PAREWANGAN 12

"Assalamualaikum,"

Seketika aku terjaga saat mendengar suara itu. Ya...suara Abu Musa berhasil menyadarkan aku dari mimpi buruk.

Syukurlah Abu Musa baik-baik saja,

Melihat sosok Abu Musa membuatku sedikit lega. Setidaknya masih ada orang yang peduli dengan keluarga kami.

"Kenapa tidur di sini Fik?" tanya Abu Musa menghampiri ku.

Aku kemudian menceritakan kejadian yang ku alami beberapa hari ini. Termasuk kejadian yang membuat Mbah Sukardi meninggal dunia.

Abu Musa menaghela nafas panjang seolah paham keadaan ku.

"Tapi tetap saja, seperti apapun keadaan rumah kamu, kamu tidak boleh meninggalkan ibumu sendirian. Perbanyaklah ibadah dan dekatkan dirimu pada Gusti Allah insya Allah semuanya pasti berakhir. Karena bagaimanapun juga Allah tidak akan memberikan cobaan yang kau tidak mampu menjalaninya,"

Abu Musa kemudian mengantar kami pulang. Ia bahkan menyempatkan diri menjenguk Ibu dan mendoakannya. Entah kenapa rumah ini terasa sejuk jika Abu Musa datang, tapi sebaliknya rumah ini kembali angker setelah kepergian Abu.

Malam itu aku sengaja tidur bersama Azam. Aku takut terjadi sesuatu dengannya pasca peristiwa kemarin malam, jadi aku benar-benar menjaganya dan tak akan meninggalkan adikku sendirian.

Tengah malam pintu kamar ku berdecit, terbuka sendiri. Seketika aku terbangun dan segera bergegas untuk menutupnya kembali.

Meskipun aku sedikit takut, tapi aku memberanikan diri melangkahkan kakiku menuju depan pintu.

Seperti pesan Abu Musa, aku mencoba berdzikir untuk menghilangkan rasa takutku.

Tapi ketika sudah di dekat pintu aku melihat dari cermin ada sosok laki-laki yang duduk di tepi ranjang ibu.

Kamarku dan kamar ibu memang dekat jadi aku bisa melihat semuanya dari pantulan cermin besar yang ada di kamar ibu.

Ia tampak membelakangi ibuku dan menatap lekat kearah cermin itu.

Tiba-tiba kakiku langsung mati rasa saat sosok itu menoleh kearah ku.

Bukan hanya kakiku yang mati rasa, kini seluruh tubuhku mulai membeku saat mengetahui sosok itu adalah Mbah Sukardi.

Wajahnya hancur seperti tersarut aspal dan bebatuan, yang mengerikan lagi adalah separuh kepalanya yang hancur sampai otaknya menyembul keluar.

Aku reflek teriak sambil menutup mata membuat Azam langsung bangun dan memanggil ku.

"Mas, bangun Mas!" seru Azam menepuk-nepuk pipiku.

"Mas kenapa?" tanya Azam begitu khawatir

Aku segera bangun dan melirik kearah kamar ibu. Ternyata sosok itu sudah tidak ada lagi di kamar ibu.

"Tidak apa-apa dek, hanya mimpi buruk,"

Aku segera mengambil segelas air putih dan meneguknya hingga habis.

Karena tak mau diteror terus menerus aku pun berniat menutup kembali cermin itu. Malam itu juga aku ke kamar ibu hendak menutup cermin keramat itu. Tapi entah kenapa kain penutupnya menghilang. Aku sudah mencarinya kemana-mana namun tetap tak ketemu juga.

Sampai akhirnya aku pun kembali ke kamar. Namun saat itu aku melihat Azam justru memakai penutup cermin itu untuk selimut.

Reflek aku langsung menariknya membuat Azam marah.

"Kok selimut ku diambil Mas, kan Mas punya sendiri?" ucap Azam dengan wajah cemberut

"Ini bukan selimut dek, ini penutup cermin di kamar ibu dan Mas harus mengembalikannya. Kalau kamu butuh selimut ambil aja di lemari Mas," ucapku mencoba memberikan penjelasan kepada Azam

"Tapi kata ibu, kain itu buat aku. Dia bilang pakai aja," jawab Azam

"Ibu???" aku lagi-lagi terkejut mendengar Azam menyebut nama Ibu.

Anak kecil tidak mungkin berbohong bukan jadi aku yakin lelembut itu sengaja menyamar menjadi ibu dan memberikan kain ini kepadanya.

Aku sengaja tak bertanya-tanya lagi kepadanya karena percuma saja, itu malah akan membuat ku semakin ketakutan.

Segera ku ambil kain itu dan ku bawa ke kamar ibu. Namun aku mendadak mengurungkan niatku karena rasa takutku membuatku kembali ke kamar. Ku tutup pintu rapat-rapat dan ku baringkan tubuhku di samping Azam berharap hari cepat pagi.

Namun tetap saja aku tak bisa tidur. Malam terasa begitu panjang hingga membuat ku benar-benar stress.

Sial, di saat aku sedang takut-takutnya malah aku kebelet pipis.

Ku buka pintu kamarku perlahan agar azam tidak terbangun aku buru-buru berlari menuju kamar mandi yang ada di ujung ruangan. Itu adalah kamar mandi bersama yang di pakai semua anggota keluarga.

Selesai buang hajat kembali aku berlari meninggalkan kamar mandi yang mulai angker semenjak peristiwa kran air tempo hari.

Saat melewati kamar ibu lagi-lagi aku melihat sosok menyeramkan dari cermin keramat itu.

Kali ini aku melihat sosok wanita berambut panjang dan kusut. Payud*ranya besar menggantung sampai ke lantai. Perutnya buncit, kulit dan wajahnya berwarna hijau kehitam-hitaman. Matanya merah menyala. Kalau kalian tahu buto ijo, ini adalah buto ijo versi perempuan.

Ia berjalan perlahan keluar dari dalam cermin dan mendekati ibuku. Makhluk itu kemudian menjilati sekujur tubuh ibuku membuatku benar-benar ketakutan hingga aku pingsan.

Pagi harinya Azam membangunkan aku, ia sudah berpakaian rapi hendak pergi ke sekolah.

"Mas, kalau masih ngantuk tidur saja di dalam, jangan di jalan," ucap Azam

Ia kemudian menyalamiku dan pamit berangkat sekolah.

Karena Azam sudah berangkat sekolah, berarti aku bangun kesiangan.

Aku buru-buru menuju kamar mandi untuk membersikan badanku yang terasa lengket.

Selesai mandi aku langsung menuju ke warung makan ku satu-satunya yang masih buka di alun-alun kota.

Hari itu Alhamdulillah warung tidak sepi banget, masih ada pembeli meskipun tak banyak. Karena malam bergadang, maka aku mulai ngantuk setelah makan siang.

Entah kenapa siang itu aku bermimpi bertemu ibu. Aku melihat ibuku sedang memuja sosok yang mirip dengan Mbah Kung di gudang pekarangan belakang rumah tak jauh dari tempat penyimpanan lesung milik ibu.

Dalam mimpiku ibu menyuruh ku untuk memberi salam kepada Mbah Kung.

"Fik, salam sama Mbah Kung," ucapnya lirih

Walau itu cuma mimpi tapi aku merasa itu nyata banget.

Saat aku mendekati Mbah Kung aku sempat terkejut melihat Mbah Kung yang berubah menjijikan.

Kepalanya besar, matanya besar, badanya kurus namun perutnya buncit, dari mulutnya terus menetes air liur hingga membuat ku jijik saat hendak mencium tangannya.

Setelah mimpi siang itu, aku jadi makin sering bermimpi hal serupa hingga membuat ku tidak berani untuk mengecek gudang yang ada di halaman belakang.

Ada yang bilang jika mimpi itu bisa jadi petunjuk untukku, namun entahlah... rasa takutku mengalahkan semuanya. Aku belum siap jika harus menemukan hal-hal mengerikan lagi.

Hingga suatu pagi saat hari libur Seorang wanita tua datang menemui ku.

Wanita itu bilang dia adalah saudara Bapak. Wanita itu datang dengan membawa sebuah kendi berisikan air kembang.

Ia mengatakan jika aku harus menggunakan air itu untuk memandikan ibuku.

Wanita itu bilang jika ada susuk yang tertanam dalam tubuh ibu dan harus di keluarkan. Tapi resikonya jika tidak kuat ibu bisa meninggal.

Terpopuler

Comments

lili

lili

tegang bacanya

2024-02-29

0

Ass Yfa

Ass Yfa

dia sendirian lo Fikri ini nyalinya kuat bngt meski dia ketakutan

2024-01-29

1

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥

makin menegangkan ya

2023-12-21

0

lihat semua
Episodes
1 PAREWANGAN 1
2 PAREWANGAN 2
3 PAREWANGAN 3
4 PAREWANGAN 4
5 PAREWANGAN 5
6 PAREWANGAN 6
7 PAREWANGAN 7
8 PAREWANGAN 8
9 PAREWANGAN 9
10 PAREWANGAN 10
11 PAREWANGAN 11
12 PAREWANGAN 12
13 PAREWANGAN 13
14 PAREWANGAN 14
15 PAREWANGAN 15
16 PAREWANGAN 16
17 PAREWANGAN 17
18 PAREWANGAN 18
19 PAREWANGAN 19
20 PAREWANGAN 20
21 PAREWANGAN 21
22 PAREWANGAN 22
23 PAREWANGAN 23
24 PAREWANGAN 24
25 PAREWANGAN 25
26 PAREWANGAN 26
27 PAREWANGAN 27
28 PAREWANGAN 28
29 PAREWANGAN 29
30 PAREWANGAN 30
31 PAREWANGAN 31
32 PAREWANGAN 32
33 PAREWANGAN 33
34 PAREWANGAN 34
35 PAREWANGAN 35
36 PAREWANGAN 36
37 PAREWANGAN 37
38 PAREWANGAN 38
39 PAREWANGAN 39
40 PAREWANGAN 40
41 PAREWANGAN 41
42 PAREWANGAN 42
43 PAREWANGAN 43
44 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
45 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
46 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
47 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
48 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
49 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
50 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
51 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
52 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
53 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
54 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
55 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
56 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
57 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
58 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
59 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
60 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
61 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
62 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
63 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
64 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
65 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
66 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
67 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
68 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
69 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
70 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
71 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
72 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
73 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
74 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
75 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
76 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
77 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
78 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
79 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
80 PENGUMUMAN
81 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
82 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 82 Episodes

1
PAREWANGAN 1
2
PAREWANGAN 2
3
PAREWANGAN 3
4
PAREWANGAN 4
5
PAREWANGAN 5
6
PAREWANGAN 6
7
PAREWANGAN 7
8
PAREWANGAN 8
9
PAREWANGAN 9
10
PAREWANGAN 10
11
PAREWANGAN 11
12
PAREWANGAN 12
13
PAREWANGAN 13
14
PAREWANGAN 14
15
PAREWANGAN 15
16
PAREWANGAN 16
17
PAREWANGAN 17
18
PAREWANGAN 18
19
PAREWANGAN 19
20
PAREWANGAN 20
21
PAREWANGAN 21
22
PAREWANGAN 22
23
PAREWANGAN 23
24
PAREWANGAN 24
25
PAREWANGAN 25
26
PAREWANGAN 26
27
PAREWANGAN 27
28
PAREWANGAN 28
29
PAREWANGAN 29
30
PAREWANGAN 30
31
PAREWANGAN 31
32
PAREWANGAN 32
33
PAREWANGAN 33
34
PAREWANGAN 34
35
PAREWANGAN 35
36
PAREWANGAN 36
37
PAREWANGAN 37
38
PAREWANGAN 38
39
PAREWANGAN 39
40
PAREWANGAN 40
41
PAREWANGAN 41
42
PAREWANGAN 42
43
PAREWANGAN 43
44
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
45
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
46
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
47
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
48
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
49
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
50
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
51
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
52
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
53
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
54
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
55
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
56
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
57
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
58
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
59
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
60
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
61
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
62
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
63
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
64
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
65
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
66
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
67
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
68
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
69
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
70
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
71
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
72
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
73
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
74
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
75
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
76
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
77
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
78
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
79
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
80
PENGUMUMAN
81
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
82
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!