Semenjak kejadian semalam Melinda dengan Arsene terus diam, mereka berdua seperti menikmati sarapan tanpa adanya pembicaraan. Dulu mereka sempat melakukan pembicaraan kecil walau sedang makan, tapi ini di meja makan seakan hening.
Arsene menatap Melinda yang sibuk makan sambil memainkan handphone, lalu wanita itu berdiri sambil membawa piring kotor. Saat Arsene ingin membuka pembicaraan Melinda lebih dulu pergi tanpa menoleh sedikitpun kepadanya.
"Apa aku salah bicara. Apa ucapanku menyakiti Melinda sampai Melinda mendiamkan aku." batin Arsene melihat kepergian Melinda yang sudah tidak terlihat lagi.
Bart terus memandangi Melinda, wanita itu dari tadi diam saja tanpa mengatakan apapun lagi setelah membahas pekerjaan.
"Kamu ada masalah dengan suamimu?" Melinda menghentikan pekerjaan lalu menatap Bart.
Melinda membalas dengan senyuman, lalu wanita itu fokus kembali membuat Bart membuang nafasnya dengan kasar.
Bart memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan lalu berpindah tempat duduk, "Mel, kalau ada masalah kamu bisa cerita ke aku bukan memendamkan masalah kamu. Aku tahu aku bukan siapa-siapa kamu, tapi aku ini sudah menganggap kamu sebagai teman."
"Ya tapi kalau tidak mau juga tidak apa. Lagian itu masalah pribadimu bukan urusanku juga kalau kamu tidak ingin terbuka."
Melinda memejamkan mata menahan rasa kecewa yang kini ia pendam, barulah wanita itu kembali menatap Bart dengan kondisi yang sudah mulai mereda.
"Aku tidak tahu harus memulainya dari mana. Memang kita baru kenal belum lama, tapi aku merasa kamu itu sudah menjadi bagian keluargaku. Ada sedikit ragu untuk menceritakan semuanya, tapi aku mau kamu mendengar keluh kesahku selama ini."
Bart tidak bicara apapun ia malah terfokus dengan bibir ranum Melinda, wanita itu sangatlah serius dengan cerita rumah tangga sedangkan Bart fokus dengan bibir ranum yang mulai menggodanya.
"Menurutmu apa yang harus aku lakukan dengan rumah tanggaku." ucap Melinda menatap Bart, laki-laki itu malah tidak memperhatikan apa yang diucapkan Melinda.
Malah Bart memperhatikan bibir manis Melinda, melihat reaksi Bart membuat Melinda menyenggol lengan lelaki ini. Barulah Bart sadar dengan ekspresi bingung.
"Hah! Kenapa?"
"Bart, kamu sebenarnya dengerin ucapanku tidak. Dari tadi aku menunggu jawaban kamu, kamu malah bengong aja."
"Maaf Mel aku tidak fokus." jawab Bart merasa malu karena Melinda sudah memergoki dirinya yang sudah berhalusinasi.
Entahlah pikirannya sudah kemana sampai membayangkan adegan panas dengan Melinda, apa mungkin gara-gara melihat tengah malam adegan Arsene dengan kekasihnya di kamera cctv sampai ia memikirkan hal itu.
Tapi... "Argh! Kau sudah gila ya Bart. Kenapa kamu terus membayangkan adegan panas itu. Kenapa kamu membayangkan Melinda di saat seperti ini."
Melinda merapikan berkas dan tumpukan kertas yang ada di meja lalu menatap Bart, "Sudahlah kayanya kamu memang tidak fokus. Kalau gitu aku pergi ke butik dulu, nanti kita ketemu lagi setelah model baju selesai aku buat."
Melinda pergi membawa berkas kantor, Bart yang melihat kepergian Melinda terus menyalahkan diri sendiri. Bagaimana bisa ia terus membayangkan hal itu, di saat seperti ini apalagi mereka sedang membahas pekerjaan dan dia tidak begitu fokus dengan apa yang dikatakan Melinda.
"Kau sungguh bodoh Bart. Kamu kenapa melakukan kesalahan lagi, kenapa kau sangatlah bodoh." ucap Bart terus memaki diri sendiri.
Selama di kantor Arsene begitu sibuk bicara dengan kekasihnya di layar telepon, lelaki itu sangat semangat menceritakan masalahnya sedangkan Arsene tidak mendengarkan apa yang diucapkan Lia.
"Arsene." panggil Lia dari layar handphone, Arsene menatap saat namanya dipanggil.
"Kenapa sayang?"
"Kamu lagi mikirin apa sampai melamun dan lupa dengan apa yang aku ucapkan." ucap Lia dengan kesal, Arsene menghela nafas saat melihat kekasihnya marah.
Arsene memijit pangkal hidung lalu kembali bicara, "Maaf, hari ini aku banyak sekali pekerjaan sampai lupa dengan apa yang kamu katakan."
"Dulu kamu gak seperti ini Arsene. Kamu sekarang mulai berubah gak seperti dulu yang peduli denganku." tanpa menunggu jawaban dari Arsene lelaki itu segera mematikan panggilan layar handphone.
***
Arsene terus menghela nafas sambil meletakan kembali handphone, ia mengambil berkas kantor yang belum sempat diperiksa keburu mengangkat vidio call dengan Lia.
Malam harinya Bart meminta Melinda untuk dandan yang rapih, dia ingin mengajak Melinda dinner. Sudah melakukan berbagai cara untuk membujuk Melinda akhirnya wanita itu mau dinner dengannya.
Bart kini tiba di sebuah restoran yang sudah ia pesan, selama perjalanan Bart terus berusaha menahan gejolak api di tubuhnya saat melihat penampilan Melinda yang begitu menggoda imannya. Apalagi pakaian Melinda sangat seksi apalagi di bagian belakang tubuh wanita ini, hanya sebuah tali yang melilit tubuh dengan punggung yang begitu mulus.
Body Melinda sangat sempurna tidak terlihat kalau wanita ini sudah menikah, apakah selama menikah Melinda tidak pernah disentuh sedikitpun oleh Arsene. Mungkin kalau dia adalah suaminya ia sudah tidak tahan melihat kecantikan wanita ini.
Bart membawa Melinda ke meja dekat jendela dengan nuansa pemandangan malam hari, di sana mereka bisa melihat bagaimana indahnya malam. Dengan wanita cantik yang kini ada di depan mata, membuat siapa saja menginginkan momen yang seperti ini.
Melinda terkekeh saat melihat sikap Bart yang sangat romantis, seumur hidup dia tidak pernah diperlakukan seperti ini dengan seorang pria. Arsene yang notabene suaminya saja tidak mengajaknya dinner, tapi malah pria lain yang mengajaknya ke tempat yang seperti ini.
Bart menarik kursi untuk melinda, wanita itu tersenyum dan duduk di kursi yang sudah disiapkan Bart. Kini tinggal dirinya yang duduk di tempat yang sama, ia memanggil salah satu winters dan meminta Melinda untuk memesan makanan.
"Silakan kamu pesan sesuka kamu. Mau mesan banyak juga tidak masalah." Melinda tertawa dengan ucapan Bart.
"Aku tidak serakah itu Bart." balas Melinda, Bart terus memperhatikan Melinda yang terus membalik buku menu sampai wanita itu memilih menu makanan yang menurutnya sangat sesuai.
Apalagi pesanan Melinda sangat ia sukai, "Kamu suka menu makanan itu?" tanya Bart yang menatap Melinda saat buku menu sudah dikembalikan oleh winters.
Melinda mengangguk dan menuangkan minuman ke dalam gelas, "Dulu aku sering ke tempat ini sebelum aku menikah dan saat aku menikah aku pernah di ajak ke sini. Tapi..." Melinda terdiam sejenak seakan menahan rasa sesak di hati.
"Tapi saat Arsene berubah aku tidak pernah merasakan hal seperti ini lagi. Kehidupan rumah tanggaku tidak seperti dulu sudah terasa asing untuk di jalani." ungkap Melinda, Bart sebenarnya tahu betul rasanya yang dialami Melinda.
Dia pernah merasakannya juga, apalagi orang tuanya saat ini sama-sama sibuk. Sampai akhirnya dia sudah terbiasa dengan namanya kesepian, tapi saat mengenal wanita ini hidupnya mulai berubah.
"Sudah jangan kamu pikirkan lagi, sekarang kamu nikmati saja malam ini anggap saja kamu sedang dinner dengan pria yang kamu cintai." kata Bart tersenyum manis, Melinda merasa tidak enak dengan lelaki ini. Hanya sebatas rekan kerja tapi sikap Bart terus meluluhkan hatinya.
Dinner malam ini sangatlah luar biasa, entah sudah berapa banyak botol yang sudah diteguk oleh Melinda sampai wanita ini tidak sadarkan diri. Dan sekarang Melinda sudah dalam keadaan kacau akibat minuman yang masuk ke dalam tubuh.
"Arsene kamu pria brengsek. Kamu kenapa memperlakukan aku seperti ini, aku akan membalas mu." racau Melinda yang menyebut dan memaki Arsene, Bart yang mendengar itu menggelengkan kepala apalagi hidup wanita ini tidak sebahagia yang orang lain pikirkan.
"Kasihan juga kamu Mel. Menikah tanpa ada suami dan suami kamu sibuk selingkuh dengan seorang pria. Aku tidak tahu gimana reaksi kamu nanti saat tahu suami kamu selingkuh di belakang kamu." batin Bart yang melirik Melinda, wanita itu akhirnya tidur dengan pakaian yang sudah ditutupi dengan jaket.
Bart membantu Melinda melangkah ke sebuah hotel, malam ini Bart memesan hotel yang sudah dipesan beberapa jam yang lalu. Dan di kamar Bart sibuk melepaskan sepatu yang dikenakan Melinda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
D_wiwied
si bart ini ga sekolah apa yaa koq sptnya setiap. saat bs ada di dekat melinda terus 🤔
2025-02-02
0