PAREWANGAN 13

"Ada susuk yang tertanam di tubuh ibumu. Dan susuk itu harus segera dikeluarkan. Tapi memang tidak mudah untuk mengeluarkan susuk itu, karena jika tidak kuat maka. Resikonya ibumu bisa meninggal," ucap wanita itu

"Terus gimana Bu Dhe, aku ikut baiknya aja," jawabku

Wanita itu terdiam sejenak mendengar jawabanku. Wanita yang bernama Suryati itu tampak sedang memikirkan sesuatu.

"Aku bisa saja membantumu le, tapi apa kamu siap dengan resikonya?" tanya Suryati lagi

"Sebenarnya aku gak masalah Bu Dhe, justru yang aku khawatirkan adalah Bu Dhe. Karena selama ini setiap orang yang ingin membantu kami selalu berakhir tragis dan aku tak mau Bu De mengalami hal itu," ucapku memberitahu semua nasib kelam orang-orang yang berniat membantu keluarga kami.

Wanita itu mengangguk, wanita yang merupakan sepupu ayahku itu seolah sudah paham dengan kondisi yang akan ia terima saat memilih membantu kami.

Ia bahkan tahu siapa saja orang yang sudah tewas saat ingin mengobati ibuku. Mulai dari bapak, sampai yang terakhir Mbah Sukardi ia tahu semua. Ia bahkan mengatakan jika mungkin Parewangan itu bisa saja mengincar kami, dan semua keluarga ibu.

"Sebenarnya masalahnya itu bukan hanya susuk dalam tubuh ibumu, Tapi Parewangan Mbah Kung yang sudah menguasai tubuh ibu," ucap Suryati menerawang

Aku berpikir jika sosok wanita bertubuh hijau yang ku lihat waktu itu adalah salah satu Parewangan yang dimiliki ibuku.

Bu Dhe Suryati membenarkan ucapan ku. Dia bilang itu adalah buto ijo yang membantu ibu mendapatkan kekayaan.

Mumpung Bu Dhe ada di sini akupun menceritakan tentang mimpiku yang bertemu dengan ibu dan Mbah Kung di gudang belakang rumah.

Bu Dhe kemudian menyarankan aku untuk mengecek gudang itu. Dia memintaku untuk mencari sesuatu di gudang itu.

"Mungkin saka kau akan menemukan petunjuk di sana Fik," ucap Bu De Sur

Sebenarnya hari itu dia ingin menemaniku mengecek gudang itu, tapi berkali-kali ponselnya terus berdering membuat konsentrasinya terganggu.

"Maaf ya Fik, Bu Dhe harus pulang dulu karena ada masalah lain yang harus Bu Dhe selesaikan," ucap Bu Dhe

"Iya gak papa, nanti biar Fikri aja yang ngecek Bu Dhe,"

"Ya le, hati-hati. Jangan lupa mandikan ibumu dengan air itu," jawab Bu Dhe kemudian pamit pergi

Sore itu aku menggunakan air dalam kendi untuk membasuh tubuh ibu.

Tidak lupa aku mengganti pakaiannya dengan kebaya warna Hijau seperti pesan terakhirnya.

Aku juga menyisir rambut Ibu yang tampak kusut. Selesai memandikan ibu aku melihat sebuah buku catatan usang yang tergeletak di meja samping ranjang ibu.

Dulu Bik Sumi suka membacakan isi buku itu setelah memandikan ibu, aku jadi penasaran apa isinya. Saat aku hendak membuka buku itu suara ketukan pintu membuat aku meletakan kembali buku itu.

Aku buru-buru turun ke bawah untuk melihat siapa yang datang.

Aku terkejut saat melihat Azam pulang berlumuran darah diantar teman-temannya.

Kata mereka Azam jatuh saat main sepeda. Berbeda dengan penuturan teman-temannya, Azam mengatakan jika melihat seorang wanita sengaja mendorong sepedanya hingga jatuh.

Tentu saja pengakuan Azam membuatku ketakutan.

Apa Azam akan jadi tumbal berikutnya??

Segera ku telpon Bu Dhe Suryati, aku hanya ingin memastikan jika dia baik-baik saja sepulang dari tempat ini.

"Alhamdulillah aku baik-baik saja le, kenapa kamu sampai ngos-ngosan gitu?" tanya Bu Dhe menggodaku

"Aku hanya panik aja Bu Dhe, aku takut terjadi sesuatu dengan Bu Dhe," jawabku

"Insya Allah aku baik-baik saja. Gimana dengan ibumu apa kamu sudah memandikannya?" tanya Bu Dhe

"Sudah,"

"Ya sudah kalau gitu aku persiapan sholat magrib dulu ya, kamu juga jangan lupa sholat. Ngaji juga biar para lelembut yang ada di tubuh ibumu pada pergi karena kepanasan," jawab Bu Dhe

Benar juga, selama ini aku tak pernah mengaji di rumah. Aku hanya membaca Alquran saat acara tahlil Bapak saja.

Malam ini aku sengaja mengajak azam untuk membaca Qur'an bersama-sama . Sekalian mengirim doa untuk ayah, aku juga mendoakan kesembuhan Ibu.

Aku sengaja memilih mengaji di kamar ibu, mudah-mudahan dengan sering di pakai ngaji para lelembut yang ada di kamar ini pada pergi seperti pesan Abu Musa dan Juga Bu Dhe Suryati.

Awalnya tidak ada sesuatu yang ganjil saat kami mengaji di sana. Semuanya berjalan lancar sesuai rencana. Namun saat aku membaca ayat ke tiga puluh surat Yasin tiba-tiba Azam berhenti membaca Yasin.

Matanya melotot seolah marah denganku.

"Kenapa Dek," tanyaku berusaha bersikap tenang

Dia terus melotot menatapku membuatku langsung mengusap mukanya berkali-kali karena ia masih saja melotot. Membuat ku berpikir mungkin dia marah karena ia sempat gak mau pas diajak ngaji. Azam memang tidak pernah mau masuk kamar ibu semenjak ia koma panjang.

"Ya udah kalau kamu capek, mending istirahat tidur daripada marah-marah begitu," ucapku mencoba menenangkannya.

Kali ini ia bahkan menepis lengan ku saat hendak mengusap wajahnya.

"Mau dianter apa gak?" tanyaku lagi

"Gak usah!" jawabnya ketus

Ia kemudian bangun dan berdiri. Namun Azam tak langsung pergi, ia tampak menatap kearah Ibu cukup lama. Aku kembali melanjutkan mengajiku.

Tiba-tiba saja Azam langsung menarik kopiah ku dan melemparkannya keluar.

"Apalagi sih de!" seruku mulai kesal dengan kelakuan Azam.

Kali ini saat aku hendak mengambil kopiah ku Azam mengikuti ku dari belakang. Saat aku membalikkan badan ia menyeringai membuat aku langsung istighfar.

Tentu saja, aku seperti melihat sosok lain dalam diri Azam. Ia kemudian mendekati ku dan berusaha mencekik ku. Aku berusaha menahannya tapi entah kenapa tenaganya begitu besar sampai aku kewalahan menghadapinya.

"Astaghfirullah hal adzim, nyebut dek, astagfirullah hal adzim," bisikku di telinganya

Azam terus meronta-ronta mencoba melepaskan diri dariku. Aku berusaha terus menahannya sambil membaca ayat kursi.

*Dug!!

"Awww!!" Aku merasa perutku begitu sakit saat Azam berhasil menyikut ku

Aku lihat dia berlari keluar saat aku masih memegangi perutku. Aku langsung bangun dan mengejarnya. Aku tak mau adikku kenapa-kenapa. Aku terus berlari mengejar Azam yang berlari menuju halaman belakang.

Ia kemudian berhenti di depan lesung yang suka di pakai ibu untuk menumbuk padi.

"Kamu mau ngapain Dek, sudah malam ayo tidur," ajak ku kemudian mendekatinya.

Azam menunjuk kearah lesung itu seolah memintaku untuk membuka penutupnya, namun aku menolak.

Aku perlahan menggandeng Azam dan mengajaknya kembali masuk ke dalam rumah.

Ku rasakan tubuh Azam begitu dingin, "Kamu sakit dek?" tanyaku sambil menempelkan telapak tanganku di keningnya.

Benar, tubuh Azam dingin seperti es. Buru-buru aku menggendongnya dan membawa azam ke kamar.

Aku langsung membaringkannya dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Aku takut Mas," ku dengar suara Azam begitu ketakutan

Ia menggenggam erat jemariku saat aku hendak meninggalkannya.

"Jangan tinggalin Azam Mas, aku takut!"

Karena Azam sakit dan terus merengek ketakutan, maka akupun tak melanjutkan mengaji di kamar ibu. Aku memilih untuk menemani Azam tidur. Namun saat aku berbaring di sampingnya aku terkejut saat melihat Azam berubah menjadi sosok Ibu.

Terpopuler

Comments

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖

setelin aja, murrotal dari Hp. Biar setannya pergi

2024-01-02

3

Laila Arum

Laila Arum

di suruh solat dan ngaji tp autornya g mau nuliss,,aneh

2023-11-19

1

Melia Mirzawati

Melia Mirzawati

ust abu musa ktnya mau bantuin kok malah jarang dtg

2023-10-27

1

lihat semua
Episodes
1 PAREWANGAN 1
2 PAREWANGAN 2
3 PAREWANGAN 3
4 PAREWANGAN 4
5 PAREWANGAN 5
6 PAREWANGAN 6
7 PAREWANGAN 7
8 PAREWANGAN 8
9 PAREWANGAN 9
10 PAREWANGAN 10
11 PAREWANGAN 11
12 PAREWANGAN 12
13 PAREWANGAN 13
14 PAREWANGAN 14
15 PAREWANGAN 15
16 PAREWANGAN 16
17 PAREWANGAN 17
18 PAREWANGAN 18
19 PAREWANGAN 19
20 PAREWANGAN 20
21 PAREWANGAN 21
22 PAREWANGAN 22
23 PAREWANGAN 23
24 PAREWANGAN 24
25 PAREWANGAN 25
26 PAREWANGAN 26
27 PAREWANGAN 27
28 PAREWANGAN 28
29 PAREWANGAN 29
30 PAREWANGAN 30
31 PAREWANGAN 31
32 PAREWANGAN 32
33 PAREWANGAN 33
34 PAREWANGAN 34
35 PAREWANGAN 35
36 PAREWANGAN 36
37 PAREWANGAN 37
38 PAREWANGAN 38
39 PAREWANGAN 39
40 PAREWANGAN 40
41 PAREWANGAN 41
42 PAREWANGAN 42
43 PAREWANGAN 43
44 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
45 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
46 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
47 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
48 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
49 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
50 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
51 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
52 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
53 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
54 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
55 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
56 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
57 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
58 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
59 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
60 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
61 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
62 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
63 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
64 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
65 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
66 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
67 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
68 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
69 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
70 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
71 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
72 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
73 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
74 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
75 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
76 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
77 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
78 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
79 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
80 PENGUMUMAN
81 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
82 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 82 Episodes

1
PAREWANGAN 1
2
PAREWANGAN 2
3
PAREWANGAN 3
4
PAREWANGAN 4
5
PAREWANGAN 5
6
PAREWANGAN 6
7
PAREWANGAN 7
8
PAREWANGAN 8
9
PAREWANGAN 9
10
PAREWANGAN 10
11
PAREWANGAN 11
12
PAREWANGAN 12
13
PAREWANGAN 13
14
PAREWANGAN 14
15
PAREWANGAN 15
16
PAREWANGAN 16
17
PAREWANGAN 17
18
PAREWANGAN 18
19
PAREWANGAN 19
20
PAREWANGAN 20
21
PAREWANGAN 21
22
PAREWANGAN 22
23
PAREWANGAN 23
24
PAREWANGAN 24
25
PAREWANGAN 25
26
PAREWANGAN 26
27
PAREWANGAN 27
28
PAREWANGAN 28
29
PAREWANGAN 29
30
PAREWANGAN 30
31
PAREWANGAN 31
32
PAREWANGAN 32
33
PAREWANGAN 33
34
PAREWANGAN 34
35
PAREWANGAN 35
36
PAREWANGAN 36
37
PAREWANGAN 37
38
PAREWANGAN 38
39
PAREWANGAN 39
40
PAREWANGAN 40
41
PAREWANGAN 41
42
PAREWANGAN 42
43
PAREWANGAN 43
44
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
45
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
46
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
47
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
48
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
49
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
50
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
51
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
52
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
53
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
54
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
55
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
56
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
57
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
58
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
59
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
60
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
61
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
62
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
63
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
64
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
65
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
66
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
67
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
68
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
69
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
70
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
71
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
72
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
73
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
74
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
75
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
76
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
77
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
78
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
79
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
80
PENGUMUMAN
81
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
82
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!