CHAPTER 04

Tinggi tubuh Rolan mencapai sekitar 176 cm, postur tubuh yang proporsional.  Di antara teman-teman perempuannya, banyak yang mengangumi kecerdasan dan penampilan yang tampan. Setiap kali mengikuti lomba atau kompetisi, baik akademis maupun non-akademis, Rolan selalu membawa pulang piala sebagai bukti prestasinya. Ia adalah anak yang berprestasi dan sangat berdedikasi dalam segala hal yang dilakukannya.

Sementara itu, David memiliki kepribadian yang berbeda dengan teman masa kecilnya itu. Sementara itu, David, dengan rambut hitam mengkilap dan postur tubuh atletis, terlihat lebih hyperaktif. Ia adalah sosok cowok urakan yang sering membuat onar dan suka berpetualang. Sebagai kapten tim basket sekolah, ia menunjukkan keahliannya dalam olahraga dan sering menjadi sorotan dalam berbagai pertandingan. Tinggi tubuhnya mencapai 180 cm, menjadikannya salah satu siswa tertinggi di sekolah.

David juga memiliki wajah yang tampan, dengan senyuman yang menawan dan daya tarik tersendiri. Hal ini menyebabkan banyak siswi yang mengidolakannya, membuatnya memiliki banyak penggemar di antara siswa perempuan. Meskipun terkadang perilakunya yang nakal membuat para guru kesal, tetapi tak bisa dipungkiri, kepribadian ceria dan ekspresifnya membuatnya populer di kalangan teman-temannya.

Rolan dan David adalah perpaduan yang cukup baik dalam mencari solusi untuk setiap kasus yang dihadapinya. Ketika Rolan menggunakan otaknya yang cerdas dan analisisnya yang tajam, David lebih suka menggunakan ototnya dan keahliannya dalam berolahraga untuk menyelesaikan tugas-tugas fisik. Keduanya adalah tim yang tak terpisahkan, dengan keahlian yang berbeda namun saling melengkapi.

Meskipun keduanya populer di kalangan siswa, mereka cenderung malas bersosialisasi dengan orang lain. Mereka merasa lebih suka menghabiskan waktu untuk menyelidiki misteri daripada terlibat dalam kegiatan sosial. Itu sebabnya, daripada bergabung dengan klub atau kegiatan ekstrakurikuler lain yang mengikat mereka dengan aturan dan tanggung jawab tertentu, mereka memutuskan untuk membuat klub mereka sendiri dengan aturan yang mereka tentukan sendiri.

Klub detektif mereka pun cepat menjadi perbincangan di sekolah. Bukan hanya karena kehebatan mereka dalam menyelesaikan kasus, tetapi juga karena popularitas mereka sebagai dua siswa populer. Banyak siswa yang ingin bergabung dengan klub mereka, bukan karena benar-benar tertarik dengan detektif, tetapi karena mereka ingin lebih dekat dengan Rolan dan David.

Situasi itu kadang membuat mereka kesulitan dalam memilah anggota klub yang benar-benar tertarik dalam berpartisipasi aktif dan yang hanya ingin sekadar bergabung karena rasa kagum pada mereka berdua. Seleksi ketat yang dilakukan oleh Rolan dan David membuahkan hasil, dan akhirnya, mereka berhasil menemukan 6 orang yang dianggap paling bisa membantu dan berguna bagi klub detektif mereka. Dengan tambahan anggota baru ini, klub detektif mereka menjadi terdiri dari delapan orang yang memiliki berbagai keahlian dan bakat yang berbeda-beda.

Rolan menjadi ketua klub detektif dengan wakilnya, David. Keduanya merupakan sosok yang sangat berpengalaman dalam menyelidiki misteri dan memiliki kemampuan yang unik untuk mencari tahu kebenaran di balik setiap kasus. Riri dipilih sebagai sekretaris klub, memiliki kemampuan organisasi yang luar biasa dan bisa mengatur segala hal dengan rapi dan tertata.

Sementara itu, Anton menjadi bendahara klub. Ia memiliki kemampuan mengelola keuangan yang sangat baik, sehingga menjadi orang yang tepat untuk mengurus keuangan klub. Setiap anggota klub, termasuk ketua dan wakilnya, mengakui bahwa mereka bisa mempercayakan urusan keuangan klub sepenuhnya pada Anton. Mereka berdua terpilih atas hasil pemilihan dari setiap anggota dan 4 lainnya adalah anggota. Keempat anggota klub tersebut adalah Viona, Sella, Arsen dan Arin. Siswa maupun siswi yang mengikuti klub ini bisa di bilang semuanya nyentrik dan bisa dibilang aneh.

Di ruangan klub detektif yang berlokasi di lantai 3 gedung klub, suasana tegang dan penuh antusiasme terasa begitu kental. Setelah mendapatkan informasi dari David, para anggota klub telah berkumpul untuk membahas kasus pertama mereka. Ruangan itu dihiasi dengan berbagai poster misteri dan gambar detektif terkenal yang terpampang di dinding, menambahkan sentuhan misteri pada suasana yang ada.

Kursi-kursi berbentuk melingkar tersusun rapi di tengah ruangan, seolah menantikan kedatangan para anggota klub. Kursi-kursi tersebut juga digunakan sebagai tempat untuk menerima tamu saat ada kasus yang membutuhkan bantuan dari klub ini. Namun, ketika mereka memandang sekeliling ruangan, mereka menyadari bahwa setiap klub di sekolah ini hanya mendapatkan ruangan yang kecil untuk kegiatan mereka. Hal ini cukup wajar mengingat banyaknya klub yang ada di SMA Bluestars.

Gedung klub itu sendiri terdiri dari 5 lantai, dan di lantai 3 ini terdapat 8 ruang klub, termasuk ruangan klub detektif yang mereka miliki. Di lantai itu, suasana ramai terasa dengan kehadiran para anggota klub dari berbagai bidang dan minat yang berbeda. Setiap klub memiliki karakter dan atmosfernya sendiri-sendiri, dan klub detektif ini, dengan keunikan dan anehnya, memberikan nuansa yang berbeda di antara ruangan-ruangan klub lainnya.

...****************...

Sinar matahari senja memancar masuk melalui jendela ruangan klub detektif, menambah suasana hangat di dalamnya. Anggota klub telah berkumpul, membentuk lingkaran di sekitar meja kayu yang terletak di pusat ruangan. Di ujung meja yang lebih pendek, duduklah sosok Ketua klub, Rolan, yang memakai kacamata dengan tegas, dan di sisi satunya, sebagai Wakil Ketua, duduk David yang berpostur tinggi dan atletis. Keduanya tampak begitu serius dalam keterangannya, siap untuk memimpin dan mengkoordinasikan klub dalam menghadapi kasus pertama mereka.

Viona duduk dengan anggun di kursinya disamping kursi Rolan yang berada di ujung meja yang lebih panjang , senyuman misterius terpampang di wajahnya yang penuh teka-teki. Matanya yang tajam seakan bisa menembus rahasia yang tersembunyi di balik kasus-kasus misterius. Rambut hitamnya yang terurai menambah kesan mistis pada dirinya, seolah-olah menjadi portal bagi dunia gaib yang tersembunyi di balik layar nyata.

Wajahnya yang pucat dan tubuhnya yang kurus menambah aura mencekam yang mengelilingi Viona. Banyak teman sekelasnya yang merasa takut padanya, bahkan beberapa di antaranya menganggapnya sebagai gadis yang aneh dan menakutkan. Namun, hal itu tidak mengganggu Viona sama sekali, bahkan sebaliknya, dia merasa nyaman dengan kepribadian uniknya yang misterius.

Berasal dari kelas XI IPS 5, Viona merupakan siswi yang cerdas dan berpikiran tajam. Namun, minatnya yang kuat terhadap hal-hal mistis dan kejadian-kejadian gaib membuatnya berbeda dari kebanyakan orang sebayanya. Bagi Viona, dunia misteri adalah sesuatu yang menarik dan menantang untuk diungkap, terutama ketika hal itu berhubungan dengan kematian dan peristiwa yang tak terjelaskan.

Alasan Viona untuk masuk ke klub detektif tidaklah mengherankan. Baginya, klub ini adalah tempat yang paling dekat dengan hal-hal mistis yang selalu memikat hatinya. Di sini, ia bisa mengeksplorasi keberadaan hal-hal gaib yang mungkin terkait dengan kasus-kasus misterius yang mereka selidiki. Bagi Viona, menyelidiki kasus-kasus semacam itu adalah peluang untuk menggali lebih dalam tentang dunia misteri yang selama ini telah menyimpan banyak rahasia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!