PAREWANGAN 5

Setelah dua kejadian itu aku memberanikan diri untuk bercerita kepada seorang ustadz yang selalu memimpin tahlil di rumah.

Aku menceritakan semua yang ku alami beberapa hari ini dan juga perihal kematian bapak yang tak masuk akal.

Beruntung Abu Musa seorang yang cepat tanggap dengan apa yang aku ceritakan.

Ia langsung merespon dan begitu antusias untuk membantu keluargaku.

"Boleh saya melihat ibumu?" tanya Abu Musa

"Tentu saja boleh Abu," aku kemudian mengajaknya menemui ibu yang ada di kamarnya.

Setibanya di depan kamar Ibu,

Ku lihat Ia sedang merias wajahnya di depan cermin.

"Assalamualaikum," sapa Abu Musa

Ibu menoleh kearah kami.

Melihat kedatangan kami Ia pun beranjak dari duduknya dan menyambut kedatangan kami.

"Waalaikum salam Ustadz," jawab Ibu dengan senyuman simpulnya

Aneh, bila biasanya Ibu terbaring lemah di tempat tidur malam ini ia terlihat bugar dan wajahnya bersinar seperti saat ia belum sakit.

Bahkan senyuman ibu membuat wanita enam puluh tahun itu terlihat begitu cantik seperti wanita usia 30 tahun. Ia terlihat cantik dengan menggunakan kebaya berwarna hijau.

"Ada perlu apa Ustadz datang menemui ku?" tanya ibuku

"Saya hanya ingin berkenalan dengan anda Bu," jawab Abu Musa

"Kalau begitu mari kita bicara di ruang tamu saja, tidak enak kalau ngobrol di depan pintu begini,"

Ibu kemudian mengajak Abu Musa ke ruang tamu.. Sementara aku ke belakang untuk membuatkan minuman untuknya.

Saat aku mengantar minuman, ku lihat mereka tampak berbincang begitu akrab.

Tak ada tanda-tanda yang aneh dengan ibuku, begitu pun dengan Abu yang terlihat santai dan mampu mengikuti obrolan ibu.

"Mas, temenin aku tidur, aku takut," ucap Azam menarik baju Koko ku

Karena merasa aman-aman saja aku pun mengikuti Azam ke kamarnya.

Memang semenjak kematian bapak Azam jadi penakut, ia bahkan tidak berani tidur sendirian.

Azam segera membaringkan tubuhnya di kasur sedangkan aku memilih melanjutkan membuat laporan keuangan warung makan.

Jarum jam menunjukkan pukul sebelas malam, ku lihat Azam sudah terlelap. Aku hampir lupa kalau ada Abu yang sedang berbincang dengan Ibu.

"Apa Abu sudah pulang atau masih ada di sini?" karena penasaran aku segera bergegas keluar dari kamar menuju ke ruang tamu.

Aku lihat lampu ruangan itu sudah di matikan pertanda Abu sudah pulang.

"Duh sayang sekali aku gak tahu apa yang mereka perbincangkan," meskipun sedikit kecewa namun setidaknya aku lega karena bisa mempertemukan Ibu dengan Abu.

Saat lewat di depan kamar ibu aku lihat lampunya masih menyala yang berarti ibu belum tidur.

Karena pintu terbuka aku pun bisa melihat ibu sedang duduk di depan meja riasnya.

Ia tampak menyisir rambutnya yang panjang.

"Kok belum tidur Bu?" tanyaku menghampirinya

Ibu menoleh sinis kearah ku, entah kenapa tatapan matanya seolah menyiratkan kebencian kepadaku hingga membuat ku menjadi tak enak hati.

"Ibu tidak bisa tidur karena memikirkan bapakmu le?" jawab Ibu

"Kenapa dengan Bapak Bu, kan dia sudah tenang di alam sana, jadi sebaiknya ibu ikhlaskan bapak dan jangan bersedih lagi," ucapku mencoba menghiburnya

"Aku kasian saja dengan bapakmu, pasti dia kesepian di sana," jawab Ibu

"Bapak tidak kesepian Ibu, karena ia bersama dengan Rob sang penciptanya. Kalau ibu kasian sama bapak lebih baik ibu kirimkan doa atau alfatihah untuknya. Aku yakin dengan begitu bapak akan bahagia di alam sana,"

Seketika ibuku tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan ku membuat aku menjadi kaget.

Ia segera bangun dan menatap nanar kearah ku membuatku sedikit takut. Kenapa aku melihat sosok ibu terasa berbeda, ia seperti orang lain yang berada dalam raga ibuku.

"Apa kau yakin bapak mu akan bahagia di kuburnya?" tanya Ibu sinis

"Insya Allah Bu, bapak adalah orang baik jadi aku yakin ia akan mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan,"

"Baik apanya, kalau dia baik tak mungkin ia membiarkan ibumu ini masuk ke lubang hitam," jawab ibu ketus

Ibu kemudian kembali duduk di depan meja riasnya dan memandangi wajahnya sambil tersenyum-senyum.

"Apa ibu masih cantik le?" tanya ibuku membuatku langsung mengangguk setuju.

"Iya ibu masih cantik," jawabku singkat

"Kalau begitu apa boleh ibu menikah lagi?" tanyanya seketika membuat ku terkejut bukan main.

"Menikah lagi!" seruku tak percaya

"Iya, memangnya gak boleh ya kalau ibu nikah lagi?" tanyanya sedih

"Boleh saja Ibu, tapi tidak sekarang. Pusara Bapak masih basah dan ibu harus menunggu masa idah selesai baru boleh menikah lagi," jawabku

Ku dengar ibu mendengus kesal sebelum akhirnya membaringkan tubuhnya di ranjangnya.

Aku menyelimuti tubuh ibu.

"Sekarang ibu istirahat ya," ucapku kemudian mematikan lampu kamar ibuku.

Pagi harinya ku dengar suara lesung terdengar merdu. Suaranya begitu beraturan hingga terdengar merdu. Suara lesung ibu memang selalu menjadi alarm yang otomatis membangunkan kami setiap pagi.

Ibu memang selalu menyambut datangan pagi dengan menumbuk padi, ia bilang jika itu adalah olahraga alami untuk menjaga kebugaran tubuhnya.

Ku lihat ibu bersenandung merdu sambil menumbuk padi, sepertinya hari ini begitu bahagia. Aku rasa Abu Musa sudah berhasil memberikan nasihat kepada Ibu hingga ia kembali bersemangat lagi.

Selesai mandi akupun bersiap-siap untuk pergi bekerja.

Namun siapa sangka ibu justru melarang ku pergi bekerja.

"Sekarang aku sudah sehat le, jadi kamu tak perlu mengurus warung lagi, biarkan ibu saja yang mengurusnya. Lagipula ibu tidak mau mendengar adanya keluhan dari para pelanggan yang bilang nasinya gak enak saat kamu yang pegang," ucap Ibuku membuat ku sedikit kecewa.

Memang selama aku yang mengelola rumah makan aku tak pernah menggunakan beras tumbuk seperti yang ibu lakukan selama ini.

Bukan hanya masalah beras saja yang diperdebatkan ibu, tapi ia juga memecat beberapa karyawan yang sengaja aku angkat untuk membantunya mengurus beberapa warung cabang.

Saat ibu sudah pergi bekerja tinggallah aku sendirian di rumah besar ini sendirian.

*Tok, tok, tok!!

Ku dengar suara pintu rumah diketuk.

"Assalamualaikum,"

Mendengar suara salam aku langsung bergegas keluar untuk membuka pintu.

Ku lihat Abu Musa tampak tersenyum melihat ku.

"Waalaikum salam Abu, ada perlu apa Abu datang ke sini pagi-pagi?" tanyaku penasaran

"Tentu saja aku ingin bertemu denganmu," jawab Abu Musa

"Kalau begitu mari masuk,"

Aku mengajak Abu masuk dan duduk di ruang tamu. Karena penasaran aku langsung menanyakan maksud kedatangannya menemui ku.

Tanpa basa-basi Abu Musa langsung menceritakan semuanya tentang ibuku.

"Kamu tahu kenapa ibumu sakit-sakitan?" tanyanya membuka rasa penasaran ku yang pertama

Tentu saja aku langsung menggelengkan kepala saat mendengar pertanyaan itu.

"Ibumu sakit-sakitan karena keberatan ilmu,"

Terpopuler

Comments

Ass Yfa

Ass Yfa

kabotan ilmu

2024-01-29

0

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥

💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖👥

ilmu hitam ya Ustadz?
pesugihan sama pengasihan, mungkin

2023-12-12

0

kezia desta

kezia desta

ilmu apa pak ustad?

2023-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 PAREWANGAN 1
2 PAREWANGAN 2
3 PAREWANGAN 3
4 PAREWANGAN 4
5 PAREWANGAN 5
6 PAREWANGAN 6
7 PAREWANGAN 7
8 PAREWANGAN 8
9 PAREWANGAN 9
10 PAREWANGAN 10
11 PAREWANGAN 11
12 PAREWANGAN 12
13 PAREWANGAN 13
14 PAREWANGAN 14
15 PAREWANGAN 15
16 PAREWANGAN 16
17 PAREWANGAN 17
18 PAREWANGAN 18
19 PAREWANGAN 19
20 PAREWANGAN 20
21 PAREWANGAN 21
22 PAREWANGAN 22
23 PAREWANGAN 23
24 PAREWANGAN 24
25 PAREWANGAN 25
26 PAREWANGAN 26
27 PAREWANGAN 27
28 PAREWANGAN 28
29 PAREWANGAN 29
30 PAREWANGAN 30
31 PAREWANGAN 31
32 PAREWANGAN 32
33 PAREWANGAN 33
34 PAREWANGAN 34
35 PAREWANGAN 35
36 PAREWANGAN 36
37 PAREWANGAN 37
38 PAREWANGAN 38
39 PAREWANGAN 39
40 PAREWANGAN 40
41 PAREWANGAN 41
42 PAREWANGAN 42
43 PAREWANGAN 43
44 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
45 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
46 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
47 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
48 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
49 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
50 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
51 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
52 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
53 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
54 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
55 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
56 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
57 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
58 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
59 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
60 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
61 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
62 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
63 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
64 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
65 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
66 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
67 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
68 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
69 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
70 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
71 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
72 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
73 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
74 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
75 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
76 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
77 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
78 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
79 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
80 PENGUMUMAN
81 PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
82 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 82 Episodes

1
PAREWANGAN 1
2
PAREWANGAN 2
3
PAREWANGAN 3
4
PAREWANGAN 4
5
PAREWANGAN 5
6
PAREWANGAN 6
7
PAREWANGAN 7
8
PAREWANGAN 8
9
PAREWANGAN 9
10
PAREWANGAN 10
11
PAREWANGAN 11
12
PAREWANGAN 12
13
PAREWANGAN 13
14
PAREWANGAN 14
15
PAREWANGAN 15
16
PAREWANGAN 16
17
PAREWANGAN 17
18
PAREWANGAN 18
19
PAREWANGAN 19
20
PAREWANGAN 20
21
PAREWANGAN 21
22
PAREWANGAN 22
23
PAREWANGAN 23
24
PAREWANGAN 24
25
PAREWANGAN 25
26
PAREWANGAN 26
27
PAREWANGAN 27
28
PAREWANGAN 28
29
PAREWANGAN 29
30
PAREWANGAN 30
31
PAREWANGAN 31
32
PAREWANGAN 32
33
PAREWANGAN 33
34
PAREWANGAN 34
35
PAREWANGAN 35
36
PAREWANGAN 36
37
PAREWANGAN 37
38
PAREWANGAN 38
39
PAREWANGAN 39
40
PAREWANGAN 40
41
PAREWANGAN 41
42
PAREWANGAN 42
43
PAREWANGAN 43
44
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
45
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
46
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
47
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
48
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
49
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
50
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
51
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
52
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
53
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
54
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
55
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
56
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
57
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
58
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
59
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
60
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
61
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
62
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
63
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
64
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
65
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
66
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
67
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
68
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
69
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
70
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
71
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
72
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
73
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
74
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
75
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
76
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
77
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
78
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
79
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
80
PENGUMUMAN
81
PAREWANGAN SEASON 2 KHODAM PENJAGA
82
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!