Bab 7

Sejak hari dimana Ozzy mengetahui bahwa Dewa berpacaran dengan Lisa yang merupakan kakak kelas Star, Ozzy jadi sering menawarkan diri pada Dewa untuk mengantar Dewa untuk menjemput Lisa.

“Gue bilang juga apa, di sana banyak yang cantik. Lo pasti betah deh sering-sering ke sana,” ujar Dewa saat Ozzy menawarkan diri menemani Dewa.

Ozzy hanya menganggukan kepalanya saat Dewa mengatakan hal itu. Yang Dewa tak tahu bahwa Ozzy ke sana memang untuk melihat perempuan cantik tapi bukan seperti yang dipikirkan oleh Dewa karena Ozzy sudah tak mencari dan menyeleksi tapi dia sudah tahu sasaran yang sudah dia kunci sebagai target, yaitu Star.

“Jangan-jangan anak SMA yang kemarin pake pita merah muda ya?!“ Dewa berusaha menebak.

“Yang mana?“ Ozzy kebingungan saat mendapatkan pertanyaan itu.

“Itu lho, yang kemarin nubruk lo. Gue lihat lo kayaknya bengong lihat dia,” naluri sok tahu Dewa mendadak muncul padahal saat itu Ozzy memang hanya sedang tidak fokus dan memikirkan topik pembicaraan apa yang akan dia bahas dengan Star selama perjalanan nanti agar dia terlihat menarik dan meninggalkan kesan baik bagi Star.

Walau Ozzy memiliki banyak penggemar perempuan tapi dia bukan orang yang pintar bermain kata apalagi pada seseorang yang dia sukai.

Ozzy juga bukan tipe orang yang mudah jatuh hati pada perempuan walau dia memang bisa ramah pada perempuan manapun.

Banyak perempuan mengenalnya sebagai orang yang ramah dan sekaligus dingin pada waktu yang bersamaan yang membuatnya mudah didekati namun sulit untuk dimiliki, namun sekali dia jatuh cinta gunung es di dalam dirinya bisa runtuh seketika tanpa aba-aba.

Sampai hari ini Ozzy emang belum mengutarakan rasa sukanya kepada Star termasuk juga kepada Dewa maupun Lisa dan berusaha menyusun sendiri rencana pernyataan rasa sukanya karena masih sedikit trauma dengan penolakan pemberian bantuan dari Candra tempo hari.

“Hai, kalian jemput Lisa lagi hari ini?“ tanya sebuah suara yang membuat jantung Ozzy bergetak kencang dan seluruh tubuhnya terasa lemas.

“Iya dong. Mana dia?“ tanya Dewa sambil celingak-celinguk mencari keberadaan kekasihnya.

“Dia lagi antri ambil kertas hasil ujian. Tiap hari banget kalian ke sininya, ngga capek?“ tanya Star.

“Nggalah. Sekalian nih nemenin Ozzy lihat-lihat cewe di sini,” ledek Dewa.

“Eh, apaan lo wa. Ngaco ngomongnya,” balas Ozzy kelagapan.

“Oh Ozzy lagi nyari pacar!?“ Star ikut meledek.

“Bohong! Ngga usah dengerin si Dewa. Mabuk atau ngga, ngomongnya suka ngasal,” kilah Ozzy.

“Eh, nyari pacar juga ngga apa-apa zy. Lo belum punya pacar kan!?“ tanya Star.

“Belum. Sudah lama dia ngga punya pacar tuh,” sergah Dewa.

“Wah kenapa lama ngga punya pacar?“ tanya Star.

“Ngga ada yang mau,” jawab Ozzy.

“Bohong Star, dia mah banyak yang suka tapi orangnya milih-milih,” sela Dewa.

“Kalau gitu sih repot dong. Nanti gue kenalin sama orang eh lo malah ngga mau,” ujar Star pada Ozzy.

“Kalau lo, udah punya pacar belum Star?“ tanya Dewa.

Jantung Ozzy kembali berdetak kencang, keringat mulai mengucur dari beberapa sela pori-porinya menunggu jawaban Star dari pertanyaan Dewa.

“SAYAAAAANNNGG!“

Belum sempat Star menjawab pertanyaan itu Lisa sudah keburu datang dan membuat fokus Star serta Dewa beralih ke Lisa yang terlihat mencucutkan bibirnya.

“Kenapa sayang?“ tanya Dewa.

“Nilai aku jeleeekkk… “ tangis Lisa.

“Susah banget ya pasti!? Emang pelajaran apa sih?“ tanya Dewa berusaha menenangkan Lisa.

“Bahasa Indonesia,” rengek Lisa menjawab pertanyaan kekasihnya.

Ketiga orang di hadapan Lisa hanya bisa terdiam bahkan Dewa sempat mengaga mengetahui bahwa pelajaran bahasa Indonesia terasa berat untuk kekasihnya itu.

“Bahasa Indonesia aja susah apalagi bahasa Inggris ya Lis,” sindir Ozzy.

“Ih kok Ozzy tahu sih. Hebat banget,” balas Lisa.

Ozzy tak merespon pujian dari Lisa dan berjalan duluan agar kemudian Dewa dan Lisa mengekor di belakangnya karena sudah semakin sore dan mereka harus segera pulang.

Dewa dan Lisa yang sedang dimabuk kepayang, merasa dunia ini milik mereka berdua berjalan terus tanpa perduli orang di sekeliling, meninggalkan Star yang berjalan di belakang mereka.

Ozzy pun melambatkan langkahnya hingga akhirnya dia bisa menyamai langkah Star dan kini mereka berjalan sejajar.

“Kok lo pelan jalannya zy?“ tanya Star yang menyadari keberadaan Ozzy di sampingnya.

“Cape gue denger si Dewa ngerayu Lisa mulu. Lama-lama gue jijik dengernya,” ucap Ozzy memberi alasan seadanya dan Star tertawa terbahak mendengar itu.

“Bisa bayangin jadi gue ngga yang selama mereka pacaran selalu mendapatkan pemandangan kayak gini!?“ Star menyambung tawanya dan disahuti oleh Ozzy.

“Walau gue ini sepupu Dewa tapi sifat kita bertolak belakang,” Ozzy mengungkapkan.

“Kelihatan kok. Dewa kelihatannya playboy banget tapi kalau gue lihat lo, kayaknya lo tipe yang kalem. Orang yang jadi pacar lo pasti bahagia banget deh,” ucap Star.

“Oh ya!? Apa menurut lo begitu!?“ Ozzy berusaha mempertegas pendapat Star.

“Kayaknya sih begitu. Tapi kata Dewa lo orangnya pemilih banget.“

“Emang sih tapi itu karena gue emang ngga gampang suka sama orang,” sahut Ozzy.

“Terlalu banyak yang suka sama lo ya, jadi rasanya ngga ada tantangannya lagi?“

Ozzy merasa kagum pada Star, seakan Star bisa membaca pikirannya dan mengetahui alasan yang membuatnya tidak mudah menaruh hati pada seseorang.

“Kayaknya lo tipe orang yang suka ditantang ya!? Suka ngejar tapi ngga mau dikejar,” lanjut Star dan dilanjutkan dengan tawa karena melihat Ozzy kebingungan menjawab pertanyaanya itu.

“Kalau lo, lebih suka dikejar apa ngejar?“ tanya Ozzy.

“Kalau gue? Gue sih tergantung lawannya aja. Kalau dia suka ngejar, gue bakal lari sejauh mungkin biar dia bisa memenuhi rasa puasnya tapi kalau dia mau dikejar ya gue kejarlah sampai mana pun,” jawab Star sambil menertawakan jawabannya sendiri dan Ozzy ikut tertawa karena merawa jawaban Star sungguh tidak masuk diakal.

“Kalau menurut lo, gue pantes ngga buat dikejar zy?“

Mendapatkan pertanyaan itu Ozzy kembali terdiam, berusaha mencari jawaban terbaik agar Star tidak merasa kehilangan rasa tertariknya pada obrolan mereka.

“Lo tuh selain cantik, menarik, lucu dan enak diajak ngobrol. Wawasan lo cukup luas terbukti setiap ngomong sama lo pasti aja nyambung. Lo tahu banyak hal dan itu ngga ngebosenin sama sekali. Menurut gue lo pantes sih buat dikejar,” jawab Ozzy.

Star tertawa terbahak lagi dan berkata, “Kelihatannya gue di mata lo sempurna banget ya Zy. Gue takut nih nanti lo nembak gue.“

Jantung Ozzy sekali lagi berdetak kencang, bahkan tak pernah sekencang ini saat dia menghadapi musuh-musuhnya di medan tawuran.

Dalam hatinya Ozzy berkata, “Masa iya gue kalah sama Star!?“

Terpopuler

Comments

vall

vall

ahahahaha Ozzy udah ketemu tambatan hati.

Anyway mampir di novelku ya kak. Ujian menjadi seorang istri. terima kasih 🙏🙏

2023-08-22

1

ANBU

ANBU

lanjut kak....

2023-08-07

1

Cindy Cendol

Cindy Cendol

yeeee

2023-07-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!