Bab 9

Tak seperti pagi-pagi yang lain, hari ini Ozzy masih terduduk di depan meja makan sambil menikmati teh manis buatan ibunya. Bakhan Mutiara yang biasanya dia antar ke sekolah pun sudah berangkat diantar oeh ayah mereka.

“Kok kamu belum berangkat Zy?“ tanya ibunya.

Seolah terbangun dari khayalannya, Ozzy menoleh kepada ibunya dan berkata, “Ini mau berangkat kok bu.“

Ozzy meminum teh hangat hingga gelasnya kosong lalu bangkit dari duduknya dan mencium tangan ibunya kemudian keluar dari rumah.

Motornya yang bising sudah dia nyalakan dan dalam hitungan detik motor Ozzy sudah bergerak di atas jalan aspal menuju ke stasiun kereta.

Terdengar suara klakson kereta yang membuat Ozzy menyadari bahwa kereta yang akan dia naiki sudah akan memasuki stasiun sementara dia masih belum juga sampai ke stasiun.

Ozzy menarik gas motor dan memacu motor miliknya dengan kekuatan penuh, menyelinap diantara kendaraan lain dengan perhitungan yang tepat seolah dia sedang menari bersama motornya.

Sesampainya di tempat penitipan motor, Ozzy lompat dari motornya dan melemparkan kunci motor kepada penjaga penitipan motor tersebut.

“Tolong parkirin motor gue, Ron!“

“Siap! Cepet sono, kereta udah mau sampai.“

Ozzy langung berlari berusaha mendahului namunn saat Ozzy naik ke atas peron ternyata kereta baru saja berhenti dan membuatnya tak bisa naik ke gerbong dapan dan langsung saja masuk ke gerbong bagian belakang.

“Ozzy!“ teriak sebuah suara yang dia kenal.

Ozzy membalik tubuhnya sambil tersenyum mengetahui bahwa yang memanggilnya adalah Star yang melambaikan tangannya sambil melukiskan sebuah senyuman yang membuat hari Ozzy terasa menyenangkan.

Ozzy berjalan mendekati Star yang ternyata berdiri bersebelahan dengan Lisa yang sibuk dengan kukunya

“Tumben lo ngga bareng si Dewa?“ tanya Ozzy.

“Ngga tahu dia kemana,” jawab Lisa ketus.

“Mereka lagi berantem,” bisik Star pada Ozzy.

“Siapa yang mulai?“ Ozzy kembali berbisik pada Star.

“Si Lisa. Dia minta dibeliin boneka beruang,” Star masih berbisik.

“Hah? cuma gara-gara boneka beruang mereka berantem?!“

“Boneka beruang yang diminta Lisa yang setinggu lo,” jawab Star belum juga menaikan volume suaranya.

“Hah?!“ Ozzy kaget mendengar penjelasan dari Star lalu tanpa aba-aba dia dan Star tertawa terbahak bersama.

Lisa memalingkan wajahnya ke arah Ozzy dan Star, “Kenapa? lagi pada ngetawain apa? gue?“

“Ih jangan terlalu percaya diri,” ujar Star lalu melirik pada Ozzy dan meletakan telunjuknya ke bibir dan menahan tawanya.

Tak berapa lama Dewa dan salah satu temannya datang dengan setengah berlari dan nafas yang terengah seolah sedang mencari sesuatu.

“Ada apa?“ tanya Ozzy sambil menarik lengan Dewa.

“Lo di sini zy?“

“Kenapa?“ tanya Ozzy lagi.

“Di depan ada anak 46, mereka mukul si Andri tadi,” jawab Dewa.

“Sekarang dimana si Andrinya?“ tanya Ozzy.

“Di depan bareng yang lain lagi berusaha nahan mereka,” jawab teman mereka yag lain.

. Wajah Ozzy yang ceria berubah menjadi penuh dengan amarah yang hampir saja meledak, tanpa basa basi Ozzy berjalan meuju gerbong depan dengan tatapan penuh rasa marah yang masih berusaha dia bendung. Dewa serta salah satu temannya yang lain mengekor langkah Ozzy dengan wajah yang serius pula.

Ozzy menghentikan langkahnya saat melewati persambungan gerbong pertama rangkaian kereta itu dan melihat ke arah dua sekolah yang saling pukul demi sebuah harga diri dan pemuasan ego dalam diri.

Salah satu teman Ozzy menyadari ke hadiran Ozzy dan menghentikan kegiatannya memukul lawannya dan menaik diri dari perkelahian itu.

Ozzy memberi isyarat dan temannya itu menganggukan kepala tanpa engerti. Dia membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju salah satu sudut gerbong dan menarik sebuah tuas rem darurat yang membuat kereta itu berhenti secara spontan.

Para penumpang yang hampir semuanya adalah para pelajar dan sejak awal memang sudah ketakutan karena tawuran tersebut semakin khawatir karena kereta yang berhenti mendadak juga membuat sebagian dari mereka terjatuh termasuk mereka yang tadi tawuran.

Ozzy berteriak ke arah mereka yang sedang tawuran sambil mempercepat langkahnya dan menendang salah satu lawannya.

Menyadari kehadiran Ozzy, lebih dari dua orang langsung mengeroyok Ozzy namun karena Ozzy sudah cukup berpengalam dan keberanian diatas rata-rata dengan mudah dia menangkis semua serangan dan membalas pukulan mereka satu persatu.

tanpa bantuan siapa pun Ozzy bisa melumpuhkan ketiga penyerangnya hingga babak belur dan beberapa saat kemudian kereta sudah kembali berjalan lambat menuju stasiun terakhir, stasiun Bogor.

Karena kereta aka segera memasuki stasiun Bogor mereka yang sedang tawuran itu membubarkan diri mereka tanpa arahan, tanpa aba-aba dari siapa pun, namun karena banyak yang terluka dari pihak lawan, Ozzy dan teman-temannya bisa tersenyum lebar karena merasa telah memenangkan tawuran kali ini dan memukul mundur lawan mereka.

“Lo mah emang hebat zy!“ seru salah satu teman Ozzy dalam gerombolan Ozzy.

“Siapa dulu dong, sepupu gue,” seru Dewa.

Tanpa bisa dipungkiri Ozzy merasa senang sekaligub bangga mendengar sorak-sorai dan elu-eluan dari para pasukannya.

Ozzy keluar dari stasiun dengan sejuta rasa bangga dan sebuah senyuman lebar tanda kepuasan yang luar biasa hingga akhirnya dia menyadari bahwa dia meninggalkan Star di gerbong belakang rangakaian kereta yang sudah berhenti di stasiun Bogor.

Ozzy membalikkan badannya berusaha mencari keberadaan Star namun tak menemukan Star diantara banyaknya para pelajar yang sedang keluar dari stasiun untuk meuju ke sekolah mereka masing-masing.

Belum juga Ozzy menemukan Star, Dewa dan teman-temannya yang lain yang masih merasakan euforia kemenangan mereka kali ini mendorong Ozzy menuju ke sekolah mereka seraya mengarak Ozzy.

Sesampainya di sekolah kesenangan mereka terhenti seketika saat wajah-wajah sendu beberapa teman mereka menyambut ,ereka di gerbang sekolah.

“Ada apa?“ tanya Ozzy.

“Andri kena sabetan samurai,” jawab salah satunya dengan wajah tertunduk.

Ozzy baru menyadari bahwa saat tawuran tadi dia tidak melihat Andri dalam pertempuran saat itu.

Andri bukan anak yang suka tawuran dan termasuk salah satu murid yang pintar dan cenderung gemulai sangat tidak cocok dengan sekolah Ozzy yang kebanyakan muridnya adalah anak-anak yang begajulan.

Namun karena alasan itu pula Ozzy bertekad untuk selalu melindungi Andri dengan segenap kemampuan yang dia miliki.

Maka kejadian yanb terjadi pada Andri hari ini sungguh membuat Ozzy naik darah dan bertekad untuk melakukan balas dendam kepada sekolah yang menyerah Andri.

“Besok kita serang balik mereka!“ ujar Ozzy sambil mengepalkan kedua tangannya menahan amarah.

“Tapi zy—“ ucap Dewa sambil meremas pundak Ozzy.

“Terserah lo wa. Lo boleh ikut tapi kalau pun ngga mau gue ngga bisa paksa,” balas Ozzy.

“Tapi zy besok kita ada ulangan bahasa inggris,” ujar salah stau teman mereka yang lain.

Ozzy membelalakan kedua matanya, baru teringat bahwa dia harus menegerjakan ulanagan bahasa inggris dan nilainya kali ini tidak boleh jelek.

“Oke, kita bahas lagi rencana balas dendam kita setelahulangan bahasa inggris besok,” ujar Ozzy.

Terpopuler

Comments

vall

vall

masa+masa sekolah emang gini ya. aku juga gitu hihi

2023-09-03

1

ANBU

ANBU

ini cerita Yakuza ya 😂

2023-08-07

1

Ismi Kawai

Ismi Kawai

tahan dulu zy, serang mereka pas pulang ulangan. ✌

2023-07-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!