PAREWANGAN 10

*Deg!

Antara takut dan penasaran aku memberanikan diri untuk mendekati tirai itu. Tak ada siapapun di sana dari balik tirai hanya terlihat bayangan air kran yang mengalir.

Saat aku hendak menyingkap tirai untuk mematikan kran air tiba-tiba aku mendengar suara seseorang memasukan kakinya kedalam bathub.

Seketika aku langsung lari keluar meninggalkan kamar mandi. Jujur saja rasa penasaran ku kalah dengan rasa takutku waktu itu.

Segera aku masuk ke kamar Azam dan meringkuk bersamanya sampai pagi menjelang.

Keesokan paginya aku di kagetkan dengan kedatangan Pak RT yang mendatangi kediaman ku pagi-pagi buta.

Beliau ternyata menyampaikan aduan dari para warga yang kerap melihat ibu berpakaian minim dan menggoda para pria.

Tentu saja hal itu sangat mengganggu para pria, khususnya para pria yang masih lajang.

Berita itu membuatku sangat terkejut. Bagaimana tidak saat ini Ibuku sedang mengalami lumpuh jangankan pergi berkeliaran keluar rumah bahkan untuk bangun saja tidak bisa. Merayu para pria, bagaimana bisa ibuku merayu mereka, sedangkan berbicara saja ia tidak bisa.

Tentu saja hal ini membuat aku marah dan mengatakan bahwa semua yang disampaikan Pak RT adalah fitnah.

Pak RT pun tak mau kalah ia bersikeras jika semua yang diucapkannya adalah benar. Ia bahkan mendatangkan seorang pria yang pernah digoda oleh ibuku.

Tetap saja Aku tidak percaya dengan ucapan saksi itu, aku menjelaskan jika selama ini Ibuku menderita lumpuh dan tidak bisa bicara.

Karena aku tak mau berdebat dengan Pak RT maka aku pun mengajak Pak RT ke lantai dua untuk menemui Ibuku.

Dan benar saja Pak RT kita terkejut saat melihat ibuku yang terbaring di ranjangnya.

ibuku sudah lumpuh selama 3 bulan lebih.

"Ia menderita menderita stroke alkemik, di mana semua sistem motoriknya sudah tidak bisa berfungsi lagi. Jadi dia hanya berbaring saja di sini. Makan, buang air pun dilakukan diatas tempat tidur. Bahkan sekarang ibuku juga tidak bisa bicara lagi," ucapku mencoba memberikan penjelasan kepada pak RT

Setelah melihat kondisi Ibuku Pak RT pun segera meminta maaf dan pamit pulang.

Karena kondisi ibu makin lama makin parah aku pun pergi menemui beberapa saudara Ibu untuk meminta pertolongan kepada mereka.

Tentu saja selain meminta bantuan materi akupun mendatangi saudara Mbah Kung untuk membantu mengobati ibu.

Tentu saja aku melakukan semua itu karena aku sadar jika penyakit yang di derita ibu bukanlah penyakit bisa yang bisa sembuh dengan cara medis.

Sudah sebulan ini Abu Musa tidak datang ke rumah untuk menjenguk ibu seperti biasanya. Ia juga tak terlihat di Mushola.

Sempat aku berpikir jika terjadi padanya, namun pikiran itu langsung aku tepis mengingat Abu adalah seorang yang religius jadi mustahil para lelembut itu bisa menyentuhnya.

Hari ini Bik Sumi izin tak masuk kerja karena anaknya sakit. Untuk itu kali ini aku yang bertugas mengurus semua keperluan ibuku.

Hari ini ada yang berbeda saat aku hendak memandikan ibu. Aku mencium aroma busuk saat memasuki ruangan itu.

Aku kira itu bau bangkai, makanya aku segera mencarinya. Tapi setelah aku cari dimana-mana tidak ketemu juga.

Akupun menyerah dan berjanji akan melanjutkan pencarian besok pagi.

Saat aku mulai mengganti pakaian ibu, aku melihat luka menganga disekitar perut ibu.

Luka itu lumayan besar dan baunya sangat busuk. Selain itu yang membuatku jijik adalah karena luka itu dipenuhi belatung.

Aku segera mengambil anti septik dan menyemprotkannya ke luka itu agar belatung-belatung itu mati.

Setelah membersihkan belatung-belatung itu, aku memberinya salep untuk mengeringkan lukanya.

Ibu tersenyum saat melihat ku membersihkan lukanya itu.

"Terimakasih le sudah mau merawat ibu dengan baik tanpa rasa jijik ataupun takut setelah apa yang sudah kau alami selama ini. Ibu hanya minta kau tidak lupa memakaikan ibu baju berwarna Hijau setiap hari," ucap ibu membuat ku kaget.

Bagaimana tidak ibu yang selama ini sudah diagnosa tidak bisa bicara karena penyakitnya, tiba-tiba saja bisa berbicara. Ia mengucapkan terima kasih dan menyampaikan pesannya padaku untuk selalu memakaikan baju berwarna hijau kepadanya. saat itu aku merasa sangat senang dan berpikir jika Ibu pasti akan segera sembuh.

Namun ternyata prediksiku salah, justru hari itu adalah hari terakhir aku melihat senyuman ibu. Karena setelah itu, Ibuku benar-benar tertidur panjang dan tidak pernah bangun. Bukannya Ibu meninggal, tapi Ibu hanya koma.

Meskipun Ibu koma, aku tidak membawanya ke rumah sakit karena saat itu kondisi keuangan keluargaku benar-benar tidak memungkinkan untuk membawanya berobat ke rumah sakit.

Aku memilih merawat Ibu di rumah. Bahkan aku juga tidak bisa membayar Seorang perawat untuk menjaga Ibu lagi.

Aku terpaksa mengurus Ibu seorang diri karena adikku masih sangat kecil untuk dilibatkan mengurus ibu. Selain mengurus ibu aku harus bekerja banting tulang untuk mencukupi kebutuhan keluarga terutama biaya obat-obatan ibu.

Seperti pesan terakhirnya, aku selalu memakaikan pakaian hijau setiap hari kepada ibuku.

Aku tidak tahu apa arti pakaian hijau itu, tapi aku berharap dengan menjalankan pesan terakhirnya, bisa membuat ibu segera sembuh minimal Ibu bisa bangun dari tidur panjangnya.

Dari semua kerabat ibu yang pernah ku mintai tolong tak ada satupun yang datang menjenguk kami.

Tentu saja hal ini membuat aku sangat sedih, tiap kali membersihkan tubuh ibuku dan mengganti pakaiannya.

Bagaimana bisa ibuku yang begitu baik dan selalu membantu saudara-saudaranya yang kesusahan, tapi di saat ia sendiri sedang kesusahan tak ada satupun yang membantu kami. Meskipun mereka tidak mau membantu secara materi setidaknya mereka harusnya datang menjenguknya.

Pada hari ke 100 ayahku meninggal, ada seorang kerabat ibu yang datang menjenguknya. Dia adalah Mbah Sukardi.

Beliau adalah adik Mbah Kung.

"Aku turut prihatin ya le dengan keadaan Ibumu, kowe sing sabar yo," ucap Mbah Sukardi sambil menepuk-nepuk pundak ku

Aku hanya mengangguk pelan menanggapi ucapan Mbah Sukardi.

Dari beliau aku tahu jika selama ini Ibuku meneruskan keilmuan Mbah Kung yang turun menurun. Mbah Kung bersekutu dengan setan.

"Ibumu lapang dada menerima warisan dari Mbah Kung itu. Tapi terus terang saja Mbah gak tahu kenapa ibumu bisa seperti ini. Harusnya orang yang mewarisi ilmu Mbah Kung itu akan berumur panjang, paling panjang. Awet muda dan berlimpah rezeki," jelas Mbah Sukardi

"Ilmu apa Mbah sampai ibu seperti ini?" tanyaku penasaran

"Parewangan, kamu sedah dengarkan?. Parewangan adalah persekutuan manusia dengan mahluk halus. Mas Gondo dibantu oleh Jin dalam membangun usahanya semacam penglaris. Pertama penglaris itu ada di lesung Padi yang selalu ibumu bunyikan setiap pagi. Lalu cermin di kamar ibumu, itu bukan cermin biasa Fik," jawab Mbah Sukardi

Tiba-tiba setelah menyebut cermin Mbah Sukardi seperti mengkhawatirkan sesuatu hingga buru-buru menyuruhku untuk menutupi cermin itu dengan kain.

Terpopuler

Comments

Ardianti Endang

Ardianti Endang

kasihan fikri berasa sendiri menghadapi mslh klenik in,trs gmb kbr abu musa knp gak bnt fikri lg

2024-02-10

1

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖

susah bener ya,perginya si prewangan inih. Trus Abu musa ne kemana?

2023-12-19

0

Dairi 123

Dairi 123

hantu nya buat geger sekampung aja ya😂😂

2023-11-19

1

lihat semua
Episodes
1 PAREWANGAN 1
2 PAREWANGAN 2
3 PAREWANGAN 3
4 PAREWANGAN 4
5 PAREWANGAN 5
6 PAREWANGAN 6
7 PAREWANGAN 7
8 PAREWANGAN 8
9 PAREWANGAN 9
10 PAREWANGAN 10
11 PAREWANGAN 11
12 PAREWANGAN 12
13 PAREWANGAN 13
14 PAREWANGAN 14
15 PAREWANGAN 15
16 PAREWANGAN 16
17 PAREWANGAN 17
18 PAREWANGAN 18
19 PAREWANGAN 19
20 PAREWANGAN 20
21 PAREWANGAN 21
22 PAREWANGAN 22
23 PAREWANGAN 23
24 PAREWANGAN 24
25 PAREWANGAN 25
26 PAREWANGAN 26
27 PAREWANGAN 27
28 PAREWANGAN 28
29 PAREWANGAN 29
30 PAREWANGAN 30
31 PAREWANGAN 31
32 PAREWANGAN 32
33 PAREWANGAN 33
34 PAREWANGAN 34
35 PAREWANGAN 35
36 PAREWANGAN 36
37 PAREWANGAN 37
38 PAREWANGAN 38
39 PAREWANGAN 39
40 PAREWANGAN 40
41 PAREWANGAN 41
42 PAREWANGAN 42
43 PAREWANGAN 43
44 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
45 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
46 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
47 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
48 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
49 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
50 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
51 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
52 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
53 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
54 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
55 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
56 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
57 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
58 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
59 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
60 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
61 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
62 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
63 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
64 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
65 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
66 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
67 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
68 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
69 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
70 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
71 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
72 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
73 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
74 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
75 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
76 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
77 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
78 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
79 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
80 PENGUMUMAN
81 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
82 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 82 Episodes

1
PAREWANGAN 1
2
PAREWANGAN 2
3
PAREWANGAN 3
4
PAREWANGAN 4
5
PAREWANGAN 5
6
PAREWANGAN 6
7
PAREWANGAN 7
8
PAREWANGAN 8
9
PAREWANGAN 9
10
PAREWANGAN 10
11
PAREWANGAN 11
12
PAREWANGAN 12
13
PAREWANGAN 13
14
PAREWANGAN 14
15
PAREWANGAN 15
16
PAREWANGAN 16
17
PAREWANGAN 17
18
PAREWANGAN 18
19
PAREWANGAN 19
20
PAREWANGAN 20
21
PAREWANGAN 21
22
PAREWANGAN 22
23
PAREWANGAN 23
24
PAREWANGAN 24
25
PAREWANGAN 25
26
PAREWANGAN 26
27
PAREWANGAN 27
28
PAREWANGAN 28
29
PAREWANGAN 29
30
PAREWANGAN 30
31
PAREWANGAN 31
32
PAREWANGAN 32
33
PAREWANGAN 33
34
PAREWANGAN 34
35
PAREWANGAN 35
36
PAREWANGAN 36
37
PAREWANGAN 37
38
PAREWANGAN 38
39
PAREWANGAN 39
40
PAREWANGAN 40
41
PAREWANGAN 41
42
PAREWANGAN 42
43
PAREWANGAN 43
44
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
45
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
46
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
47
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
48
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
49
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
50
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
51
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
52
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
53
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
54
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
55
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
56
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
57
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
58
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
59
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
60
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
61
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
62
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
63
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
64
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
65
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
66
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
67
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
68
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
69
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
70
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
71
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
72
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
73
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
74
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
75
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
76
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
77
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
78
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
79
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
80
PENGUMUMAN
81
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
82
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!