Kesengsaraan Pernikahan

Sudah biasa bukan Melinda menjalani pernikahan ini, hampir empat tahun dia menikah dengan Arsene dan lelaki itu sama sekali tidak menganggapnya. Apalagi Arsene selalu memikirkan dirinya sendiri dari pada dirinya, rasanya sangat lelah lama kelamaan seperti ini terus.

"Mas, apa kamu langsung ke kamar tidak ngobrol sebentar denganku dulu?" kata Melinda berusaha mengambil perhatian Arsene, lelaki itu hanya menatap saja dan pergi meninggalkan Melinda di meja makan.

"Mas, apa yang harus aku lakukan dengan pernikahan ini." batin Melinda menatap kepergian Arsene, lelaki itu masuk ke dalam kamar di lantai atas sedangkan dia berada di lantai yang sama tapi tidak satu kamar.

Di kamar Arsene seperti bahagia saat menatap handphone, lelaki itu tersenyum senang saat mendapatkan pesan dari seseorang. Siapa lagi kalau bukan kekasih sesama jenisnya.

Arsene memutuskan untuk video call dengan kekasihnya, "Sayang, kapan kamu nginep lagi. Aku udah kangen sama kamu." ucap lelaki itu seakan kelakuannya seperti wanita yang sedang menahan rindu.

Arsene tersenyum mendengar ucapan manja dari kekasihnya, "Baru aja ketemu kamu sudah kangen aja. Baiklah, nanti aku akan jemput kamu setelah urusan kantor selesai."

Lelaki itu tersenyum, "Baik, kalau gitu aku tunggu kamu. Jangan sampai telat ya sayang, aku sayang banget sama kamu bye."

"Oke honey jangan lupa istirahat jangan begadang terus."

"Siap." jawab lelaki itu yang mengangkat satu tangannya bersikap hormat kepada Arsene.

Selesai ngobrol melalui vidio call, Arsene kembali menutup mata dengan membayangkan kalau dirinya bersama dengan kekasihnya.

Di sisi lain Bart sedang menunggu kabar dari anak buahnya, dia meminta anak buahnya untuk mencari bukti tentang Arsene dan selingkuhannya. Dia mau tahu bagaimana perkembangan perselingkuhan mereka, apalagi kedua orang tua mereka tidak tahu apa-apa tentang masalah ini.

"Apa kamu mendapat bukti lagi tentang perselingkuhan mereka?" tanya Bart dari balik telepon.

Sedangkan lelaki di sebrang sana sibuk mengamati gerak-gerik Arsene, "Belum bos. Sekarang mereka masuk ke dalam kantor, sepertinya selingkuhan Arsene bekerja di kantor itu. Saya pikir dia adalah pemilik perusahaan itu ternyata saya salah bos, dia bukan pemilik kantor itu melainkan dia bekerja sebagai karyawan di kantor itu."

"Baiklah, apalagi yang kamu temukan tentang dia?" Bart semakin penasaran dengan laporan yang disampaikan anak buahnya.

"Yang saya tahu dia anak dari keluarga miskin. Dia datang ke kota untuk mendapatkan pekerjaan, tapi dia malah menjalin hubungan dengan Arsene yang notabenenya seorang lelaki." kata anak buahnya membuat Bart mengangguk.

"Lalu setelah itu apalagi informasi yang kamu dapatkan?"

"Belum ada bos hanya itu saja yang saya dapatkan." jawab kembali oleh anak buah Bart, lelaki itu tetap menatap gerak-gerik Arsene dan juga selingkuhannya.

"Baiklah, kalau gitu kamu lanjutkan pekerjaan kamu. Kalau ada info tentang mereka berdua kamu tinggal kabarin saya saja."

"Baik bos." panggilan tersebut berakhir, Bart kembali menyimpan handphone itu dan memilih mengecek berkas kantor.

Keesokannya Bart datang menemui Melinda, bukan membahas pekerjaan melainkan membahas sesuatu. Malam ini dia akan datang ke acara pernikahan salah satu teman kuliahnya, dia akan meminta Melinda menjadi pasangannya untuk malam ini.

Jam makan siang Bart menyerahkan urusan kantor kepada sekretaris pribadinya, dia akan menemui wanita itu sendiri. Tiba di butik milik Melinda, dia memarkirkan mobil dan keluar dari mobil.

Dia melangkah dengan kemeja dan celana panjang, Rayn yang melihat kedatangan Bart segera menghampiri lelaki itu.

"Bapak mau bertemu dengan Bu Melinda?" tanya Rayn membuat Bart menatap Rayn.

"Ya, dimana bos kamu?"

"Dia ada di ruangannya pak mari saya tunjukkan." Bart mengangguk, dia mengikuti langkah Rayn menuju ruangan Melinda.

Tepat di pintu ruangan Melinda Rayn menghentikan langkah, "Bapak masuk aja Bu Melinda lagi sibuk membuat desain baju."

"Baik terima kasih." Rayn mengangguk dan tersenyum, barulah wanita itu pergi dari hadapan Bart.

***

"Selamat siang, apa hari ini anda sedang sibuk?" tanya Bart saat dia melihat Melinda sedang sibuk mendesain baju.

Melinda menoleh dan menghentikan pekerjaan saat mendengar suara seseorang, Melinda yang tahu Bart datang segera meminta Bart untuk duduk.

"Maaf saya tidak tahu kalau kamu datang. Kalau saya tahu kamu datang lebih awal saya bakal meminta Rayn menyiapkan sesuatu untuk kamu." kata Melinda yang melangkah untuk menghampiri Bart.

Wanita itu duduk tidak jauh dari Bart, "Tidak apa. Yang penting saya datang kemari bukan membahas pekerjaan melainkan ada sesuatu yang ingin saya sampaikan ke kamu."

Melinda sempat mengerutkan kening saat mendengar ucapan dari Bart, "Begini Melinda, saya datang kemari mau ngajak kamu ke acara pernikahan teman kuliah saya. Karena kamu sudah menjadi partner kerja saya, jadi saya minta kamu untuk menemani saya dan menjadikan kamu pasang saya untuk malam ini."

"Bagaimana apa kamu setuju?" Melinda sempat terkejut dengan perkataan Bart.

"Tapi..." Bart melihat Melinda seperti ragu dengan keputusannya, memang salah dia juga datang dalam keadaan mendadak mungkin kalau memberitahu lebih dulu Melinda tidak kaget seperti sekarang.

"Kamu tenang aja Melinda saya tidak akan macam-macam sama kamu, saya datang kemari cuman meminta kamu menjadi pasangan pura-pura saya saja. Setelah acara malam ini selesai kita kembali ke aktivitas masing-masing. Bagaimana?" Bart menatap Melinda, dia berusaha menyakinkan Melinda supaya wanita ini setuju.

Melinda menghela nafas barulah dia menyetujui permintaan Bart, "Baiklah, tapi untuk malam ini saja. Setelah ini saya tidak mau menjadi pasangan pura-pura kamu."

Bart tersenyum dan mengangguk saat Melinda menyetujui permintaannya, malam ini Bart akan menjemput Melinda di rumah wanita itu.

Sebenarnya Bart sudah tahu alamat rumah Melinda, tapi dia seakan pura-pura tidak tahu apa-apa tentang Melinda. Bart keluar dari mobil setelah tiba di tempat tinggal Melinda, lelaki itu melangkah menuju pintu untuk menekan bel.

"Saya sudah ada di depan rumah kamu." Melinda melihat pesan masuk, dan pesan itu dikirim oleh Bart.

Melinda keluar menemui Bart, lelaki tampan itu belum menyadari kedatangan Melinda. Sampai Melinda memanggil Bart, membuat lelaki itu menatap Melinda dengan tatapan kagum.

Kagum akan kecantikan yang dimiliki Melinda, walau wanita ini sudah memiliki suami tapi tidak terlihat Melinda sudah menikah.

"Bart, apa penampilanku ada yang aneh?" tanya Melinda menutupi pakaian yang kini dia pakai.

Bart tersenyum, "Tidak. Malam ini kamu cantik sekali, saya sempat tidak sadar kalau wanita yang saya lihat ini adalah kamu."

Melinda tersipu malu dengan ucapan Bart, ini pertama kalinya ada seorang pria memujinya. Walau begitu dia ingin suaminya yang memujinya bukan pria lain, tapi ya sudahlah yang penting ada yang menilai penampilannya.

"Ayo kita berangkat sekarang." ucap Bart membuat Melinda mengangguk, mereka berdua sudah berada di dalam mobil.

Selama perjalanan Melinda tidak bisa menahan rasa gugupnya, gimana tidak gugup dia berada di dalam mobil dengan pria lain bukan dengan suaminya. Sedangkan ia belum pernah berduaan dengan Arsene, apa dia salah ikut hadir dalam pertemuan ini.

Bart menoleh kearah Melinda saat wanita itu seakan menahan rasa gugup, "Kamu tenang aja saya tidak akan macam-macam denganmu. Kalau suatu saat saya berani menyentuhmu saya akan bertanggungjawab." Melinda menoleh kearah Bart.

"Saya tidak berpikir seperti itu tuan Bart. Saya hanya takut saja kalau saya akan mengacaukan acara kamu malam ini." jawab Melinda dengan menundukkan kepalanya tanpa berani menatap Bart.

Bart tersenyum, "Tidak, saya yakin kamu tidak seperti itu Melinda. Kamu ini sudah menjadi partner kerja saya, jadi saya bolehkan meminta kamu ke acara seperti ini. Tapi apa ini pertama kalinya kamu datang ke acara yang seperti ini?"

Melinda mengangguk, Bart kaget dengan pernyataan Melinda. Apa selama ini Arsene tidak pernah mengajak atau memperkenalkan Melinda sebagai pasangannya, seakan-akan Arsene sudah tidak peduli dengan Melinda yang pria itu pikirkan hanyalah selingkuhan sesama jenisnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!