"Kayanya aku harus mencari tahu sendiri." batin Melinda melihat Arsene menuju kamar.
Sedangkan Dion tinggal di kamar tamu, Melinda dengan kedua laki-laki yang ada di rumahnya. Seperti biasa melakukan aktivitas seperti orang pada umumnya, Melinda tidak meletakan kecurigaan kepada Dion atau siapapun di sini.
Tapi Melinda terus menyusun rencana untuk mengetahui apakah Arsene benar selingkuh atau tidak. "Mas Dion. Apa kamu sudah mendapatkan tempat tinggal? Maksudku kamu sudah menemukan tempat tinggal yang nyaman untuk kamu?"
"Belum Mel. Cari tempat tinggal yang nyaman ternyata susah juga, ada tempat tinggal yang nyaman untuk saya tapi harganya terlalu tinggi saya gak sanggup membayarnya." jawab Dion, Melinda mengangguk sambil mulut terus mengunyah.
Mereka berdua tidak tahu kalau Melinda terus memperhatikan gerak gerik Arsene dan juga Dion. Sebenernya Melinda sudah curiga dengan Dion, sebelum Bart memberikan bukti itu ia sudah curiga dengan Dion. Apalagi saat ia melihat ada sesuatu yang aneh di tubuh dan wangi tubuhnya.
Membuat siapa saja akan curiga dengan gerak gerik mereka berdua.
"Mas, malam ini aku tidak bisa pulang cepat. Aku akan nginep di hotel, aku sibuk beberapa hari ini untuk acara tahun depan. Jadi gak masalahkan aku tinggal kamu di rumah." ucap Melinda menatap sang suami.
Di dalam lubuk hati Dion, dia sangat senang kalau Melinda tidak ada di rumah. Dia bisa berduaan dengan Arsene tanpa diganggu oleh siapapun.
Tetapi keduanya tidak tahu kalau Melinda sudah merencanakan sesuatu, malam ini Melinda sengaja memesan hotel untuk tinggal beberapa hari. Dia ingin memastikan kalau apa yang dikatakan Bart tidak benar, kalaupun benar ia harus mencari tahunya sendiri.
"Sayang." ucap Dion yang memeluk tubuh Arsene saat mereka tiba di rumah.
Arsene yang merasa dipeluk oleh Dion langsung melepaskan pelukan tersebut, "Jangan kaya gini Lia. Aku gak mau Melinda melihat kita seperti ini."
"Kamu lupa kalau hari ini dan seterusnya istri kamu tidak tinggal di sini lagi. Wanita itu sudah pergi dan memutuskan tinggal di hotel." kata Lia menatap Arsene, lelaki itu seketika diam dan mengingat ucapan Melinda.
"Pokoknya sama aja, aku gak mau Melinda tiba-tiba datang dan melihat kita seperti barusan." ujar Arsene yang menolak sentuhan yang dilakukan Dion.
Arsene terus menolak ajakan Dion terus menerus sampai akhirnya Arsene mengalah, Dion yang menang kali ini. Arsene pasrah dengan apa yang dilakukan Dion, mulai dari tangan nakal pria ini terus meraba tubuhnya sampai meraba bagian aset pentingnya.
Melinda yang sudah memasang kamera cctv melihat dengan sangat jelas apa yang terjadi di dalam rumah. Ternyata benar yang dikatakan Bart kalau suaminya memiliki selingkuhan, yang lebih parahnya selingkuhan suaminya tinggal satu rumah dengannya.
Dan itu semua ia tidak mengetahuinya, sedangkan orang lain yang mengetahui perselingkuhan Arsene.
"Jadi yang dikatakan Bart benar kalau mereka berdua selingkuh. Tapi kenapa Arsene selingkuh dengan seorang pria, tapi kenapa mereka melakukan ini semua." batin Melinda yang sibuk menatap layar laptop.
Layar yang sudah terpantau semua cctv di setiap sudut rumah, Arsene dan juga Dion tidak mengetahui rencana Melinda. Mereka malah sibuk bercinta dengan begitu lihai dan panas sampai Melinda saja yang melihatnya jijik.
Sungguh tidak tahu malu sudah numpang malah mengotori pemilik rumah. Pikir Melinda melihat bagaimana Dion menggoda dan merayu Arsene dengan sentuhan yang mungkin sudah mereka lakukan.
***
"Ahh... Sayang..." lenguhan panjang yang diberikan Dion mampu membuat Arsene semakin menggila, malam ini adalah malam terpanjang untuk keduanya.
Bisa bercinta dengan nyaman tanpa ada yang ganggu itulah hal yang bagus, selama tinggal di sini Arsene dan juga Dion selalu bercinta secara sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan Melinda. Tapi sekarang mereka berdua bisa bebas melakukan apapun tanpa memikirkan ketahuan.
"Gimana sayang apa kamu menyukainya?" ucap Arsene yang melihat wajah Dion yang begitu menikmati sentuhannya.
Tanpa menjawab Arsene tahu rasanya apa yang dirasakannya, sentuhan nikmat yang diberikan Arsene sangatlah luar biasa sampai tidak bisa menghentikan adegan panas yang luar biasa ini.
"Malam ini aku akan membuatmu menikmati sentuhan yang belum pernah kamu rasakan. Dan kita akan menikmatinya sama-sama tanpa diganggu oleh siapapun lagi." ucap Arsene, Dion tersenyum sambil memperhatikan wajah Arsene.
Adegan panas itu berlanjut dengan ganas, membuat dua sejoli itu begitu menikmatinya. Apalagi sekarang Arsene membawa Dion ke kamar, tepatnya kamar yang ditinggalkan Melinda dan juga dirinya.
Arsene mengunci pintu kamar sambil membawa tubuh Dion ke ranjang, dengan hati-hati Arsene menidurkan Lia ke ranjang yang sangat empuk dan nyaman.
"Sayang, bukannya ini kamar kamu dengan istri kamu. Apa istri kamu tidak marah kalau kamarnya di pakai untuk bercinta." ucap Dion menatap kekasih, Arsene malah disibukkan membuka seluruh pakaian yang menempel di tubuh.
"Mana mungkin dia marah baby. Dia sudah tidak ada di sini lagian siapa juga yang tahu kalau kamarnya akan kita pakai. Dia mana peduli dan mana tahu kalau kita sedang beradu kasih di sini." ujar Arsene mencium kening Lia, tidak lupa kedua mata Lia.
Lia terkekeh saat wajahnya disentuh oleh Arsene, "Kamu ini nakal sekali ya. Aku makin lama makin sayang sama kamu."
"Aku juga." balas Arsene. Arsene kembali menyerang tubuh Dion dengan lembut, saking lembutnya Lia sangat menikmatinya.
"Ahh... Sayang... Pelan-pelan..." des@h Lia dengan keenakan, Lia terus mendes@h dengan hebat saat tangan nakal Arsene masuk ke dalam pakaian.
Sungguh ini pengalaman yang sangat luar biasa, Lia sangat menikmatinya dan dia tidak akan takut ketahuan kalau bersuara dengan kencang menikmati permainan panas ini.
Sungguh gila bukan mereka berdua, di saat rumah kosong mereka malah menikmati keadaan. Dan keduanya sama-sama tidak memiliki rasa bersalah sedikitpun, apalagi Melinda melihat bagaimana keduanya beradu kasih di ranjang dan kamar tempat mereka tinggali.
Dan kamar itu sudah menjadi tempat sentuhan menjijikan sesama jenis, Melinda dengan cepat menghentikan adegan panas itu. Adegan perselingkuhan yang dilakukan Arsene dengan Dion, lelaki itu ternyata tinggal dengannya di rumah yang sama. Dan dialah yang mengizinkan pria itu tinggal, yang berarti selama ini dia memberikan akses untuk mereka berdua.
"Kau sungguh bodoh Mel. Kenapa kamu malah mengizinkan mereka masuk, dan lihatlah sekarang kamu tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Dia sekarang sedang menikmati panasnya bercinta di kamar, kamar yang seharusnya ditinggalkan kamu dengan suami kamu. Dan malah untuk perselingkuhan sesama jenis."
Sungguh gak tahu malu. Pikir Melinda saat ini yang menganggap semuanya hanyalah mimpi buruk, tapi kenyataannya dia sudah melihat dengan jelas bagaimana Arsene berselingkuh dan membawanya ke kamar.
Saat mengetahui perselingkuhan Arsene Melinda nampak tidak ingin kembali ke rumah itu lagi. Dia sudah memutuskan untuk tinggal di apartemen, sementara waktu ia akan tinggal di sana untuk menenangkan diri.
Sedangkan di tempat lain Arsene sibuk memandangi wajah kekasihnya yang masih tertidur. Wajahnya sangat menggodanya, apalagi permainan panas yang mereka lakukan sangatlah luar biasa. Di tambah lagi Melinda tidak mengetahui hubungannya dengan Dion, jadi ia dengan santai melakukan apapun dengan Lia.
Lia membuka mata dan menatap wajah Arsene, lelaki itu tersenyum saat kekasihnya terbangun. "Gimana tidurmu nyenyak?"
"Nyenyak banget sayang. Baru kali ini kita bercinta tidak sembunyi-sembunyi, dulu saat masih ada istri kamu kita selalu sembunyi-sembunyi tapi sekarang udah gak. Istri kamu gak ada di rumah jadi kita bebas melakukan apapun yang kita inginkan."
"Itu pasti sayang. Aku senang bisa melakukan itu lagi sama kamu dan kita bisa sama-sama lagi seperti sekarang ini." Lia tersenyum lalu memeluk tubuh Arsene dengan erat, dia begitu bahagia saat tidak ada satupun orang yang berani mengganggu aktivitasnya.
Arsene terus menyentuh rambut dan wajah Lia dengan lembut, tak hanya itu saja Arsene sesekali mencium kening Lia dan juga kedua pundak Lia dengan lembut membuat Dion melonggarkan pelukannya.
"Emm... Apa yang kamu lakukan sayang." ucap Dion saat merasakan sentuhan dari bibir Arsene menempel ke kulitnya.
"Aku sedang menikmati lembut kulitmu dan aku sangat menikmatinya." balas Arsene saat ciuman itu terlepas, ia juga meraba dan memijit pundak Lia dengan lembut.
Membuat siapa saja pasti menikmatinya, apalagi saat lidah Arsene mulai menjelajahi tubuhnya kembali. Membuat Dion kembali memanas walau tubuhnya masih terasa sakit, akibat gempuran dahsyat yang diberikan Arsene.
"Sttt... Sayang..."
"Ada apa, baby?" tanya Arsene berhenti dan melihat kalau Lia sudah tidak bisa menahan sentuhannya.
"Jangan sekarang sayang tubuhku masih sakit kamu udah menyerang ku lagi."
"Tidak apa, lagian kamu tinggal menikmatinya saja aku yang akan memulainya. Kamu diam saja nanti juga kamu menyukainya." lontar Arsene, akhirnya adegan panas itu kembali berlanjut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Ani
mengerikan kalau dengan wanita masih bisa dimaklumi lah ini sesama batangan... 😩😩😩😣😣😣😣😣
2024-02-18
0