Dua hari, jadi aku pingsan selama dua hari??
Aku benar-benar tak percaya saat mendengar ucapan Azam. Bagaimana mungkin aku merasa aku hanya sebentar pingsan setelah melihat makhluk menyeramkan ini dan langsung bangun saat Azam mengguncang tubuhku.
Jadi mana mungkin aku tidur selama itu.
Dalam kebimbangan Abu Musa kemudian mengajak ku berbicara empat mata.
Jadi menurut beliau semua yang ku alami memanglah mimpi. Ia mengatakan jika aku tertidur selama dua hari adalah benar. Azam mendatangi kediaman Abu Musa saat aku tak kunjung bangun meskipun sudah tidur selama sehari penuh.
Masih menurut beliau, melihat Azam yang terus menangis saat menceritakan keadaan ku membuat Abu kemudian datang menjengukku.
Saat melihatku, Abu langsung tahu jika sukmaku sedang berada di dunia lain.
Abu mengatakan jika aku mengalami mimpi yang memang menjadi kenyataan.
"Jadi apa yang ku lihat itu benar Abu?" tanyaku penasaran
Abu Musa mengangguk mengiyakan ucapan ku.
"Jadi ibuku sakit karena ada makhluk gaib yang mengganggunya?"
"Sebenarnya makhluk gaib itu adalah parewangan yang dimiliki oleh ibumu. Aku tidak tahu kenapa makhluk itu menyerang ibumu yang merupakan majikannya itu. Jujur saja aku kurang mengerti masalah seperti ini, nanti biar aku minta bantuan Ustadz Hadi yang paham dengan hal-hal seperti ini. Saran saya sebaiknya mulai sekarang kamu perbanyak ibadah. Banyak-banyaklah berdoa kepada Allah SWT agar keluarga mu di jauhkan dari mara bahaya dan juga sihir,"
"Baik Abu,"
Setelah mendengar penjelasan Abu sekarang aku mulai paham. Kini keluarga ku sedang berurusan dengan setan jadi aku harus memperkokoh keimanan ku agar bisa mengahadapi mereka.
Setelah Abu Musa pulang aku memutuskan untuk mandi. Ya... tubuhku terasa lengket setelah dua hari tidak mandi.
Selesai mandi aku sengaja menengok ibu di kamarnya. Ku lihat Bik Sumi perawat yang bertugas menjaga ibu sedang menyuapinya.
"Siang ibu, gimana kabar ibu hari ini?" sapaku kemudian duduk di sampingnya
Ibu hanya tersenyum melihat kedatangan ku. Aku lupa kalau ibu sekarang sudah tidak bisa bicara, sekarang ia memang seperti mayat hidup yang hanya terbaring di atas tempat tidur.
Selesai makan aku sengaja merapikan rambut Ibu dan menyisirnya agar tidak berantakan.
Ibu selalu senang saat aku menyisir rambutnya. Setelah peristiwa kemarin aku memang agak merinding saat memasuki kamar ibu, tapi bagaimanapun juga aku harua menghilangkan perasaan di depan Ibu.
Selesai menyisir rambut aku mengajak ibu jalan-jalan keluar. Setelah kejadian yang ku alami itu, sekarang aku ingin membuat ibu bahagia.
Ibu tampak senang saat bisa melihat pemandangan di luar, namun baru satu jam berkeliling ibu sudah terlihat lelah. Keringat dingin tampak bermunculan di keningnya membuat aku langsung menyekanya dengan tisu.
Saat menyeka wajah ibu aku merasakan tubuhnya begitu dingin seperti es hingga membuat ku buru-buru mengajak masuk Ibu.
Karena sudah sore aku meminta Bik Sumi untuk memandikan ibuku sekalian. Namun entah kenapa ibu menolak saat Bik Sumi hendak memandikannya.
Ia mengamuk membuat Bik Sumi kewalahan dan melaporkan kejadian itu padaku.
Aku segera menuju ke kamar Ibu dan mencoba memandikannya. Ternyata hari ini Ibu mau aku yang memandikannya.
Selesai mandi ibu menolak saat aku memakaikan baju untuknya. Beberapa kali aku mengambil pakaian namun ia selalu menolaknya. Saat aku bingung Bik Sumi membisikan sesuatu kepada ku.
Ia mengatakan jika dua hari ini ibu selalu memakai baju berwarna hijau.
Duh ibu mulai lagi ini,
Meskipun aku sedikit creepy saat melihat ibu memakai pakaian berwarna hijau, namun demi membuatnya senang akupun menurutinya.
Ibu begitu senang setelah memakai baju kurung berwarna hijau. Bik Sumi mengambil sebuah buku catatan Ihsan dan membacakan sesuatu untuk ibuku. tidak lama Ibuku tertidur setelah mendengar suara Bik Sumi bercerita.
Karena ibu sudah tertidur akupun meninggal kamar itu dan mulai mengerjakan pekerjaan ku yang sempat terbengkalai.
Kira-kira pukul sepuluh malam aku mendengar suara seperti benda jatuh dari kamar ibu yang ada di lantai atas.
Karena takut ibu terjatuh dari kasur, akupun segera berlari untuk melihatnya.
Setibanya di sana aku melihat Ibu masih terlelap di ranjangnya.
"Syukurlah tidak terjadi apa-apa dengannya," ucapku lega
Namun saat membalikkan tubuhku, ku lihat bapak di dalam cermin besar itu.
Tubuhnya hancur dikerumuni burung gagak. Bapak berteriak meminta tolong membuatku seketika mematung dan tak bisa berbuat apa-apa.
Sampai aku sadar jika itu adalah mimpi.
"Aneh, kenapa aku lagi-lagi mimpiin bapak. Sama seperti kemarin mimpi kali ini pun terasa begitu nyata hingga membuat ku benar-benar ketakutan melihat kondisi bapak yang terlihat begitu mengenaskan kali ini. Kenapa kondisi bapak seperti itu, kenapa bapak meminta tolong kepadaku, Apa karena aku sudah lama tak menziarahi makam bapak?"
Begitu banyak pertanyaan yang mulai mengusikku membuat aku merasa pening.
Aku mengambil tisu yang ada di meja untuk menyeka keringat dingin yang membasahi keningku.
Saat aku bangun aku melihat bercak darah di sekitar bantal tidurku.
Karena penasaran aku mengambil bantal itu, dan kembali aku dibuat jantungan saat melihat tiga ekor bangkai burung gagak dengan kepala putus dibawah bantalku..
Seketika aku langsung istighfar, apalagi saat melihat isi perut burung-burung itu seperti tercabik-cabik hingga organ dalamnya keluar.
Seketika aku merasa enek dan mual hingga ingin muntah setelah melihat bangkai itu. Aku segera bergegas menuju ke kamar mandi.
Benar saja, aku merasa sedikit lega setelah berhasil memuntahkan isi perut ku. Selesai cuci muka aku melihat wajahku di depan cermin yang ada di kamar mandi.
Entah kenapa aku melihat mukaku serta di sekitar mulut dan gigiku dipenuhi dengan darah.
Seketika aku reflek menggosok-gosok wajahku untuk menghilangkan bekas darah itu. Namun saat aku melihat ke cermin lagi tiba-tiba darah itu menghilang.
"Astaghfirullah, cobaan apa lagi ini," keluhku yang sudah mulai ketakutan saat aku hendak melangkah keluar tiba-tiba keran air di bathub menyala.
Padahal di kamar mandi itu tidak ada orang lain selain aku. Karena bathub di beri pembatas tirai putih aku pun menoleh untuk melihat siapa yang menyalakan keran. Karena Tirai pembatas Bathub berwarna putih jadi aku pasti bisa melihat jika ada seseorang di dalam sana. Tapi anehnya aku tidak melihat siapapun di sana. Hanya suara gemericik air kran yang menyala.
Akupun segera menyingkirkan imaginasi horor ku. Aku mengira jika kran airnya rusak makanya nyala sendiri.
Aku memutuskan untuk mematikan kran air itu. Aku melangkah perlahan menuju Bathub, sialnya saat aku hendak menyingkap tirai itu ku sengar suara seseorang memasukan kakinya kedalam bathub.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Ass Yfa
ibunya nggk mau menjalankan ritual dari mbh Gondo jadi diganggu ters
2024-01-29
0
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥
Wow... hantunya ciwik ya, suka bener mandi sama bercermin. Atau perewangan ibunya ada byk ya, ada genderuwo n mbak kunti juga kayake
2023-12-15
1
Dairi 123
hantu nya suka sekali mainin air ya
2023-11-19
1