The Flats
Elderlake, sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh perairan yang tenang, memiliki daya tariknya sendiri yang tersembunyi di balik senyapnya. Seperti kota-kota kecil lainnya, Elderlake juga memiliki jalan-jalan yang ramai, pasar yang riuh, dan rumah-rumah dengan cerita-cerita kehidupan mereka sendiri. Namun, dibalik itu semua, ada misteri-misteri yang tersembunyi dan rahasia-rahasia yang tak terungkap.
Kota ini baru-baru ini menjadi sedikit lebih damai. Seiring dengan upaya pemerintah, para tunawisma yang sebelumnya tersebar di jalanan diarahkan untuk tinggal di rumah susun. Meskipun rumah susun tersebut dulunya adalah bangunan terbengkalai bekas kebakaran yang tak terurus, mereka telah menjalani renovasi ekstensif oleh tangan-tangan. Dinding-dinding yang retak telah diperbaiki, jendela-jendela yang pecah telah diganti, dan atap-atap yang hangus telah diperbaiki. Sekarang, rumah susun itu berdiri tegak dengan bangga, memberikan tempat tinggal yang layak bagi orang-orang yang sebelumnya terlantar.
Keputusan tersebut tidak hanya meraih senyuman dari penduduk Elderlake, tetapi juga dari para pedagang yang menjalankan toko-toko mereka di sekitar kota. Mereka melihat perubahan yang signifikan dalam suasana di jalanan. Bayangan-bayangan tubuh terbiar yang dulu sering terlihat di depan toko-toko mereka telah menghilang. Kini, mereka dapat menatap ke luar jendela toko mereka dengan lega, tanpa melihat pemandangan yang menyedihkan. Orang-orang yang sebelumnya terhimpit oleh takdir mereka yang sulit akhirnya memiliki tempat yang aman untuk berteduh. Rumah susun telah memberikan harapan dan kesempatan baru bagi mereka yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan keputusasaan.
Meskipun seolah-olah semuanya berjalan menyenangkan di Elderlake, penduduk kota tidak menyadari benar apa yang sebenarnya tersembunyi di balik pintu-pintu rumah susun itu. Di dalam bangunan yang dulu terbengkalai ini, ada cerita-cerita gelap yang menunggu untuk diungkap. Di antara lantai-lantai dan lorong-lorong yang sunyi, ada rahasia yang tersembunyi dengan rapat. Ruang-ruang kosong yang tak terjamah, menyimpan jejak-jejak masa lalu yang hilang. Ada dinding-dinding yang memiliki telinga yang terlatih untuk mendengarkan bisikan-bisikan yang tak terucapkan. Ada pintu-pintu yang terkunci dengan rapat, menyimpan misteri-misteri yang belum terungkap. Hanya sedikit yang mengetahui apa yang ada di balik setiap pintu dan apa yang terjadi di dalamnya.
Elderlake, dengan segala kedamaian dan keindahannya, menjadi semacam cermin yang memantulkan dua sisi yang berbeda. Di satu sisi, ia menampilkan kehidupan sehari-hari yang terang dan bersemangat, dengan penduduknya yang berusaha membangun masa depan yang lebih baik. Namun, di sisi lainnya, ada dunia gelap yang tersembunyi, di mana rahasia dan bahaya mengintai di setiap sudutnya.
Hanya sedikit yang menyadari betapa rapuhnya kedamaian di Elderlake. Hanya sedikit yang tahu bahwa di balik senyuman dan kehidupan sehari-hari, ada misteri yang menanti untuk dipecahkan. Hanya sedikit yang menyadari bahwa mereka tinggal di dalam kota yang menyimpan banyak rahasia dan misteri, di mana cerita-cerita yang tak terungkap menanti untuk diceritakan.
Gadis yang baru pindah sebulan ke rumah susun itu salah satunya, ia merasakan kegelisahan yang mengganggu. Rambut coklat sebahunya terurai dengan acak di sekitar wajahnya, mencerminkan keadaan pikirannya yang kacau. Ekspresi wajahnya pucat, dan matanya terlihat terbelalak penuh dengan ketakutan saat ia dengan cepat memasukkan pakaiannya ke dalam tas dengan gerakan yang tidak teratur. Di atas tempat tidurnya, pemandangan yang menakutkan menanti gadis itu. Uang kertas pecahan seratus ribu yang berserakan di sekitar tempat tidur, tampak tercemar oleh noda coklat yang mengerikan. Tampak jelas bahwa sesuatu yang tidak wajar telah terjadi di dalam kamar itu. Kamarnya berantakan, seakan diacak-acak oleh tangan-tangan yang tidak terlihat. Barang-barang tersebar di mana-mana, seperti bukti-bukti kekacauan yang tak terungkap. Keadaan ini membuat rasa panik memenuhi pikirannya, menyadarkannya akan kehadiran seseorang yang misterius di dalam kamar itu bersamanya.
Dengungan suara langkah kaki yang berdentum-dentum semakin dekat, seperti guntur yang memecah keheningan ruangan. Setiap langkah yang terdengar memenuhi setiap sudut, menciptakan ketegangan yang menggelayuti udara. Gadis itu merasakan detak jantungnya semakin cepat, seolah-olah denyut nadi itu berlomba dengan kecepatan langkah kaki yang semakin mendekat. Dalam kegelapan kamar yang dipenuhi kehampaan, ia merasakan rasa takut yang membelenggu dirinya semakin kuat, merangkulnya dengan kekuatan yang mencekik pikirannya.
Suara langkah kaki itu seperti hantu yang menyelinap perlahan, menciptakan gulungan suara yang mengisi ruangan dengan aura mencekam. Gadis itu berusaha keras untuk menepis suara itu, berharap bahwa itu hanyalah imajinasinya yang berlebihan. Dia ingin percaya bahwa suara itu adalah bagian dari pikirannya yang terlalu aktif, hasil dari kelelahan dan kecemasan yang melanda dirinya. Namun, keadaan menjadi semakin tak terbantahkan ketika suara langkah kaki semakin tajam di telinganya, seperti mata pisau yang menusuk langsung ke dalam hatinya.
Setiap langkah yang semakin dekat membuat gadis itu terperangah. Suaranya memecah kesunyian, menggema di antara dinding kamar yang kelam. Ketakutannya semakin terperinci dengan setiap denyutan suara yang semakin nyaring. Suara langkah kaki yang tajam itu memantul dari dinding ke dinding, menciptakan irama tak teratur yang menyelimuti ruangan. Gadis itu mencoba menutup telinganya, berharap dapat melindungi dirinya dari suara yang menghantui. Namun, semakin keras ia mencoba mengabaikannya, semakin tak terhindarkan suara itu menjalar ke dalam telinganya, menguasai setiap pikiran dan perasaannya.
Dia merasa seolah-olah ruangan itu bergetar dengan intensitas suara langkah kaki yang mencekik. Getaran itu merambat melalui dinding, lantai, dan bahkan tulang-tulangnya sendiri. Setiap serat tubuhnya bergetar dalam ketegangan yang tak terkendali. Matanya menatap kekosongan ruangan, mencari sumber suara yang menggoyahkan keadaannya. Ia ingin melihat, ingin memahami apa yang sedang terjadi di balik pintu yang gelap itu. Tetapi takdir memilih untuk menyimpan kebenaran itu dari pandangannya, menyeretnya ke dalam kegelapan yang tak terduga.
Dalam keadaan ketakutan yang melanda, gadis itu merasakan kehadiran seseorang yang misterius semakin nyata. Suara langkah kaki yang begitu dekat menandakan kehadiran yang tidak dapat diabaikan lagi. Rasanya seakan ada seseorang yang menatapnya dari balik pintu kamar, menyelipkan kehadiran yang tak terlihat namun begitu kuat. Hidupnya berputar dalam ketidakpastian, melingkar dalam jaring ketakutan yang tak terurai.
Tap tap tap...
Keringat dingin mengalir di dahi gadis itu, menyerap ke dalam pori-pori kulitnya, menciptakan sensasi dingin yang menusuk. Matanya memperhatikan dengan ketajaman, mencoba menangkap setiap gerakan dan bayangan yang ada di sekitarnya. Kekhawatiran dan kegelisahan merayap dalam dirinya seperti binatang buas yang tak terkendali, menggerogoti keberanian yang tersisa.
Di ruangan yang gelap, suara langkah kaki semakin mendekat, menghiasi keheningan malam dengan dentuman yang menggetarkan. Seolah-olah hantu yang tersembunyi dalam kegelapan itu semakin mendekat, membuat bulu kuduk gadis itu berdiri tegak, menciptakan rasa merinding yang tak tertahankan. Getaran-suara langkah kaki itu tak bisa lagi diabaikan. Ia seperti serangga yang merayap di kulitnya, mengganggu pikiran dan menimbulkan ketakutan yang tak terlukiskan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Lazy Nightmare
wah
2023-08-16
0