab Dewa dengan sengit.

“Dewa! masa iya lo putus hari ini tapi besok sudah jalan sama yang baru?! Paling ngga lo butuh waktu pendekatan sama yang baru. iya kan?!“ Ozzy berusaha memojokan Dewa.

Dewa hanya tersenyum lebar mendengar pertanyaan Ozzy yang sebenarnya tak perlu dia jawab karena apa yang ada di dalam pikiran Ozzy itu adalah jawaban yang benar.

“Pokoknya lo anter gue ke sekolah pacar gue deh zy,” Dewa masih juga merengek.

“Ngga mau ah. Gue mau pulang takut bang Farhan marah,” jawab Ozzy ketus.

“Ya elah zy, berapa lama sih jalan dari sini ke sekolaj pacar ge, ngga sampai 15 menit,” Dewa masih berusaha membujuk Ozzy.

“Gue ngga enak sama Siti, wa. Kalau dia tahu gue nemenin lobke seloah pacar baru lo, dia pikir gue bersekongkol sama lo dan mendukung lo ngelakuin kejahatan kayak gini,” Ozzy memberi alasan.

“Kejahatan? Emangnya gue melakukan apa?“ tanya Dewa.

“Mempermainkan perasaan perempuan,” jawab Ozzy.

“Gue ini ibarat Apollo, dewa yang paling tampan di antara para dewa jadi gue harus memanfaatkan ketampanan gue ini,” ujar Dewa.

Namun kenyataan sesungguhnya banyak perempun yang mendekati Dewa awalnya berharap bisa mendekati Ozzy melalui sepupunya itu. Namun kelihaian Dewa merayu memang tiada tanding hingga mereka yang awalnya menaruh hati pada Ozzy bisa berpaling kepada Dewa.

Setelah perdebatan panjang dan alot akhirnya Dewa menggunakan jurus merayunya yang ternyata bisa dia gunakan kepada Ozzy juga.

Dengan langkah riang Dewa berjalan di samping Ozzy. Namun tak seperti sepupunya itu Ozzy berjalan dengan waspada, melihat ke sekililing bersiap jika ada musuh dari sekolah lain.

Sudah hampir sepuluh menit keduanya berjalan dari sekolah menuju arah lain dari stasiun kereta yang seharusnya Ozzy sambangi jika saja Dewa tak merengek padanya untuk ditemani menjemput kekasih barunya yang baru dia pacari beberapa hari belakangan.

Mereka melewati bawah jembatan penyeberangan dan medan yang naik turun yang akhirnya membuat Ozzy mengetahui sekolah mana yang akan mereka datangi kali ini.

Sebuah gerbang besar berwarna hijau menahan langkah mereka. Dari luar situ mereka bisa melihat gedung megah berlantai empat yang baru selesai pembangunannya.

Tak berapa lama mereka berdiri di sana saat akhirnya gerbang hijau itu dibuka dan para murid keluar dari dalam sana. Tak hanya mereka yang mengenakan seragam putih biru namun juga banyak yang menggunakan seragam putih abu-abu.

Di sana akhirnya Ozzy menyadari bahwa sekolah itu tak hanya sekolah menengah pertama tapi juga sekolah menengah atas.

Ozzy memandang satu persatu mereka yang keluar dari dalam gerbang sambil menunggu kekasih baru Dewa keluar.

“Cantik-cantik zy. Kalau aja pacar gue ngga ada di sini udah gue godain nih satu-satu,” ujar Dewa tanpa rasa malu.

“Sinting lo. Baru juga jadian dua minggu udah siap-siap aja cari yang baru,” protes Ozzy.

“Si Ozzy, kan tadi gue bilang kalau ngga ada pacar gue. Gue juga ngga berani zy,” celoteh Dewa.

“Dewaaaa…” Saat Ozzy masih fokus melihat satu persatu wajah murid di sekolah itu terdengar suara perempuan memanggil Dewa dengan suara manja yang dibuat-buat.

Seketika pandangan Dewa yang awalnya sibuk melihat perempuan-perempaun yang keluar langsung fokus ke arah datangnya suara yang memanggilnya.

“Kamu jemput aku sayang?“ tanya gadis dengan seragam putih biru itu sambil mencium tangan Dewa.

“Iya sayang. Kan tadi pagi aku udah janji sama kamu,” balas Dewa sambil mengelus lembut rambut gadis itu.

“Ini siapa, sayang?“ tanya gadis itu sambil menujuk Ozzy.

“Oh ini sepupu aku yang. Kenalin namanya Ozzy,” Dewa memperkenalkan.

“Hai, aku Lisa.“ Gadis itu menjulurkan tangannya ke arah Ozzy lalu disambut Ozzy sambil menyebutkan namanya untuk memperkenalkan diri.

Tentu saja akan selalu berusaha untuk bersikap ramah pada siapa pun kecuali kepada musuhnya. Walau pun dia tidak setuju dengan hubungan Dewa dan Lisa yang terjalin terlalu cepat sejak Dewa dan Siti berpisah namun bagi Ozzy bukan Lisa pihak yang harus disalahkan.

“Eh tunggu sebentar ya,” ujar Lisa saat Ozzy dan Dewa mulai melangkah meninggalkan gerbang sekolah.

“Kenapa sayang?“ tanya Dewa dengan nada yang dipaksa manja.

“Kakak kelas aku yang biasa bareng aku lagi piket hari ini, tungguin dia dulu ya.“

Ozzy memperlihtkan wajah tak senangnya kepada Dewa, mengingat dia harus cepat pulang agar kak Farhan tak marah padanya.

Dewa memberi isyarat pada Ozzy untuk bersabar sebentar lagi demi hubungan dia dengan Lisa dan dengan perasaan kesal yang tak terluapkan Ozzy berusaha untuk tetap berada di sana.

Sekitar sepuluh menit berlalu hingga akhinya Lisa lompat-lompat kegirangan sambil melambaikan tangannya ke arah gerbang sekolah.

“Maaf ya lama Lis, soalnya tadi bantu Rani bawa LKS dulu ke ruang guru.“

“Ngga apa-apa kak. Kak, kenalin nih sepupunya Dewa,” Lisa berusaha memperkenalkan kakak kelasnya itu kepada Ozzy.

Ozzy yang awalnya menundukan kepala sambil memainkan batu dengan kakinya berusaha untuk bersikap baik dan reamah dengan mengangkat kepalanya dan menjulurkan tangannya.

“Ozzy!“

“Lho kok Ozzy ada di sini? Lo sepupunya Dewa?“ tanya kakak kelas Lisa.

“STAR!“ Ozzy kaget namun senang juga dalam waktu yang bersamaan.

Terpopuler

Comments

vall

vall

ahahhaa dunia emang gak selebar daun kelor STAR!!! OZZY!!!

2023-08-22

0

Nilaaa🍒

Nilaaa🍒

hemm seneng banget ketemu gebetan🤭
haii kakk
mampir yuk ke karya aku, "Pelukis But Itu Suamiku" xixi

2023-08-21

1

Nilaaa🍒

Nilaaa🍒

huuu dasar buaya

2023-08-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!