Chapter 17 : Kamu Yakin Suamimu Setia?

Bart kembali menatap Melinda setelah wanita ini memberikan sebuah kartu ATM, "Di ATM itu ada seratus juta, mungkin tidak akan cukup untuk mengganti rugi kerja sama kita. Tapi kamu tenang aja aku akan membayar setengah dari kerugian yang kamu alami."

Melinda pergi setelah mengatakan hal tersebut membuat Bart tersenyum sambil memandangi punggung Melinda.

"Tidak semudah itu Mel kamu pergi dariku. Aku akan datang lagi sebagai kekasihmu bukan rekan kerja." batin Bart dengan memberikan sedikit senyuman di sudut bibir.

Melinda datang ke butik membuat Rayn menatap bosnya, "Bos, kenapa cepat sekali kembalinya. Apa ada masalah?" pikir Rayn melihat Melinda duduk di kursi dengan menutup mata.

Rayn mengambil minuman lalu datang keruangan Melinda, Melinda menatap Rayn saat wanita itu membawakan minuman.

"Ray. Kamu urus pembatalan kerja sama yang kita lakukan dengan perusahaan X, aku tidak mau butik kita bekerja sama dengan pria brengsek seperti Bart." kata Melinda, Rayn yang tidak tahu permasalahan diantara mereka sedikit mengerutkan kening.

"Tapi bu. Bukannya ibu sudah setuju untuk bekerja sama dengannya, apa ibu sudah putuskan untuk mengakhiri kerja sama ini. Kalau ibu memutuskan kerja sama gitu aja nanti butik ini akan mengalami kebangkrutan." ucap Rayn membuat Melinda sedikit berpikir, lalu ia mengubah posisinya dan fokus dengan Rayn.

"Berikan berkas kerjasamanya." perintah Melinda, Rayn mengangguk lalu keluar dari sana untuk mengambil berkas dokumen kerja sama.

Setelah mendapatkan berkas tersebut Rayn kembali keruangan Melinda, ia memberikan berkas tersebut untuk diberikan oleh Melinda. Setelah dibaca Melinda sempat shock dengan isi berkas kerja sama ini, yang berarti dia akan membayar tiga kali lipat dari kerugian yang ia lakukan.

Uang tabungan yang dia berikan tidak sebanding dengan kerugian itu, apa dia salah melakukan hal ini. Kalau tidak melakukan itu pasti Bart akan melakukan sesuatu kepada dirinya.

Melinda menutup kembali berkas kerjasama, "Tidak masalah Rayn apapun kerugiannya akan aku bayar. Tapi setelah aku menemukan solusi dari masalah ini. Yang penting saya tidak ada urusan dengan pemilik perusahaan itu."

Kini disebuah kantor terdapat satu ruangan yang terdiri satu orang laki-laki, laki-laki tersebut sibuk memandangi ATM yang berada di depannya. Tak hanya itu saja Bart sempat memandangi kartu tersebut sudah begitu lama sampai sekretaris pribadinya saja heran dengan kelakuan bosnya.

"Pak. Bapak sudah dua jam memandangi kartu ATM itu, tapi bapak tidak tahu harus melakukan apa. Apa bapak tidak ada kegiatan lain selain memandangi kartu ATM itu terus menerus." ucap Tio menatap sikap Bart.

"Apa menurut kamu dia akan kembali?" tanya Bart tanpa melihat kearah Tio, kini pandangannya masih kearah kartu ATM yang diberikan Melinda.

"Maksud bapak?" Bart kini menatap Tio setelah menatap lama kartu ATM tersebut.

"Kamu tahukan kenapa saya mau bekerja sama dengan pemilik butik itu?"

"Ya karena bapak ingin melindungi Bu Melinda. Dan bapak ingin memberitahukan kebusukan suaminya yang bernama Arsene 'kan?" urai Tio, Bart mengangguk saat mendengar ucapan Tio lalu ia kembali menyimpan kartu ATM itu.

Bart menghela nafas, "Sepertinya saya sudah melakukan kesalahan sampai dia marah dengan saya. Tapi saya tidak bermaksud seperti itu, karena semua ini ulah nafsu saya yang sudah dikendalikan."

Bart terus menggaruk kepalanya seakan menyesali perbuatannya, tapi itu semua sudah terjadi tidak mungkin dia bisa kembali.

"Tapi apa kamu punya cara supaya Melinda kembali dengan saya dan Melinda percaya kalau saya akan memberikan bukti kebusukan suaminya." ujar Bart menatap Tio, lelaki itu diam seperti memikirkan rencana. Seketika Tio tersenyum saat mendapatkan ide cemerlang.

***

Tidak sia-sia dia mengangkat Tio menjadi asistennya, apalagi ia sudah mengenal Tio begitu lama.

"Saya suka dengan ide kamu itu."

"Kalau gitu boleh dong pak gaji saya di tambah." Bart yang mendengar perkataan Tio menatap lelaki itu, lalu dengan cepat ia melempar pulpen kearah Tio.

Pulpen yang dilempar Bart tidak mengenai Tio, Tio masih saja tidak pernah berubah dari dulu tetap seperti itu. Mau tidak mau Tio keluar dari ruangan Bart, sedangkan Bart memulai rencana yang sudah diberikan Tio.

Satu bulan setelah kejadian di hotel mereka berdua tidak saling bertemu, sekarang keduanya akan bertemu di sebuah cafe langganan yang sempat mereka datangi. Melinda datang bersama dengan Rayn begitupun dengan Bart.

"Cepat juga wanita ini datang." batin Bart melihat Melinda yang sudah duduk di bangku kosong di depannya.

"Kamu mau bicara apa? Kamu tahukan aku ini sibuk aku tidak mau membuang waktuku untuk bertemu denganmu."

Bart meminta Tio memberikan kontrak kerjasama, kontrak kerjasama itu diberikan kepada Melinda untuk wanita itu baca. Setelah dibaca sampai selesai ada sedikit perasaan lega setelah membacanya, walau pria ini begitu baik tapi ia sedikit khawatir dengan Bart.

"Kejadian di hotel saya minta maaf sama kamu. Waktu itu saya mau menolong kamu, karena setelah saya ngajak kamu dinner kamu mabuk. Dan saya terpaksa membawamu ke hotel."

"Saya tidak pernah menyentuh kamu Mel. Tapi kamu yang mulai lebih dulu makanya saya tidak bisa menolak ajakan kamu." ucap Bart membuat kedua asisten yang kini berada di meja yang sama terkekeh, rasanya mereka ingin tertawa melihat percakapan mereka.

Melinda menatap Rayn dan juga Tio, keduanya terdiam saat mendapatkan tatapan tajam dari Melinda. Lalu Melinda kembali menatap Bart.

"Jadi mau kamu apa? Saya sudah berusaha untuk mengganti rugi dan kekurangannya saya akan usahakan. Tapi saya butuh waktu untuk melunasi kerugian kamu, setelah saya baca isi berkas laporan tersebut saya akan mengganti secepatnya."

"Kenapa? Kenapa kamu sepertinya ingin menghindari saya. Apa gara-gara masalah di hotel kamu menjauhi saya begini Mel." kata Bart menatap Melinda, wanita itu malah menatap Rayn.

Rayn yang mengerti tatapan tersebut segera pergi membawa Tio, setelah memastikan mereka pergi barulah Melinda kembali fokus dengan Bart.

"Bart, kamu tahukan apa yang sedang kamu katakan. Kita cuman sebatas rekan kerja, dan kamu datang untuk membantuku. Aku gak pernah berharap apapun sama kamu, yang aku harapkan hanya hubungan kita sebatas rekan kerja tidak lebih."

"Jadi apa yang kamu harapkan Bart. Kamu masih muda, masih banyak wanita yang menyukai kamu. Sedangkan saya sudah menikah dan saya hanya menganggap kamu sebagai teman atau rekan kerja tidak lebih dari itu. Saya harap kamu paham dengan keputusan aku ini."

"Oke kalau itu keputusan kamu aku akan menerimanya. Tapi apa kamu yakin suami kamu mencintai kamu? Apa kamu yakin suami kamu setia sama kamu." tutur Bart menatap Melinda, kini Melinda terdiam setelah memikirkan ucapan Bart.

Dia tidak yakin Arsene akan setia dengannya, tetapi dia yakin hubungan pernikahan ini bisa dijalani kalau Arsene mau berubah.

"Ya aku yakin suamiku setia denganku. Aku mohon sama kamu jangan datang lagi, masalah ganti rugi akan aku bayar setelah itu kita tidak ada hubungan apa-apa lagi." Melinda mengambil tas dan bangkit dari sana, melihat kepergian Melinda membuat Bart frustasi.

Gimana caranya dia mendapatkan Melinda. Dan tetap Melinda berada di sisinya, mau sekuat apapun nanti pasti Melinda akan tahu perselingkuhan Arsene dengan Lia. Bart sudah mengetahui nama selingkuhan Arsene, ternyata nama aslinya Dion. Lelaki itu bekerja di kantor sebagai karyawan biasa, dia pikir pria itu seorang pengusaha ternyata tidak.

Yang lebih parahnya kenapa tidak ada satupun orang yang mengetahui perselingkuhan mereka. Sedangkan Melinda diam saja tanpa mencari tahu penyebab Arsene berubah.

"Mel, aku akan membuktikan kalau Arsene tidak baik untuk kamu. Dan setelah kamu tahu aku akan merebut kamu, membuat kamu menjadi milikku seorang." batin Bart yang meneguk minuman.

Di dalam mobil Tio terus memandangi Bart, bosnya ini tidak bicara apapun. Apalagi setelah pertemuannya dengan Melinda, mungkin menjadi bosnya sangat berat. Mencintai wanita yang sudah menikah, sedangkan wanita tersebut tidak sadar akan hal itu.

Apalagi suaminya malah selingkuh dengan seorang pria bukan seorang wanita, apa Melinda tidak tahu kalau suaminya memiliki penyakit kelamin atau memang wanita itu tidak mau tahu tentang Arsene di luar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!